Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Julian keluar dari Bank setelah selesai membuat kartu ATM dan menyetor Uang penjualan Permata sebanyak 60 juta. Sisanya 10 juta tidak di setor buat pegangan,Rencana Julian mau beli Handpone Android, kebetulan sekarang dia belum punya Hp. Sehabis dari Kios Ko Jansu Julian tidak ikut Pulang dengan Pak joko. Dia minta antar ke Bank untuk menyetor Uangnya.
Julian berjalan kaki meninggalkan kawasan Bank dan ingin mencari Toko Handpone dulu,setelah itu baru pulang. Rencana nya hari ini dia akan beres- beres, besok akan berangkat ke Ibukota dengan Ko Jansu untuk menemui pembeli Permata dan Emas yang dia punya. Karna yang dijual kepada Ko Jansu hanya sebagian kecil, masih banyak Permata atau berlian dan Emas yang dia punya.
Kebetulan nanti di Ibukota dia akan mencari alamat Tante Gina untuk menanyakan persoalan Rumah yang telah dijual. Untuk tinggal dengan Tantenya, sepertinya Julian Harus Pikir-pikir dulu. Lagian setelah sampai di Kajarta semua bisa berubah tak sesuai rencana.
Tanpa sadar Julian telah berjalan jauh meninggalkan kawasan Bank, Toko Handpone yang dia tuju memag agak jauh dari Bank.
"Boss kayaknya ada mangsa tuh,,,! Ku perhatikan dari tadi dia jalan sendiri, Sepertinya Dia baru keluar dari Bank, pasti lah banyak duitnya..! " Kata seorang Preman berbicara dengan teman yang lain.
"Ya... Aku juga perhatikan dari tadi, Orang dari kampung kayaknya.. Yuk sikat...!" Teriak preman satunya.
Tidak jauh dari Julian empat orang preman sedang nongkrong sambil menunggu mangsa. Mereka biasanya mangkal di sini setiap hari, mangsa mereka adalah Orang-orang nasabah Bank, seperti Julian sekarang.
"Hey Anak Kampung..!!! Lagi banyak Duit kayaknya ini.. Cepat serahkan Uang mu, Kami akan jamin kau selamat pulang kerumah mu...! Teriak Seorang dari kawanan Preman itu.
" Kalian siapa..? Aku nggak punya Uang..!" Jawab Julian dengan acuh. Dia tau kalau preman ini mau menargetkannya. Sebelumnya mungkin dia akan takut dan lari kalau bertemu preman seperti ini. Tapi sekarang setelah dia jadi orang kuat, mereka bukan masalah baginya.
"Brengsek... !!! Kau tak takut pada kami..??. Apa kau mau mati..? Teriak satu preman lainnya sambil memasang muka sangar.
"Udah boss, serahkan sama ku aja Anak ini, sekali grepek juga mampus ni anak.."
Tanpa basa basi preman yang berbadan besar dengan hampir seluruh tubuhnya dipenuhi dengan Tato.. Mendekat kearah Julian sambil memegang sebuah Pentungan Hansip yang dia curi dari Pos Ronda.
Julian melihat pentugan itu dilayangkan kearah kepalanya, dengan santai julian hanya menggeser sedikit badannya dan memiringkan kepalahnya. Pentungan itu tepat mengenai bahu kirinya dengan keras dan patah. Julian sengaja membiarkan pukulan itu mengenainya sambil mencoba ketahanan tubuhnya.
Braakk... ,,
Preman itu kaget, pentungan nya patah dua sementara Julian dengan ekspresi biasa aja tanpa merasa sakit.
"Kau kuat juga ya..! Sekarang rasakan in.. " Teriak preman itu dan kembali menyerang dengan pukulan tangan besarnya.
Julian mengangkat tangannya untuk menangkis pukulan dari Preman itu.
Bruk, krakk..
"Waduh tangan ku..!! " Teriak praman itu setelah merasa tangan yang dia gunakan untuk memukul Julian telah patah, hingga patahan tulangnya terdengar cukup keras.. Preman itu meringis kesakitan.
Julian hanya tersenyum Puas, tanpa serangan dia berhasil melumpuhkan Orang biasa.. Bagai mana kalau dia yang memukul.
Melihat itu tiga preman lainnya jadi marah, dia tak terima temannya kalah begitu saja, mereka maju dan mulai memukul, menendang dan ada juga menggunakan pisau, ingin menusuk tubuh Julian.
Tapi hanya hitungan detik mereka telah terlempar dan terkapar di tanah dengan anggota tubuh tidak baik, ada yang tangannya patah,ada yang kakinya patah dan ada juga kepala yang belumuran darah. Mereka sangat ketakutan melihat Julian, Pemuda kampung yang kelihatan biasa saja tapi sangat kuat.
"Gimana...! Apa kalian masih ingin Uangku..?
Dengan senyum tipis tapi dengan mimik muka yang dingin Julian bertanya kepada empat orang Preman itu.
" Ampun Bang.. Kami kapok.. Kami tak akan menggangu kau lagi bang, Ampun... !! Jawab ketua preman itu.
"Ya sudah.. Awas kalau ku lihat kalian Malak Orang lagi.. ! Bisa-bisa leher kalian yang ku patahkan..!! Kata julian denga acuh tak acuh dan meninggalkan Komplotan preman itu.
Sesampainya di toko Handpone, julian masuk sambil melihat-lihat.
" Ada yang bisa kami bantu Mas.?" Tanya seorang perempuan muda penjaga Toko.
"Hmmmm.. Saya mau Beli Handpone Android aja." Jawab Julian sambil mengelus-elus dagunya.
"Silahkan Mas dilihat-lihat, Mau Merk apa dan mau harga berapa...? Tanya Perempuan penjaga toko sambil menujukan Barisan Handpone yang ada di Etalase Juga di dinding belakangnya.
"Yang harga 5 Juta kebawah aja Mbak" Jawab Julian.
" Ini yang harga 4 sampai 5 jutaan. " Perempuan itu mengambil beberapa Merk di dalam Etalase kemudian disodorkan ke pada Julian.
Julian memperhatikan dan tertarik padan Handpone yang berwarna hitam, Layarnya agak besar dari yang lain.
"Yang ini berapaan..? Tanya Julian
"Oh kalau yang itu 6jt Mass.."
"Mahal amat..!!" Apa nggak bisa kurang"
"Bisa sih sedikit Mas, biar saya jelaskan dulu ya spesifikasinya. Ini Android 15, memory internalnya 256G, RAM nya 8G. Cameranya Bagis ini Mas. Mau tau Spesifikasi lengkapnya ada pada kotak Mas, silahkan dibaca dulu." Perempuan itu menjelaskan singkat.
"Jadi Berapa harga sebenarnya..?" Tanya Julian lagi dengan penasaran.
"Bisanya 5,8 jt Mas.." Jawab perempuan itu lagi.
"Ok, Saya beli yang ini aja."
"Baik Mas.." Perempuan itu lalu mengambil Handpone pilihan Julian,memasukkan ke dalam kotak sebelumnya memeriksa dulu kelengkapan yang ada dalam kotak dan meberikannya pada Julian.
"Nggak sekalian Sim card dan Paket Kuotanya Mas..? Tanya tanya perempuan itu lagi.
" Oh iya,, pilihkan aja kartunya Mbak dan sekalian isi Paket kuotanya, jadi nanti saya tinggal langsung pakai aja.
"Siap Mas".
Julian pun mengambil Uang sebanyak Harga Handpone dan kelengkapan lainnya setelah diberitahu tahu jumlah harga yanga akan dibayarkan, dan menyerahkannnya kepada Perempuan itu.
"Ini Mbak.." Julian menyerahkan uangnya.
Perempuan penjaga toko menerima uangnya dengan senyum senang karna barang dagangannya terjual lagi.
"Terimakasih telah berbelanja di Toko kami" Tukas perempuan itu
"Ahirnya punya Hp Juga" Ucap Julian dalam hati sambil keluar dari toko dengan senyum senyum.
Julian menunggu sebentar di jalan depan Toko untuk menyetop Taksi dan masuk ke dalamnya.
"Desa Langkan Pak" Ucap Julian kepada supir terimakasih.
"Baik Mas.." Jawab Bapak itu dan segera menjalan kan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Kesempatan itu digunakan Julian untuk mengeluarkan Hp barunya, memasukkan beberapa kontak kedalam hp barunya.
Tidak lupa Julian mendaftarkan Banking dan mendownload Aplikasi-aplikasi baru yang dia inginkan.
Sebenarnya Julian Bukan awam soal Hp, dulu waktu Ayahnya masih ada, Julian juga pernah dibelikan Hp Bagus sama ayahnya, tapi setelah ayahnya meninggal, hampir semua hartanya terjual untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
terimaksih Coment nya../Pray/