Salahkah Aku Menjadi Istri Kedua

"Tidak perlu menghiburku dengan kata kata yang seperti itu ma.Novita tahu kalau penyakit yang Novita miliki sekarang mustahil untuk bisa disembuhkan.Cepat atau lambat,Novita pasti akan pergi dari dunia ini." ucap Novita dengan pasrah.

"Setelah mengetahui keberadaan itu, apa yang sudah Austin lakukan sama kamu nak? Apakah dia meninggalkan kamu sekarang?" tanya mama Kiki.

"Setelah memberitahukan kebenaran itu,sikap mas Austin berubah ma.Dia tidak peduli lagi sama Novita,dia sudah tidak ada waktu untuk mengetahui apa pun tentang aku ma.Mas Austin benar benar pergi meninggalkan aku." ucap Novita dengan tatapan matanya yang kosong dan membuat mamanya turut merasakan apa yang putrinya rasakan saat ini.

Meskipun putrinya sudah bersalah dengan menyembunyikan kebenaran itu dari semua orang,namun mama Kiki tidak membenarkan sikap dan ketidakpedulian yang Austin lakukan kepada Novita.

Bagaimana pun Novita masih menjadi istri dari laki laki itu dan Austin masih mempunyai tanggung jawab sebagai seorang suami untuk mendampingi Novita di kala kondisinya yang sedang sakit seperti ini.

Mama Kiki yang tidak terima dengan perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh Austin kepada putrinya,segera pamit kepada putrinya untuk mendatangi kediaman Austin.

Mama Kiki ingin Austin menjalankan tugasnya sebagai seorang suami dengan merawat putrinya yang sedang sakit sekaligus memperhatikan putrinya.

Di kediaman Austin,semua orang terlihat bahagia karena zira diperbolehkan untuk menjalankan tugasnya sebagai istri oleh Austin untuk memasak sarapan pagi.

Di ruang makan itu kini telah berkumpul zira, Austin dan juga mamanya yang tengah asyik menikmati sarapan pagi buatan zira.

"Terima kasih ya zira,kamu sudah memasak sarapan pagi untuk kami.Mama bener bener seneng banget lho bisa cobain masakan buatan kamu." ucap mama Rina.

"Sama sama ma,zira juga seneng banget bisa masakin sarapan buat mama dan juga mas Austin." ucap zira yang kebahagiaannya benar benar terlihat jelas di matanya.

"Makasih ya sayang kamu udah mau masakin sarapan buat mas dan juga mama.Mas bener kangen sama masakan buatan kamu.Mas beruntung bisa makan makanan buatan kamu lagi." ucap Austin

"Sama sama mas,mulai sekarang dan seterusnya zira akan terus masakin makanan yang enak buat mas dan juga mama." ucap zira

Disaat semua orang tengah asyik menyantap sarapan pagi buatan zira,tiba tiba kediaman Austin dibuat ramai dengan kedatangan mama Kiki yang dengan seenaknya menggedor pintu rumah Austin dengan keras.

"Austin....Cepat keluar kamu!!!Mama tahu kalau kamu ada di dalam sekarang,ayo cepat kamu keluar Austin!!!." teriak mama Kiki yang membuat Austin,mama Rina dan juga zira segera keluar untuk menemui mama Kiki.

"Mama?Ini ada apa? Kenapa mama teriak teriak dan membuat keributan di rumah Austin ma?" tanya Austin pada ibu mertuanya itu.

"Kamu bilang kenapa?Apa kamu tidak sadar dengan apa yang sudah kamu lakukan kepada Novita,Austin?Kamu sama sekali tidak menjalankan tugas kamu sebagai suami disaat kondisi Novita yang sedang sakit di rumah sakit." ucap mama Kiki dengan nada tinggi.

"Mari kita bicara di dalam jeng,nggak enak kalau keributan ini didengar sama tetangga." ucap mama Rina.

"Nggak usah!!!" tolak mama Kiki dengan tegas.

"Austin,terlepas dari kesalahan yang sudah dilakukan oleh Novita sama kamu dan zira,tidak seharusnya kamu melalaikan kewajiban kamu sebagai suami kepadanya.Sekarang mama minta sama kamu tolong pergi ke rumah sakit sekarang juga dan temani istri kamu sekarang." perintah mama Kiki pada Austin.