Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Dion melirih mahasiswa baru yang menjadi incarannya. Dia bisa melihat kalau gadis itu cuek-cuek saja selama dia memperkenalkan diri.
Selanjutnya silahkan kalian lihat HP kalian masing-masing disana sudah kami kirimkan kelompok kalian beserta dengan pendamping nya masing-masing.
Seluruh maba disana segera melihat HP nya untuk melihat mereka berada di kelompok berapa
" Sya lho kelompok berapa?" tanya Cinta
" gue kelompok 17. Kalian gimana?" tanya Arsya balik
" yesss kita satu kelompok ges" ucap Ceci
" eh siapa pendamping kita?" tanya Cinta
" yess mas Rangga dan mas Dion " ucap Ceci
Udah lihat semua kelompok nya. Silahkan kalian menuju ke kelompok kalian masing-masing.
Kemudian mereka menjelaskan perlengkapan apa saja yang harus di bawa selama mengikuti kegiatan ospek ini. Mereka juga meralat untuk jadwal kegiatan ospek yang awalnya akan berada di puncak dan Bandung di ganti menjadi di kampus selama 2 hari selanjutnya baru di Puncak selama 1 minggu namun untuk di puncak jadwalnya menyusul karena menunggu ijin tempat disana di peroleh. Setelah selesai mereka semua di persilahkan untuk pulang terlebih dahulu.
Tunggu tiba-tiba tangan Arsy di tarik oleh Dion ketika dia mau pulang.
" lho ikut gue?" ucap mas Dion
" sya lho nggak papa?" tanya Ceci panik
" nggak papa kamu pulang dulu aja." ucap Arsya santai
" lepas aku bisa jalan." ucap Arsya sambil menghentakkan tangan Dion
" Kenapa lho mengikuti gue ke perpustakaan? " tanya Dion tiba-tiba
" apa nggak salah dengar nih. Buat apa aku mengikuti mas ke sana. Aku jelaskan ya perpustakaan itu tempat umum jadi boleh dong siapa saja ke sana bukan tempat untuk berzina ( ucap Arsya seraya nyaris berbisik di telinga Dion). Dah lah nggak penting banget. Aku mau pulang dulu. " ucap Arsya meninggalkan Dion
" brengsek berani-beraninya ya lho ke gue. " emosi Dion
Rangga dan Tio yang mengetahui hal itu hanya senyum-senyum sendiri menyaksikan sahabatnya sudah di perlakukan seperti itu oleh seorang gadis ingusan
" ingat bro hati-hati dengan emosi lho jangan sampai lho jatuh cinta padanya" ucap Tio memperingatkan
" nggak akan. Gua hanya akan membuat dia bertekuk lutut di hadapan gue. Lihat aja nanti di" ucap Dion penuh keyakinan
Keesokan harinya
Hari pertama ospek fakultas. Banyak barang yang harus dipersiapkan oleh Arsya.
Huh kenapa barang nya banyak banget sih semoga nggak ada yang tertinggal.
Setelah semuanya siap Arsya segera menuju ke motornya untuk berangkat ke kampus.
Setibanya kampus segera Arsya menuju tempat ospek.
"Lho sini gue cek dulu barang bawaan nya?" ucap Dion menghentikan Arsya
" ini kak sudah sesuai dengan yang di minta. "
Kemudian Dion mengecek seluruh barang bawaan Arsya dilihatnya semua barang sudah ada namun karena dia ingin menjaili Arsya dia mengada-ada
" kenapa ini air mineralnya bukan merk a****. Ganti dulu saja. " ucap Dion
" lho kemarin kan kakak nggak bilang harus merk itu. Ya nggak bisa gitu donk. Itu mereka semua nya juga nggak masalah " ucap Arsya membantah
" sekarang lho beli lagi yang baru. Cepetan." ucap Dion
Segera Arsya pergi menuju ke kantin untuk membeli air yang baru sesuai yang di minta Dion. Sekembalinya dari kantin dia membawa minum.
" bukain gue mau minum." perintah Dion
Di buka lah air minum itu lalu di berikan kepada Dion. Dengan sengaja Arsya menumpahkan air minum itu ke pakaian Dion hingga basah.
" upss. Sorry aku nggak sengaja" ucap Arsya mengejek ucapnya mau meninggalkan Dion namun ditahan olehnya
" Lho ikut gue sekarang?" ucap Dion sambil membawa Arsya bersama nya
Temen-temen Arsya dan Dion geleng -geleng kepada atas kelakuan Arsya yang terbilang cukup berani
" Lho emang cewek yang unik." ucap Rangga
" gue yakin 100% si Dion lah yang bakal takluk padanya. Tambah Rangga
" bener banget karena selama ini nggak pernah ada cewek yang berani sama dia. " ucap Tio
Dion POV
Hari ini kumulai untuk mengerjai gadis maba tersebut. Aku sengaja mencari celah untuk membuatnya kesal terhadap ku. Hingga ku minta dia untuk membeli ulang air mineral yang sebenarnya sudah benar sesuai dengan yang kami minta.
Setibanya di membawa air aku meminta dia untuk membuka air minum tersebut. Namun tanpa ku duga dia malah sengaja menumpahkan air mineral itu ke pakaianku hingga bajuku basah. Bahkan yang membuatku emosi respon yang dibelikan oleh nya seakan mengejekku.
Ku tarik tangannya lalu ku lepaskan dia di dalam kamar mandi.
(Ku pepet tubuhnya ke dinding kamar mandi)
" lho sengaja kan ngelakuin ini? " ucapku pada nya
" bukan kak aku benar nggak sengaja" ucapnya panik
(dia berjalan mundur hingga tubuhnya menghantam dinding kamar mandi)
" kakak mau apa?" ucapnya
" kamu melakukan ini karena ingin melihat bentuk tubuhku kan. Sekarang lepaskan pakaian ku yang sudah kau basahi ini" ucapku menggodanya
Ku lihat wajahnya sudah sangat merah panik seperti kepiting rebus.
" bu...bukan kan aku be..neran nggak sengaja" Ucapnya berusaha mendorong tubuh ku.
Aku berinisiatif membuka sendiri pakaian ku namun reaksinya sungguh luar biasa.
" aaaaa.......(dug ditentangnya alat vitalku) kemudian dia berlari keluar."
Segera Arsya keluar dari kamar mandi sebelum melihat dia membuka pakaiannya.
" huh syukurlah" ucap Arsya
" ada apa de?" ucap mas Rangga
" eh nggak papa kok mas. Aku kembali dulu ya" ucap Arsya
kemudian segera ku keluar dari dalam kamar mandi.
" kenapa bro ? Kenapa tu cewek panik banget" tanya Rangga
" nggak papa gue hanya memberikan sedikit pelajaran. Tapi justru malah gue yang kena tendang. Mana kuat banget tendangannya." ucap Dion
" Hahahah jangan bilang di menendang itu lho? " goda Rangga
"sial banget. Awas aja tunggu pembalasan dari gue." ucap Dion
" dia bukan gadis main-main bro maka nya lho harus hati-hati." ucap Rangga
" Ku lihat memang Arsya gadis yang polos tapi berbekalan dia cukup juga untuk menghadapi cowok sekelas Dion. Permainan akan semakin seru. " ( ucap Rangga dalam hati)
