NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Sang Mafia

Gadis Incaran Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

SEKUEL dari Novel ENGKAU MILIKKU
Biar nyambung saat baca novel ini dan nggak bingung, baca dulu season 1 nya dan part khusus Fian Aznand.

Season 1 : Engkau Milikku
Lanjutan dari tokoh Fian : Satu Cinta Untuk Dua Wanita


Gadis manis yang memiliki riwayat penyakit leukemia, dia begitu manja dan polos. Mafia adalah satu kata yang sangat gadis itu takuti, karena baginya kehidupan seorang mafia sangatlah mengerikan, dia dibesarkan dengan kelembutan dan kasih sayang dan mustahil baginya akan hidup dalam dunia penuh dengan kekerasan.
Bagaimana jadinya ketika gadis itu menjadi incaran sang mafia? Sejauh mana seorang pemimpin mafia dari organisasi terbesar mengubah sang gadis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Organisasi Yang Meresahkan

Zay mencari tahu semuanya mengenai organisasi Quantum Syndicate ini, karena dia anggap sudah keterlaluan dan telah berani menyakiti Zoya.

“Sial, memang pemimpin mereka nggak bisa dilacak gitu aja, gimana laginya caranya?” Sedang asik berpikir begitu, Gaby mengetuk pintu kamar Zay, Zay menutup laptopnya dan membukakan pintu.

“Zay, itu si Zoya dari tadi belum pulang loh, cari sana, masa udah jam 10 malam belum balik.” Gaby mengemukakan kecemasannya.

“Kamu udah hubungi dia?”

“Udah, nomornya nggak aktif.”

“Duh, kemana nih Zoya. Kamu sendiri di sini nggak papa?”

“Iya nggak papa, cari Zoya sana.”

Zay mengambil jaket kulitnya dan helm, dia akan mencari Zoya dengan motor. Zay mendatangi sudah mencari Zoya kemana-mana namun tidak bertemu juga, dia juga sudah menghubungi Haven, namun Zoya tidak sedang bersama dengan Haven.

“Aduuh Zee, kamu itu dimana?” Zay mulai bingung harus mencari Zoya kemana lagi.

“Gavino, iya dia, jangan-jangan Zee sama dia lagi.” Zay meluncur ke apartemen Gavin karena Zoya pernah mengatakan alamat Gavin pada Zay, sekarang sudah hampir tengah malam.

Gavin membukakan pintu, dia tersenyum ramah pada Zay yang datang berkunjung ke apartemennya.

“Apa Zoya bersama denganmu?” tanya Zay.

“Masuklah, dia sedang tidur.” Zay langsung memukul wajah Gavino hingga hidungnya berdarah.

“Shit.” ucap Gavino.

“Brengsek, kau membawa Zoya ke sini hah? Kenapa kau membiarkan dia tidur di sini bajingan?”

“Tenanglah, aku bisa menjelaskannya padamu, masuklah dulu.”

“Apa yang kau lakukan pada adikku?”

“Aku tidak melakukan apa-apa padanya.” Zay memasuki apartemen itu dengan menabrak tubuh kekar Gavino, dia melihat Zoya sedang tidur dengan lelap di atas sofa dengan pakaian lengkap, Zay menatap Gavin kembali.

“Apa yang terjadi? Kenapa Zoya bisa tidur di sini?” Gavin menghapus darah yang keluar dari hidungnya akibat pukulan Zay tadi.

“Tadi dia latihan bela diri denganku, lalu kami ke toko buku dan dia menangis karena tangan dan kakinya sakit, aku membawa dia kesini untuk memijit kaki dan tangannya, lalu dia tertidur.” Zay tidak menemukan kebohongan di mata Gavin.

“Maaf Gavin, aku sudah berpikir buruk tentangmu.”

“Oke tidak masalah, wajar jika kau marah, kau pasti mengkhawatirkan dia.”

“Iya, aku takut jika Zee kenapa-napa.”

“Aku mengerti, kau bangunkan saja dia, dia sudah tidur dari tadi itu.”

“Jangan, nanti dia malah sakit kepala, apa boleh aku dan Zoya tidur di sini, hanya malam ini saja.”

“Silahkan, kalian lebih baik tidur di dalam kamar.”

“Tidak usah, nanti tidur dia akan terganggu, kami di sofa saja.”

“Baiklah.” Gavin memberikan bantal dan selimut untuk Zay, Zay tidur di lantai yang beralaskan karpet tebal dan lembut, dia tidur di dekat Zoya.

“Zain, Zain, aku takut Zain.” Zay dan Gavin langsung menatap Zoya, Zay menepuk pelan pipi Zoya, air mata keluar dari sudut mata Zoya.

“ZAIIINN.” Zoya terbangun dengan wajah dipenuhi keringat, Zay langsung memeluk Zoya dan Zoya memeluk erat Zay.

“Mimpi buruk lagi?” Zoya mengangguk.

Gavin memberikan Zoya air minum, dia duduk kembali di dekat Zoya dan Zay.

“Apa Zoya sering mimpi buruk begini?” tanya Gavin.

“Semenjak saudara kami meninggal saja.” jawab Zay singkat.

“Zay, aku ngantuk.” keluh Zoya.

Gavin memberikan kasur busa empuk untuk Zoya dan Zay tidur, mereka menolak untuk tidur di dalam kamar.

Zay berbaring di samping Zoya dan membiarkan lengannya di peluk okeh Zoya dengan begitu, Zoya tidak akan terganggu tidurnya.

“Memang bagaimana saudara kalian meninggal?”

“Dia dibunuh.”

“Dibunuh?”

“Ya, dia dibunuh tepat di depan Zoya, hampir dua bulan Zoya mengalami trauma berat, makanya dia sering mimpi buruk sekarang.” Gavin mengangguk.

“Memang kenapa dia bisa dibunuh?”

“Dia pemimpin organisasi Zen Zephyrs di New York ini, bisnis gelapnya tersebar dimana-mana dan wilayah kekuasaannya cukup luas, kalau menjalankan bisnis seperti itu, tentu akan memiliki banyak musuh dan musuhnya itu yang membunuh Zain.” Gavin sebenarnya sudah mengetahui semua itu, dia hanya berpura-pura polos saja agar tidak dicurigai.

“Apa kau tidak mencari tau mengenai kematian saudaramu?”

“Sebenarnya aku ke sini memang untuk mencari tau mengenai kematian Zain, aku sangat takut jika mereka masih ingin mencelakai Zoya, aku tidak peduli dengan organisasi miliknya, yang aku pedulikan hanyalah keselamatan Zoya dan Zeline, karena mereka terus menargetkan saudari kami.”

“Apa ada orang yang kau curigai? Hm mana tau aku bisa membantu, kebetulan bisnisku tersebar di berbagai negara.”

“Kau memiliki bisnis gelap juga?”

“Haha tidak, tapi jaringanku cukup luas jika melacak dan mencari informasi.” Zay tertarik dengan tawaran Gavin.

“Oke, mungkin memang aku membutuhkan bantuanmu. Aku saat ini membutuhkan informasi mengenai Quantum Syndicate, aku ingin mengetahui siapa pemimpinnya.”

“Kenapa kau mencurigai dia?”

“Karena dalam database milik Zain, aku menemukan banyak sekali transaksi dan ikatan bisnis antara Zain dan Quantum Syndicate, aku sangat yakin kalau mereka memiliki hubungan yang kuat.”

“Mereka sama-sama mafia, mungkin ada bisnis yang memang mereka jalani.”

“Bukan itu yang membuat aku curiga, Zain menerima sejumlah uang hasil jual beli senjata ilegal dari Avram, pemimpin Quantum Syndicate. Namun saat itu Zain belum mengirimkan barangnya pada Avram, aku sangat yakin kalau ini menjadi latar belakang Avram membunuh Zain.” Gavin hanya mengangguk, dia memahami situasi ini.

“Aku akan membantumu, aku akan kerahkan anak buahku untuk mencari informasi mengenai Avram dan Quantum Syndicate.”

“Terima kasih Gavin, bantuanmu sangat berharga untukku.”

“Ya sama-sama, lain kali jangan sungkan untuk meminta bantuanku.”

“Pasti.”

Gavin kembali ke kamarnya, dia menatap pantulan dirinya di cermin dan menatap lurus ke depan dengan tatapan yang mengerikan.

“Tenanglah kawan, aku pasti akan menghancurkan orang yang telah membuatmu harus meregang nyawa, aku bersumpah, aku akan menghancurkan dia sampai dia tidak akan bisa bangkit lagi.” Gavin mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras dan matanya memerah akibat menahan amarah.

Gavin menghubungi Robert, dia meminta untuk menghancurkan markas kecil Zen Zephyrs yang berada di dekat pelabuhan.

“Ini adalah bentuk peringatan untuk Zen Zephyrs, bilang pada mereka kalau Avram, titip salam.”

“Baik bos.”

Gavin menatap kembali dirinya di cermin.

“Aku akan mengajarkan kau bela diri Zoya, kau adalah alat yang akan aku gunakan untuk menjatuhkan Haven dan organisasi milik Zain, maaf jika nanti akan ada saat dimana aku harus menyakiti kamu Zoya. Kedekatan ini akan aku manfaatkan sebaik mungkin, ini merupakan langkah luar biasa agar aku bisa menghancurkan Zen Zephyrs.” Gumam Gavin dengan tekad yang kuat.

“Tamat kau Haven, aku pastikan kalau nanti kau akan memohon kematian padaku.”

...***...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!