Genre: Petualangan, Misteri, Fantasi
Garis Besar Cerita:
Perjalanan Kael adalah kisah tentang penemuan diri, pengorbanan, dan pertarungan antara memilih untuk berpegang pada prinsip atau membiarkan kekuasaan mengendalikan takdir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perang Terakhir di Gunung Kegelapan
Persiapan untuk Pertempuran
Alaric, Kiran, dan Kael berdiri tegak, siap menghadapi pasukan Althea yang semakin mendekat. Prisma hijau di belakang mereka terus bersinar terang, seolah-olah menanti untuk digunakan, namun juga menyimpan ancaman yang tidak diketahui.
"Ini akan menjadi pertempuran yang menentukan," kata Kiran, memegang pedangnya erat-erat. "Kita harus bertarung hingga titik darah penghabisan."
Kael mengangguk, wajahnya serius meskipun tubuhnya masih terhuyung akibat pertempuran sebelumnya. "Aku akan melindungimu, Alaric. Kita tidak akan membiarkan dia menguasai kunci itu."
Alaric menatap kunci bayangannya. "Jika kita gagal di sini, semua yang kita perjuangkan akan sia-sia. Tapi kita tidak akan menyerah."
Althea muncul di depan mereka, tersenyum tipis. "Kalian pikir kalian bisa menghentikanku? Kunci itu sudah lama menjadi milikku, dan aku hanya memberikannya padamu untuk bermain-main. Sekarang saatnya aku mengambilnya kembali."
---
Serangan Pertama
Tanpa peringatan, Althea meluncurkan serangan pertama. Sebuah bola energi hitam meluncur deras ke arah mereka, memaksa Alaric dan yang lainnya untuk bergerak cepat. Kiran menangkisnya dengan pedang, namun bola itu meledak dengan kekuatan dahsyat, memaksa mereka mundur.
"Kita tidak bisa menghadapi dia langsung dengan cara biasa," kata Kiran, berdiri kembali setelah ledakan. "Terlalu kuat!"
Alaric memandang Kiran dan Kael, lalu memfokuskan perhatiannya pada kunci bayangan di tangannya. "Jika kita bekerja sama, kita bisa mengalahkannya. Kunci ini... bisa lebih kuat dari yang kita kira, asalkan kita menemukan cara untuk memadukan kekuatan kita."
"Bagaimana caranya?" tanya Kael, menatap kunci itu dengan penuh harapan.
"Percayalah padaku," jawab Alaric, menggenggam kunci itu lebih erat. "Kita harus menyerahkan sebagian kekuatan kita kepada kunci ini, dan biarkan ia membawa kita ke jalan yang benar."
---
Menggabungkan Kekuatan
Dengan isyarat dari Alaric, Kael dan Kiran berdiri di sampingnya. Ketiganya saling berjabat tangan, dan energi mereka mulai bergabung. Kunci bayangan yang ada di tangan Alaric mulai bergetar hebat, menyerap energi mereka satu per satu.
"Apakah kalian siap?" tanya Alaric, matanya berkilauan dengan kekuatan yang baru muncul.
"Kita siap," jawab Kiran dan Kael serentak.
Dengan kekuatan baru yang mereka bentuk bersama, Alaric mengangkat kunci bayangan tinggi-tinggi. Seketika, bayangan di sekitar mereka mulai bergerak, mengalir seperti gelombang energi yang mengelilingi medan pertempuran. Sebuah pedang besar muncul di tangan Alaric, menyatu dengan energi bayangan yang kuat.
"Ini dia," kata Alaric dengan penuh keyakinan. "Kita akan mengakhiri ini."
---
Pertempuran Dengan Althea
Althea terkejut melihat kekuatan yang kini terpancar dari Alaric dan kedua temannya. "Kalian... berhasil menguasai kekuatan itu?"
"Dan sekarang, saatnya kau merasakan kekuatan kami!" Alaric menerjang maju dengan pedang bayangannya yang bersinar tajam.
Althea tidak mundur. Dengan kecepatan luar biasa, ia memanggil kekuatan gelap yang lebih besar, menciptakan makhluk bayangan yang menyerbu dari segala arah. Namun, Alaric dan yang lainnya bertindak cepat, melawan dengan energi baru yang mereka miliki. Setiap serangan Althea dibalas dengan pedang bayangan dan kekuatan gabungan mereka.
Kiran bergerak gesit, menebas setiap makhluk bayangan yang datang, sementara Kael menghalau serangan langsung dari Althea dengan gerakan cepat. Namun, Althea sendiri bukan lawan yang mudah. Dengan setiap gerakan, ia mengeluarkan energi hitam yang mengikis kekuatan mereka.
"Ini belum berakhir," kata Althea dengan senyum licik, sambil melambungkan bola energi yang lebih besar lagi. "Kalian hanya akan menghabiskan energi kalian."
Namun, Alaric tidak gentar. "Tidak, ini baru permulaan!"
Dengan tekad yang semakin kuat, ia mengangkat kunci bayangannya sekali lagi, memusatkan seluruh kekuatan dalam satu serangan besar. Sebuah ledakan energi bayangan yang luar biasa besar meluncur ke arah Althea, menembus segala yang ada di jalurnya.
---
Akhir dari Althea
Althea berusaha menangkis dengan kekuatan gelapnya, tetapi kali ini, serangan Alaric terlalu kuat. Ledakan energi menghantamnya dengan keras, dan tubuh Althea terhuyung mundur, akhirnya terjatuh ke tanah.
"Ini... ini tidak mungkin," desisnya, mencoba untuk bangkit, tetapi tubuhnya mulai hancur akibat energi bayangan yang terus mengalir.
"Ini berakhir di sini, Althea," kata Alaric dengan suara penuh keyakinan.
Althea hanya mampu menatapnya dengan tatapan penuh kebencian, sebelum tubuhnya lenyap bersama angin, seolah-olah terhapus oleh kekuatan bayangan itu.
---
Prisma Hijau
Setelah pertempuran berakhir, Alaric mendekati prisma hijau yang masih bersinar di tengah ruangan. Ia merasakan kekuatan besar yang mengalir dari benda itu, namun kali ini, ia tidak merasa takut. Sebaliknya, ia merasakan semacam kedamaian, seolah-olah prisma ini memberi petunjuk terakhir untuk perjalanan mereka.
"Ini adalah akhir dari perjalanan kita," kata Alaric, memandang prisma itu dengan penuh hormat.
"Tapi ini juga merupakan awal dari sesuatu yang baru," tambah Kiran, menatap jauh ke depan. "Kita mungkin belum tahu apa yang akan datang, tetapi kita sudah menghadapinya bersama."
Kael tersenyum, meski lelah. "Dan apapun yang datang, kita akan tetap bersama."
Dengan perlahan, Alaric mengangkat tangan, siap untuk menyentuh prisma itu dan membuka jalan untuk masa depan yang baru, tak hanya untuk mereka, tapi untuk seluruh dunia.
😄😄😄
Good job...!!!