Wang Lu adalah juara satu perekrutan Paviliun Longtian, mengalami kerusakan pondasi internal dan berakhir sebagai murid tak berguna.
Tak ada yang mau jadi gurunya kecuali… Wang Wu.
Cantik!
Tapi tak bisa diandalkan.
“Bagaimanapun muridku lumayan tampan, sungguh disayangkan kalau sampai jatuh ke tangan gadis lain!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙒𝙪
“Pak Tua! Tolonglah! Aku tak mau jadi muridnya!” ~𝙒𝙖𝙣𝙜 𝙇𝙪
“Tak mau jadi muridnya, lalu siapa yang mau jadi gurumu?”~
Murid tak berguna, dan guru tak kompeten… mungkinkah hanya akan berakhir sebagai lelucon?
Ikuti kisahnya hanya di: 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹𝘁𝗼𝗼𝗻/𝗠𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁𝗼𝗼𝗻
______________________________________________
CAUTION: KARYA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN PRIBADI AUTHOR. BUKAN HASIL TERJEMAHAN, APALAGI HASIL PLAGIAT. HARAP BIJAK DALAM BERKOMENTAR!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
第14章
Kecemerlangan cahaya samar putih susu seperti sinar bulan, membungkus tubuh Wang Lu. Ini adalah situasi di mana langit dan bumi penuh vitalitas sampai batas tertentu.
Dalam kultivasinya, Wang Lu menemukan bahwa setiap satu segel terbuka, kecepatan kultivasinya meningkat lima kali lipat, jadi dia mengabaikan kelelahan mental dan memanfaatkan seluruh sumber daya di alam rohnya.
Karena Tuhan memberinya kesempatan kedua, ia tentu saja akan memanfaatkan dengan baik.
Di sembilan benua, hanya yang kuat yang dihormati.
Wang Lu terseret ke dalam ruangan misterius yang lebih terang. Itu terlihat seperti samudera raya tiada batas dengan langit penuh bintang di atasnya, dan ia menemukan dirinya duduk bersila di tengah-tengah lautan itu, mengambang di atas permukaan air dan tidak tenggelam.
Kaisar Pedang melayang diam di depannya setinggi kepala.
Sebatang pohon gundul bertengger di tengah-tengah lautan itu tak jauh dari tempat Wang Lu bersila. Serat-serat pada batang, dahan dan ranting-rantingnya menyala berwarna-warni seperti benang cahaya.
“Di mana ini?” Wang Lu mengedar pandang. Apakah ini yang disebut lautan kesadaran? pikirnya.
Lautan kesadaran adalah alam bawah seseorang, disebut juga alam roh atau alam spiritual.
Itu adalah ruang hitam sebelumnya. Sekarang menjadi lebih terang karena Wang Lu telah mencapai pencerahan.
Orang yang berbakat, pertumbuhan kultivasinya sangat cepat, biarkan langit dan bumi berkumpul di tubuhnya dan membentuk lubang, dan pada saat ini, Wang Lu jelas dalam keadaan ini.
Pada saat yang sama, Wang Lu bernapas dengan lancar, wajahnya tenang dan damai, dan vitalitas langit dan bumi mengalir dalam tubuhnya, larut dalam darahnya, meresap ke dalam tulang dan menguatkannya.
Seketika Wang Lu merasakan kekuatan meledak di tubuhnya, menunjukkan kejutan yang dalam.
Sebuah ingatan melintas di benaknya, seperti Wang Lu kuno tiba-tiba membuka matanya.
Seorang pria berambut putih dengan ikat kepala dari emas dan permata biru laut di dahinya, melayang di galaksi dengan aura sadis seorang raja, melayang di atas kepala seekor naga emas raksasa berkepala tujuh. Wajahnya masih sangat muda, tapi rambutnya telah memutih seluruhnya, gaun hanfu-nya juga berwarna putih—seputih jubah dan rambutnya. Ia terlihat seperti kembaran Wang Lu yang datang dari sisi terang.
Dan Wang Lu menebak itu adalah Mófǎng!
Tapi hanya sepersekian detik, dan ingatan itu sudah menguap.
Sebuah ledakan energi melesat ke atas menembus langit-langit gua dan melejit ke angkasa.
“Terobosan lagi?” Yu Fengmu yang sedang terkantuk-kantuk serentak terhenyak.
Mata Wang Lu mengerjap terbuka.
Yu Fengmu menatapnya dengan ternganga.
Menerobos satu malam dan satu ranah, sekarang Wang Lu sudah mencapai atmosfer enam kali lipat.
Rata-rata kecepatan kultivasi adalah satu level untuk satu malam. Dan itu sudah yang paling cepat.
Di antara semua murid di Paviliun Pedang Dewa Longtian, Yu Fengmu adalah pemegang rekor.
Tapi itu tak mengherankan mengingat sumber daya kekaisaran.
Pada umumnya satu ranah terdiri dari sepuluh tingkatan level kekuatan spiritual.
Untuk setiap satu level kekuatan spiritual dibutuhkan batu spiritual untuk diserap esensinya. Itulah sebabnya para murid perlu berburu monster untuk mendapatkan kristal jiwa mereka.
Wang Lu tak memerlukannya!
Segala sesuatu tentang Wang Lu, berada di luar pemahaman normal.
Sebenarnya kenyataannya sederhana.
Wang Lu memang sudah terlahir dengan kekuatan tanpa batas. Tidak membutuhkan pertumbuhan. Tidak membutuhkan latihan. Semuanya telah tersedia. Dan itu hanya perlu dibangunkan!
Namun, Wang Lu tampaknya tidak puas. Berdasarkan fragmen manual dalam kepalanya, dunia Enam Denyut Nadi Dewa hanyalah awal dari budidaya Tujuh Diagram Kerajaan Langit. Masih ada dunia Metamorfosis dan lima dunia lagi.
Master tingkat tiga bukanlah apa-apa!
Dunia Metamorfosis dari Tujuh Diagram Kerajaan Langit baru akan sempurna setelah Wang Lu mencapai puncak dunia Master. Dan itu artinya saat ia menuju dunia Demigod.
Tapi apa kata Yu Fengmu?
“Bukankah sudah tingkat tiga? Setidaknya pondasi internalmu bisa pulih, itu saja sudah mustahil! Apanya yang kurang? Hanya satu hari, dan kau sudah berubah menjadi orang lain! Masih bagus tubuhmu tidak meledak! Apa lagi yang kau inginkan? Kau ingin terbang ke langit?” sembur Yu Fengmu menanggapi ketidakpuasan Wang Lu. “Dan lagi! Kau bisa naik tingkat tanpa bantuan kristal jiwa.”
“Sekarang kau percaya?” tanya Wang Lu.
Yu Fengmu langsung terdiam.
Awalnya ia meragukan pengakuan Wang Lu.
“Kalau kubilang… aku baru mendapatkan semuanya beberapa hari… apa kau akan percaya?”
Meskipun kedengarannya tak masuk akal, tapi kenyataan di depan matanya, bagaimana Yu Fengmu membantahnya?
“Sebenarnya ilmu iblis apa yang kau gunakan?” gumam Yu Fengmu tak habis pikir.
Hari masih gelap ketika mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian.
Terbang menyeruak di antara lapisan kabut tebal warna merah, mereka merasa seperti memasuki alam astral.
Di bukit berikutnya, mereka mendarat dan melakukan pencarian dengan berjalan kaki. Menyusuri jalan tanah dengan rumpun bambu di kiri-kanan.
Setelah berjalan cukup jauh, dan tak kunjung menemukan tanda-tanda keberadaan gurunya, hati Wang Lu menjadi getir.
“Sebenarnya kau di mana?” gumamnya dengan muram.
Yu Fengmu meliriknya dengan sorot prihatin.
Berkas pertama cahaya matahari pagi tersaring celah-celah bilah bambu, meninggalkan garis-garis terang memanjang di lantai hutan. Kupu-kupu terbang ke sana kemari, keluar-masuk berkas cahaya keemasan yang menyorot dari kaki langit.
Bunyi gemeretak di belakang mereka membuat keduanya berbalik badan.
“Shì shéi?!” pekik Wang Lu dengan waspada.
Seakan menanggapi hardikan Wang Lu, rumpun bambu di dekat mereka tiba-tiba bergetar, seperti ada sekawanan binatang berkeriap di semak-semak.
Wang Lu dan Yu Fengmu serentak memasang kuda-kuda.
SLASH!
SLASH!
Daun-daun bambu melesat ke arah mereka seperti panah tangan.
Wang Lu dan Yu Fengmu melejit bersamaan, menghindari serangan tak terduga itu dengan cara mereka masing-masing.
WUSSSHHH!
Yu Fengmu menghunus pedangnya, secara otomatis mengibaskannya untuk menangkis.
Wang Lu menggeliat dan melentingkan tubuhnya di udara, tangan dan kakinya menari dengan ringan, menghindari setiap helai daun bambu yang melesat ke arahnya.
SRRRRRSH!
Selembar daun menyerempet pipinya dan meninggalkan luka tipis memanjang dan berdarah.
Ternyata benar tubuhku hanya bisa menghancurkan logam, pikirnya.
Dan siapa pun orang yang coba menggertak mereka, tampaknya mengetahui rahasia Wang Lu. Dan kalau dilihat dari teknik, orang ini jelas bukan lawan mereka.
Menjadikan daun sebagai amunisi membutuhkan keahlian tinggi.
Mengetahui senjata yang bukan logam dapat melukainya, Wang Lu menjadi lebih berhati-hati, dan mengeluarkan Kaisar Pedang.
“Shì nǐ?!” sembur suara seorang perempuan. Ternyata kau, katanya.
Apa maksudnya? pikir Yu Fengmu terkejut, melirik Wang Lu dengan mata terpicing.
Dari nada bicaranya terlihat jelas orang itu tidak menyukai apa yang dilihatnya.
“Weh! Siluman Bambu! Apa maksudnya?” teriak Wang Lu tak sabar. “Apa aku mengenalmu? Siapa kau sebenarnya? Kenapa tidak menampakkan diri? Kau pasti jelek sekali!”
“Kau yang jelek!” hardik wanita itu tak ingin menampakkan dirinya. “Siapa yang ingin mengenalmu? Apa kau pantas?”
Detik berikutnya, serbuan daun-daun bambu melesat ke arah mereka.
SLASH!
SLASH!
Siapa orang ini?
ketukan Duanmu Jin...!!!
Cuma tidak bisa tidur, gara2 ulah Wang Lu...
👍👍👍
kata si Mulan Jameela
Dia waras....
Atau Sableng...???
2. Penjara Dewa
3. Jurus-jurus rahasia Wang Wu, dll
Apakah Wang Wu, Dewi pendisiplinan ?
😜😜😜