Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24. Keperusahaan
"Rendy, apa yang kamu lakukan, Monica sedang mengandung Anakmu, kalau terjadi apa-apa sama cucu Mama, ingat saja kamu." Bentak Nyonya Hanna mengancam Rendy.
Rendy semakin kesal dan marah, karena Mamanya selalu membela Monica. Rendy meninju angin untuk melampiaskan kemarahannya dan pergi dari ruangan itu.
"Kamu tenang saja, Tante akan selalu mendukung mu, jangan hiraukan Rendy, biarkan saja nanti dia akan baik sendiri." Ucap Nyonya Hanna membujuk Monica.
"Tante, aku ingin Kak Rendy segera menikahi aku, aku takut kalau keluargaku tau kalau aku hamil, dan aku juga takut kalau Kak Rendy nanti akan mengabaikan aku." Ucap Monica dengan gaya manjanya.
"Baiklah, Tante akan menyuruh Rendy menikahimu dalam Minggu ini, walaupun tidak mewah yang penting kalian menikah." Jawab Nyonya Hanna setuju dengan permintaan Monica.
Monica menyeringai, dia senang karena keinginannya sebentar lagi akan tercapai.
Kalau dia sudah menikah dengan Rendy, dai tidak akan takut lagi untuk miskin dan susah.
Monica sebenarnya bukanlah orang kaya, orang tuanya tidak mempunyai perusahaan, Ayahnya hanya karyawan biasa diperusahaan Argantara.
Soal Kontrak 20 miliar dia tau dari Ayahnya karena Ayahnya juga tidak sengaja mendengar kalau Arkan akan memberikan 20 miliar pada perusahaan Rendy karena permintaan Putrinya.
Kebetulan Ayah Monica menceritakan pada Monica tentang apa yang dia dengar diperusahaan Argantara.
Monica yang menyukai Rendy dan pernah tidur dengan Rendy, dia memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat Rendy berada disisinya.
Setelah selesai dirumah Nyonya, Monica pergi dari rumah itu karena ada yng menelepon dirinya untuk malam ini.
Keesokan pagi, Nadia Bangun lebih awal, dia langsung membersihkan dirinya, dan bersiap-siap karena hari ini hari dia akan interview.
Setelah siap dengan pakaiannya, Nadia menyiapkan pakaian suaminya juga, setelah itu dia membangunkan Kenzo agar tidak terlambat.
Setelah Kenzo bangun, Nadia keluar berniat ingin membantu menyajikan sarapan, namun dia tidak diperbolehkan oleh Art disana karena sudah memakai baju yang rapi.
Biarpun Nadia memaksa, namun para Art itu tidak mengizinkan, dengan terpaksa Nadia kembali lagi kekamarnya.
Sampai dikamar Nadia melihat Kenzo sudah memakai pakaian formalnya. Nadia menghampiri dan membantu memakaikan dasi pada Kenzo.
Selesai memakaikan dasi pada Kenzo, keduanya keluar dari kamar dan langsung kemeja makan.
Disana sudah ada Oma Laras dan juga kedua mertuanya. Nadia dan Kenzo langsung duduk dan menikmati sarapan mereka.
Selesai sarapan Nadia tidak menunggu lagi, dia langsung pamit pada semuanya.
"Ma, Pa, Oma, aku duluan, taksi sudah menunggu." Ujar Nadia membuat semua orang yang berada disitu bingung.
"Kenapa naik taksi? kenapa tidak pergi dengan suamimu, atau minta sopir mengantarmu." Ujar Awan Papa mertua Nadia.
"Benar Nak, kamu bisa pergi dengan Kenzo." Timpal Mentari tidak ingin menantunya repot-repot naik taksi karena semua fasilitas lengkap dirumah ini.
"Tidak Ma, Pa, aku tidak mau nanti karyawan melihatku dengan mas Kenzo." Jawab Nadia menolak pergi bersama Kenzo.
Nadia tidak mau orang tau atau melihat saat dia turun dari mobil Kenzo. Nadia ingin semua orang tidak sungkan pada dirinya.
"Tapi Nak," Ucapan Mentari terhenti karena Nadia segera menyahut.
"Ma, aku 'kan sudah bilang, aku harus merahasiakan identitas ku, demi keamananku." Ujar Nadia.
Kalau Nadia sudah berkata seperti itu, maka semua orang diam, semua tidak bisa memaksa lagi, karena yang dikatakan Nadia benar, itu semua demi keamanannya.
"Kalau begitu, kami tidak bisa memaksa lagi, tapi kamu hati-hati ya, Kenzo jaga istrimu Dnegan baik!" titah Awan pada Putranya.
Nadia kemudian mencium tangan semua orang yang ada disitu termasuk Kenzo.
Setelah itu Nadia langsung keluar dari rumah, dan menaiki taksi yang sudah menunggu dirinya.
Kenzo yang khawatir pada istrinya, dia juga langsung keluar rumah. "Ikuti taksi itu!" sergah Kenzo pada sopirnya.
"Baik Tuan." Jawab sopir itu dan langsung menjalankan mobil mengikuti taksi yang membawa Nadia dari belakang.
Kenzo sebenarnya ingin sekali mengumumkan kalau Nadia adalah istrinya. Namun Kenzo harus mengurungkan karena benar yang Nadia katakan, Kenzo juga tidak mau terjadi apa-apa pada istrinya itu.
Kenzo dan Nadia harus menyembunyikan hubungannya hingga waktunya tiba nanti.
Taksi yang ditumpangi Nadia tiba didepan perusahan S' Bagio. Sedangkan mobil Kenzo langsung memasuki area perusahan hingga ditempat parkiran khusus CEO.
Nadia turun dari taksi itu dan melangkah memasuki perusahaan suaminya.
Sampai diperusahaan Nadia diminta menunggu diruang tunggu, disana juga ada beberapa orang lain yang menunggu untuk interview.
Nadia duduk dikursi yang bersebelahan dengan yang lain, Nadia meletakkan berkas dan gambar desainnya dikursi kosong.
Tidak lama kemudian seorang wanita yang begitu modif dan berpenampilan elegan datang duduk di samping Nadia.
"Riska, sapa Nadia terkejut saat melihat yang duduk disampingnya ternyata teman SMA nya dulu.
Riska juga terkejut saat melihat Nadia, namun Riska pura-pura tidak mengenali Nadia, karena Nadia adalah musuhnya Waktu SMA.
Riska memusuhi Nadia karen waktu SMA Nadia selalu unggul darinya dan selalu jadi perhatian para senior di sekolahnya.
Riska tidak terima kalau Nadia jadi perhatian dan juga pandai, akhirnya dia memusuhi Nadia hingga Samapi saat ini.
"Kamu siapa?" tanya Riska pura-pura tidak kenal dengan Nadia. Apa lagi melihat pakaian Nadia yang biasa saja sangat jauh dari dirinya.
Riska dari dulu sampai sekarang belum tau kalau Nadia orang kaya dan Putri satu-satunya pemilik perusahaan ternama dan maju.
"Aku Nadia, kita dulu satu SMA, apa kamu masih ingat?" tanya Nadia senang karena bertemu lagi dengan teman satu sekolah dengannya.
Riska ingin menjawab, tapi tidak jadi karena orang yang sedang menunggu diruang tunggu itu langsung mengerumuninya.
"Ini 'kan Mbak Riska, yang sering memposting pakaian dan tas mewah, wah ternyata Mbak Riska sangat cantik sama persis seperti di video dan difoto." Ucap orang-orang disana memuji Riska.
Riska yang mendapatkan pujian seperti itu, dia langsung melambung tinggi.
"Mbak Riska, kami lihat tadi kamu berbicara dengan Mbak ini, apa kalian saling mengenal?" tanya semua orang yang mengagumi Riska.
"Iya, kami satu sekolah dulu waktu SMA," Jawab Nadia memang benar adanya.
Riska yang mengira Nadia adalah orang miskin dia langsung membantah.
"Tidak, aku tidak mengenalnya, dia pasti berbohong agar kalian mengira kalau aku temannya." Jawab Riska sombong, karena tidak mau dibilang kalau dia temannya Nadia.
"Apa maksudmu, kita satu sekolah dulu, apa kamu tidak ingat?" tanya Nadia lagi.
"Hahaha, kalian lihat, aku sama sekali tidak mengenalnya, dia mengaku-ngaku temanku agar terkenal seperti aku, kalian lihat pakaiannya, apa pantas dia berteman denganku?" Riska tidak mau mengakui kalau dia dan Nadia pernah bersekolah yang sama.
Semua orang menatap Nadia dari polesan dan juga baju yang Nadia kenakan. Semua orang disitu tidak tau kalau baju yang dipakai oleh Nadia setara dengan gaji mereka sebulan.
Bersambung.