Ayna Renata harus menelan pil pahit, tatkala pria yang dicintainya membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H, karena calon mempelai pria sudah menikahi wanita lain.
Tidak terima diperlakukan seperti itu, Ayna pun memutuskan harus tetap menikah juga di hari itu.
"Apa kamu mau menikah denganku?" Tunjuk Ayna pada seorang pria yang baru datang.
"Aku?" Pria yang tampak bingung itu menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, benar kamu! Pria yang berkemeja biru, apa kamu mau menikah denganku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Mama
"Kamu ngapain di sini, Ay?" Tanya Arga menghampiri Ayna.
'Kenapa dia makin cantik.' batin pria itu.
Melihat Arga akan menghampirinya, Ayna segera berdiri. Ia akan menyetop taksi yang lewat.
"Ay!"
"Apaan sih?!" Bentak Ayna menepis tangan Arga yang akan menahannya. Suara Ayna membuat orang-orang di sekitar menoleh padanya.
"Jangan pernah menegurku lagi!!! Anggap saja kita tidak pernah saling mengenal!!!" Ayna berusaha meredam emosinya.
Melihat Arga membuat hatinya kembali sakit. Ingin Ayna memaki lalu menghajar pria itu, untuk melampiaskan semua kekecewaan dan sakit hatinya.
Tapi Ayna berpikir, jika ia melakukan itu bagaimana tanggapan Alex. Alex tidak ingin ia berhubungan dengan Arga lagi.
"Ay, aku menyesal." Ucap Arga lirih. "Tolong, beri aku satu kesempatan lagi untuk memperbaiki hubungan kita ini!"
Ayna tercengang, ia tidak mengerti dengan jalan pikiran Arga.
"Kesempatan?" Ayna mencibir. "Kau meminta kesempatan? aku saja bahkan belum memaafkanmu atas yang sudah kau lakukan padaku." ia menatap Arga dengan tatapan benci.
Arga menyadari sikap Ayna. Wanita itu dulu begitu sangat lembut dan manja. Tapi saat ini sudah berubah total, tatapan cinta padanya dulu kini berubah mencari tatapan benci.
"Aku akan segera menceraikan Aca. lalu kita akan menikah."Ucap Arga dengan wajah serius.
"Apa kau sudah tidak waras?" Ayna menggeleng tidak mengerti.
"Aku tahu kamu sudah menikah, tapi kamu terpaksa menikah dengannya, Ay. Kamu tidak mencintainya, karena kamu masih mencintaiku." Arga yakin hati Ayna masih miliknya.
Ayna mendengus, Arga terlalu pede. "Setelah apa yang kau lakukan padaku, apa kau yakin aku masih mencintaimu?"
"Aku yakin masih ada maafmu untukku!"
Ayna mengusap air mata yang tiba-tiba berjatuhan. Wanita itu pun menyetop taksi lalu segera berlalu pergi meninggalkan Arga sendiri di halte.
'Ay, aku akan memperbaiki hubungan kita lagi.'
###
Para karyawan yang lewat menunduk hormat pada seorang wanita paruh baya. Ia datang membawa seorang wanita muda.
"Tante, apa tidak masalah kita langsung kemari?" Tanya Diana memeluk lengan wanita paruh baya itu.
"Tidak apa. Ini masih jam kerja. Alex pasti ada di ruangannya." Ucap wanita paruh baya itu yang tidak lain adalah Mamanya Alex.
Kedua wanita berbeda generasi itu akan ke ruangan Alex.
"Ayo, calon menantuku!" Ucap Mamanya Alex saat melewati Mona yang menundukkan kepala sebagai tanda hormat.
'Calon menantu?' Batin Mona jadi bingung. Tadi Alex mengatakan bahwa ia sudah menikah, tapi Mamanya bahkan baru membawakan calon menantu untuknya.
Mona tersenyum samar, ternyata Alex hanya berbohong padanya. Pria itu mengaku sudah menikah, nyatanya belum menikah. Itu pasti hanya alasan Alex saja, karena pria itu masih marah padanya.
Sementara 2 wanita itu masuk begitu saja ke ruangan Alex.
"Anak tampan Mama!" Ucap Mama dengan wajah bahagia. Ia segera memeluk Alex yang berada di kursi kebesarannya.
"Mama, kenapa pulang?" Tanya Alex perlahan melepas pelukan Mamanya.
"Kamu ini ya!" Mama mencubit perut Alex, membuat pria itu meringis. "Mau ngapain Mama lama-lama di negara orang?"
"Mana tahu Mama mau menetap bersama pinguin-pinguin itu." Ledek Alex.
Mata Alex pun melihat seorang wanita yang juga masuk bersama Mama. Senyuman wanita itu membuat Alex tiba-tiba merasa mual.
'Astaga... ini manusia apa bukan sih?' Diana memastikan kaki Alex menyecah lantai atau tidak.
"Alex, kenali ini Diana. Ia putrinya teman arisan Mama." Mama mengenalkan wanita muda itu pada Alex.
Diana langsung menghampiri Alex lalu mengulurkan tangan. Wanita muda menatap Alex dari atas hingga atas lagi.
'Pasti itunya besar.' Otak Diana memikirkan area terlarang itu.
"Mana Papa, Ma?" Alex mengalihkan pembicaraan, ia juga tidak mau membalas uluran tangan wanita yang menatapnya dengan ekspresi aneh.
"Papa tadi langsung Mama suruh pulang. Lex, nanti kamu antar Diana pulang ya." Pinta Mama yang sengaja mendekatkan Alex dengan Diana.
"Ma-"
"Tidak ada tapi-tapi." Mama menggoyangkan telunjuknya. "Diana ini akan menjadi calon istri kamu. Minggu depan kalian akan bertunangan." Jelas Mama segera.
Diana tersenyum lebar mendengar ia akan bertunangan dengan Alex. Pria tampan dan rupawan.
"Mama lupakan rencana Mama itu. Alex sudah menikah, Ma."
"Apa?" Pekik Mama kaget. " Maksud kamu apa? Kamu menikah dengan siapa? Alex kamu jangan becanda dengan Mama!" Mama gusar. Tangannya mencubit perut Alex.
"Siapa yang becanda, Ma? Aku memang sudah menikah, Ma!" Jawab Alex dengan wajah jujur. Ia mengusap-usap perutnya yang dicubit Mama.
"Tante.." Diana menunjukkan wajah tak terima. Alex akan dijodohkan dengannya, tapi kenapa pria itu katanya sudah menikah.
"Kamu menikah dengan Mona? Alex!!! kamu kalau menikah itu harus melihat latar belakang keluarga. Jangan buat malu keluarga kita nantinya!" Mama memijat pelipisnya.
"Aku bukan menikah dengan Mona. Aku menikah dengan Ayna. Besok akan kuperkenalkan istri cantikku pada Mama." Alex tersenyum bahagia.
"Ayna? wanita mana lagi itu Alex?" Tanya Mama masih tidak terima. Alex mengenal wanita yang tidak jelas asal usulnya.
"Kamu bicara serius sama Mama sekarang, Alex!!!" Pekik Mama dengan cukup kesal.
"Aku sudah menikah, Ma. Aku menikah dengan Ayna minggu lalu."
"Bagaimana kamu menikah tanpa memberitahu kami?"
"Aku tidak mau mengganggu liburan Papa dan Mama dengan pinguin-pinguin di sana." Ledek Alex. Selama ini kedua orang tuanya keluar negeri untuk liburan ke daerah kutub.
"Mama tidak mau tahu. Kamu harus menceraikan dia dan menikah dengan Diana!" Mama memaksa kehendaknya.
Diana tersenyum senang mendengarnya. Tidak peduli status Alex nantinya akan menjadi duda. Tapi Alex pasti termasuk duda hot.
"Mana bisa begitu, Ma. Apa Mama tega memisahkan aku dengan darah dagingku?" alasan Alex. Benihnya mungkin sudah berproses.
"Alex!!!" Pekik Mama. "Kamu pasti sudah anu-anu sama yang namanya Ayna-Ayna itu. Makanya kamu menikah tanpa persiapan, tanpa mengatakan pada kami. Kamu pasti dijebakkan, Nak. Mama akan laporkan wanita itu!" Mama berasumsi sendiri pada apa yang terjadi dengan putranya.
"Tidak Mamaku, sayang."
"Jadi?" Bagi Mama, Alex dianggap masih anak kecil. Mama tidak mau putranya hanya dimanfaatkan.
Alex menatap Mama. Wanita paruh baya itu pun jadi mengerti.
"Aduh Diana, Tante minta maaf sama kamu. Ternyata Alex sudah menikah. Kamu pulang saja ya. Nanti Tante bantu kenalkan sama teman-temannya Alex saja, ya." Mama tersenyum manis, sambil membawa Diana keluar ruangan Alex.
"Ta-tapi, Tante-" Diana seakan menolak keluar dari ruangan Alex.
Setelah Diana pergi, Mama menatap Alex tajam. Ia butuh penjelasan atas apa yang telah Alex katakan tadi.
"Katakan sekarang, Alex!" Ucap Mama memasang wajah serius.
"Aku akan ceritakan semua. Mama duduk dulu ya. Mama kan masih capek." Alex membawa Mama duduk di sofa. Tak baik mereka bicara sambil berdiri.
"Cepat!!!" Pekik Mama kembali.
"Jadi begini..."
.
.
.
tingkah Alex jadi berubah drastis
😂