Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 14 Kenapa Kamu Bisa Hamil?
Rinjani, After Married (14)
" Aku titip Jani sebentar. Terimakasih," ucap Angga. Ia berlalu meninggalkan kamar rawat Rinjani setelah menitipkannya pada Nola dan Alden.
" Iya, kamu tenang saja. Kami akan menjaganya dengan baik,"
Angga pergi setelah memberikan satu kecupan di kening Rinjani.
Nola dan Alden duduk di sofa yang ada di ruang rawat Rinjani.
" Kamu lihat, itu ulah sahabatmu," Alden ingin Nola membuka matanya. Selama ini ia salah memilih sahabat.
" Aku tak menyangka dia senekat ini." lirih Nola.
Kalau tidak melihat cctv yang menampilkan bagaimana Tika menampar Rinjani, ia pasti tidak akan percaya Tika akan sejauh ini.
" Lagipula aku dan dia sudah memutuskan persahabatan kami,"
Alden mengerutkan keningnya. Namun, ia tidak ingin berkomentar apapun. Yang penting sekarang Nola sudah tak lagi dekat dengan Tika. Tika bisa membawa pengaruh buruk.
Nola hanya mendesah. Teringat kejadian tadi saat Tika mengungkit kebaikannya di masa lalu dan berakhir dengan hancurnya persahabatan mereka.
Tidak. mungkin hanya Nola yang berpikir mereka bersahabat. Sedangkan Tika hanya memanfaatkannya saja demi kepentingannya seorang.
Sementara itu, Orang tua Rinjani pergi bersama ibunda Angga. Mereka langsung menuju ke rumah sakit sore itu juga.
...******...
Tika berjalan gontai, ia hanya bisa gigit jari. Luki bertindak cepat dengan meminta penjaga keamanan untuk mem-black list Tika agar tidak bisa masuk walaupun hanya ke halaman apartemen.
Akhirnya, ia memesan taksi dan terpaksa memilih pergi ke hotel.
" Apa yang harus aku lakukan? Ayah dan Ibu pasti memarahiku jika pulang dengan keadaan seperti ini," gusarnya mengacak rambutnya.
Kamar hotel yang nyaman tidak lantas membuat ia bisa tidur nyenyak.
Ting
Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
" Ibu.." lirihnya.
Besok, kami akan datang ke apartemen kalian. Ayahmu membutuhkan bantuan suamimu. Beberapa rekan bisnis ayah tiba-tiba menarik sahamnya. Bujuklah suamimu untuk membantu ayahmu.
Tika hanya menghela nafas. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia sendiri tidak bisa berbicara dengan suaminya. Ralat, mantan suami. Luki sudah men-talak dirinya.
Maaf, Bu. Kali ini aku tidak bisa membantumu .
Send
Pesan langsung terbaca. Ibunda Tika langsung menghubungi Tika membuat Tika semakin bingung sampai akhirnya ia terpaksa mematikan ponselnya.
" Aku pikirkan besok saja," monolognya sambil mencoba memejamkan matanya.
...******...
" Kalian istirahatlah dulu. walaupun kami belum sempat membeli perabotan rumah, sudah ada kasur di setiap kamar," jelas Angga mengantarkan ibu dan kedua mertuanya menuju kamar mereka.
" Kamu yakin, tidak butuh bantuan?," tanya Bunda Aisyah lembut.
" Kalian sudah melakukan perjalanan jauh. Lebih baik istirahat dulu untuk malam ini. Insyaallah aku bisa menjaga Jani sendiri malam ini. Lagipula, Jani sudah lebih baik. Janin yang dikandungnya pun selamat,"
" Jadi, Jani hamil?," Bunda Aisyah dan Ummi Aminah terkejut.
" Alhamdulillah, Bun. Besok kami baru akan memeriksakan nya. Kami sendiri baru tahu kalau Jani hamil," jelas Angga.
Ia tidak berani mengatakan kalau kehamilan Rinjani Di luar prediksinya karena mereka menunda kehamilan. Ia khawatir kedua mertuanya menganggap ia tak mengharapkan anak yang dikandung Rinjani.
Walaupun sebenarnya, masih ada perasaan tak terima karena ia hadir di saat Angga belum yakin sepenuhnya pada dirinya sendiri.
" Alhamdulillah. Akhirnya, kita akan segera menimang cucu,"
Ucapan Syukur ayah mertuanya membuat Angga yakin untuk diam saja. Sementara ibunda Angga yang tahu bahwa Angga menunda untuk memiliki anak hanya terdiam. Sebagai seorang ibu, ia paham apa yang ada dalam pikiran anaknya.
" Mau Angga pesankan makan malam dulu? Maaf kami rencananya baru mau belanja hari ini. Jadi, kulkasnya masih kosong,"
" Tidak usah. Kami tadi mampir untuk makan dulu," tolak Ummi Aminah.
" Iya, kami akan langsung istirahat saja. Supaya besok bisa langsung ke rumah sakit pagi-pagi."
" Ya, sudah. Ummi dan Abah bisa menempati kamar ini. Sementara bunda, kamar sebelahnya,"
Mereka pun masuk ke kamarnya masing-masing.
" Titip Jani, ya, Nak," Abah menepuk pundak Menantunya.
" insyaallah,Bah,"
Ceklek
Pintu kamar Kedua mertuanya tertutup.
" Ikut bunda sebentar," Bunda Aisyah menarik tangan anaknya ke dalam kamar.
" Kamu tidak apa-apa?kamu bilang menunda kehamilan. tapi, ternyata Allah memberi kalian seorang anak yang sedang berusaha tumbuh di rahim istrimu," tanya Bunda Aminah. Ia bertanya setelah mengajak Angga duduk di atas ranjang.
" Angga sendiri tidak mengerti, Bun. Padahal Jani sudah minum pil penunda kehamilan. Tapi, tetap hamil juga," lirihnya.
" Ini rezeki. Kamu punya rencana,tapi Allah punya rencananya sendiri. Dan rencana Allah di luar kuasamu,"
Angga terdiam. Ia sadar, sekuat apapun ia menolak jika Allah sudah berkehendak, maka semustahil apapun, itu akan tetap terjadi.
" Jaga perasaan istrimu. Ibu hamil itu sensitif. Apalagi usia kandungannya masih muda, masih rentan keguguran. Jangan kamu biarkan ia banyak pikiran. jangan pula kamu sampai menyalahkannya atas apa yang terjadi. Ini sudah kehendak Allah," pesan Bunda Aisyah. Ia yang paling tahu alasan kenapa anaknya tidak ingin memiliki anak dulu.
Astaghfirullah. Batin Angga.
Ia bahkan sudah melakukan hal itu. sadar atau tidak, ia sudah menyalahkan Rinjani atas kehamilannya ini.
Flashback On
" Apa yang kamu rasakan?," tanya Angga saat Rinjani sadar.
" Haus," ucap Rinjani pelan.
Dengan telaten, Angga membantu Rinjanj minum.
Ia pun segera menekan tombol untuk memanggil suster dan dokter.
" Semuanya baik-baik saja. Kandungannya juga. Kami sudah memberikan obat penguat kandungan,"
Deg
Rinjani terkejut dengan penjelasan dokter. Ia melihat suaminya yang tampaknya tidak terkejut. Rinjani menebak, suaminya sudah tahu.
" baik, dok. Terimakasih,"
" Sama-sama,"
Dokter dan perawat pun keluar dari kamar rawat Rinjani setelah selesai memeriksa Rinjani.
" Aku hamil?," tanya Rinjani pelan.
Ia tidak tahu haruskah ia senang atau sebaliknya.
Angga memintanya untuk meminum pil KB agar menunda kehamilannya. Tapi, ia ternyata malah tetap hamil.
" Iya. aku juga baru tahu tadi. Kalau saja aku terlambat membawamu ke rumah sakit, kemungkinan janin itu tidak bisa di selamatkan,"
" Astaghfirullah," Rinjani mengusap perutnya yang masih rata. " Jadi, dia.."
" Dia baik-baik saja," jelas Angga membuat Rinjani lega.
Sejenak mereka terdiam. Rinjani ingin menanyakan perasaan Angga akan kehadiran buah hatinya yang tidak pernah direncanakan itu. Karena ia tidak melihat raut wajah bahagia di wajah sang suami.
" Mas, bagaimana perasaanmu saat tahu aku hamil sementara kamu belum ingin punya anak?," tanya Rinjani. Akhirnya pertanyaan itu terlontar juga.
Angga menghela nafas.
" Entahlah. Aku tidak tahu. Dia datang di saat yang tidak tepat." jelas Angga. Ada sedikit jeda saat Angga akhirnya melanjutkan perkataannya.
" Kenapa kamu bisa hamil? Apa kamu lupa minum pilnya sampai kamu bisa hamil?. Padahal kamu sendiri tahu aku belum siap punya anak."
Deg
Tuduhan Angga membuat Rinjani terhenyak karena suaminya berpikir ia sengaja tidak minum pilnya agar bisa hamil padahal ia rutin meminumnya.
.
ykin deh,kl kluarganya jani bkln kget...sukur2 mau nrima mika ky ccunya sndri....
dia mlah mau nrima ank dr wnita msa lalu suaminya,mau d adopsi pula....kl wnta lain,pst ga bkln mau...
drpd mkan hti tiap hri....
Luar biasa 😱😱😱
Lama ga up ternyata ceritanya 😨😨😨
pst bngung kl jd jani...mau nrima ank suaminya,tp blm ikhlas....mau nolak,kshn jg anknya...
Duuhhh....jani....
apa kbr tu hti????stlh khilangn,trs skian thn nunggu blm jg hmil....tba2 ada yg ngaku ank suaminya.....
😭😭😭....
stlh prgi ninggalin ank istrinya,status pun sngja d gntung.....dia bhgia dgn kluarga barunya,tp ank istriyg lain di biarkn mndrta....cckkk.....egois...
luki ssuai nmanya....bru jd duda,skrng dpt perawan....kpn mreka dktnya y????ko akoh ga tau.....
😁😁😁....
Ya...karma udh nyktin ank istri,smp anknya trauma buat mnikah....skrng tba2 nongol ngsih slmt...situ sehat???
msa tiap nkah,trs ga cntk lg bkln trs cerai....mau kwin cerai brp kli kl ky gt???pdhl kl udh ga cnta mh blng aja,ga ush alasn sgla.....kn jd kslll....
Smngt y jani sm angga,yg pnting mst sling jjur mlai skrng.....
krna obsesi,akhrnya rugi sndri kn tika....khlngn suami dn ank,sng mntan yg d kjar jg ga pduli.....
Jani udh maafin angga y???
mngkn angga bkln jlasin alasn dia ga mau pnya ank,biar jani ga slh phm lg..btw,jani mst jgain suamimu y...bnyk plakor yg mngintai....