Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
"Kau… apa yang kau lakukan disini?"
Mimik wajahnya tidak bisa dijelaskan hanya sorot mata abu-abu itu seakan ingin melahap habis dewi.
"Masak" Ucap dewi dengan polosnya
" Maksudku bagaimana kau bisa masuk ke apartementku, jangan-jangan kau ingin mencuri?"
"Heei Tuan, jangan asal bicara aku miskin begini pantang melakukan hal serendah itu" Dewi, gadis itu begitu marah '
"Tuan sendiri kenapa bisa disini?"
"Ya, karena ini rumahku"
"Cih... Jangan asal bicara tuan ini rumah temanku Alea, tidak mungkin aku salah masuk baru saja dia disini."
"Alea?" Ucap Zain, dia menarik kembali memorinya ketika dipesta itu, bagaimana Alea membujuknya dan mengeluarkan kata-kata pamungkas agar zain menghadiri acara membosankan, bagaiman gadis biasa pekerja toko kosmetik bisa hadir di pesta hanya untuk kalangan atas, dan hari ini dengan gadis yang sama berada dirumahnya. berdalih ini milik Alea
"*K*au adik nakal Alea, aku terlalu lamban mengetahui rencanamu AWAS kau"
Tanpa mengeluarkan sepatah kata Zain mengambil handphone dari dalam saku jasnya dia dengan wajah datar menghubungi adik nakalnya.
Ting... Suara bel berbunyi membua Zain menatap Dewi, "Itu pasti Alea' Dengan lincahnya dewi berlari membukakan pintu.
Terlihat seorang wanita yang sudah tidak muda lagi tapi masih terlihat sangat cantik nan anggun, dari ujung rambut sampai kakinya semua terlihat mahal terlebih tas digenggamannya itu tas limited edition rancangan desainer terkenal.
" Selamat siang Nona cantik boleh tante masuk?" tanya prima dengan sopan dan lembut. Sebenarnya Dewi takut menyuruh orang asing masuk kermah yang bukan miliknya, tapi tidak sopan membiarkan tamu diluar
"Silah…"
"Mami??' Ucap Zain dari arah dalam
"Kau anak nakal" Prima melangkah masuk tampa dipersilahkan lagi
"Mami...? Jadi benar ini rumahnya. Alea kali ini aku benar-benar marah padamu, bercandamu kali ini sungguh membuatku malu." Ucap Dewi dalam hatinya dan mengekor dibelakang Prima
Disinilah Dewi diantara ibu dan anak, zain yang duduk santai dengan angkuhnya sedangkan Prima duduk dengan menyilangkan kaki, Dewi sejak tadi seakann tercekik berada diposisi ini
"Setalah kau mengumumkan calon istrimu, kau tidak kerumah memperkenalkan ke orang tuamu, malah mambawa nya kesini." Ucap Prima yang hanya didiami Zain, bicarapun percuma ibunya tidak akan percaya. Dewi yang melihat zain tidak sedikitpun menanggapi ibunya. Gadis itu mengumpulkan keberaniannya untuk bicara.
"Nyonya ini tidak seperti dugaan anda, ini cuman salah paham kenapa saya berada disini" Ucap Dewi dengan sopan
'*L*ihat gadis ini dia begitu sopan dihadapan mami dia cari muka kan agar direstui menikah denganku, semua perempuan sama saja' Ucap Zain dalam hati,menatap tajam wajah mungil dewi.
"Salah paham?"
"Iya Nyonya ini semua karena keisengan sahabat saya, dan soal berita yang mengatakan jika saya adalah calon istri tuan Zain, Nyonya tidak perlu khawatir saya tidak akan menikah dengan tuan zain"
Spontan membuat Zain yang tadinya hanya duduk santai mulai bereaksi
'Dia menolakku hey seorang zain malik D abraham di tola**k'
"Mana boleh seperti itu." Teriak Prima membuat Dewi dan Zain kaget "Kau tetap calon istri anakku"
'*A*da apa dengannya?' Dewi
"Mommy apa yang kau katakan?"
"Kau sendiri yang mengatakannya pada dunia Zain, mami tau jika Aiden sudah menekan berita itu, tapi bagaiman dengan keluarga besar daddymu mereka sudah tahu, bahkan tantemu menelpon ibu tadi pagi menanyakan kapan pernikahan kalian, mereka pasti akan menyalahkan mami, tidak bisa mendidikmu dengan benar jika mereka tahu kalau kau berbohong." Ucap Prima, buliran bening dari kelopak matanya sudah jatuh membasahi kedua pipi yang masih terlihat halus.
Zain menarik nafasnya dan mengeluarkannya sangat kasar dia benci jika wanita yang paling dia sayangi didunia ini menangis.
"Mami sudah jangan menangis! mami tau kalau aku membuat wanita daddy menangis aku akan di hajar habis-habisan"
*H*aha ternyata berita tentang tuan zain tidaklah semua benar, ternyata dia sangat takut ke ibunya boleh tidak aku rekam dan men-sherenya di sosial, ngomong-ngomong aku lupa tidak memiliki sosial media.
ucap dewi dalam hati dengan senyum yang tertahaan
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤**