Bercerita tentang seorang anak laki laki sederhana yang bernama Eric yang di tinggal kedua orang tuanya dari kecil, dan kini ia sudah beranjak SMA, dia tidak tau tentang percintaan, mampukah Eric mendapatkan cinta wanita idaman sekolah itu dan mendapatkan cinta pertamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kazumifx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Renovasi toko
Setelah kepulangan dari sekolah nya, Eric dan Bella pulang menaiki sepeda seperti biasa, Bella juga sudah di perbolehkan untuk main keluar oleh orang tua nya, hanya saja tidak boleh terlalu lama di luar.
"Hey bel, kamu gapapa emang sore sore gini malah bantuin aku?." ucap Eric sembari menggoes sepeda.
"Gapapa dong, ini juga kan kemauan aku." ucap Bella yang sedang ngemut eskrim.
Setelah melakukan perjalanan, akhirnya mereka sampai di toko kue nya Eric, barang barang yang di perlukan sudah mereka bawa saat pulang sekolah tadi, dan tidak lupa Bella juga membawa baju ganti.
"Ayo kita percantik toko ini." ucap Bella
"Ayo." ucap Eric.
Mereka berdua mulai menghiasi toko tersebut, membenarkan barang yang sekiranya kurang cocok dan menggantinya, mereka sampai mengobrol dan tertawa bersama saat melakukan renovasi toko itu.
"Hey bel bunga yang ini bagus ga menurut kamu." ucap Eric sembari membawa 1 pot bunga.
"Bagus, taro di depan aja." ucap Bella
Saat Eric jongkok dan mengecek bunga itu, Bella datang menghampiri nya dan ikut jongkok di sebelahnya, muka mereka berdekatan dan Bella iseng menatap ke arah Eric yang sedang melihat bunga.
"Kalo dari dekat gini, dia kelihatan capek juga ya, di tambah bulu alis nya jentik gitu." gumam Bella dalam hati nya.
Bella mengangkat tangan nya dan menyentuh rambut Eric yang menutupi kening nya, Bella yang tidak menyangka kalo Eric bisa secakep ini hanya terhalang rambutnya yang aneh
"Eh bel ada apa?." ucap Eric terheran-heran dengan wajah Bella.
"A-anuuu e-engga gapapa." ucap Bella yang memalingkan wajahnya nya.
"Yasudah ayo lanjut lagi bel, dikit lagi selesai nih." ucap Eric
"i-iya."
Eric berjalan menuju bagian dalam toko dan Bella mengikuti nya dari belakang, secara tidak sengaja Bella menginjak sesuatu sehingga ia terjatuh, Eric yang cepat menangkap Bella agar tidak terjatuh.
Saat itu, kedua tatapan terjadi selama beberapa detik, Eric yang memegang pinggang Bella yang begitu kecil karena badan Bella, meskipun pendek tetapi bentuk nya bagus.
"Pliss ini cewe lucu banget mukanya nya." gumam Eric dalam hati.
seketika mereka berdua saling melepas.
"Kamu gapapa kan bel?." ucap Eric.
"Em, gapapa kok aman."
"hati hati lain kali ya." ucap Eric
"emm iya."
Denyut kencang dari dada mereka membuat mereka grogi.
"Yasudah, ayo kerjain dulu yang terakhir." ucap Eric
"Ayo."
Semua pekerjaan selesai, kini mereka sedang duduk santai sambil meminum di kursi toko itu.
"Horee selesai juga akhirnya." ucap Bella
"Pyuhhhh, lumayan juga ya kerasa banget cape nya." ucap Eric
"Iyaa, tapi kalo ngerjain nya sambil ngobrol terus asik Asikin, jadi ga kerasa." ucap Bella
"Iya juga ya."
"oh iya, aku lupa bawa bekal dari rumah." ucap Bella
"serius? Mana coba.
Bella mengeluarkan bekal yang ada di tas nya, nasi dan ikan serta sayuran yang lumayan cukup banyak, karena porsi makan Bella yang lumayan banyak tetapi meskipun makan banyak, tubuhnya tidak mau meninggi.
"banyak amat, kamu bisa abisin itu sendirian?." ucap Eric
"berdua lah, masa iya aku makan sendiri, ntar kamu ngiler lagi liat aku makan." ucap Bella
"Kamu makan aja sendiri."
"ga, ayo makan bareng sama aku." ucap Bella yang mulai melahap suapan pertama nya.
"baru juga suapan pertama gede banget, itu pipi sampe mengembung gitu." ucap Eric
"ehehe bwiarin." ucap Bella
"Telen dulu sebelum bicara." ucap Eric.
"Iwyaa bwawel." ucap Bella
"ahahahaha."
"Mwalah ketawa lagi."
"hey bel, aku mau tanya sesuatu sama kamu kenapa kamu mau berteman dengan orang seperti ku. padahal kamu anak orang kaya lagipula pria di sekolah sangat ingin menjadi pacar mu." tanya Eric.
Bella menelan dulu makanan yang ada di mulut nya.
"emang kalo mau berteman itu harus pilih pilih ya, bukannya kita semua sama, berhak memilih berteman dengan siapapun." ucap Bella
"yaa emang sih, tapi kalo di sekolah jadi aku yang gaenak, soalnya kan Kamu sangat populer di sekolah, malah temenan sama cowo aneh kek aku gini " ucap Eric.
"Mau aku populer kek mau apa kek aku gak peduli, meskipun banyak yang menyukaiku belum tentu mereka bisa mengatur aku, selagi yang menyukai tetapi kebebasan memilih hanya aku yang tentuin, paham." ucap Bella.
"ohh paham paham, sorry ya bel kalo aku tuh sering negara insecure kalo Deket sama kamu." ucap Eric
"gaboleh insecure, aku suka kok semua tentang kamu." ucap Bella
(keceplosan)
"maksudnya?." ucap Eric.
"Hah?a-apa? Maksudnya tuh s-suka sebagai t-teman gitu " ucap Bella yang mukanya mulai memerah.
"Oalah, muka kamu merah lagi tuh." ucap Eric dengan nada polosnya.
"diem."
Hari sudah mulai gelap, sopir Bella sudah datang untuk menjemputnya.
"sopir? Itu sopir siapa bel?." tanya Eric
"itu sopir aku."
"tumben di jemput." ucap Eric
"kita kan habis renovasi toko ya, otomatis cape, nah aku gamau bikin kamu tambah cape gara gara nganterin aku pulang, jadinya aku di jemput." ucap Bella.
"oh gitu ya, padahal aku juga ga capek capek amat." ucap Eric
"Hmmmmm, saking pengen nya nganterin aku goda Bella.
"A-engga kok." ucap Eric yang grogi.
"hahaha, yasudah aku pulang duluan ya." ucap Bella sambil tersenyum ke arah Eric.
"Iya hati hati ya."
"dadahh " ucap Bella sembari melambaikan tangannya.
"besok sekolah ya." ucap Bella
Eric hanya mengancungkan jempolnya ke arah Bella yang sudah melaju menuju pulang.
Eric masuk ke dalam untuk mandi, karena ia belum mandi sama sekali dari pulang sekolah, saat sesudah mandi. Eric berdiri di depan cermin dan melihat lihat rambutnya.
"kek nya rambut ku yang depan harus ku ubah stylenya deh." ucap Eric sembari memainkan rambutnya.
"tapi malas ah, mending tidur."
pagi sudah tiba, Eric siap siap untuk pergi ke sekolah, setelah beberapa menit ia sampai di gerbang sekolah dan melihat Bella yang berdiri di depan gerbang sembari memegang tangan nya sendiri, dia jadi pusat perhatian banyak orang dan ada juga yang mengajak ia ngobrol, beberapa saat Alvino menghampiri Bella.
"pagi, lagi apa disini." ucap Alvino
"lagi nunggu temen kak."
"siapa?."
"ada deh kak."
"mending sama aku yuk bareng ke dalam nya." ucap Alvino
"kak Alvin duluan aja, aku mau nunggu temen dulu." ucap Bella
Saat Alvino dan Bella mengobrol, Eric melewati mereka berdua dengan menundukkan kepalanya.
"eh Eric." ucap Bella
"pagi bel." ucap Eric
Alvino menatap tajam ke arah Eric, tatapan yang marah dan tegas di pancarkan Alvino.
"kak Alvin, kamu duluan ya." ucap Bella yang langsung pergi menuju kelas.
"duluan kak." ucap Eric
"cihh, kenapa sih, apa yang kurang dari gue ya, kok bisa cewe secantik dia malah milih cowo gajelas gitu." ucap Alvino
pemikiran jahat muncul dari pikiran Alvino, dia tidak rela jadi perempuan yang ia suka malah memilih lelaki lain.
Alvino menelpon teman teman OSIS lain nya.
"lu dimana, ada yang mau gue bicarain sama kalian." ucap Alvino.