Hi hi hayyy 👋
Selamat datang di karya pertamaku... semoga kalian suka yaaa
Marchello Arlando harus mendapat julukan pria buruk rupa setelah insiden yang membuatnya mengalami banyak luka bakar.
"Aku tak sudi bersamamu lagi Chello. Aku malu memiliki pasangan yang buruk rupa sepertimu."
Marah, benci dan juga dendam jelas sangat dirasakan Marchello. Namun keadaannya yang lemah hanya bisa membuat dirinya pasrah menerima semua ini.
Hingga 7 tahun berlalu, Marchello dipertemukan oleh fakta tentang keluarga kandungnya dan membuatnya menjadi penerus satu-satunya. Menjadi CEO sekaligus pemimpin mafia yang selalu menggunakan topeng, Marchello bukan lagi pria berhati malaikat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hingga pada suatu hari, ia diminta menikah untuk bisa memberikan penerus bagi keluarganya. Wanita yang dijodohkan untuknya justru mengalihkan posisinya dengan adik tirinya sendiri setelah tahu keadaan Marchello yang memiliki rupa misterius. Mungkinkah perjodohan akan tetap berlanjut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeiy Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran
Lucas yang memiliki keahlian khusus dalam melacak dan menemukan seseorang, ia juga memiliki tubuh atletis, ketajaman intuisi, serta kelincahan luar biasa.
Dan malam ini, Lucas dengan sigap bergerak menyelinap menuju rumah Aaron. Ia tak menyangka bahwa rumah tersebut dijaga oleh banyak penjaga yang siap menghadang siapa saja yang mencoba masuk. Namun, dengan keahlian dan kelincahannya menembakkan pelurunya, Lucas berhasil melumpuhkan satu per satu penjaga tersebut.
Sesampainya di dalam rumah, Lucas mencari-cari keberadaan Aaron namun tak kunjung menemukannya. Rasa frustrasi mulai menyelimuti pikirannya, membuat Lucas mengumpat kasar karena merasa kesal. Ia merasa kesempatan untuk menemukan ibu Vilme semakin tipis.
Namun di tengah keadaannya yang kesal ini, pandangan Lucas tiba-tiba tertuju dan merasa aneh pada sebuah lantai di rumah Aaron. Dengan waspada, Lucas akhirnya menemukan jawaban bahwa ini adalah petunjuk untuk menuju ke ruang bawah tanah.
“Apa mungkin...” terka Lucas dengan begitu tak sabar untuk langsung menjelajah ruang bawah tanah ini.
...ΩΩΩ...
Sementara Vilme kini tak bisa menahan rasa syok dan terkejut saat mendengar percakapan antara Marchel dan Grandpa. Vilme mendengar begitu jelas saat mereka berbicara tentang misi mencari ibunya yang ternyata masih hidup.
Dengan lembut, Marchel pun menjelaskan kebenaran pada Vilme. Ia tak menyangka, bahwa selama ini ia hidup dalam kebohongan. Ia pun menangis histeris dan bingung, karena selama ini ia yakin bahwa ibunya telah tiada.
Marchel dan Grandpa kemudian menjelaskan bahwa mereka baru saja mengetahui kebenarannya pada hari ini, setelah anak buah Marchel membuktikan bahwa makam ibu Vilme kosong.
“Kenapa mereka begitu jahat dan dimana ibuku sekarang?” tangis Vilme dengan pilu.
Grandpa begitu iba dan tak tega melihat wanita yang selama ini diperlakukan tak adil oleh keluarganya sendiri. Dan hari ini, ia kembali dibuat kecewa akan kelakuan keluarganya yang menyembunyikan ibunya
Tubuh Vilme sampai lemah dan untungnya Marchel langsung menangkap tubuhnya yang akan ambruk ke lantai.
“Ime!” pekik Marchel cemas.
“Bawa Ime ke kamar dan temanilah dia, Marchel. Dia pasti syok dan butuh perhatian penuh darimu. Biarkan dia istirahat juga.” Tutur Grandpa yang diangguki oleh Marchel.
Marchel pun menggendong dan membaringkan Vilme ke ranjang. Kini, Marchel berada di sampingnya, merangkulnya dengan erat dan memberikan kehangatan, berusaha memberikan dukungan dan kekuatan kepada Vilme untuk menghadapi kenyataan yang pahit ini.
“Percayalah padaku, ibumu akan baik-baik saja dan aku akan segera membawanya pulang kemari.” Ucap lembut Marchel seraya mendekap istrinya ini.
Vilme merasa sedikit lebih tenang dan nyaman di pelukan suaminya, meski di hati kecilnya ia masih merasa bingung dan takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam pencarian ibunya.
Aaron yang berhasil melarikan diri saat rumahnya dikepung oleh anak buah Marchello, ia akhirnya bisa merasakan udara segar setelah ia menyusuri jalan keluar lewat jalur bawah tanah miliknya.
Ia tak peduli pada apa yang ada di ruang bawah tanah dan yang menjadi tanggung jawabnya itu, karena yang ia pentingkan saat ini adalah keselamatannya dari incaran anggota Marchello.
“Shit!” umpat Aaron seraya mengacak-acak rambutnya.
Aaron sadar, karena kejahatannya dalam membantu Jessica menyembunyikan ibu dari istri Marchello, hidupnya kini semakin terancam. Ia memutuskan untuk menyamar dan tinggal di hotel agar terhindar dari incaran anak buah Marchello yang tak kenal ampun.