NovelToon NovelToon
Menikah Karena DENDAM

Menikah Karena DENDAM

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.2
Nama Author: momian

Afika Lestari, gadis cantik yang tiba-tiba di nikahi oleh pria yang sama sekali tidak di kenal oleh dirinya..

Menjalani pernikahan dengan pria yang ia tidak kenal yang memiliki sifat yang kejam dan juga dingin, membuat hari-hari Afika menjadi hancur.

Mampukah Afika bertahan dengan pernikahan ini?
Atau mampuka Afika membuat pria yang memiliki sifat dingin dan kejam menjadi baik, dan mencintai dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKD 12

Baby bercermin di atas dalam mobil, sambil merapikan pakaian nya. Saat Baby merasa dirinya sudah sempurna, ia langsung membuka pintu mobil, dan berjalan masuk ke dalam perusahaan milik Rangga. Baby, berjalan dengan anggun dengan senyum yang terus mengembang di wajahnya. Penantian yang panjang kini membawakan hasil yang begitu sangat ia sukai. Dimana pria yang sangat ia cintai kini sudah bisa membuka hati dan menerima dirinya. Walau semuanya harus dengan cara yang di luar nalar.

"Rangga." Kata Baby saat masuk ke dalam ruang kerja Rangg. Rangga yang berada di kursi kebesarannya hanya menoleh sesaat tanpa menjawab satu kata pun. Tapi Baby tidak mengambil pusing dengan sikap Rangga. Ia tetap tersenyum mendekati Rangga.

"Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja?" Tanya Baby saat duduk di kursi tepat di depan Rangga.

"Seperti yang kau lihat."

"Aku membawa ini untuk mu. Oh yah, jangan pikirkan soal uang yang di berikan oleh kakakku." Rangga meletakkan pulpennya dengan kasar di atas meja, sehingga membuat Baby kaget. Lalu Rangga menatap Baby dengan tatapan dingin. "Kau tenang saja, kak Adrian tidak akan marah."

"Apa yang kau suka dari ku Baby Maganta?"

Baby gadis yang imut dan cantik. Banyak pria yang mengantri untuk mendapatkan dirinya, namun sayang Baby sama sekali tidak tertarik dengan pria manapun selain Rangga seorang. Bagi Baby Rangga adalah cinta pertama, cinta sejatinya dan akan selalu terus menjadi cinta dalam dirinya. Itulah sebabnya Baby tidak ingin siapa pun mendapatkan Rangga kecuali dirinya seorang.

"Katakan, apa yang kau sudak dariku?" Tanya ulang Rangga.

"Apakah cinta butuh alasan? Apa kah setiap pertanyaan selalu ada jawaban? Kalau kau tidak mencintaiku, kau cukup diam saja dan terima cintaku. Jangan memaksa ku menjawab sesuatu yang jawabannya aku tidak tahu." Rangga tersenyum sinis mendengar penuturan kata yang keluar dari bibir Baby Manganta. Gadis yang rela melakukan segala cara agar bisa mendapatkan dirinya.

"Aku tahu kau membenciku. Tapi kau tahu, orang bilang benci dan cinta itu beda tipis. Dan aku yakin akan bisa mengubah bencimu menjadi cinta untukku." Ucap Baby dengan penuh keyakinan menatal wajah Rangga. Wajah pria yang begitu ia cintai, namun tidak membalas cintanya. "Makanlah." Kata Baby sambil membuka kotak bekal yang ia bawah dari rumah.

"Dimana Afika." Tanya Rangga membuat Baby diam.

••••••

Afika menemani Sri menyiapkan sarapan pagi. Namun saat semua telah selesai, tidak ada sedikit pun tanda dari Adrian untuk keluar dari dalam kamar. Meski sudah beberapa kali Sri mengetuk pintu, tetap saja tidak ada sahutan sama sekali dari dalam sana.

"Di mana Adrian, bi?" Tanya Afika saat melihat Sri yang entah sudah beberapa kali turun naik tangga menuju kamar Adrian.

"Sepertinya tuan belum bangun." Jawab Sri. "Tapi ini tidak seperti biasanya. Tuan selalu saja tepat waktu, dan juga pintu kamarnya, baru kali ini di kunci." Gumam Sri namun masih dapat terdengar jelas oleh Afika.

Afika justru merasa senang jika Adrian seharian atau selamanya berada di dalam kamar. Itu artinya Afika bisa bernafas dengan bebas karena tidak mendapatkan siksaan lagi.

"Apa jangan-jangan tuan sakit." Kata Sri sambil mengambil ponsel yang berada di saku depan bajunya. Menghubungi Baby tentang keadaan tuan Adrian. Sri khawatir sesuatu terjadi kepada tuannya.

Hingga dua jam beralalu. Pintu kamar tak kunjung terbuka, meski sudah beberapa kali Sri mengetuk pintu. Sri yang merasa khawatir terus saja mondar mandi di depan pintu. Afika yang kebetulan juga berada di sana hanya bisa diam.

Beberapa saat berlalu, Baby dengan berlari menaiki anak tangga menuju kamar Adrian.

"Kak. Kak Adrian." Teriak Baby dengan keras dan pintu yang terus di ketuk, tetap hasilnya sama, tidak ada jawaban sama sekali.

"Semenjak pagi, bibi tidak mendengar apa pun dari dalam sana non. Ini pertama kalinya tuan mengunci pintu, jadi saya tidak bisa masuk untuk memastikan tuan." Jelas Sri.

"Panggil Nadi, dombrak pintu ini." Tita Baby. Dan saat Nadi datang, Nadi langsung mencoba mendobrak pintu. Etah yang keberapa kalinya, kini akhrinya pintu berhasil di buka. Baby langsung masuk ke dalam kamar. Dan benar saja dugaan Baby, kini Adrian tidak sadarkan diri akibat meminum alkohol yang berlebihan.

Dengan sigap Nadi langsung membawa Adrian naik ke atas tempat tidur. Bi Sri langsung berlari keluar dari dalam kamar menuju dapur mengambil air hangat. Sedangkan Afika ia masih tetap diam di dalam kamar memperhatikan Adrian yang saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

"Kak, bangun." Kata Baby sambil menggoyangkan kedua pundak Adrian. "Nadi cepat hubungi dokter." Teriak Baby dengan air mata yang sudah jatuh membasahi pipinya. "Dan kau! Apa kau hanya akan berdiri diam di situ? Ayo bantu aku." Afika menoleh ke arah samping kiri dan kana juga menoleh kebelakang. Hingga Afika bertanya siapakah yang di ajak berbicara oleh Baby.

"Aku?" Tunjuk Afika pada dirinya sendiri.

"Siapa lagi jika bukan kau."

Mau tidak mau, Afika langsung mengampiri Adrian yang kini tengah berbaring. Afika langsung melepas sepasang sepatu Adrian, lalu menyimpannya ke tempat semula. Setelah itu, saat Sri masuk membawa air hangat, Baby langsung memberikan perintah agar Afika yang mengurus Adrian dan memerintahkan Sri untuk keluar.

"Kenapa harus aku?" Tanya Afika yang tidak suka dengan Baby yang seenak jidatnya menyuruh dirinya untuk membersihkan Adrian.

"Karena kau istrinya." Jawab Baby, membuat Afika tertawa. Istri? Dalam hal seperti ini Baby bilang istri? Lalu kemarin? Apa kah hanya menjadi status mainan saja.

"Kenapa kau tertawa. Cepat usap dan bersihkan kak Andrian dari sisa muntahnya. Dan juga, ganti seluruh pakaian kak Adrian."

"Apa!?" Afika terkejut dengan perintah Baby yang di luar nalar. Kenapa bisa gadis yang seumuran dengan dirinya ini dengan santainya memberikan perintah tanpa tahu situasi saat ini. Dimana Afika adalah musuhnya dan gampai sekali Baby menyuruh Afika.

"Kenapa diam saja. Cepat lakukan!"

"Setidaknya katakan 'tolong' jika kau ingin meminta bantuan seseorang." Sindir Afika sambil mengusap wajah Adrian dan membuka satu persatu kancing kemeja baju yang Adrian kenakan.

Saat Afika membersihkan tubuh Adrian, Baby langsung keluar dari kamar dengan senyum mengembang di wajahnya. Dan kali ini ide gila kembali terbesit di pikirannya. Yah, Baby berpikir jika lebih pantas Afika di jadikan pembantu pribadi untuk Adrian. Jadi setiap ada kesalah, maka Afika bisa mendapatkan amukan dan Adrian. Dengan senyum piciknya Baby, langsung duduk di sofa sambil sibuk menatap layar ponselnya.

Sedangkan di dalam kamar. Saat baju Adrian sudah terbuka, Afika langsung turun dari tempat tidur. Ia tidak sanggup menatap dada bidang Adrian yang polos. Afika melihat lantai yang terdapat banyak muntah dan juga bekas minuman yang berceceran di lantai. Hingga memutuskan Afika membersihkan semua kekacauan yang di sebabkan oleh Adrian.

"Mabok sih mabok. Tapi ngak kaya gini juga Adrian. Ngak perlu repotin orang." Gumam Afika. Setelah beberapa saat kemudian, saat semuanya beres, Afika memutuskan untuk keluar dari kamar, namun baru berapa langkah, tiba-tiba Adrian berkata.

"Jangan pergi."

1
Febby Fadila
afika yg mulai duluan
Febby Fadila
sabar adrian
Febby Fadila
ayo adrian semangat berjuang kembali
Febby Fadila
kenapa afika langsung pergi
Febby Fadila
kok tamat si thor... nggak ada extra partnya
Febby Fadila
ancam adrian, afika bilang klw adrian nggak mau sadar kamu akn tinggalin dia dan nikah sama rangga
Febby Fadila
waaaaa siapa orang itu.. kasihan adrian
Febby Fadila
maaf adrian sakit hati nggak bisa di bayar pakai BPJS 😂😂😂😋
Febby Fadila
bu sulis kok egois banget sii
Febby Fadila
gimana adrian rasanya dicuekin
Febby Fadila
baru bgt saja kamu udah mau menyerah adrian gmna sama afika dulu
Febby Fadila
sabar sedikit dulu adrian
Febby Fadila
cobalah mengalah adrian jangan sellu ikut maumu
Febby Fadila
bagus afika jangan mudah maafkan adrian
Febby Fadila
ibu sulis sama rangga sungguh aneh
Febby Fadila
rangga juga nggak ad angin dan hujan selah pertama bertemu dg afika langsung jatuh cinta dulu juga rela m3njual afika hadeee
Febby Fadila
swkarang bilang istri dulu aja gimana dasr aneh
Febby Fadila
sayang sekali adrian maafmu tidak segampang itu
Febby Fadila
kenapa nggak k3mbar aja lion
Febby Fadila
selamat untuk afika aja dee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!