Dilarang Boom Like!!!
Tolong baca bab nya satu-persatu tanpa dilompat ya, mohon kerja sama nya 🙏
Cerita ini berkisah tentang kehidupan sebuah keluarga yang terlihat sempurna ternyata menyimpan rahasia yang memilukan, merasa beruntung memiliki suami seperti Rafael seorang pengusaha sukses dan seorang anak perempuan, kini Stella harus menelan pil pahit atas perselingkuhan Rafael dengan sahabatnya.
Tapi bagaimanapun juga sepintar apapun kau menyimpan bangkai pasti akan tercium juga kebusukannya 'kan?
Akankah cinta segitiga itu berjalan dengan baik ataukah akan ada cinta lain setelahnya?
Temukan jawaban nya hanya di Noveltoon.
(Please yang gak suka cerita ini langsung Skipp aja! Jangan ninggalin komen yang menyakitkan. Jangan buka bab kalau nggak mau baca Krn itu bisa merusak retensi penulis. Terima kasih atas pengertian nya.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENDUA 5
Setelah kepergian anak dan istrinya, Rafael masih berdiam diri di tempatnya. Memikirkan apa yang telah di perbuat nya sejak beberapa hari ini di belakang sang istri. Tanpa dirinya sadari, keimanan nya dalam rumah tangga telah goyang. Kata janji yang di ucapkan saat ijab kabul, hanya bagai angin yang lewat saja.
Beberapa detik kemudian Rafael tersadar kalau dirinya masih berada di ruang keluarga, sontak dia beranjak dari tempatnya melangkah menaiki anak tangga yang berukir menuju kamarnya.
Niat awal yang ingin masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat karena rasa lelah yang menjalar di sekujur tubuh akibat kerja seharian di dalam kantor.
Terlebih lagi akhir-akhir ini pekerjaan Rafael yang menumpuk dengan berbagai macam berkas memenuhi meja kantornya membuat waktunya banyak tersita, sehingga tidak ada waktu untuk bermain dengan sang buah hati, akan tetapi Rafael tetap berusaha jadi seorang suami sekaligus ayah yang terbaik buat 2 perempuan yang dia cintai.
Tiba-tiba saja langkah nya terhenti seakan ada magnet yang menarik dirinya masuk ke dalam ruang kerjanya.
🍁Ruang kerja🍁
Sesampainya Rafael di ruang kerja, dia duduk di kursi kebesaran nya, membuka benda lipat yang berbetuk persegi empat.
Bersamaan dengan itu muncul lah bayangan dimana dia yang telah berjanji sesuatu pada seseorang yang akhir-akhir ini telah berhasil menggetarkan hatinya, sebuah perasaan yang berbeda dia temukan dari perempuan lain.
Seolah dirinya tak bisa jika lama-lama berjauhan dengan perempuan itu, ada rasa rindu yang membuncah di benaknya, serta hasrat yang tinggi untuk memiliki perempuan yang kini berkedok sebagai partner game nya.
Tak ingin berlama-lama kemudian dengan gesit tangan kekarnya membuka aplikasi game miliknya yang berada di dalam sana.
Setelah itu muncul beberapa pesan yang berhasil menarik kedua ujung bibirnya hingga membentuk lengkungan yang manis, sebelum akhirnya dia membuka pesan chat tersebut.
Angel : Rafael, ayo kita bermain game! Aku tidak sabar ingin main dengan mu.
Rafael : Apa kamu sudah mengerti dengan cara yang ku jelaskan kemarin?
Angel : Lumayan sih, 😄 dan aku senang bisa bermain dengan mu, 🥰
Rafael : Emm ... yang benar saja.
Angel : Entahlah ... yang jelas aku merasa nyaman saja saat dengan mu meskipun hanya di balik layar. Tetapi, seakan kamu ada di dekat ku sini.
Rafael : Oh yaa! Mengapa begitu ?
Angel : Benar, Rafael. Mungkin aku menyukaimu, 😉
Rafael : 😀 Tidak mungkinlah kamu menyukai pria macam aku ini yang sudah punya istri.
Angel : Tapi, itu lah yang aku rasakan saat ini, sayang ....
Rafael : Baiklah, senang jika kamu menyukai ku. Sebagai balasan nya, aku akan Top Up buat kamu bermain khusus dengan ku saja.
Angel : Oh My God! Serius kan ini? Terimakasih banyak sayang. BTW nggak apa-apa kali ya aku panggil sayang?
Rafael : Nggak masalah, asal itu membuatmu bahagia. Mari kita mulai saja! Aku akan memulai nya dulu. Kamu masuk saja dulu kedalam game ' nya.
Angel : Oke, aku sudah masuk. Setelah ini aku bagaimana lagi?
Rafael : Pertama, coba lihat inventory-mu. Di sana ada diamond yang bisa kamu gunakan untuk beli item. Tekan tombol Shop di sudut kanan.
Angel : Hmm, I see! Tapi item apa yang harus aku beli?
Rafael : Beli senjata ini, karena bisa membantumu di level awal. Aku akan bantu kamu melalui permainan ini.
Angel : Oh, senjata ini keren! Makasih sudah membantuku. Sepertinya aku mulai suka bermain game ini!
Rafael : Senang mendengarnya! Kalau kamu mau, kita bisa sering bermain bareng. Aku bisa jadi mentor kamu!
Angel : 😀 Mentor yang baik ya! Tapi, sebenarnya aku merasa ada yang lebih dari sekadar bermain game ....
Rafael : Oh? What is that?
Angel : Entahlah, tapi aku suka perhatianmu dan bagaimana kamu selalu membantuku. Mungkin ... aku mulai merasakan sesuatu yang lebih.
Rafael : Hmm, aku juga merasa begitu. Kita bisa lebih dari sekadar teman bermain, kan?
Angel : Iya, aku ingin kita bisa lebih dekat. Mungkin kita bisa saling dukung di dalam game dan di luar game juga?
Rafael : Itu terdengar luar biasa! Mari kita jalin hubungan ini, baik di dalam game maupun di dunia nyata!
Mereka berdua melakukan permainan sambil berbincang, dengan perasaan yang baru di bangun antara mereka. Mereka semakin akrab dan mulai menjalin hubungan yang lebih serius, berkomunikasi tidak hanya di dalam game, tetapi juga di luar game melalui pesan dan panggilan. Dan itu pun Rafael lakukan sejak malam ini setelah hubungan itu terjalin di antara keduanya.
Setelah beberapa jam bermain game online, si pria, yang bernama Rafael, merasa puas. Dia telah berhasil mengajari si wanita, yang tak lain adalah Angel cara bermain dan bahkan mereka telah menyelesaikan beberapa level bersama. Suasana di dalam chat semakin hangat dengan candaan dan tawa yang tak terhindarkan.
Angel : Wow! Ternyata aku bisa jadi pro berkat kamu. Mungkin aku harus bayar kamu sebagai pelatih pribadi, 😄
Rafael : 😀 Bayar dengan apa? Makanan virtual? Atau mungkin skin baru untuk karaktermu?
Angel : Mungkin dengan mengundangmu untuk minum kopi setelah ini? 😏
Rafael : Hmm ... itu tawaran menarik. Tapi kita kan belum pernah ketemu.
Angel : Iya, tapi kita sudah berpacaran, kan? Apa kamu takut? 😜
Rafael : Takut? Tidak juga, cuma ... penasaran siapa sebenarnya di balik layar ini.
Angel : Mungkin aku adalah orang yang sangat menarik atau mungkin sebaliknya. Siapa yang tahu? 😉
Rafael : Sekarang kamu membuatku ingin tahu lebih banyak tentangmu. Siapa yang bisa menolak misteri?
Angel : Kalau begitu, kenapa tidak kita ungkap misteri itu? Kita bisa mulai dari pertemuan pertama.
Rafael : Baiklah, tapi kita harus hati-hati. Ini bisa jadi berbahaya. Kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi.
Angel : Oh, aku suka tantangan. Apalagi kalau itu melibatkan kamu, 😘
Rafael : Baiklah, ini sudah larut. Lebih baik kamu istirahat.
Angel : Ok, Good night Honey, have a nice dream, 😘
Rafael : Good night too Honey, 😘
Di akhir percakapan, Rafael merasa jantungnya berdebar. Pesona Angel di layar membuatnya tidak bisa menolak. Dia pun memutuskan untuk setuju bertemu, meski ada rasa ragu di dalam hatinya.
Setelah mengakhiri chat tersebut, Rafael masih diam mematung dengan posisi tubuh menyender ke belakang. Kedua netra nya terpejam dan kedua lengan nya bertumpu pada lengan kursi.
Beberapa kilasan-kilasan kembali terngiang memenuhi isi kepalanya. Sebuah kilasan dimana dirinya dengan gamblang mengatakan sebuah untaian, tanpa sadar jika apa yang dia lontarkan tersebut telah menodai sebuah pernikahan impian yang dia janjikan pada Stella wanita yang sangat dia cintai.
Entah hal apa yang Rafael cari dari hasil pacaran virtual tersebut sedangkan di sebuah istana mewahnya sudah ada permaisuri yang begitu cantik, tulus, dan selalu memberikan apa yang Rafael pinta.
Bohong jika dia berkata tidak puas dengan apa yang di berikan Stella selama ini, mengingat Stella mampu memberikan kepuasan tersendiri untuk Rafael. Bahkan Rafael pun mengakui sendiri di saat dirinya berada di bawah kenikmatan itu bahwa milik Stella tidak ada duanya yang bisa membuat dirinya melayang ke nirwana.
Setelah lama bergelut dengan segala macam pikiran yang memenuhi isi kepalanya, sebelum akhirnya Rafael memutuskan segera keluar dari ruangan tersebut dan berjalan melangkah masuk ke dalam kamarnya.
Ceklek
Mendengar pintu kamar terbuka sontak Stella melayangkan pertanyaan yang berhasil mengagetkan Rafael.
"Darimana kamu, Mas?" Tanya Stella saat baru saja Rafael masuk kamar.
Ya sedari tadi Stella memang masih belum tidur, dia masih menunggu kedatangan sang suami. Akan tetapi, seseorang yang dia tunggu tidak kunjung datang.
Setelah 2 Jam Stella menunggu akhirnya Rafael pun datang dengan membuka pintu secara perlahan. Pria itu masuk dengan berjalan mengendap supaya langkah kakinya tidak terdengar oleh sang istri yang dia pikir telah tidur.
Namun apa yang di pikirkan oleh Rafael semua nihil. Rafael terkejut mendapati sang istri yang masih belum tidur. Bukan nya menjawab pertanyaan Stella justru Rafael melayangkan sebuah pertanyaan kepada istrinya.
"Kamu belum tidur, Sayang?" Rafael bertanya menghilangkan rasa gugup yang menyelimuti dirinya. Dia tidak ingin Stella mengetahui apa yang selama ini dia simpan rapi dari sang istri.
"Bagaimana aku bisa tidur Mas, sedangkan suamiku saja tidak ada di sampingku," sahut Stella tanpa menoleh ke arah Rafael.
"Maaf Sayang telah membuatmu menunggu lama, aku tadi ke ruang kerja sebentar. Ada sebuah berkas yang harus aku cek dulu." Jawab Rafael mendekati Stella yang sedang berbaring di atas ranjang dengan posisi miring membelakangi tubuh Rafael.
Seperti biasa dia memberikan kecupan di leher jenjang Stella sembari mengelus lembut tubuh sang istri.
Stella membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Rafael. Kedua netra mereka bertemu dan saling bersitatap satu sama lain.
"Sepenting itu kah pekerjaan kamu Mas, sampai-sampai kamu tidak ada waktu untuk aku dan Rafella. Kenapa akhir-akhir ini kamu selalu beralasan pekerjaan yang menumpuk, berujung kamu tidur selarut ini. Tak biasanya kamu seperti ini, dan aku tahu betul kalau kamu tidak bisa begadang."
"Apa gunanya Roni sebagai asisten mu kalau kamu masih mengerjakan tugas kantor sendiri? Bukannya tugas asisten itu membantu tugas bos nya ...." Protes Stella yang tidak puas dengan alasan suaminya.
"Maaf, Mas minta maaf sayang. Mas berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ucap Rafael dengan nada memohon.
"Dan asal kamu tahu semua ini Mas lakukan untuk kamu dan Rafella. Mas rela bekerja siang dan malam demi kalian."
"Tapi, Mas ...."
Rafael meletakkan jari telunjuk nya di bibir ranum Stella. "Sssst ... sudahlah sayang ayo kita istirahat. Ini sudah larut."
Stella mengangguk pelan dan seulas senyum terbit dari bibir nya. Kemudian Rafael menarik tubuh Stella ke dalam pelukan nya, Stella membenamkan wajahnya di dada bidang Rafael. "Aku mencintaimu sayang, sangat. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu dan Rafella, kalian berdua adalah jantung hatiku."
"Aku juga mencintai kamu, Mas. Dan aku gak sanggup kalau sampai kamu pergi meninggalkan aku."
Tanpa di sadari genangan air mata keluar dari pelupuk mata, membasahi wajah cantik nya.
Rafael mengurai pelukan nya, dia mengangkat wajah cantik Stella yang banjir air mata. Lalu di usap nya air mata itu dengan lembut, setelah itu Rafael mendekatkan bibirnya ke bibir ranum Stella, Stella menutup matanya, saat bibir itu sudah menyatu tiba-tiba....
Tring ... tring ... tring ...
"Siapa Mas ...."
.
.
.
🍁Bersambung🍁