Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21 Ospek Hari terkahir
Hari ini saatnya semua Maba melakukan ospek hari terakhir. Seperti biasa pembukaan acara di awali oleh panitia ospek mereka akan menyampaikan rangkaian acara yang akan di adakan hari ini.
Para Maba sudah berkumpul di aula, para panitia ospek berdiri di hadapan para Maba.
"Selamat pagi semua... Hari ini adalah hari terakhir kalian semua menjalani ospek, saya akan membacakan serangkaian acara yang akan dilaksanakan pada hari ini" ucap ketua Ospek menggunakan pengeras suara.
setelah selesai membacakan rangkaian kegiatan, acara pun kembali dilanjutkan.
Beberapa jam kemudian....
Beberapa rangkaian acara telah selesai semua Maba di berikan waktu untuk beristirahat sebelum kembali melanjutkan kegiatan.
Caca, Xanders juga para sahabatnya kini tengah duduk di bawah pohon rindang dekat taman kampus, mereka memutuskan untuk tak pergi ke karena malas berdesak-desakan.
"Kalian masih marahan?" tanya Disti pada pasutri baru ini.
"Nggak" jawab Caca.
"Yah kok enggak sih, harusnya Lo marah Ding Ca suami Lo pangku-pangkuan sama cewek lain" Leo mendesah kecewa, padahal dia sudah berharap akan menjadi suami pengganti untuk Caca.
Xanders yang mendengar ucapan Leo memukul kepala Leo menggunakan buku yang ia pegang.
"Sakit anjir main pukul-pukul aja Lo" sewot Leo.
"Jaga mulut Lo". Xanders menatap tajam Leo.
"Iye-iye sorry bos".
Tiba-tiba seorang perempuan berpenampilan culun berjalan menghampiri mereka.
"Em... Ma-af yang namanya Xan-ders di pang-gil ke ruang rektorat" ujar gadis culun itu.
"Heh siapa yang nyuruh" Tanya Rizki.
"Rektor" jawab gadis itu.
"Aku permisi dulu" Gadis culun itu langsung berlari pergi meninggalkan mereka.
"Kamu kenapa di panggil sama rektor?" tanya Caca.
"Gak tau sayang"
"Ya udah kesana aja dulu, barangkali penting" ujar Caca.
"Ayo ikut." Xanders mengulurkan tangannya pada Caca.
"Kamu aja lah orang kamu yang di panggil kok" kata Caca.
"Ayo sayang temenin aku".
Akhirnya Caca pun bangkit ia ikut menemani Xanders.
Saat sampai didepan ruang Rektor Xanders mengetuk pintu, setelah mendengar jawaban dari dalam ia segera masuk ke dalam dengan tangan yang masih menggenggam tangan mungil Istrinya.
"Tuan Muda" sapa Pak Rektor.
"Maaf tuan muda siapa dia?" Tanya sang rektor
"Kami hanya memanggil anda" Ujar rektor kampus tersebut.
"Jangan ada yang berani mengusirnya, biarkan dia disini" Ujar Xanders, semua orang yang ada di dalam ruangan itu tak ada yang berani membantah perintah cucu dari sang pemilik kampus.
"Baiklah berhubung semua pihak sudah disini, silahkan ibu jika jelaskan maksut kedatangan ibu kemari" ujar Sang rektor.
Di ruangan ini terdapat Selena dan seorang wanita paruh baya sepertinya dia adalah ibu dari Selena.
"Jadi kamu yang sudah mendorong anak saya" Tanya ibu dari Selena namanya Tyas.
"Ya saya".Xanders menjawab dengan tegas tanpa ada rasa takut.
"Saya gak mau bertele-tele saya mau kamu tanggungjawab sama anak saya" Ujar Tyas.
"Tanggungjawab seperti apa yang anda minta?" Tanya Xanders.
"Saya sudah membiayai semua pengobatan anak anda, saya berikan perawatan terbaik di rumah sakit apa masih kurang?" ujad Xanders dengan tegas.
Caca menyimak perdebatan didepannya inii.
"Saya minta kamu rawat anak saya sampai sembuh, antar dan jemput dia setiap berangkat dan pulang dari kampus" Ujar Tyas tanpa tahu malu nya.
"Heh Bu yang bener aja dong, yang salah disini itu anak ibu masak Pacar saya yang disuruh Tanggungjawab" ujar Caca ngegas.
"Anak anda sudah di biayain mulai dari rumah sakit dan perawatannya".
"Kok anda malah ngelunjak",
"Heh gak usah ikut campur kamu ya, kamu itu gak ada urusannya disini"
"Xanders gara-gara kamu kepala aku jadi sakit bahkan harus di jahit, aku mau kamu rawat aku sampai sembuh sebagai bentuk pertanggungjawaban kamu, kamu mau kan?" kata Selena ia memang wajah serapuh mungkin.
Selena berharap Xanders akan luluh dan mau merawatnya.
"Heh Selena Gomez bahkan luka Lo itu gak seberapa, lebay banget anjir"
"Gak anak gak ibu sama aja ternyata" gumam Caca.
"Berani kamu yaa sama saya!!" Tyas hendak menampar Caca tapi dengan sigap Xanders menahan tangan Tyas.
"Jangan pernah anda sentuh milik saya!"
Mata Xanders menyorot tajam menghunus pada Tyas.
Xanders langsung membawa Caca keluar dari ruangan Rektor tersebut tanpa permisi, Ia membawa Caca kembali menghampiri sahabatnya.
"Kok cepet banget disuruh ngapain?" tanya Leo.
"Xanders disuruh tanggungjawab sama anak orang" ujar Caca jengkel.
"Gila Lo hamilin anak siapa Xanders" Pekik Rizki heboh.
Xanders memutar bola matanya malas melihat kelakuan Rizki.
"Disuruh Tanggungjawab sama cewek yang kemarin dia pangku itu tuh" Sinis Caca.
Akhirnya Caca menceritakan semuanya pada sahabatnya juga sahabat Xanders
"Ah itu mah keliatan banget modusnya anjir" Kata Cecil.
"Jangan kasih peluang pelakor masuk Ca" kata Disti.
"Padahal gue udah siap Ca jadi Suami pengganti buat Lo" ujar Leo.
"Cari mati Lo!!" Xanders menatap penuh permusuhan pada Leo, sedangkan Leo hanya cengengesan tak jelas.
"Saran gue Lo harus waspada sih Ca, kayanya si Selena ini sebelah dua belas sama si Ono nohh" ujar Naya.
Caca mengangguk setuju, ia tak akan membiarkan siapapun merusak rumah tangganya bersama Xanders.
...****************...
Jam istirahat sudah berakhir kini semua orang telah kembali ke aula, saat Caca memasuki aula terdengar bisik-bisik semua orang membicarakan Caca.
"Kenapa sih kok kayanya pada natap Lo sinis gitu Ca?" tanya Disti.
"Entah gak tau gue"
"Ternyata dia sama Xanders pacaran"
"Pacaran hasil Ngerebut aja bangga"
"Kok Xanders mau ya sama cewek jahat kayak dia"
"Mungkin dia kasih tubuhnya kalik, mukanya aja yang sok polos aslinya mah busuk"
"pantes aja kemarin adiknya Jatoh gak di tolongin malah di tinggalin pergi"
"Eh lo pada apaan sih ngomongin orang sembarangan banget, di jaga ya mulut Lo pada" Tegur Cecil marah pada sekumpulan perempuan di dalam aula tersebut.
Ia tak terima sahabatnya di jelek-jelekan seperti ini.
"Kita ngomong Fakta, keliatannya aja cewek baik-baik aslinya suka kasar dan nindas adik tirinya sendiri" ujar perempuan tersebut memandang jijik pada Caca.
"Mana punya pacar hasil Ngerebut punya adik sendiri lagi" sambungnya.
"Eh dapet gosipan dari mana Lo, asal jeplak banget tuh mulut kalau ngomong" ujar Disti penuh emosi.
"Kayaknya gue tau deh siapa yang nyebarin berita-berita kaya gini" ujar Caca dengan wajah datarnya.
"Lo pada pasti sepemikiran sama gue".
Para sahabat Caca terdiam, tapi sedetik kemudian mereka mengangguk paham.
"Udah ayo duduk gak usah ladenin mereka, jangan sampai kita kena masalah" ujar Kanaya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung.........
NT lagi mengalami kendala ya, jadi up nya sedikit terlambat walaupun udah lulus review. kalau semisal bab muncul tapi pas di klik tulisan nya "Bab di hapus" tenang aja ya, nanti bakal muncul lagi kok bakal bisa di baca.
mohon maaf atas kendala yang terjadi ya readers😊🙏🏻
aku suka dengan jalan ceritanya begitu banyak cinta tapi tidak dengan kedua ayah tiri dan adik tirinya