Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.
Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.
Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12
Setelah menjelaskan semua kepada Sherly Rafendra meminta Sherly untuk merahasiakan identitas mereka sebagai pasukan khusus kerana mereka tidak mau kalau ada yang mengetahui selain mereka berlima di desa Karet.
"Jadi setelah ini kalian akan masuk ke perusahaan atau mau kemana?" Ucap Sherly kepada ke empat pemuda itu.
"Kemungkinan sih kita akan masuk ke perusahaan, tapi masih menunggu dari pimpinan kami" Ucap Rafendra menjawab pertanyaan dari Sherly.
"Emmm kalau boleh, apakah aku boleh ikut mendaftar ke perusahaan itu?" Ucap Sherly kepada Rafendra selalu pimpinan Tim Shadow.
"Memang kamu mau ikut bekerja disana juga Sher?" Ucap Ahmad kepada Sherly. "Iya Mad aku pengen merubah nasip keluargaku dengan bekerja di ibukota" Jawab Sherly.
"Aku tidak bisa memutuskannya Sher biar aku tanyakan dulu dengan pimpinan kami, tapi kalau kamu bekerja di perusahaan yang sama dengan kami kemungkinan besar kamu juga akan terlibat dengan masalah kami nantinya" Ucap Rafendra memberikan peringatan kepada Sherly.
"Tidak apa apa aku tanggu resiko itu, dan pastinya akan ada seseorang yang pasti akan melindungi ku disana nanti" Ucap Sherly sambil memegang kembali telapak tangan Ahmad.
Ahmad yang menyadari bahwa Sherly memintanya untuk melindunginya kemudian membalas pegangan tangan Sherly dengan erat.
"Hemmm terus aja pegangan tangan sampai lengket itu tangan" Sindir Fikri yang kembali menggoda Ahmad dan Sherly. "Sudah Fik kamu tau sendiri kan Ahmad itu bagaimana ke Sherly" Ucap Rafendra kepada Fikri.
"Iya iya aku tau kok" Ucap Fikri yang mulai risih dengan pemandangan didepannya itu. Sherly yang mendengar itu pun berpaling melihat ke Ahmad untuk mendapatkan penjelasan dari laki laki itu.
"Aku enggak tau yang mereka maksud apa Sher" Ucap Ahmad yang mulai grogi dipandangi oleh Sherly. "Udah Sher jangan dipandangi terus si Ahmadnya bisa pingsan nanti" Ucap Zaki yang menggoda Ahmad.
"Dasar teman teman laknat kalian" Ucap Ahmad kepada dua sahabatnya itu. Fikri dan Zaki yang mendengar itu akhirnya ketawa dan Rafendra hanya geleng geleng melihat tingkah laku ketiga sahabatnya itu.
"Gini Sher aku akan coba tanyakan dulu ke pimpinan kami, kalau sudah mendapatkan ijin kami akan menghubungi mu lewat Ahmad" Ucap Rafendra yang sekarang mencoba menggoda Ahmad.
"Iya Fen, dan kamu Mad jangan lupa kasih aku kabar ya awas kalau sampai kamu enggak ngabari aku" Ucap Sherly yang sambil melotot ke arah Ahmad.
Ahmad yang melihat itu hanya bisa mengangguk saja dan dia juga berharap Sherly bisa iku dia ke ibukota. Dan harapan itu juga ada di hati Sherly yang memang mau mengikuti Ahmad ke ibukota supaya dia bisa dekat dengan Ahmad.
"Iya udah ayo makan dulu pumpung makanan kita sudah pada datang" Ucap Rafendra yang mengajak mereka berempat untuk makan sore terlebih dahulu.
*******
Hari berganti hari, seminggu pun sudah berlalu Rafendra dan Ketiga anggota timnya sudah cuti dari Tim Shadow selama satu minggu lamanya, dan setelah kejadian tentara bayaran di desa Karet selesai suasana Damai pun kembali ke desa Karet itu.
Warga kemudian kembali beraktifitas seperti sedia kala, dan warga yang tanahnya dulu di sita oleh Juragan Udin sudah mulai menggarap tanahnya kembali termasuk orang tua dari Sherly.
Ini semua berkat Shadow tim yang telah berhasil membereskan tentara tentara bayaran yang membuat masalah di desa mereka. Setelah kejadian itu Pak Sholeh selalu kapala Desa di desa Karet meningkatkan kewaspadaan jika ada orang asing yang masuk atau pindah ke desanya karena dia tidak mau lagi kejadian juragan Udin kembali terulang.
Di pagi hari tepat dihari senin minggu kedua hari libur untuk Shadow Tim, Rafendra yang sedang bersantai di luar rumah sambil memainkan hpnya tiba - tiba mendapatkan notifikasi pesan dari Jendral Herman.
"Ada pesan dari Jendral Herman, mungkin ini informasi tentang perusahaan yang akan kami tempati nanti" Ucap Rafendra dalam harinya
Dan benar saja pesan itu merupakan informasi perusahaan yang akan mereka tempati nantinya, "Hemmmm, perusahaan Interior dan Manufaktur Subroto ini kan termasuk perusahaan cabang dari grup Perusahaan Subroto jangan jangan ini" Ucap Rafendra didalam hatinya kemudian hpnya berdering karena Jendral Herman menelponnya.
Rafendra yang kaget kemudian segera mengangkat panggilan itu pumpung ayah dan ibunya baru ke kebun untuk mengurusi panen getah karet di desa mereka.
"Halo Jendral apa ada tugas yang mendesak?" Ucap Rafendra kepada Jendral Herman. "Iya Halo Crow, tidak ada tugas yang mendesak, kamu sudah membaca informasi yang aku kirimkan tadi?" Ucap Jendral Herman kepada Rafendra.
"Sudah Jendral apa ini tidak salah Jendral bukannya itu adalah perusahaan dari target misi kita dulu" Ucap Rafendra yang menanyakan kebeneran informasi tersebut.
"Iya kamu benar sekali, itu merupakan perusahaan yang dipimpin oleh target misi kita dulu, mereka meminta langsung ke presiden untuk menugaskan Tim Khususnya di perusahaan cabang yang sudah berjalan untuk menjaga keamanan disana" Ucap Jendral Herman menjelaskan kepada Rafendra.
"Bukannya itu malah menjadi resiko untuk identitas kami semua Jendral?" Ucap Rafendra kepada Jendral Herman yang merasa risau kalau identitas anggotanya terungkap.
"Tenang Crow pemimpin perusahaan Subroto sudah menyetujui syarat dari Pak Presiden dan nantinya pimpinannya sendiri akan memasukan kalian ke Cabang Perusahaannya" Ucap Jendral Herman yang menjelaskan bahwa masalah identitas Shadow Tim sudah aman.
Rafendra yang merasa lega pun berkata kepada Jendral Herman "Jenderal maaf saya ingin bertanya, kenapa perusahaan Subroto meminta Tim Shadow presiden untuk masuk ke perusahaan cabang mereka?" Ucap Rafendra ingin mengetahui alasan dibalik permintaan pimpin Subroto grup itu.
"Menurut informasi yang aku peroleh perusahaan cabang mereka sedang menghadapi masalah dengan mafia - mafia yang berada di daerah mereka oleh karena itu pimpinan Subroto Grup meminta Tim Shadow untuk menjadi pengawal disana dan akan ditempatkan di masing - masing bagian" Penjelasan Jendral Herman menjelaskan kepada Rafendra.
"Oh iya ada permintaan khusus untuk dirimu Crow selalu kapten tim Shadow, nanti kamu akan bertugas sebagai staf admin yang beruangan di lantai lima satu ruang dengan CEO cabang perusahaan Subroto dan kamu diminta untuk mengawasi dan menjaga anaknya dari ancaman apapun itu" Ucap Jendral Herman menambahi penjelasannya.
Rafendra yang terheran kenapa harus dia yang mendapatkan tugas yang paling sulit karena harus menjaga anak dari Pak Subroto, sedangkan Rafendra paling sulit untuk dekat dengan perempuan apalagi untuk mengawasi dan melindunginya.
"Tapi Jendral apa itu tidak terlalu bahaya karena bisa saja anak dari Pak Subroto mengenali saya sebagai Tim Shadow karena dulu saya pernah menolongnya" Ucap Rafendra kepada Jendral Herman.
"Hahahaha jangan khawatir crow dia tidak akan tau masalah kamu yang menolongnya waktu itu, dan ini juga merupakan latihan supaya kamu bisa menghadapi perempuan ya syukur syukur kamu berjodoh dengan anaknya Pak Subroto" Ucap Jendral Herman sambil ketawa.
"Jendralllllll bercandanya tidak lucu sekali" Ucap Crow yang kesal dengan godaan dari Jendralnya itu. "Crow ingat kamu itu sudah cukup umur untuk menikah kalau kamu saja berhadapan dengan perempuan masih takut kapan kamu akan mendapatkan calon istri" Ucap Jendral Herman yang masih sedikit tertawa sambil menasehati Rafendra.
"Iya aku tau itu Jendral tapi aku kan belum kepikiran sampai kesana" Ucap Rafendra yang menjelaskan kepada Jendral Herman.
"Aku tau itu Crow tapi mau sampai kapan, sedangkan Pak Presiden tidak melarang kalian untuk menikah dan jangan menjadikan alasan Shadow Tim untuk kamu tidak menikah Crow" Nasehat Jendral Herman kepada Rafendra.
"Iya Jendral saya paham akan hal itu, baik saya usahakan Jendral" Ucap Rafendra kepada Jendral Herman. "Oh iya Jendral saya ingin menyampaikan sesuatu kepada Jendral dan memintanya pendapat Jendral" Ucap Rafendra kepada Jendral Herman.
"Baiklah aku dengarkan" Ucap Jendral Herman kepada Rafendra. "Begini Jendral ini teman kami yang kami tolong kemarin itu telah mengetahui identitas kami dan dia sudah berjanji untuk merahasiakannya tapi kemarin dia ingin ikut kami untuk bekerja di perusahaan yang akan kami tempati itu menurut Jendral bagaimana?" Ucap Rafendra kepada Jendral Herman.
"Hemmmm, bawa dia tapi pertemukan dulu dengan aku untuk job yang akan di tempati nanti setelah selesai bertemu denganku" Ucap Jendral Herman memberikan perintah kepada Rafendra.
"Baik Jendral saya akan bawa teman kami untuk bertemu dengan Jendral" Ucap Rafendra mengiyakan perintah atasannya itu. "Siapa nama teman kalian itu apakah dia berhubung dengan salah satu anggotamu?" Tanga Jendral Herman kepada Rafendra.
"Iya Jendral dia ada hubungan dengan salah satu tim saya tapi belum resmi, dan namanya adalah Sherly Putri Jendral" Ucap Rafendra menjelaskan kepada Jendral Herman.
"Hemmm baiklah bawa dia akan aku carikan tempat di perusahaan Subroto aku akan ijin dulu kepada Pak Presiden, ya sudah aku akhir i dulu Crow" Ucap Jendral Herman kepada Rafendra.
"Oh iya Crow nanti kalian berkat ke ibukota hari jum'at minggu ini, nanti minggu kita rapat terlebih dahulu dengan Pak Presiden" Ucap Jendral Herman memberitahukan jadwal mereka harus kembali ke ibukota.
"Siap Jendral" Jawab Rafendra sambil Jendral Herman mematikan telfonannya. Rafendra yang sudah mendapatkan ijin kemudian menelfon Ahmad untuk memberitahukan bahwa Sherly sudah dapat ijin dari Jendral mereka.
"Tuttt tuttt tuttt, halu Fen ada apa?" Ucap Ahmad kepada Rafendra. "Mad aku sudah memberitahukan kepada Jendral perihal Sherly dan Jendral bilang dia boleh ikut tolong sampaikan ke Sherly ya" Ucap Rafendra kepada Ahmad.
"Oke Capt aku beritahu Sherly sekarang juga, oh iya Capt kita berangkat kapan ke ibukota" Tanya Ahmad kepada Rafendra.
"Kita akan berangkat hari jum'at minggu ini karena hari minggu nanti kita ada brifing dengan Jendral dan Pak Presiden" Ucap Rafendra memberitahukan jadwal keberangkatan mereka.
"Oke Capt aku hubungi Sherly dulu kalau begitu, terimakasih Capt" Ucap Ahmad dari seberang telfonnya.
Setelah telfonan dengan Ahmad Rafendra kemudian memberitahukan kepada kedua rekan sekaligus sahabatnya bahwa mereka akan berangkat ke ibukota hari jum'at dan langsung menuju istana negara untuk melakukan brifing dengan Jendral Herman dan Pak Presiden.