Irena Oxana Romanov. Seorang gadis cantik yamg berprofesi sebagai model. Karena kekangan sang daddy, Irena sama sekali belum pernah berpacaran. Tapi setidaknya Iren berhasil pergi ke Paris untuk melanjutkan karir modelnya meskipun Sang Daddy keberatan dengan hal itu.
Sean Michael, adik angkat Galy dan Rey (my annoying Girl) ditugaskan oleh Rey untuk memimpin perusahaannya di Paris dan mengangkatnya menjadi CEO disana.
Karena permintaan Rey dan Galy, Sean diberi tugas untuk menjadi bodyguard Irena sementara karena Irena selalu saja lepas dari pengawasan anak buah Alex di Paris.
Iren yang terlihat manis dan lembut ternyata tak seperti penampilan luarnya. Itulah mengapa para mantan bodyguardnya selalu kehilangan jejaknya ketika malam menjelang. Iren sering menghabiskan waktunya untuk bersenang senang dengan teman temannya di club malam.
Haiii readears...ini novel baru otor...cerita tentang Sean dan Irena .. seperti biasa ya..konflik selalu ringan dan ga panjang..😁
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#33
Seharian ini, Iren hanya berdiam diri di penthouse. Dia tak ingin melakukan apapun termasuk menggambar sketsa baju.
Sean dan Andrei telah berangkat ke kantornya masing masing. Iren memesan lumayan banyak makanan dan memakannya di ruang tengah sembari menonton serial TV favoritnya.
Andrei datang menjelang sore dan melihat sang adik makan dengan banyak makanan tang tersebar di meja.
"Kau yang memakan semua itu Iren?", tanya Andrei yang membuka dasinya.
"Hmm..kakak mau?", tanya Iren menawarkan potongan cakenya.
"Tidak..", jawab Andrei yang kemudian masuk ke kamarnya.
Andrei keluar dari kamarnya rencananya akan keluar bersama kenalannya di Paris.
Andrei melihat Iren tidur sambil mengunyah biskuitnya.
"Iren..duduklah jika makan..kau bisa tersedak dan perutmu bisa sakit", kata Andrei.
"Kepalaku pusing kak..tapi aku juga masih ingin makan", jawab Iren.
Andrei menghampiri Iren dan menarik tangannya agar duduk.
Tak berapa lama, Iren merebahkan kembali tubuhnya ke sofa.
"Iren..jangan seperti anak kecil", kata Andrei dan mengambil biskuit itu dari tangan Iren.
"Ck..kakak benar benar pengganggu", kesal Iren.
Lalu Iren memegangi kepalanya.
"Apa pusing sekali?", tanya Andrei sembari memeriksa suhu badan Iren dengan memegang keningnya.
Iren mengangguk.
"Dimana kotak obatmu?aku akan mengambil obat sakit kepala", kata Andrei.
"Ambilkan ponselku kak", perintah Iren.
"Iren..kau sakit kepala..kenapa justru mencari ponselmu?", kata Andrei.
"Ambilkan saja kak..aku ingin menelepon dokterku" kata Iren.
"Apa kau punya sakit yang serius?", tanya Andrei.
"Kak..please..jangan banyak bertanya dan ambilkan ponselku di kamar", kata Iren lagi.
Lalu Andrei mengambil ponsel Iren dan memberikannya.
Andrei tak langsung pergi. Dia duduk menemani Iren. Andrei tak bisa meninggalkan Iren yang sakit sendirian. Dia akan pergi setelah Sean datang.
Iren memencet ponselnya dan menelepon dokternya.
"Halo dokter..aku merasa sedikit pusing..apakah aku boleh meminum obat sakit kepala?karena aku takut ini akan berpengaruh dengan kinerja vitaminku", kata Iren di telepon.
Iren diam mendengarkan jawaban dari sang dokter.
"Ah begitukah?..baiklah..aku akan membelinya", kata Iren sedikit tersenyum lalu menutup ponselnya.
"Kakak..apakah aku bisa minta tolong?", tanya Iren.
"Ada apa?", kata Andrei.
"Bisakah kakak ke apotik dan membelikanku testpack kehamilan?", tanya Iren.
"What??kenapa kau tak menyuruh suamimu saja Iren?", kata Andrei.
"Aku hanya ingin tahu hasilnya dulu... aku hanya takut hasilnya tak sesuai harapan Sean..karena dia terlalu sering melihat hasil negatif setiap aku menggunakan alat itu", kata Iren sedih.
"Baiklah", Andrei beranjak dari duduknya dan mengacak rambut Iren.
Andrei segera ke apotik dan membeli testpack untuk Iren. Tak lama kemudian, Andrei datang dan memberikan testpack itu pada Iren.
"Kau tak langsung memeriksanya?", tanya Andrei.
"Tidak..besok pagi aku baru memakainya..thanks kak", kata Iren masuk ke kamarnya.
Lalu Sean terlihat datang dan Andrei pamit keluar.
Sean masuk ke kamarnya dan tak melihat Iren di kamar. Sean memeriksa kamar mandi dan melihat Iren mencuci wajahnya.
"Kau sudah datang Sean?", tanya Iren sembari mengelap wajahnya dengan handuk kecil.
Sean menghampiri Iren dan mengecup bibirnya.
"Hmm..kau dirumah saja seharian?", tanya Sean.
"Ya..aku malas keluar dan hanya membeli makanan online", jawab Iren tersenyum.
"Gantilah bajumu..lalu temani aku menonton TV", Iren mengecup bibir Sean.
"Oke", jawab Sean.
Lalu Iren keluar dari kamar mandi dan menuju ruang tengah kembali.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
ga boseen ❤️❤️