Elea Inglebert putri semata wayang Delia Djiwandono dan Jarvas Inglebert yang memiliki segalanya namun kurang beruntung dalam hal percintaan. Cintanya habis pada cinta pertamanya yang bernama Alan Taraka. Alan Taraka merupakan seorang CEO Perusahaan Taraka Group yang didalamnya berkecimpung dalam bidang pangan, hotel dan perbankan. Tak hanya itu, Alan Taraka juga berkecimpung dalam dunia bawah yang dimana ia memperjual-belikan senjata api serta bom rakitan dan menjualnya kepada negara-negara yang membutuhkannya. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui Alan di dunia bawahnya, dan ia lebih dikenal di dunia bawah dengan sebutan “TUAN AL”. Akankah Elea Inglebert bersatu dengan cinta pertamanya yang merupakan seorang CEO sekaligus MAFIA terkejam di Negeri ini? Lets read!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Endah Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
Setibanya di rumah, seperti biasa ia akan mengerjakan tugas-tugas sekolah dan bersiap untuk pergi mengikuti acara perusahaan teman dari Vatinya.
Walaupun malas, tapi ia sebisa mungkin selalu mengikuti apapun yang Vati dan Muttinya inginkan terkecuali urusan hati.
Setibanya di Hotel Grand Ashkara, keluarga Ingelbert mendapat sambutan hangat dari tuan rumah dan tamu undangan lainnya. Bagaimana pun pengaruh Jarvas Ingelbert sangat besar, bisa dikatakan 97% mengusai di setiap bidang usahanya. Siapa yang tak mengenal Tuan Jarvas terutama istrinya Delia Djiwandono yang sangat rendah hati tanpa pandang bulu.
Tak banyak yang tahu sosok putri semata wayangnya. Sebagian besar hanya mengetahui namanya saja dan belum mengetahui bagaimana paras gadis tersebut. Sehingga saat acara ini berlangsung banyak kolega bisnisnya membawa putra-putranya hanya untuk didekatkan dengan putri Jarvas.
Selamat malam Tuan Jarvas, selamat malam juga Nyonya Jarvas, ucap Miguel.
Selamat malam juga Tuan Miguel, terimakasih atas undangannya, ucap Jarvas.
Hay anak cantik, ternyata kau sudah tumbuh sebesar ini hahaha dan ya kau semakin menggemaskan sayang, gemas Lyly yang merupakan istri Tuan Miguel.
Elea langsung mencium tangan kedua orang tua dari sahabat Vatinya tersebut sambil tersenyum dengan cantiknya.
“Hay juga Aunty, bagaimana bisa Aunty membual seperti ini hahaha” ucap Elea.
“Haha, kemarilah sayang. Ada yang menanyakanmu. Ikut Aunty ya. Dan kau Delia, apakah kau juga ingin bergosip ria denganku? Tinggalkanlah suami kita, tak penting untuk saat ini hahaha” Lyly.
“Lets go babe, banyak cerita nih” ucap Delia menggandeng lengan bestienya itu.
“Denis, kemari kau. Ini Elea datang” ucap Lyly pada putra bungsunya itu.
“Aunty titip Lea ya sayang, seperti biasaa okee…” Delia berkata sambil mengerlingkan mata pada Denis.
“Siap!!! Gas Le”, saut Denis.
“Pale lu La Le La Le, emang gua lele!” ketus Elea.
“Ya terus? El? Lah itu Kakak gua hahaha” sahut Denis yang suka menggoda Elea.
“Serah lu dah! Ini kok ke aula belakang emang ada siapa aja disana?” Tanya Lea.
“Temen-temen dong. Oh iya, ada Alan. Gua harap lu bisa lebih deket hari ini oke. Tolong jadilah lebih agresif sedikit Le. Demi cinta pertama lu ok!” Denis tulus ingin menyemangati Elea dan membantu agar mereka bisa lebih dekat bukan hanya sekedar sapa.
Elea memelototkan matanya. Sungguh ia tak menyangka bahwa Alan ada di dalam aula itu. Alan dan Denis memang berteman dekat bahkan Denis menganggap Elea adik kecilnya begitu pun dengan Elea yang notabene putri tunggal jadi ia menganggap El dan Denis seperti Kakak kandungnya dan tak ada pembatas atau bahkan kecanggungan karna dua bersaudara itu tak memiliki adik perempuan dan bahkan terbiasa ikut mengurus Elea saat kecil.
“Ya Tuhan, apabila memang Alan yang menjadi jodohku tolong dekatkanlah dan permudahlah jalan kami berdua. Dan apabila Alan bukan untukku tolong beri aku mental sekuat baja agar bisa menerima kenyataan” doa Elea tentang Alan di setiap harinya.
“Aku harus apa? Bagaimana? Akkhhh… Kak Denis memang paling jago bikin orang beku! Awas aja!!” gumam Lea sambil menarik nafas dalam dan membuangnya kasar. Ya, Elea saat ini sangat gugup bahkan telapak tangannya sudah dingin padahal muka Elea terasa panas.
——————————————————————————————————————————
“Assalamualaikum….” Ucap Elea lembut.
“Waalaikumsalam…” Jawab mereka kompak.
Terlihat El berlari kecil ingin memeluk adik kecilnya namun seketika terhenti.
“Dek, see? Alan menjegal langkah kakakmu! Akhhh, lepas! Aku ingin memeluk adik kecilku itu!” Kesal El menatap tajam mata Alan.
Elea hanya tersenyum kecil. Sebenarnya ia ingin tertawa terbahak-bahak namun ia masih memiliki rasa malu karna disana ada beberapa orang yang tak ia kenal.
“Dia sudah sebesar itu dan kau masih bilang adik kecilnya? Lalu bagaimana Denis?” Tatapan Alan tajam menusuk El.
Jelas El tak punya nyali besar dengan Alan. Siapa yang tak kenal Alan di dunia bawah belum lagi jabatannya di dunia nyata.
“Hehee… Yaah namanya keluarga. Kita terbiasa seperti itu Alan, come on kau jangan terlalu tegang ok!” Ucap El melembut.
“El… Dia tak ada hubungan darah denganmu!” Suasana semakin tegang dengan ucapan Alan.
Yang lain tengah berbisik ada apa dengan sikap Alan hari ini. Tak biasanya Alan ikut campur dalam urusan orang lain apalagi menyangkut seorang gadis. Dia terkenal dingin terhadap wanita terkecuali Ibunya seorang.
Elea yang mengerti dengan kondisi tegang langsung berlari kecil dengan heelsnya mendekat pada El. “Udahan yaa… Kalian kenapa bisa kekanakan. Ayolah!” Sahut Elea tiba-tiba dan tak sengaja melirik ke arah Denis yang tersenyum bak penuh arti.
Elea mengambil tangan El dan menyuruhnya duduk seperti semula dan ia duduk berada di samping El namun tiba-tiba Alan menyuruhnya pindah untuk duduk disampingnya.
“Ya Tuhan, tolong perlambat waktu saat ini. Aku menyukainya. Ya Tuhan tolong buat selambat mungkin oke…” pinta Elea yang tak masuk akal.
“Terima kasih Kak” Ucap Elea cepat pada Alan yang membukakan kursi untuknya.