NovelToon NovelToon
Sistem Uang Tidak Terbatas

Sistem Uang Tidak Terbatas

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Sistem / Ahli Bela Diri Kuno / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: MZI

*Khusus Bacaan Dewasa*

Sinopsis: Make, pemuda tampan dan kaya, mengalami kebangkrutan keluarga. Dia menjadi "anak orang kaya gagal dan terpuruk" dan dibuang pacarnya yang berpikiran materialistis adalah segalanya. Namun, nasib baik datang ketika dia mendapatkan "Sistem Uang Tidak Terbatas".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19: Hadiah Semakin Menarik

Suara Make terdengar lemah dan terputus-putus di ujung telepon. Pak Rido yang mendengarnya langsung panik.

"Tuan! Anda terluka? Kami segera menuju lokasi!" perintah Pak Rido kepada timnya dengan nada cemas. Sirene mobil polisi meraung memecah keheningan malam, bergegas menuju koordinat yang diberikan Make.

Make bersandar lemah di dinding, berusaha tetap sadar. Rasa sakit di punggungnya terasa semakin hebat, dan pandangannya mulai kabur. Ia memejamkan mata sejenak, menikmati sensasi keberhasilan. Notifikasi dari Sistem tiba-tiba muncul di benaknya:

[Misi 'Sentuhan Gelap di Balik Cahaya Kota' Berhasil!]

[Tujuan Utama Tercapai: Jaringan perdagangan manusia berhasil dibongkar, korban diselamatkan, dan pemimpin sindikat dilumpuhkan.]

[Hadiah Diterima: Akses ke 'Jaringan Kekuasaan Tingkat Menengah' terbuka.]

[Hadiah Diterima: Peningkatan Statistik Fisik - Kekuatan +10, Kelincahan +7, Daya Tahan +15.]

[Hadiah Diterima: Dana 10 Miliar telah ditambahkan ke saldo.]

Meskipun tubuhnya terasa sakit dan lemah, seringai kepuasan terukir di bibir Make di balik rasa sakitnya. Hadiah dari Sistem terasa setimpal dengan risiko yang ia ambil. Peningkatan statistik daya tahan tubuhnya akan mempercepat pemulihannya, dan 10 miliar tambahan dana akan semakin memperkuat posisinya.

Tak lama kemudian, suara gaduh langkah kaki dan teriakan petugas polisi terdengar dari luar gudang. Pintu gudang terbuka lebar, dan tim polisi yang dipimpin oleh Andi menyerbu masuk. Mereka terkejut melihat pemandangan di dalam – puluhan korban yang ketakutan, beberapa penjaga terkapar tidak sadarkan diri, dan seorang pria berlumuran darah bersandar lemah di dinding. Mereka langsung mengenali Make.

Andi segera menghampiri Make dengan wajah khawatir. "Tuan! Ya Tuhan, Anda terluka parah!"

Make membuka matanya perlahan dan menatap Andi dengan tatapan dingin namun puas. "Bereskan sisanya... para korban... amankan mereka..." ucapnya dengan suara serak sebelum kesadarannya mulai menipis.

Andi segera memberikan perintah kepada timnya untuk mengamankan lokasi, mengevakuasi para korban, dan menangkap para pelaku yang masih sadar. Sementara itu, beberapa petugas medis segera memberikan pertolongan pertama kepada Make yang kehilangan banyak darah.

Pak Rido tiba di lokasi beberapa saat kemudian dengan wajah pucat melihat kondisi Make. Ia merasa berhutang budi pada pria yang telah berjasa besar membongkar kejahatan besar di kotanya, terlepas dari metodenya.

Make dilarikan ke rumah sakit dengan pengawalan ketat. Meskipun lukanya parah, tim dokter berhasil menstabilkan kondisinya. Sementara itu, berita tentang penggerebekan gudang dan penangkapan bos sindikat perdagangan manusia dengan bantuan seorang 'warga sipil misterius' mulai menyebar di media.

Di ruang rawatnya, Make terbaring lemah namun dengan pikiran yang puas. Ia telah menyelesaikan misinya dan mendapatkan semua hadiah yang dijanjikan. Akses ke 'Jaringan Kekuasaan Tingkat Menengah' kini terbuka, dan pundi-pundi uangnya semakin bertambah. Risa hanyalah alat yang berguna dalam mencapai tujuannya, dan ia tidak merasakan sedikit pun penyesalan karena telah memanfaatkannya. 'Permainan' ini selalu tentang keuntungan dan kekuasaan.

---

Misi Baru yang Menggoda

Keesokan paginya, Make sudah merasa jauh lebih baik. Efek peningkatan daya tahan dari Sistem bekerja dengan luar biasa, membuat luka jahit di punggungnya hanya terasa sedikit nyeri. Ia sudah bisa duduk tegak di ranjang rumah sakit dengan lebih nyaman.

Risa datang menjenguknya pagi itu, membawa kotak makanan yang mengepulkan aroma familiar kesukaan Make – nasi goreng seafood dengan taburan bawang goreng renyah dan acar timun wortel pedas. Ia duduk di samping kasur, menatapnya dengan tatapan khawatir namun lega. Namun, ada sedikit kerut di dahinya saat ia melihat dokter wanita yang baru saja selesai memeriksa Make.

Dokter itu memang memiliki paras yang menawan dan terlihat sangat perhatian saat memeriksa kondisi Make. Rasa cemburu yang tak tertahankan mencubit hati Risa.

"Selamat pagi, Make. Kubawakan sarapan kesukaanmu," sapa Risa lembut, menyodorkan kotak makanan itu. "Bagaimana kabarmu pagi ini?"

"Pagi, Risa. Jauh lebih baik, terima kasih," jawab Make dengan senyum tipis, matanya berbinar melihat nasi goreng itu. "Kau memang tahu saja apa yang kubutuhkan."

Tepat saat Risa hendak mengatakan sesuatu, panel Sistem di hadapan Make kembali aktif. Sebuah notifikasi misi baru muncul, kali ini dengan warna merah yang menandakan misi target utama:

[Misi Target Utama Baru Terdeteksi!]

[Judul: 'Menaklukkan Sang Penyembuh']

[Target Utama: Dr. Larasati]

[Deskripsi: Terdeteksi potensi koneksi yang sangat menguntungkan dan daya tarik signifikan dari target. Mengikat target sebagai 'Budak Setia' akan membuka peluang besar dalam jaringan sosial, sumber daya medis eksklusif, dan potensi pengaruh di lingkungan rumah sakit.]

[Tujuan Utama: Tingkatkan tingkat 'Love' Dr. Larasati menjadi minimal 90 dalam waktu 7 hari.]

[Hadiah: Akses penuh ke jaringan sosial target, informasi medis eksklusif, pengaruh di lingkungan rumah sakit, dan dana 750 Juta.]

Mata Make tertuju pada notifikasi misi tersebut. Dr. Larasati? Dokter wanita yang baru saja memeriksanya. Sistem mendeteksi potensi keuntungan besar darinya.

Mengikatnya sebagai 'Budak Setia' dalam 7 hari adalah tantangan yang menarik, terutama dengan kehadiran Risa di sampingnya. Ini akan membutuhkan kehati-hatian, pesona yang lebih intens, dan mungkin sedikit manipulasi.

"Ada apa, Make? Kamu terlihat sedang berpikir keras," tanya Risa, menyadari perubahan ekspresi di wajah Make.

Make tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan ketertarikannya pada misi baru tersebut. "Hanya... memikirkan betapa beruntungnya aku dirawat oleh dokter yang begitu kompeten... dan menarik." Ia melirik sekilas ke arah pintu tempat Dr. Larasati keluar, membuat Risa semakin mengerutkan kening, merasakan firasat yang tidak enak.

Dalam benaknya, Make sudah mulai merancang strategi untuk mendekati sang dokter tanpa membuat Risa semakin curiga, sambil mempertimbangkan potensi keuntungan jangka panjang yang ditawarkan misi ini.

---

Risa merasakan ketidaknyamanan yang menusuk melihat tatapan Make sekilas ke arah pintu setelah Dr. Larasati keluar. Rasa cemburu yang tadinya hanya bisikan kini mulai terasa nyata. Ia memutuskan untuk tidak berlama-lama lagi.

"Aku permisi dulu ya, Make. Aku ada beberapa urusan yang harus diselesaikan," ucap Risa dengan nada sedikit dingin, berdiri dari duduknya.

"Oh, oke. Terima kasih sudah datang, Risa," jawab Make, tatapannya kembali padanya namun pikirannya sudah mulai berkutat dengan misi barunya.

Setelah Risa pergi, Make menunggu beberapa saat.

Tak lama kemudian, Dr. Larasati kembali untuk memeriksa lukanya. Ia tersenyum ramah saat melihat Make sudah menghabiskan sarapannya.

"Bagaimana lukanya, Tuan Make?" tanya Dr. Larasati sambil memeriksa perban di punggungnya dengan hati-hati.

Make, yang memang tidak suka bertele-tele, memutuskan untuk langsung menyampaikan maksudnya. "Dokter Larasati, saya ingin bertanya sesuatu yang mungkin terdengar sedikit tiba-tiba. Apakah Anda bersedia berkencan dengan saya?"

Ajakan Make yang blak-blakan itu membuat Dr. Larasati tertawa kecil. Ia mengangkat alisnya sambil tersenyum geli. "Bukankah tadi pagi ada seorang wanita cantik yang menemani Anda? Dia terlihat sangat perhatian. Apa dia pacar Anda?"

"Oh, Risa? Dia hanya teman," jawab Make dengan nada santai, berusaha meremehkan kedekatannya dengan Risa. Ia menatap Dr. Larasati dengan tatapan penuh harap. "Saya sangat terkesan dengan Anda, Dokter. Saya ingin mengenal Anda lebih jauh di luar lingkungan rumah sakit ini."

Dr. Larasati tersenyum lembut namun menggelengkan kepalanya.

"Anda baru saja pulih dari luka yang cukup serius, Tuan Make. Sebaiknya Anda fokus pada pemulihan Anda. Selain itu..." ia melihat jam tangannya, "masih banyak pekerjaan yang menanti saya di rumah sakit ini. Mungkin lain waktu." Ia menepuk pelan lengan Make sebelum berpamitan untuk melanjutkan tugasnya.

Make menghela napas sedikit kecewa. Pendekatan langsungnya ternyata tidak berhasil kali ini.

Namun, ia tidak menyerah. Waktu misinya masih panjang, dan ia akan mencari cara lain untuk menaklukkan hati Dr. Larasati. Angka 'Love' di atas kepala sang dokter masih berada di bawah 30, menunjukkan bahwa ia harus berusaha lebih keras.

Bersambung...

1
Ahmad Sarman
oke lanjut thor
Ahmad Sarman
terim kasih thor
MZI: Sama-sama semoga suka dengan ceritanya😁
total 1 replies
Hiu Kali
99 milyar thor.. mana 100 trilyun...ngantuk pasti ini
MZI: Terima kasih atas masukannya, akan segera di perbaiki 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!