Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.
Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.
Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senator yang Kecewa
...Ilustrasi gambar Nancy Davenport yang kecewa dg isue pelanggaran Etika oleh Catherine Donovan ...
Setelah menerima Dana investasi dari rekanan Leo. Cathy segera mengadakan rapat intern dengan tim pemasaran dari Klinik Donovan. Dia berniat mengadakan kampanye pekan konsultasi Psikologi gratis ke sekolah sekolah mulai dari yunior School, High School hingga perguruan tinggi. Dibuatlah peta kunjungan dan sasaran ke masing masing instansi tadi.
Rapat dan program kerja itu dibicarakan dengan intensif oleh Cathy biar pun tanpa support dari Dewan komisaris. Sebagai sasaran pertama Cathy mengundang kepala sekolah dari St Helena Education foundation, Manhattan Education for Child and citizen serta dari American Education Foundation. Ketiga lembaga pendidikan ini adalah yang terbesar dan menjadi trend setter di Manhattan. Jika ketiga lembaga ini gol dan bersedia menjadi klien tetap dari Klinik psikologi Donovan, maka dapat dipastikan lembaga pendidikan lain juga akan mengikuti.
Cathy melihat peluang besar di dunia pendidikan Manhattan untuk mengembangkan klinik psikologinya. Menggunakan strategi promosi dan donasi di tiga lembaga pendidikan bergengsi, ia tidak hanya ingin mendukung pendidikan anak-anak dan remaja, tetapi juga memiliki tujuan bisnis yang strategis: meningkatkan omzet klinik secara signifikan.
Dengan menjadi donatur dan melakukan promosi secara intensif di ketiga lembaga ini, Cathy berharap dapat membangun reputasi kliniknya sebagai pusat rujukan terpercaya untuk pendampingan psikologis bagi siswa. Lewat kerja sama ini, klinik Cathy bisa menjadi pilihan utama bagi sekolah-sekolah tersebut dalam menyediakan layanan psikologis bagi para siswa, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan jumlah kunjungan ke kliniknya. Dengan hadirnya lebih banyak klien dari kalangan siswa dan orang tua yang peduli pada kesehatan mental anak mereka, Cathy melihat potensi pertumbuhan omzet yang besar, menjadikan klinik psikologinya tidak hanya lebih mapan, tetapi juga lebih dikenal di kalangan pendidikan Manhattan.
Setiap hari dia bekerja keras tanpa henti untuk bisa menjadi yang terbaik dalam bidang bimbingan psikologi bagi anak dan remaja. Waktu, tenaga dan uang dicurahkan pada promosi itu. Bahkan dia bersedia memberikan Fee dalam bentuk support pembiayaan konsultasi asalkan ketiga lembaga pendidikan diatas bisa bekerja sama dengan kliniknya.
Di pihak lain, Henry juga tidak tinggal diam, dia menyusupkan kaki tangannya ke dalam tim marketing yang dibentuk Cathy dan meminta mereka untuk menyalin semua langkah strategis dan langkah bisnis untuk mendekati calon klien Cathy.
Hingga akhirnya semua salinan nama prospek berikut alamat dan program yang ditawarkan jatuh ke tangannya. Henry tersenyum puas dan melapor pada Leo. Sore itu Henry menemui Leo untuk menyampaikan hasil dari investigasinya.
“Selamat sore Tuan,” Ujar Henry yang datang saat Leo sedang berenang di kolam renang pribadinya dalam rumah mewahnya.
“Sore Henry. Ada kabar gembira apa yang bisa kau sampaikan padaku,”
“Saya membawa semua data yang anda minta tuan,” ujar Henry sambil membantu Leo naik dari kolam renangnya.
“Baik, ayo ke ruang kerjaku. Tunggu aku di sana, aku ganti baju sebentar,” jawab Leo
“Baik Tuan,”
Tak lama kemudian mereka sudah terlibat aktif dalam pembicaraan terkait data yang dibawa Henry.
“Jadi ini semua data klien yang akan di prospek oleh Cathy untuk menjadi pelanggan tetap klinik Donovan?”
“Benar tuan, Semua data lengkap sudah ada di sana, berikut nama penanggung jawab program yang akan dituju dan jenis program yang ditawarkan, tak lupa besaran Fee jika mereka bisa membawa klien ke Klinik,”
Leo mengangguk pelan, lalu berkata, “Aku rasa, yang perlu berangkat ke lembaga pedidikan ini cukup Romero dan anak buahmu dari Klinik Dallas. Kamu tidak perlu ikut terlibat. Khawatirnya jika terbongkar kamu ada dibalik semua ini, aka kecurigaan padamu tidak hanya datang dari Cathy tetapi juga dari pemegang saham lain yang masih loyal pada klinik itu”
“Baik tuan, saya akan memerintahkan anak buah saya untuk mendampingi Romero bergerak ke pada tiga lembaga pendidikan itu”
Sambil menerawang Leo kemudian berkata,”Ada baiknya kamu bekali mereka dengan bukti bukti kisah tentang Nick. dan bila perlu dengan video rekaman di kamar praktek jika ada diantara mereka yang mungkin saja ngotot atau tidak percaya,”
“Baik tuan akan saya laksanakan”
*******
Apa yang direncanakan oleh Henry dan Leo benar benar diwujudkan. Mereka mengunjungi semua prospek dalam daftar marketing yang dituju oleh Cathy. Salah satunya adalah Nancy Davenport, seorang petinggi dari Manhattan Education For Child and Citizen.
“Selamat siang Mrs Nancy, saya adalah Romero dari Klinik Psikologi Dallas, ingin mengajukan Proposal kerjasama dengan lembaga pendidikan anda. Kami menawarkan program pendampingan bagi anak dan remaja. Bahkan kami juga bersedia mensupport lembaga pendidikan anda dalam hal Fasilitas dan sarana prasarana tentu dengan kondisi yang kami tawarkan.” ujar Romero membuka pembicaraan.
“Selamat siang Tuan Romero, well belakangan ini banyak sekali lembaga Psikologi yang mengajak kerjasama Institusi kami. Sayangnya saya sudah bekerja sama dengan Klinik Psikologi Donovan selama bertahun tahun. Saya jug baru saja memperpanjang Mou kerjasama kami beberapa hari lalu.” ujar Nancy
“Wah sayang sekali Mrs Nancy, padahal kami juga menawarkan skema perjanjian pemberian fee yang menguntungkan bukan hanya lembaga pendidikan anda, tetapi juga diri pribadi anda,” balas Romero.
“Maaf, jika yang anda maksudkan adalah gratifikasi, saya sangat menolak hal hal seperti itu. Karena itu bisa membahayakan reputasi saya dan lembaga kami.” kata Nancy.
“Ah Maaf Mr Nancy, maafkan kelancangan kami. Kami tidak bermaksud memberikan anda Gratifikasi. Hanya saja kami tahu bahwa anda berjuang untuk menjadi senator.Kami pikir tentu dana macam ini sangat bermanfaat bagi anda dan pengembangan program atau rencana kerja anda,” kata Romero terus menekan
“Maaf Tuan Romero, saya adalah warga terhormat Manhattan dan saya tidak akan mengambil jalan kotor seperti itu untuk mendapatkan support dana guna kepentingan kampanye saya,” ujar Nancy dengan Nada mulai meninggi.
“Maafkan jika saya salah berucap Mrs Nancy. Tapi sungguh Lucu, anda menolak dana dari lembaga kami tapi menerima skema kerjasama yang diberikan oleh Catherine Donovan yang jelas jelas melakukan Malpraktek dan juga gratifikasi pada anda. Maaf Mrs Nancy, saya punya bukti anda menerima aliran dana Pribadi dari Catherine Donovan ke rekening anda,” ujar Romero sambil menyodorkan beberapa bukti.
Nancy Davenport tampak pucat pasi dan mulai merendah nada bicaranya.
“Anda katakan tadi bahwa Cathy melakukan Malpraktek. Apakah anda punya buktinya?” tanya Nancy.
“Tentu Mrs Nancy, berikut adalah DVD rekaman yang saya dapat terkait dengan kelakuan Malpraktek dari rekanan anda itu. Silahkan anda putar sendiri di rumah. Da semoga anda memikirkan tawaran kami,” tegas Romero sebelum pergi meninggalkan ruang kerja Nancy.
Sepeninggal Romero, Nancy bergegas memutar DVD yang didapatkan dari Romero. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat DVD itu menampilkan rekaman persis seperti apa yang dikatakan Romero yaitu tindakan asusila yang dilakukan Nancy pada Kliennya di dalam ruang kerjanya atau ruang prakteknya. Muka Nancy merah padam dan segera mematikan DVD itu. Lalu menghubungi sekretarisnya untuk memanggil Cathy ke kantornya.
“Panggil Catherine Donovan ke kantor ini segera, minta dia menghadap pada saya secepat mungkin!” perintah dari Mrs Nancy pada Sekretaris pribadinya.
Dengan Wajah yang merah membara karena malu, emosi dan gusar Nancy menunggu kedatangan Cathy untuk meminta klarifikasi dengan segera.
Dalam hati Nancy bergumam, “Aku berharap Cathy bisa memberi penjelasan terkait tindak asusila yang dilakukannya selambat lambatnya 24 jam dar panggilanku, atau aku terpaksa Cut semua perjanjian kerjasama dengannya. Aku tidak mau terlibat dalam perkara Asusila macam ini.
***
semangat