Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Tanpa pernah tahu bahaya apa yang sedang menantinya di depan sana,Ibrahim pun segera melangkahkan kakinya menuju ke taman rumah kaca favoritnya.Sementara itu Nafisah yang selesai merapikan kamarnya bersama Ibrahim segera bergegas untuk menghampiri suaminya ke taman rumah kaca.
Disaat Nafisah hendak menuju ke tempat suaminya berada,ia dihampiri oleh ayah mertuanya yang menyuruhnya untuk mengantar berkas bisnis kepada Dennis.
"Nafisah anakku,bisakah kau membantu ayah untuk mengantarkan berkas bisnis ini kepada Dennis?Ayah lupa memberikannya tadi." ucap pak Darmawan
"Tentu saja ayah" ucap Nafisah
"Terima kasih Nafisah" ucap pak Darmawan yang lekas meninggalkan Nafisah untuk kembali ke dalam kamarnya.
Nafisah pun segera bergegas menuju ke kamar Dennis untuk membantu ayah mertuanya dalam menyerahkan berkas bisnis kepada Dennis.Di saat Nafisah sudah sampai dan berdiri di depan pintu kamar Dennis yang terbuka,tiba tiba Nafisah dikejutkan dengan pembahasan yang tengah dilakukan oleh Dennis dan juga bima mengenai suaminya Ibrahim.
Nafisah yang sadar bahwa kedua orang tersebut tengah membicarakan suaminya,Nafisah pun buru buru melipir ke samping pintu kamar Dennis untuk mendengarkan semua pembicaraan mereka berdua.
"Bagaimana tugas yang sudah aku berikan kepadamu,bima?Apakah kau sudah mendapatkan semua hewan hewan beracun itu?" tanya Dennis.
"Lapor tuan muda,saya sudah menyelesaikan semua tugas yang tuan muda berikan kepada saya dengan baik.Saya sudah membeli kalajengking dan laba laba beracun untuk disebarkan ke seluruh area taman rumah kaca milik tuan Ibrahim.Tak lama lagi semua hewan mematikan itu akan menghabisi nyawanya." ucap bima yang membuat Nafisah benar benar terkejut dengan pembicaraan bima dan Dennis.
"Good job bima,kau melakukan semua tugasmu dengan baik.Mas Ibrahim, sekarang tidak ada siapapun yang akan menolong mu dari kematian yang aku ciptakan untukmu.Ini adalah hasil yang harus kau dapatkan karena mencoba untuk melawanku mas Ibrahim.Hahahaha!" ucap Dennis dengan tertawa puas dan membuat Nafisah tanpa sadar menjatuhkan berkas bisnis yang ia bawa ke lantai,dan membuat bima dan juga Dennis terkejut dengan suara itu.
Tanpa peduli memikirkan kalau keberadaannya diketahui oleh bima dan Dennis,Nafisah segera berlari secepat mungkin menuju ke taman rumah kaca untuk menyelamatkan nyawa suaminya dari bahaya yang mengincarnya.
"Tuan muda, sepertinya nona Nafisah telah mendengar semua pembicaraan kita.Apa yang harus kita lakukan sekarang,tuan muda?Haruskah saya mencegah kepergian nona Nafisah?" tanya bima dengan panik.
"Tidak perlu mengejarnya,bima.Biarkan saja Nafisah pergi menemuinya.Jika satu orang saja sudah cukup membuat hidupku susah,maka dengan menghabisi nyawa dua orang juga tidak akan apa apa buatku.Karena Nafisah sudah mendengar dan mengetahui pembicaraan kita mengenai mas Ibrahim,maka biarkan saja dia ikut mati dan lenyap dari dunia ini agar tidak ada seorang pun yang berani menghalangi jalanku." ucap Dennis yang tidak berperasaan.
Sesampainya Nafisah di taman rumah kaca,ia segera mencari keberadaan suaminya Ibrahim agar hewan berbahaya itu tidak sampai melukai suaminya itu.Dan setelah Nafisah mencari cari keberadaan suaminya, akhirnya Nafisah menemukan keberadaan Ibrahim yang tengah duduk santai di tepi kolam untuk membaca buku kesukaannya.
Melihat hal itu Nafisah pun bergegas menghampiri suaminya untuk mengajak laki laki itu pergi dari tempat yang sudah berbahaya itu.Namun disaat Nafisah sudah berada di belakang suaminya tersebut, alangkah terkejutnya Nafisah ketika ia melihat laba laba beracun tengah pelan pelan merayap ke tubuh suaminya dan bersiap untuk menggigit tubuh suaminya.
Sadar bahwa suaminya tengah berada dalam bahaya,Nafisah pun segera berlari ke arah suaminya dan mengambil laba laba beracun itu dari tubuh suaminya.
"Mas Ibrahim awas!!!!" teriak Nafisah dengan keras yang membuat Ibrahim sontak menoleh ke belakang untuk melihat istrinya dan terkejut ketika ia melihat laba laba beracun di tangan Nafisah dan sempat menggigit pergelangan tangan istrinya.
"Nafisah!!!" teriak Ibrahim karena panik setelah ia melihat hewan berbahaya itu menggigit pergelangan tangan istrinya.
Meskipun pergelangan tangannya merasa sangat kesakitan setelah digigit oleh laba laba beracun itu,Nafisah dibuat lega karena hewan mematikan itu tidak sampai melukai suaminya.Dan dengan itu pun Nafisah yang terkena racun laba laba itu mulai terkapar di rumput yang segera ditangkap oleh suaminya,
Wajah Nafisah pucat pasi, tubuhnya mendadak dingin sedingin es, mulutnya tidak henti hentinya mengeluarkan busa.Dengan tangan gemetar,Nafisah sempat memegang wajah Ibrahim dan berkata kepada laki laki itu kalau ia merasa sangat senang karena bisa menyelamatkan nyawanya.
"Syukurlah,untung saja hewan itu tidak menggigit mas Ibrahim." ucap Nafisah dengan terbata bata.
"Tidak Nafisah tolong jangan berbicara lagi, kenapa kau harus mengambil resiko berbahaya itu untuk menyelamatkan nyawaku? Kenapa?" tanya Ibrahim dengan raut wajah sangat ketakutan.
"Itu sudah menjadi tugasku mas, maafkan Nafisah jika selama ini Nafisah punya salah sama mas Ibrahim." ucap Nafisah yang kedua matanya mulai terpejam hingga akhirnya wanita itu tak sadarkan diri di pelukan Ibrahim.
"Nafisah!!!!" teriak Ibrahim yang merasa sangat takut kehilangan Nafisah istrinya.
"Bangun Nafisah,tolong jangan tinggalkan aku seperti ini!!! Kalau tidak ada kau yang menemaniku bagaimana aku bisa menjalani kehidupan ku disini,Nafisah." ucap Ibrahim sembari berusaha untuk menyadarkan Nafisah namun sia sia.
"Kau tidak boleh pergi meninggalkan aku seperti ini Nafisah,aku tidak akan mengijinkan mu pergi dari kehidupanku.Ayo Nafisah,kita ke dokter sekarang." ucap Ibrahim yang segera menggendong Nafisah keluar dari taman rumah kaca untuk segera membawanya ke dalam kamar.
"Pelayan, cepat telepon dokter kemari!!!!" teriak Ibrahim yang membuat gaduh seisi rumah
"Ada apa Ibrahim?Apa yang terjadi?" tanya ibu Ibrahim beserta ibu kedua Ibrahim yang menghampiri anak mereka.
"Nafisah Bu,dia baru saja digigit laba laba beracun untuk menyelamatkan nyawaku." tangis Ibrahim yang membuat kedua ibunya terkejut dengan pemberitahuan putranya.
"Ya tuhan, bagaimana dengan keadaan Nafisah sekarang nak?Dimana dia sekarang?" tanya ibu keduanya.
"Nafisah ada di dalam kamar,ibu.Mulutnya tidak henti hentinya mengeluarkan busa, tubuhnya juga sedingin es.Aku tidak mau terjadi apa apa sama Nafisah,ibu.Aku tidak akan sanggup jika harus kehilangan dirinya." tangis Ibrahim dengan lirih yang coba ditenangkan oleh kedua ibunya.
"Kamu tidak boleh berkata seperti itu nak,Nafisah akan baik baik saja.Dokter akan segera kemari." ucap ibu Ibrahim.
Pak Darmawan yang mendengar kegaduhan di dalam rumahnya segera keluar dari dalam kamarnya untuk melihat apa yang terjadi.Dan setelah mengetahui hal yang terjadi, alangkah panik dan terkejutnya pak Darmawan ketika ia mengetahui kalau menantunya itu sedang terluka setelah mencoba untuk menyelamatkan nyawa putranya.
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa
awal bab sudah sangat menarik kak,
semangat ka!