NovelToon NovelToon
Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi / Epik Petualangan
Popularitas:14.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.

Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.

Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.

Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 23 : Kawanan Binatang Spiritual

"Akhirnya Ayah mendapatkanmu!" Setelah mengejar dalam kurun waktu tertentu, akhirnya Zhang Long mendapatkan putranya itu dalam genggamannya.

"Ayah ...." Zhang Yu menunjuk ke depan berusaha mengatakan sesuatu. Tapi Zhang Long menyela, "Ayah tidak menerima alasan apapun. Sekarang kau kembali ke klan dan temani bibimu."

"Tetua Kedua ...." Zhang Yan, tetua keempat yang berada di samping Zhang Long mengikuti apa yang dilakukan Zhang Yu dengan menunjuk ke depan.

Tak ayal ini membuat Zhang Long penasaran. Bertahap dia mengangkat wajahnya ke depan dan suatu yang tampak di sana membuatnya secara tak sadar melepaskan cengkeraman pakaian Zhang Yu.

Puluhan, tidak, itu lebih dari seratus binatang spiritual tengah berkumpul.

"Tetua Kedua, sebagian besar adalah binatang spiritual tingkat ketiga, hanya sedikit yang berada di tingkat keempat." Zhang Yan memperkirakan kekuatan kawanan binatang spiritual.

"Kau benar Tetua Keempat. Tapi tetap saja tidak mungkin kita mengalahkan ratusan binatang spiritual ini."

Pada saat ini kelompok yang dipimpin patriark, termasuk tetua kelima dan tetua keenam tiba di tempat. "Tetua Kedua, Tetua Keempat, kalian juga ada di sini? Apa sudah menemukan asal pancaran cahaya emas sebelumnya?"

"Kami tidak menemukan asal pancaran cahaya emas itu karena sudah hilang beberapa saat yang lalu." Zhang Yan mengangkat telunjuknya ke depan. "Tapi lihat apa yang ada di sana!"

Zhang Lei menyipitkan mata, perlahan keningnya mengerut saat melihat seratus binatang spiritual berkumpul dalam jarak seratus kaki.

"Apa-apaan ini? Kenapa semua binatang spiritual berkumpul di sini?"

"Itu yang kami tidak tahu Patriark."

Zhang Lei memperhatikan dengan seksama situasi ini. Matanya masih berusaha menafsirkan apa yang terjadi.

Namun, beberapa binatang spiritual tampak mulai merasakan keberadaan mereka. Serigala biru tingkat ketiga, moncongnya bergerak-gerak mendeteksi bau tubuh asing. Rubah ekor tiga menggerakkan telinga mendengar suara-suara dari kejauhan.

Mata Zhang Lei berkedut. Dia memperingatkan kelompok lainnya. "Waspada, mereka sudah tahu keberadaan kita."

"Kita bisa menghadapi mereka selama tidak ada binatang spiritual tingkat lima yang datang," kata Zhang Long yang kemudian diangguki oleh puluhan orang lainnya.

Seperti kata pepatah, suatu yang tidak kau harapkan cenderung akan terjadi.

Benar, tidak lama setelah perkataan Zhang Long. Seekor singa atlas berdiri di atas bebatuan dengan matanya yang kuning terang. Hawa mengerikan terpancar dari tubuhnya seperti menjadi indikasi jika dia adalah penguasa di antara binatang spiritual.

"Patriark ...." Zhang Long menarik kembali kalimatnya. Meski bukan mustahil mengalahkan kawanan binatang spiritual ini, tapi ada harga yang harus dibayar kontan setelahnya.

Zhang Lei, Zhang Yan pun berpikir serupa. Mereka bertahap mulai mengambil langkah bersiap pergi. Akan tetapi ....

Roar!

Singa atlas mengaum begitu keras. Membuka mulutnya lebar mengeluarkan gelombang suara yang membuat batu dan dinding tebing bergetar.

Sesaat setelah suara itu, seratus binatang spiritual yang semula tenang berjingkrak tak karuan. Satu persatu mengeluarkan aura kekuatan masing-masing. Seekor elang hitam memekik lantang lalu melesat seperti anak panah.

Celaka!

"Mereka datang!"

Zhang Lei baru saja mengingatkan. Satu detik berikutnya datang sepasang bayangan dari belakang.

Blam!

Hampir saja puluhan orang tewas dengan serangan kejutan jika tidak sempat menghindar. Meski begitu, serangan itu benar-benar memiliki daya rusak yang parah hingga mampu membalikkan permukaan tanah.

Dua harimau berdiri di tengah kubangan seraya matanya berkilat menatap dengan tajam.

"Binatang spiritual tingkat empat?!" Beberapa orang yang sempat menghindar dari serangan kejutan itu kini membawa senjata masing-masing.

"Sepertinya kita tidak akan bisa pergi tanpa bertarung." Zhang Lei mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan. Sejurus kemudian pria tua itu mengarahkan pedangnya mengeluarkan teknik pedang pembunuh.

Slash!

Boom!

Bayangan cakar berwarna merah melesat cepat membunuh dua harimau tingkat keempat.

Tidak bisa melawan, juga tidak bisa menghindar. Tubuh harimau setinggi lima meter itu terkoyak dan mati.

Puluhan orang di belakang menatap dengan kagum. "Binatang spiritual tingkat keempat mati dalam satu serangan. Tingkat senior bintang tujuh memang bukan abal-abal."

"Kalian jangan hanya diam. Pertarungan sebenarnya baru saja dimulai."

Kalimat Zhang Lei menyadarkan mereka semua. Zhang Long mengeratkan pedang di tangannya lalu berkata dengan suara pelan, "Kami hanya bisa menyerahkan binatang spiritual tingkat keima itu kepadamu, Patriark. Untuk sisanya kami akan berusaha mengalahkan mereka."

"Ya! Aku serahkan yang lain pada kalian."

Detik berikutnya Zhang Lei langsung mengincar singa atlas yang ada di barisan belakang. Setiap binatang spiritual yang berniat menghadangnya, tanpa memberi peringatan dia mengayunkan pedang menebas kepala mereka.

Zhang Long melihat bagaimana Zhang Lei menyibukkan singa atlas. Dia melirik ke belakang lalu memberi masukan. "Tetap ingat jarak. Jangan bergerak terlalu jauh karena kita kalah dalam jumlah."

"Mengerti Tetua Kedua."

Dengan arahan Zhang Long, tiga puluh orang bergerak secara dinamis. Bagai sebuah cakram yang berputar, bergerak ke kiri dan kanan bertahan dari serangan ratusan binatang spiritual.

Cara tersebut berhasil membunuh puluhan binatang spiritual. Namun, seiring berjalannya waktu serangan binatang spiritual semakin tidak terkendali dan memaksa pola pertahanan hancur.

Beberapa orang terpencar. Zhang Long yang menyadari hal itu segera berseru pada mereka agar segera mendekat.

"Cepat merapat! Jangan terpancing!"

Naas, sebelum sempat kembali dalam pola formasi pertahanan beberapa binatang spiritual tingkat empat sudah menerjang mereka.

Sekitar tujuh orang terjatuh ketika puluhan binatang menyerang secara brutal. Zhang Long hanya bisa membantu satu atau maksimal dua dari mereka, begitu pula dengan Zhang Yan tetua keempat dan Zhang Lou tetua kelima.

Satu orang berada terlalu jauh. Tidak sempat diselamatkan. Bahkan ketika dia berusaha berteriak meminta pertolongan, itu adalah hal sia-sia karena puluhan binatang spiritual lebih dekat.

Kematian. Karena tidak punya harapan Zhang Lin hanya bisa memejamkan mata. Namun saat keadaan tidak lagi mendukung dan dia sudah pasrah akan nasibnya, bayangan telapak tangan raksasa datang dari atas, menungkik tajam sepuluh binatang spiritual hingga terpental.

"..."

Zhang Long, Zhang Yan dan Zhang Lou menyipitkan mata. Ketiganya dengan kompak mengalihkan pandangan ke samping.

"Yu'er?!"

"Zhang Yu?!"

Mereka sangat terkejut jika serangan dahsyat itu ternyata dikeluarkan oleh Zhang Yu.

Zhang Lin segera berlari masuk ke dalam formasi pertahanan ketika memastikan keadaan benar-benar aman. Dia lalu berterima kasih pada Zhang Yu karena telah menyelamatkan hidupnya.

"Zhang Yu, kau adalah penyelamat ku. Aku berhutang nyawa padamu!" Pria berusia tiga puluh lima tahun itu menepuk pundak Zhang Yu dan berkata dengan penuh rasa terima kasih.

Zhang Yu tersenyum tipis, tangannya berusaha menggerakkan pedang semesta tapi serangan sebelumnya menguras terlalu banyak Qi dalam tubuhnya.

Ck...

"Kultivasi masih terlalu rendah untuk mengeluarkan serangan seperti itu!"

1
Andi Wawan99
mulai bego MCnya 🤦🤦🤦🤦
Anonymous
ok
Syahrudin
Luar biasa
Syahrudin
Lumayan
Atang Priatna
heheh tjor lumayan daripada aku manyun. hahah
Anonymous
ok
Solih Anwar
Luar biasa
Yanka Raga
semangaaat Yu'er 💪
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
tuntaaaskan 😡
andi widya
Luar biasa
DARIZ
lanjutan nya mana thor
Erwin Oktorian
Luar biasa
Muhammad Amri
kaya cloud/Facepalm/
Iman Resmana
Luar biasa
DARIZ
lanjut thor
MUHAMMAD SALEH
Lumayan
Hendra Jeff
Mantap luar biasa
Ana Suryana
Luar biasa
Holly Abdillah
tdk ada MC di cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!