Halo semua nya. Ini novel author yang ke 3. Di novel ini pemeran utama nya agak berbeda dengan dua pemeran utama di novel author yang lain.
Selamat membaca, dan semoga kalian suka.
Setelah di selingkuhi, dan di tinggal nikah oleh sang kekasih, Mawar di jodohkan dengan anak dari majikan Bapaknya. Bukan nya Mawar tidak mau, hanya saja laki-laki itu bertingkah layak nya wanita. Bapaknya yang seorang supir keluarga itu, terpaksa menerima perjodohan Mawar dan Angga. Banyak yang di harapkan dari pernikahan mereka berdua. Entah bagaimana nasib Mawar selanjutnya.. Selamat membaca. ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Mawar terbangun di pagi hari dengan kedua tangan Angga memeluk nya. Reflek ia me_nen_dang Angga hingga jatuh ke bawah.
"Aduh,,, Sayang kok aku di tendang sih."
"Apaan sayang-sayang. Siapa kau! Mengapa kau ada di kamar ku. Cepat keluar sebelum suami ku datang. Cepat!"
"Sayang, hey Mawar. Ini aku suami kamu. Aku Angga." Ucap Angga sambil mendekati Mawar.
Seperti nya mata Mawar belum terbuka sempurna. Yang ia raba duluan adalah rambut sang suami yang asli nya sudah pendek.
Oleh karena itu ia begitu terkejut. Ia bahkan lupa jika semalam menyuruh Angga untuk memangkas rambut nya.
"Tidak! Kau bukan suami ku. Rambut suami ku panjang dan cantik. Cepat pergi sebelum ku pa-tah-kan batang mu."
Angga lalu mengambil sedikit air dan meyiramkan nya langsung ke tubuh Mawar. Angga harus menyadarkan Mawar terlebih dahulu, dari pada nanti mereka terus berdebat.
Byur....
"Aaaa,,, dingin..."
"Maka nya, suami sendiri itu ditandai."
"Angga? Kamu udah pangkas?"
Bukan nya marah baru saja diguyur air, Mawar malah tiba-tiba kegirangan karena Angga sudah memangkas rambut panjang nya yang begitu indah.
"Kan demi kamu." Ucap Angga lagi.
"Aku senang sekali. Aku senang sekali. Suami ku bukan banci lagi. Horee.."
"Yang bilang aku banci siapa? Hah? Kamu aja yang suka mengarang."
"Laki-laki yang menyerupai wanita itu banci."
Mawar meloncat-loncat sambil bertepuk tangan. Angga hanya duduk diam sambil melihat istri nya bertingkah aneh.
Akan tetapi, tiba-tiba Mawar menyadari satu hal. Kemana baju pengantin nya semalam.
" Angga,, "
Angga tidak menjawab. Dan hanya diam sambil menatap Mawar.
"Angga,,"
Lagi-lagi Angga tidak menjawab. Mawar berpikir keras. Ada apa dengan suami nya itu. Apa Angga kerasukan.Tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu tentang tadi malam.
"Angga,, sayang."
"Iya istriku sayang. Ada apa?"
"Dimana baju pengantin ku?"
"Tuh, di sana." Ucap Angga sambil menunjuk baju pengantin yang teronggok begitu saja di atas lantai.
"Jadi, kita? Apa kita sudah melakukan nya?"
"Melakukan apa?"
"Hmm,, anu itu.. Malam pengantin kita."
"Kalau sudah bagaimana?" Tanya Angga menggoda Mawar.
"Tapi, kok kayak gitu sih malam pengantin kita. Nggak ada spesial nya. Nggak kayak cerita orang-orang."
"Memang nya cerita orang-orang gimana?" Tanya Angga lagi sambil mengerling na-kal
"Ah, Udah. Nggak seru!"
Angga terkikik geli melihat istri nya itu. Baru pertama kali ia melihat seorang wanita yang tidak mengerti apapun tentang malam pengantin.
Mawar pergi entah kemana. Angga langsung mandi dan rencana nya akan menyiapkan sarapan. Ia ingin istri nya merasa bahagia di hari pertama mereka sebagai suami istri.
Tapi ternyata Angga salah kali ini. Di meja dapur sudah tersedia banyak menu sarapan. Ternyata Mawar memasak sarapan terlebih dahulu.
Ia juga ingin menjadi istri yang baik untuk Angga di hari pertama mereka menjadi pasangan suami istri.
"Wah, sepertinya enak ni masakan istri ku tersayang." Ucap Angga sambil memeluk Mawar dari belakang.
"Angga sayang, aku belum mandi. Masih bau iler dan bau minyak. Pelukan nya kita lanjut nanti aja boleh? "
Bukan nya melepas pelukan itu. Angga malah membalik kan tubuh Mawar dan mengecup kening nya.
"Terima kasih untuk sarapan hari ini."
Mawar tersipu malu. Ia langsung menunduk. Buka karena kata-kata Angga. Tapi ia malu kalau ikut berbicara sedangkan ia belum gosok gigi. Ia takut, nafas nya bau naga bonar yang baru bangkit dari kubur.
"Sayang, aku mandi dulu ya."
Mawar langsung beranjak dari sana. Ia mandi dengan cepat. Karena perut nya sudah keroncongan.
Setelah mandi tidak lupa ia memakai skincare pemberian Angga dan juga wewangian yang memabukkan jiwa. Setelah di rasa jigong nya sudah berbau harum, ia pun dengan percaya diri nya duduk di samping suami nya.
"Loh, kok belum di makan sarapan nya? Nanti keburu dingin."
"Nungguin istri nya lah. Mana enak makan kalau nggak di temenin oleh Istri."
"Lagak nya suami ku ni.. Paling awal-awal aja bisa dan sanggup nunggu. Nanti pas udah beberapa tahun pasti lupa kalau punya istri."
Angga langsung membungkam bi_bir Mawar dengan milik nya. Mawar langsung melotot. Jantung nya langsung berdegup begitu kencang.
" Sayang, jangan ngomong gitu lagi ya. Di keluarga kami, pantang suami menikah dua kali. Hal itu sudah menjadi tradisi. Dan juga, keturunan keluarga kami, memang dari dulu hanya mencintai satu wanita saja."
"Emang bisa kayak gitu? Aku nggak percaya. Sekarang aja kamu ngomong nya gitu biar aku mabuk kepayang. Nanti,,,"
Lagi-lagi Angga membungkam milik Mawar. Kali ini ia sedikit mengemut b1-b1r itu layak nya permen. Apalagi tadi Mawar mengoleskan lip balm rasa strawberry.
Mawar tidak merespon. Ia bingung harus bagaimana. Seumur hidup baru kali ini ia merasakan hal yang begitu mendebarkan ini.
Karena kesulitan bernafas, ia membuka mulut nya sedikit. Saat itulah Angga memulai aksi na-kal nya. Ia kuasai semua apa yang ada pada diri Mawar.
Mawar pun mulai mengikuti apa yang di lakukan oleh Angga. Mereka sama-sama berlomba mencecap rasa yang ada.
Tapi tiba-tiba...
"Pak Angga, laki-laki itu....
Mawar dan Angga kalang kabut. Mereka seperti kepergok sedang selingkuh.
" Hendra,, silahkan pilih hukuman mu! "
" Siap salah. Kurangi gaji bulan ini 50%."Ucap Hendra cepat.
Jika ia bertanya lagi, maka siap-siap Angga akan kembali murka.
Angga kesal sekali pada Hendra. Padahal ia sedang sama-sama belajar dengan Mawar. Hampir saja mereka menikmati hidangan pembuka. Ee tiba-tiba saja Hendra datang membuat suasana kacau.
"Aku sarapan dulu. Sebentar lagi kita ke sana."Ucap Angga.
" Mau ke mana? Aku di tinggal di sini? "
" Ada hal yang harus aku urus. Ini tentang laki-laki yang sudah berani membuat istriku takut. "
" Takut apa nya. Dia aja sampai ku buat babak belur. "
" Tapi dia udah buat kesalahan yang fatal. Aku tidak akan memaafkan nya."
" Jangan galak-galak. Nanti nggak dapat jatah. "
" Iya istriku sayang. Yuk kita sarapan dulu. Aku udah sangat lapar. "
" Tahu nya lapar. Tapi bukan nya ngajak istri nya langsung makan. "
" Iya deh. Aku minta maaf ya sayang. Tapi nanti, boleh kan minta lagi. "
Mawar pura-pura tidak mendengarkan perkataan Angga. Ia melahap sarapan nya dengan cepat sampai tersedak.
Uhukkk.
Uhuukk..
" Pelan-pelan dong sayang makan nya. Kan nanti bahaya kalau tersedak. "
" Habis nya aku lapar. Jangan bahas apapun dulu, ya. "
"Iya.. Iya.. Selamat makan istriku tercinta."