NovelToon NovelToon
Ella Dan Emma

Ella Dan Emma

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

"Dasar tidak becus! Percuma saja saya memberi kalian gaji tinggi, jika hanya mengatasi hal sekecil ini saja kalian tidak mampu! " Hardik seorang pria dengan marah.

" Maaf bos, tapi memang virus ini sama sekali tidak bisa kami atasi. Kami sudah berusaha semaksimal yang kami bisa. " Sahut bawahannya dengan kepala tertunduk

Pria itupun semangkin jengkel dengan jawaban yang tidak memuaskan itu, " Bukankah kalian ahli nya dalam bidang ini, mengapa hal seperti ini saja kalian tidak bisa, ha! Memang dasarnya tidak becus, ya tetap tidak becus! " Ucapnya dengan marah.

Setelah berkata demikian pria itu pun pergi dari para bawahan nya, namun sebelum benar benar pergi ia berkata. " Cepat selesaikan masalah ini secepatnya juga, atau kalian semua saya pecat! "

Sementara para bawahan nya justru tertunduk dengan helaan nafas gusar. Mereka juga bingung. Pasalnya jauh sebelum ada masalah ini virus virus yang tersebar sangat mudah diatasi, tapi kenapa dengan virus yang satu ini.

Entah sudah berapa kali mereka mencoba untuk memecahkan kode agar semua kembali normal justru malah kian bertambah parah. Bahkan para ahli IT yang biasa disewa pun tak mampu untuk mengatasi masalah ini.

Mau tak mau mereka pun akhirnya melakukan pekerjaan mereka, berharap agar lebih mudah mencari solusinya.

****

'Hei siapa itu? '

'Entahlah, tapi jika diperhatikan bukankah wajah nya mirip sekali dengan Ella? Apakah itu Emma kakak kembarnya? '

Dan masih banyak lagi mulut mulut yang bersahutan dengan apa yang mereka lihat pagi ini. Baru saja mereka heboh dengan kasus nya Clara dan yang lainnya. Kini mereka kembali dibuat terkejut dengan penampilan baru dari Emma.

Ya mereka yakin bahwa itu adalah Emma, sebab seluruh sekolah tau jika Emma dan Ella adalah dua saudara kembar, hanya saja segi penampilan yang berbeda. Tapi lihat lah sekarang Emma justru tampil lebih glow up semenjak ia tidak masuk beberapa hari sekolah.

'Wah lihat, dia jauh lebih glow up. Jika ia secantik itu, sudah sedari dulu aku pacarin. '

'Kau benar, dia cantik, tapi kenapa selama ini ia menutupi kecantikan nya dengan bergaya cupu? '

'Hei! Aku merasa menyesal selama ini. Tidak mau berteman dengan nya, terlebih saat ia sering dibully dulu. '

Emma yang mendengar bisik bisik tersebut mulai jengah dan kesal. Kesal karena mereka menyesal tak menolong nya pada dahulu, dan jengah akibat tatapan penuh minat dari para lelaki.

Emma berjalan lurus menuju kelasnya, padahal ini adalah hari pertama ia memulai sekolah lagi, namun sudah banyak sekali energi yang terkuras.

Brakk! 

Suara pintu yang dibuka dengan kasar mengejutkan beberapa murid yang sudah berada didalam kelas, karena sebentar lagi bel tanda masuk sekolah akan berbunyi..

Mereka menatap si pelaku pengebrakan pintu itu dengan seksama. Dari awal masuk hingga Emma mendudukkan bokongnya pada salah satu kursi disana. "Ck! Berhenti menatap ku seperti itu! " Decak Emma malas

Para murid sontak saja terkejut, lalu memilih untuk memandang ke arah lain dengan beberapa pertanyaan yang bersarang dikepala mereka.

Usai berkata demikian Emma pun memilih acuh, ia mengeluarkan Headset nya dari dalam tas dan mulai menyetel musik melalui benda pintar nya.

Tring!

Tring!

Tring!

Bell pertama jam pelajaran telah berbunyi membuat para murid dengan segera memasuki kelasnya. 1 hal yang Emma syukuri, dirinya tidak satu kelas dengan si para cabe cabean itu. Setidaknya hal itu sudah membuat Emma puas dan leluasa untuk belajar.

"Selamat pagi, anak anak. " Guru Sulaiha masuk dengan wajah ramah seperti biasa nya.

"Pagi buk, " Sapa balik para murid.

Guru Sulaiha pun tersenyum dan memandang satu persatu para muridnya. Mata nya terhenti pada Emma yang menatap nya dengan datar, guru Sulaiha sedikit kaget namun ia tak ambil pusing akan hal itu dan melanjutkan kelas belajarnya.

Di lain tempat. 

Prangg!

Prangg!

"Arrgh! Sialan! " Umpat pria itu marah

"Siapa yang telah berani melakukan hal ini pada ku! Bedebah! " Ucapnya lagi dengan mengacak rambutnya frustasi

Tok!

Tok!

Tok!

Terdengar suara ketukan pintu membuat pria itu menghela, "masuk! " Ujarnya

Ceklek

"Siang bos! " Ucap orang itu

"Hm, katakan! Jangan sampai hal yang ingin kau sampaikan ini tidaklah penting. " Ucapnya mendudukan diri dikursi kekuasaannya

Sang asisten pun mengangguk. "Ini penting bos, ada dua berita yang ingin saya sampai kan. " Ucapnya takut takut

"Katakan! " Desisnya

"Hmm itu bos, berita pertama yang ingin saya katakan adalah mengenai putri anda. Dan ini menyangkut juga dengan perusahaan. " Ucapnya takut

Pria dewasa yang dipanggil bos itu pun menatap sang asisten yang tengah menunduk. " Maksud mu? "Tanya nya

Sang asisten pun maju selangkah, dan memberikan beberapa berkas yang sedari tadi ia bawa untuk diperlihatkan pada sang atasan.

" Apaa! Jadi virus ini berasal dari orang lain yang memiliki dendam pada putri ku! Lalu ia sengaja mengirim virus pada perusahaan kita, untuk peringatan kecil. Sialaan! " Ucapnya mengusap wajah dengan gusar

"Apa yang dilakukan oleh putriku, hingga perusahaan ku yang terkena imbasnya! " Imbuhnya lagi

Kepalanya cukup pening saat ini, bagaimana tidak! Virus yang dianggap kecil oleh si pelaku justru berdampak sangat besar bagi perusahaan nya. Bahkan kerugian yang ia dapat juga bukan lah nominal yang kecil, ia bahkan hampir bangkrut dibuatnya.

Bahkan beberapa berkas yang seharusnya bisa menjadi pundi pundi berharga ikut raip juga. Padahal beberapa berkas itu adalah untuk bekerja sama dengan perusahaan lain, entah apa yang dilakukan oleh putrinya itu sehingga perusahaan miliknya pun ikut terseret.

"Silahkan diperiksa bos,. " Ucapnya memberikan 1 buah flashdisk

Ia pun menerimanya dan membuka file dari flashdisk tersebut, dan alangkah terkejutnya ia melihat isi dari video itu.

Didalam video tersebut terlihat jika putrinya tengah bermain bersama pria tua yang mungkin seumuran dengan dirinya. Bahkan bukan cuma putrinya saja, kedua temannya juga ikut serta didalam video itu.

"Apaa! Apakah ini editan? " Ucap pria itu syok

Sang asisten menggeleng. " Tidak bos, itu video asli dan bukan editan. Saya mendapatkan video itu dari orang yang memberikan virus pada perusahaan kita. " Ucapnya

"Dia sengaja mengirim foto serta video itu agar bos tahu bagaimana kelakuan dari putri bos sendiri. Dan juga disitu dijelaskan bahwa putri bos melakukan pembullyan disekolah nya, bahkan sampai ada yang meninggal akibat ulah anak bos. " Lanjut Sang asisten takut takut.

Ia hanya berkata jujur sesuai dengan yang tertera disana, tanpa menambah ataupun mengurangi kata kata yang ia baca.

Bagaimana ia bisa dapat video tersebut? Itu karena saat ia tengah fokus pada komputer nya, ada file masuk sebagai pesan anonim yang membuatnya penasaran.

Lantas dengan segera ia membuka isi dari file tersebut, dan yah. Hasil nya justru tak jauh berbeda dari yang bos nya lakukan. Yaitu terkejut bukan main

Terlebih lagi, perusahaan bos nya hampir bangkrut hanya karena ulah Sang anak dari bos yang membully siswi satu sekolah hanya karena masalah sepele. Yaitu cemburu karena korban yang menjadi bully nya tak sengaja berangkat sekolah bersama.

Lalu putri dari bos nya itupun cemburu dan membully habis habisan di toilet hingga pingsan. Yah pingsan Emma sengaja mengatakan pingsan tidak mati, karena jika ia mengatakan mati tentu tidak mungkin.

Beberapa memang ada dibully hingga meninggal tapi itu bukanlah siswi yang satu sekolah dari nya melainkan sekolah lain. Bahkan itu semua bukan hanya bully melainkan Clara yang sering pulang larut malam dalam keadaan mabuk berat dan tanpa sadar menabrak orang lain hingga tewas ditempat.

Bukanya bertanggung jawab ia justru malah melarikan dirinya dan menganggap jika itu semua bukanlah masalah besar untuk nya.

***

Bruk!

"Ah, panas. " Ucap siswi dengan name tag Nina

"Makanya kalau jalan itu pake mata, ngapain lo halang halangin jalan gue, ha! " Ucap Clara

Mereka saat ini tengah berada di kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang kelaparan akibat pelajaran yang membuat isi kepala mereka pening.

Namun salah satu siswi culun yang bernama Nina justru bernasib sial. Ia tanpa sengaja menabrak Clara si ratu bully dan al hasil bakso yang ia bawa dengan kuah yang panas justru tumpah dan mengenai kulitnya.

Sementara Clara hanya terkena sedikit, tapi bertingkah seolah olah ia terkena kuah panas yang paling banyak.

Emma hanya menyaksikan hal itu dari sudut matanya saja. Bukan tidak berminat namun perutnya lebih utama saat ini, mengingat tadi pagi dirinya tak sempat sarapan.

"Maaf Clara, gue nggak sengaja. " Ujarnya menunduk

"Maaf, maaf. Ini tuh kuah bakso panas tahu nggak sih! Bersihin cepat. " Sentaknya

Nina pun mencari tissu untuk membersihkan sepatu Clara yang terkena kuah panas, ia tak memikirkan tangan serta kakinya yang terasa perih akibat tumpahan kuah bakso.

Beberapa para murid yang berada dikantin melihat kejadian itu dengan iba, mereka iba dengan Nina. Namun mereka juga tak bisa berbuat apa apa selain diam dan mengamati.

"Kenapaa harus pake tissu. Nggak sudi gue, " Ujar Clara

Nina mendongak menatap Clara, Ella dan juga Angelina. " Lalu aku harus membersihkan nya bagaimana. " Ucapnya

"Jilat! Gue mau lo jilat sepatu gue. " Ucap Clara yang membuat Nina termangu dan beberapa murid terkejut.

"Ta-tapii, "

"Nggak ada tapi tapi an! Cepat jilat sepatu gue.  Atau gue akan hukum lo habis habisan. " Ancam pongah dengan tangan menyilang.

Tak ada pilihan lain selain menurut dan melakukan yang Clara minta, dari pada ia harus menjadi babu Clara and the gengs

Hampir saja Nina menjilat sepatu Clara, suara dingin seseorang mengalihkan atensi semuanya. " Jangan bodoh! " Ucapnya dingin

Semua mata menatap lurus melihat orang yang baru saja bersuara. Mereka terdiam ' drama semakin panas. '  itulah beberapa pikiran dari beberapa siswa dan siswi

"Jangan bodoh, ayo bangun! Mau sampai kapan lo berlutut seperti itu, ingat! Lo itu manusia bukan hewan apalagi babu. " Ucap Emma dingin

"Sialan! Jangan ikut campur urusan gue! " Ucap Clara kesal

"Gue nggak bakal ikut campur kalau ini bukanlah perihal manusia! Lo nyuruh anak orang buat jilat sepatu lo, cuma karena dia nggak sengaja nabrak dan numpahin bakso keseragam milik lo. Lo nggak liat, justru dia yang paling banyak terkena kuah panas ketimbang lo yang hanya bagian sepatu. Otak lo dimana! " Sentak Emma

Clara tertegun, bukan hanya Clara, semua yang menyaksikan itu pun ikut tertegun pasalnya ini adalah kali pertama Emma membuka suara, bahkan berani menatap Clara dengan tatapan yang penuh intimidasi.

Ternyata, bukan hanya penampilan nya saja yang berubah tapi sikap, dan cara berperilaku juga ikut berubah. Tidak ada Emma yang dekil, tidak ada Emma lemah. Tidak ada Emma yang takut menatap balik lawan bicaranya, dan tidak ada Emma yang cupu.

Yang ada hanyalah Emma yang baru dengan segala perubahan nya. Berani menatap lawan bicara, berbicara dengan muka yang terangkat dan juga jangan lupakan dengan wajah datar yang menghiasi wajahnya.

"Brengsek! Lo udah mulai berani sama gue. Gila ya, nggak ada kapok kapok nya juga lo ternyata. Kurang yang gue lakuin waktu itu, ha!. " Ucap Clara

"Gue nggak takut sama sekali sama lo. " Sahut Emma santai

"Sialan! " Baru saja Clara hendak melayang kan tamparan pada wajah Emma, namun dengan cepat Emma pun menahan tangan Clara dengan kuat membuat Clara meringis kesakitan.

"Le- lepasin, bicth! " Ucap Clara meringis.

Emma tersenyum tipis "bisa aja, tapi setelah nya lo nggak akan bisa hidup tenang setelah ini. " Ujar Emma dan melepaskan cekalan tangannya pada lengan Clara.

Emma verjalan dan menghampiri Nina yang sedari tadi terdiam dengan wajah kaget. " Bangun! Obati luka lo ke UKS! " Setelah mengatakan demikian Emma pergi tanpa berbalik lagi.

Clara yang melihat itu dibuat kesal lalu pergi dari kantin, sadar akan Clara yang sudah tidak ada dikantin membuat Ella dan Angelina menyusul nya.

Sementara para murid dikantin tersadar dari semua lamunan nya. Ada beberapa yang tampak heboh dengan perubahan Emma, bahkan ada yang membuat video dan meng apload nya di grup masing masing. Sontak hal itu menjadi trending topic.

1
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!