NovelToon NovelToon
Si Mesum Arya

Si Mesum Arya

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: M. Novri Al-zanni

Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.

Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.

Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.

Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.

Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teka-teki

Sekolah tampak sunyi dan terasa berbeda setelah kejadian itu. Orang-orang yang selalu membicarakan trio mesum sekarang lebih banyak memilih untuk diam. Mereka menjadi lebih tidak mempedulikan apa yang kami lakukan setelahnya.

Meskipun kami masih sering menonton vidio atau membicarakan hal-hal yang mesum saat di sekolah. Mereka sudah mulai terbiasa dan tidak peduli lagi dengan kami bertiga. Entah kenapa dunia Sekolah terasa lebih damai bagi kami sekarang dengan tidak adanya orang-orang yang membicarakan kami.

"Hei, apa kau benar-benar telah merawat Aiko dengan baik?" ucap Rika yang langsung mendatangi Arya setelah tiba jam istirahat.

Arya yang sedang berkumpul dengan kedua temannya merasa terganggu dengan keberadaan Rika. "Ya, aku selalu menjaganya dengan baik" ucap Arya yang kemudian menghiraukan Rika.

Rika terlihat sedikit kesal dan ia memukul meja kemudian berkata, "Kenapa kau tidak membawanya ke rumah sakit? Dan kenapa kau tidak mengizinkanku untuk masuk ke rumahmu!" ucap Rika dengan kesal.

"Sudah kubilang padamu bahwa Aiko tidak mau ku bawa ke rumah sakit. Lalu jika aku mengizinkanmu masuk ke rumahku, mungkin kau akan menjadi istri keduaku" ucap Arya yang sembrono.

Rika yang mendengarnya, wajahnya langsung memerah. "A-apa yang baru saja kau katakan! Dasar mesum!" ucap Rika yang kemudian pergi meninggalkan Arya.

Setelahnya suasana kembali tenang dengan perginya Rika. Arya mulai mengobrol kembali dengan Angga dan Toni dan membicarakan hal-hal yang biasa mereka bicarakan. Meskipun banyak orang yang sudah tidak peduli lagi dengan mereka, setidaknya masih ada orang yang keberatan dengan adanya kami.

Saat Arya dan teman-temannya sedang asik mengobrol, tiba-tiba saja seseorang datang dan duduk bersama kami. Orang itu adalah ketua kelas kami, dia terkenal dengan sifatnya yang menyenangkan dan mudah bergaul. Tapi melihat dia duduk bersama kami dan menatap kami, itu membuat mereka berpikir bahwa orang ini merencanakan sesuatu.

"Apa yang kau lakukan disini Michael?" ucap Toni yang terlihat tidak suka.

"Tidak, aku hanya ingin memperhatikan kalian" ucap Michael sambil tersenyum mencurigakan.

Michael, dia adalah orang yang terlihat cukup aneh dan mencurigakan. Toni berkata kepada kami berdua bahwa harus waspada terhadap orang sepertinya. Karena Toni menyadari ada sisi gelap yang dia rasakan terhadap Michael, ia seperti orang munafik yang selalu menyembunyikan sesuatu.

"Jika kau tetap disini, reputasi yang telah kau bangun akan runtuh. Lebih baik kau pergi sekarang" ucap Angga yang ikutan merasa tidak suka dengannya..

Kemudian Michael tersenyum dan berkata, "Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke mejaku" ucap Michael yang dengan mudahnya ia menurut dan pergi begitu saja.

"Benar-benar orang yang aneh!" ketus Angga sambil mengerutkan dahinya dengan heran.

Setelahnya jam istirahat telah berakhir dan para siswa mulai kembali belajar. Hari sudah sore menunjukkan bahwa matahari hampir tenggelam dan menyinari warna oranye di langit-langit. Sebelum Arya dan kedua temannya pulang, mereka mengobrol bersama di kelas sampai semua orang sudah pulang.

Kecuali satu orang, yaitu Michael. Sedari tadi ia menunjukkan sikap yang aneh kepada kami, ia terus-terusan menatap kami dari mejanya dengan wajah datar. Angga yang melihatnya mulai merasa ngeri dengannya karena tingkahnya yang tiba-tiba berbeda.

"Hei Michael! Kenapa kau terus menatap kami seperti itu?!" ucap Toni yang terlihat mulai kesal dengan sikap Michael.

Saat Toni ingin beranjak dari kursinya, tiba-tiba saja Angga menariknya kembali. Kemudian kedua tangan Angga merangkul kami dan kepala kami saling berdekatan. Entah kenapa wajah Angga penuh dengan keringat dan dia terlihat sangat pucat seperti habis melihat hantu.

"Hei teman-teman, bukankah sikap Michael terasa sangat aneh?" bisik Angga dengan wajahnya yang terlihat serius.

Toni menunjukkan wajah heran dan merasa ada yang tidak benar dengan apa yang dipikirkan oleh Angga kali ini. "Ya, memang dia itu sangat aneh sekali hari ini, tapi kenapa wajahmu serius sekali?" ucap Toni.

"Kali ini apa lagi pikiran aneh yang menghantui pikiranmu Angga?" sambung Arya yang seolah-olah sudah paham betul seperti apa sifat Angga.

Mulut Angga bergetar hebat dan dahinya penuh dengan keringat dingin. "Bagaimana jika dia adalah hantu?" ucap Angga dengan ekspresinya yang sudah ketakutan.

Arya dan Toni yang mendengar ucapan Angga seketika langsung menunjukkan wajah datar. Kami berdua menghirup dan membuang nafas kami sedalam-dalamnya. Setelah itu Arya mencoba untuk menenangkan Angga.

"Kalau dia hantu, bukti apa yang bisa menguatkan pernyataanmu itu?" ucap Arya.

"Bukankah ia tidak masuk kemarin karena sakit?"

"Lalu?"

"Kenapa dia masuk hari ini jika kemarin sakit?"

"Mungkin dia memiliki imun tubuh yang bagus karena itu ia bisa cepat sembuh"

"Tidakkah kalian menyadari bahwa hari ini ia berbicara lebih sedikit dari sebelumnya?" bisik Angga sambil menggigiti jari-jari tangannya dengan bergemetar seluruh tubuhnya.

Toni sudah malas menanggapi ucapan Angga jadi hanya Arya yang mau meladeni ucapan omong kosong Angga. Toni keluar dari pembicaraan dan dia menoleh ke arah Michael, namun ia tidak melihat Michael di tempat sebelumnya. Toni merasa sedikit heran karena tiba-tiba saja Michael pergi begitu saja.

"Mungkin saja ia masih merasa tidak enak badan karena itu ia tidak banyak berbicara" ucap Arya yang seperti sudah bosan meladeni ucapan Angga.

Kemudian Toni bergabung kembali ke pembicaraan dengan niat buruk, "Hei teman-teman! Michael tiba-tiba menghilang!" ucap Toni dengan menunjukkan wajahnya yang terlihat sangat panik.

Angga menjadi semakin ketakutan dan keringat keluar di sekujur tubuhnya. Wajah Angga semakin pucat dan pikirannya dipenuhi dengan ketakutan. Toni tersenyum melihat ekspresi Angga dan ia tidak bisa lagi menahan tawanya.

"Hahahahahaha! Kau ini! Hahaha! Sial aku tidak bisa berhenti tertawa! Hahaha!" tawa Toni dengan puas.

Arya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Sudahlah Toni".

"Baiklah, tapi bagaimana jika tiba-tiba ia muncul kembali!" sambung Toni yang masih tidak puas untuk menjahili Angga.

"Toni cukup" ucap Arya.

"Kemudian jika dia benar-benar hantu, maka ia akan berkata bahwa aku adalah hantu!" sambung Toni yang terlihat sangat senang sekali menjahili Angga.

Kemudian tiba-tiba saja kursi yang dipakai oleh Michael bergerak sendiri dan jatuh. Bruak! Seketika suasana yang menyenangkan menjadi sunyi seketika. Bahkan Toni yang sedang tertawa dengan pulas langsung berhenti dan terkejut melihatnya.

"Uwaaaaaaaaa! Hantu! Itu pasti hantunya Michael!" teriak Angga sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Toni dan Arya merasa ada yang tidak beres, dan kami menelan ludah kami dengan berat. Entah kenapa nafas kami juga menjadi berat dan suasana kelas yang mulai gelap karena matahari akan terbenam menjadi terasa sedikit aneh. Arya dan Toni saling menatap satu sama lain dengan wajah kebingungan.

Tapi Toni memberanikan dirinya dan menunjukkan bahwa ia bukanlah orang seperti Angga. Ia pergi mengecek kursi Michael dan ia tidak melihat ada sesuatu yang aneh di sana yang dapat membuat sebuah kursi bergerak kemudian jatuh dengan tiba-tiba. Namun, Toni melihat sebuah surat yang terlipat di dekat kursi itu dengan keadaan sedikit penyok dan banyak bercak tinta.

Toni membawa kertas itu dan kembali duduk bersama kami. "Hei semuanya lihat ini! Aku menemukan sebuah kertas di dekat kursinya" ucap Toni yang menunjukkannya kepada semua orang.

"Jangan tunjukkan itu padaku! Aku takut!" ucap Angga yang sedari tadi tidak mau membuka tangannya"

"Baiklah, kalau begitu ayo kita buka bareng-bareng surat ini Toni " ucap Arya dengan tangannya yang sedikit bergemetar.

Mereka berdua memegang kedua kertas bersama-sama, dan perlahan-lahan mulai membuka lipatan kertas itu satu persatu. "Apa kau takut Arya?" ucap Toni dengan tiba-tiba.

Arya sebenarnya merasa sedikit takut namun ia menyangkalnya dengan berkata, "Tentu saja tidak haha!"

Kemudian akhirnya mereka berhasil membuka seluruh lipatan kertas itu. Kertas itu terdapat sebuah tulisan seseorang dan sepertinya surat ini di tulis oleh Michael. Setelah itu Arya dan Toni mulai membacakan surat itu bersama-sama.

"Jika kalian menemukan surat ini ... Maka itu artinya aku sudah tidak ada. Siapapun yang menemukan surat ini, tolong pergi ke perpustakaan ..." ucap Arya dan Toni.

"Apa?! sudah begitu saja! Astaga aku sudah sangat menantikannya ternyata kalimatnya sudah habis" ucap Toni yang terlihat kecewa padahal terlihat jelas bahwa tubuhnya bergemetar takut saat membacanya.

"Tapi, sepertinya ia ingin kita segera pergi ke perpustakaan setelah kita membaca suratnya. Mungkin kita akan menemukan sesuatu setelahnya" ucap Arya.

"Sudahlah aku tidak peduli lagi, lebih baik kita pulang" ucap Toni sambil membereskan barang-barangnya ke dalam tas miliknya.

Arya tersenyum menyeringai, "Apa kau takut?"

Toni merasa tertantang dengan perkataan Arya, "Siapa yang takut! Baiklah kita akan menyelesaikan ini sampai akhir! Lihat, siapa yang akan lari lebih dulu!" ucap Toni yang terlihat kesal dengan Arya.

"Teman-teman lebih baik kita pulang saja!" ucap Angga yang terlihat sangat ketakutan.

Namun Arya dan Toni tidak mempedulikan Angga dan mereka tetap melanjutkan teka-teki dari surat yang diberikan oleh Michael. Pada akhirnya karena Angga takut pulang sendirian, ia lebih memilih untuk ikut bersama dengan mereka. Arya dan Toni berjalan di depan dengan berani, ini adalah soal harga diri, setidaknya itulah yang mereka berdua pikirkan sekarang.

1
Chica
KAK UPDATE DONG UDH NUNGGU
Novi Az-Zahra: baik kak, malam ini ya~
total 1 replies
范妮·廉姆
Hai ka
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.
Novi Az-Zahra: sudah ku follow kak, jangan lupa invit yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!