Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
" express ya mbk kok udah nyampek aja" ucap Shasa membuka pagar.
" iya di suruh nenek jangan lama-lama...ya udah gue balik dulu ya" ucap ayu yang naik lagi ke atas motornya setelah memberikan buku ke Shasa.
"nggak mau mampir dulu ni?" Tanya Shasa.
" nggak gue terus balik ya...bye" ayu pun melambaikan tangannya dan meninggalkan rumah Shasa.
" bye" teriak Shasa.
Tidak sampai 10 menit ayu sudah sampai lagi di rumah.
" assalamualaikum" ucap ayu sambil masuk ke dalam rumah.
'wa alaikum salam...langsung mandi nduk" ucap nenek saroh menyuruh ayu.
" iya nek, " ucap ayu berlalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sekitar 30 menit ayu pun sudah selesai dengan ritual mandinya. Ia menuju ke kamar untuk mencari ganti baju. Setelah memakai baju ayu menuju ke meja makan.
Di sana nenek saroh sedang menyiapkan makan malam.
" biar ayu aja nek, nenek duduk aja" ucap ayu mengambil alih menata makanan di meja.
Selesai menata makanan ayu pun mengambilkan nasi dan lauk ke piring nenek saroh. " pakai sayur nek?" Tanya ayu.
" nggak usah nduk nenek ini aja... kamu aja yang banyak makan sayur biar sehat lusa kan kamu ulangan kenaikan kelas" ucap nenek saroh sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
"Iya nek, doain ya moga lancar biar ayu bisa naik kelas" ucap ayu di sela-sela kunyahannya.
" iya...makan dulu ya nanti aja ngobrolnya" ucap nenek saroh.
Mereka pun makan dengan hening. Setelah selesai ayu pun membereskan meja makan dan mencuci piring kotor. Ayu pun kembali ke meja makan sambil membawa camilan yang kemarin di kasih Abraham.
" emang belum kenyang nduk kok bawa camilan" ucap nenek saroh heran.
" hehe...lagi pengen nyemil aja nek, besok nenek jadi jualan?" Tanya ayu.
" jadi nduk, kenapa?" Tanya nenek saroh yang melihat ayu sepertinya ingin mengatakan sesuatu.
"mmm tadi kak Abraham kirim pesan ngundang kita buat makan malam kerumahnya nek" ucap ayu ragu-ragu.
" ada acara apa nduk kok mendadak?" Tanya nenek saroh lagi.
" katanya sih mamanya kak Abraham nek yang minta sebagai ucapan terimakasih, tadi pagi waktu ayu belanja tidak sengaja ketemu mamanya kak Abraham dan tiba-tiba pingsan" jelas ayu.
"owch kalau itu terserah kamu nduk kalau kamu datang nenek juga datang" ucap nenek saroh. " terus gimana keadaan mamanya nak braham?" Tanya nenek saroh yang ikut khawatir.
" tadi sih waktu ayu pamit belum sadar mbok dan dokternya juga belum datang. Jadi ayu belum tau gimana keadaannya nek" ucap ayu.
" kalau gitu kita datang aja nduk, besok kamu cari buah ya sekalian kita njenguk" ucap nenek saroh dengan tersenyum.
" iya nek, katanya sih mau di jemput kak Abraham nek kita nggak perlu naik motor atau naik taksi" ucap ayu memberi tau.
" Ya udah kalau gitu nenek ke kamar dulu ya mau istirahat capek" ucap nenek saroh menepuk pundak ayu dan berlalu pergi.
Ayu meneruskan memakan camilannya, sepertinya dia enggan untuk ke kamar karena mager. Dia menghabiskan 1 bungkus camilan keripik kentang dan minum air putih, setelah itu dia pun menuju ke kamarnya.
***
Sampai di kamar ayu mengecek kembali ponselnya. Ada panggilan tidak terjawab dari kak Abraham. Ayu pun menghubungi kembali namun belum juga di angkat. Setelah panggilan ke 2 Abraham pun menerimanya.
'ha-halo asamualikum kak. Ada apa ya tadi nelfon?' Tanya ayu terbata karena gugup.
'owch nggak kok tadi mau bilang besok jam 7 aku jemput ke rumah' ucap Abraham tersenyum.
'iya kak, tadi aku juga habis bilang nenek katanya mau kok 'ucap ayu memberi tau.
'bagus dong kalau gitu rame' ucap Abraham. Abraham tersenyum mendengar suara ayu yang begitu lembut.
"mmm kak Abraham masih di kantor?'Tanya ayu bingung mau ngomong apa dan ingin mengakhiri panggilan pun dia bingung.
'iya ni masih ada kerjaan 'ucap Abraham.
'jangan capek-capek kak, jangan lupa makan' ucap ayu yang tidak sadar sudah menasehati Abraham.
'iya yu, bentar lagi aku pulang kok. Makasih ya udah ngingetin' ucap Abraham yang setia dengan senyumannya di sana.
Hendy yang berada di depan Abraham pun heran karena Abraham tersenyum-senyum sendiri namun dia tidak berani bertanya. Abraham yang tau di perhatikan Hendy pun langsung memutuskan panggilan teleponnya.
' sudah dulu ya yu aku mau lanjutin kerjaanku' ucap Abraham lembut.
'iya kak, assalamualaikum' ucap ayu.
'wa alaikum salam' ucap Abraham lalu menutup panggilannya dan menatap Hendy tajam.
" ngapain kamu liatin saya?"Tanya Abraham menatap Hendy sinis.
" ah tidak tuan saya hanya heran saja tuan bisa tersenyum hanya karena dapat panggilan teleponnya seperti anak muda yang sedang jatuh cinta saja" ucap Hendy yang langsung menabok mulutnya berulang kali karena sudah keceplosan ngomong.
" ma-maaf tuan mulut saya sangat lancang" ucap Hendy gugup takut kena amukan tuannya.
" hmmm mungkin kamu benar, sepertinya saya sedang jatuh cinta" ucap Abraham yang tertawa sambil berfikir.
Hendy pun bingung dengan tingkah bosnya yang sangat aneh, namun dia memilih diam dari pada keceplosan lagi dan ngomong kalau bosnya sepertinya gila. Bisa-bisa di pecat tanpa pesangon.atau lebih pecat tanpa pesangon, atau lebih parahnya di taruh di planet mars lagi. Hendy bergidik membayangkan.
" hen kita pulang saja yuk istirahat, di lanjut besok lagi saja" ucap Abraham yang langsung membereskan berkas-berkasnya.
" baik tuan" Hendy hanya menurut perintah bosnya, jarang-jarang dia pulang sore karena selalu lembur.
" aku duluan ya hen" ucap Abraham yang berlalu dari dalam ruangannya membawa tas kerjanya.
" iya tuan, hati-hati" ucap Hendy berdiri lalu menundukan kepalanya.
Setelah kepergian Abraham Hendy pun keluar dari ruangan Abraham membawa berkas-berkas yang harus dia selesaikan untuk pertemuan besok dengan client.
" kalau tiap hari kayak gini, mungkin saya tidak cepat tua gara-gara mikir kerjaan terus" gumam Hendy sambil memasukan berkas itu ke dalam tasnya saat sudah sampai di ruangannya.
Lalu Hendy pun keluar dari ruangannya juga untuk pulang.
***
Di kamarnya ayu juga malu karena sadar kalau tadi dia sudah menasehati Abraham secara tidak langsung.
" bodoh-bodoh, ngapain pakek nasehatin segala sih" ayu pun berguling menutup kepalanya dengan guling karena malu mengingatnya.
" besok kalau ketemu gimana ya, malu banget tau" gerutu ayu yang masih menutup kepalanya dengan guling. " terus jantung ini kenapa juga ya berdebar-debar cuma ngebayangin besok makan malam" ucap ayu yang berbalik terlentang dan memegang dadanya yang tidak karuan rasanya.
"waaahhh ada yang salah ni sama diriku" gumam ayu lalu terduduk dan keluar untuk mencari air minum agar jantungnya agak mereda.
Nenek saroh yang kebetulan dari tadi sudah duduk di meja makan sambil minum teh memperhatikan sambil minum teh memperhatikan ayu yang keluar dari kamar sambil memegang dadanya dan sampai tidak mengetahui neneknya.
" Kamu kenapa nduk?" Tanya nenek saroh yang membuat ayu terkejut dan tersedak air yang dia minum.
••••
:::::>>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt