Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22 : The Incident
“Janus, ada apa?” Tanya Tania.
“Putri Bianca menyuruhku untuk memanggilmu, Putri Tania. Ia ingin menemuimu sebentar.” Ucap Janus.
“Menemuiku? Untuk apa?” Tanya Tania lagi. Ia tau Janus ini adalah sahabat Putri Tania sejak kecil, namun entah kenapa feeling nya mengatakan untuk tidak terlalu mempercayainya, sebagai Queen Mafia terkuat, instingnya benar-benar tak bisa di ragukan.
“Aku tidak tau, mari aku antar, Putri.” Ajaknya, Tania hanya mengangguk mengiyakan. Akan ia ikuti dulu.
Janus membawa Tania ke taman barat kerajaan, ada dua taman di Kerajaan Dalbert. Pertama Taman yang biasa Tania kunjung, dekat dengan kamarnya biasa di sebut Taman Timur. Dan ada Taman Barat dekat kamar Putri Bianca, bedanya di Taman Barat ada kolam, tempat di mana Putri Tania kecelakaan satu minggu yang lalu.
Disana sudah ada Putri Bianca yang menunggu Tania, ia bertekad ingin menjalankan rencananya, sebab tadi ia melihat Raja Oberon keluar kamar Tania sendirian.
“Janus, kau boleh pergi.” Ucap Bianca ketika Tania dan Janus datang, Janus menjauh dari tempat Tania dan Bianca, namun ia tetap memperhatikan dari jauh. Ia sangat tau Putri Bianca bagaimana, bisa saja ia melenceng dari rencana dan malah melukai Putri Tania.
“Adik, bagaimana keadaannu? Sepertinya sudah membaik?” Tanya Tania, ia lihat wajah Bianca seperti tidak ada luka sama sekali, selain pengobatan yang cepat, Bianca juga menutupi bekas lukanya dengan riasan yang tebal.
Bianca mengangguk, “Seperti yang kau lihat.”
“Aku benar-benar tidak percaya kau bisa tepar hanya karena serangan ku yang saat itu baru sehari berlatih. Aku pikir kau sebagai Puteri Mahkota cukup kuat.” Ucap Tania meremehkan secara halus.
Bianca yang mendengar itu mengepalkan tangannya berusaha meredam emosi, “Tania, setidaknya aku sudah banyak mempelajari sihir. Berbeda denganmu yang masih sedikit, ah ralat kau bahkan tidak bisa menggunakan sihir sedikitpun.”
Jika Bianca yang diremehkan akan emosi, berbeda dengan Tania yang hanya bersikap santai, “Ya, kau benar. Tapi kau tau, Oberon akan mengajarkanku menggunakan sihir beberapa hari lagi.” Ucap Tania.
“Dan, Bianca. Aku harap kau bisa mengurangi riasan yang kau pakai. Apalagi jika di dekat Oberon, jangan bersifat kecentilan.” Lanjut Tania.
Bianca sontak terkejut, “Tania, apa maksudmu berbicara seperti itu?!”
Tania melipat tangannya di depan dada, “Maksudku, jangan bersifat seperti wanita penggoda di depan Oberon. Ingatlah, besok aku akan bertunangan dengannya. Tapi dari beberapa hari ini ku perhatian kau seperti menggoda Oberon, apa kau ingin merebut calon suami kakakmu?” Tanya Tania sarkas membuat Bianca menatapnya tajam.
Haha... Senang sekali membuat penggoda ini emosi. Ucap Tania dalam hati.
“Kau!!”
Plak
Bianca menampar Tania keras, bukannya merasa kesakitan Tania malah tersenyum miring mengusap bekas tamparan Bianca yang tak terasa baginya.
“Ingat! Aku itu Putri Mahkota, jadi jaga bicaramu, Tania!”
“Haha.. Untuk apa menjaga bicara denganmu? Aku mengatakan apa yang sesuai dengan fakta. Ah iya, ibumu bahkan juga merebut Ayah dari ibuku, Permaisuri Cordelia. Aku dengar para dayang membicarakan itu.” Tania semakin membuat Bianca emosi, entahlah namun bagi Tania wajah emosi Bianca benar-benar enak dipandang.
“Kau, dasar sialan!” Umpat Bianca.
Ia mendorong Tania kuat menggunakan sihirnya hingga Tania terjatuh cukup jauh kebelakang, bahkan kepalanya terbentur batu runcing bagian pinggir kolam hingga berdarah.
Ahh, sialan! Aku lupa dia bisa menggunakan sihir. Batin Tania, ia fikir jika Bianca marah akan memukulnya jadi ia bisa menangkis, namun ternyata Bianca menggunakan sihirnya. Sekarang kepala Tania benar-benar terasa berdenyut.
“Semakin dibiarkan ternyata kau semakin melunjak, Tania.” Bianca mendekat pada Tania, sedangkan sekarang Tania sudah merasa pandangannya mulai kabur.
Tangannya sudah bersiap kembali menampar Tania, namun di cekal oleh seseorang.
“Janus!” Bianca menyentak kasar tangan Janus.
“Putri Bianca, sesuai perjanjian kau bilang tidak akan melukai Putri Tania!” Jelas saja, rencana mereka hanya membantu ingatan Tania kembali dengan menceritakan bagaimana sikap Tania pada Oberon selama ini dan mengatakan bahwa sebenarnya Tania sangat membenci Oberon. Namun belum Bianca membuka suara Tania sudah memancing emosinya.
Ssh, ternyata Janus memang ikut campur di sini. Tapi apa yang mereka rencanakan? Batin Tania. Kepalanya sangat nyeri dan pandangan yang mulai kabur membuat Tania hanya menggunakan indra pendengarannya.
“Masa bodoh! Gadis ini harus ku beri pelajaran!”
“TANIA..”
“Raja Oberon..” Gumam Bianca dan Janus, seketika tubuh mereka menegang.
Tania yang mendengar teriakan Oberon, sedetik kemudian kesadarannya pun mulai hilang sepenuhnya.
***
Likenya semakin menurun ಥ_ಥ
Kalau kalian merasa ada yang kurang, jangan sungkan-sungkan mengkritik yaa