NovelToon NovelToon
Cinta Sederhana

Cinta Sederhana

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aeni Santi

"Aku mencintai kamu."

Sesederhana itu, cara ku mencintaimu.

"Jangan tanya kenapa aku mencintaimu, karena sederhana saja aku mencintaimu dan jangan tanyakan alasannya.
Karena jawabannya sama, aku mencintaimu."

I LOVE YOU ❤️❤️❤️

"aku mencintaimu dan aku ingin hidup bersama mu."

😍😍😍

Seorang laki-laki yang memperjuangkan cintanya dengan hambatan restu dari Mamanya karena mereka berbeda.

Apakah mereka akan masih bisa bersama dengan tembok pembatas yang begitu tinggi dengan segala perbedaan yang membatasi mereka.

"Hidup ku jauh lebih nyaman sebelum mengenal Mu, Mas. Terimakasih atas semuanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aeni Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#14

"Sep gimana ya.?"

Kasih bingung besok sudah weekend dan Akmal mengajaknya untuk ketemuan.

"Ya kamunya mau apa nggak.?"

Mereka berjalan dari kantin menuju ke ruangan setelah beristirahat.

"Nggak enak aja rasanya kalau mau nolak Sep."

Septi malah tersenyum dan merangkul pundak Kasih.

"Ya kalau begitu, di iyakan saja."

"Masa sendiri.?"

Septi menatap heran ke arah Kasih.

"Ada ya, mau ngapel minta bawa teman.? Ya baru kamu itu Kasih."

"Hmm.. Gimana ya Sep.."

Septi malah tertawa sendiri.

"Ha ha ha.. Paham aku."

"Ehmmm..."

Mereka berdua menoleh kebelakang mendengar suara itu, karena mereka juga sih bercanda di depan pintu orang mau masuk jadi terhalang.

"Eh. Pak Reza."

Mereka malah nyengir aja.

"Silahkan Pak."

Kasih menggeret Septi untuk menyingkir dari sana.

Pak Reza tersenyum saja ke arah mereka lalu masuk ke dalam ruangannya.

"Cakep sih tapi dingin."

Septi berbisik di telinga Kasih.

"Susttt.."

Kasih lalu terlalu menuju ke tempatnya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Tak terasa sore telah tiba, Septi sudah bersiap untuk pulang dia menengok ke arah Kasih namun masih menghadap ke arah laptopnya.

"Apa nggak pulang dia.?"

Septi membawa tasnya dan mendekati Kasih.

"Septi, udah mau pulang.?"

Tanya Mbak Umi.

"Iya Mbak, tapi itu Kasih kok masih sibuk ya apa nggak pulang Mbak."

"Sana samperin paling menyelesaikan yang disuruh tadi sama Mas Anggar."

Senior dari Kasih di bagian desain.

"Oke, Mas Anggar nya sudah pulang Mbak.?"

"Udah kayaknya tadi dia harus jemput istrinya."

Septi melakukan kepalanya lalu menghampiri Kasih.

"Kasih, yuk pulang."

"Bentar kurang dikit Sep daripada aku harus ngulangin lagi nanti."

"Udah sore, Kamu nggak ke tempat Bude keburu tutup nanti udah sore."

"Iya bentar lagi tinggal finishing aja. Duduk dulu kamu di sini temenin aku."

Septi yang sudah malas akhirnya duduk juga di samping Kasih dia nggak tega meninggalkan temannya itu sendirian.

"Kalian belum pulang.?"

Pak Reza yang baru keluar dari ruangannya menyapa mereka.

"Sebentar lagi Pak, ini Kasih masih menyelesaikan desainnya tinggal sedikit."

Jawab Septi dan Kasih hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Anggar mana.?"

"Sudah pulang Pak, katanya harus menjemput istrinya."

Septi lagi yang menjawab karena Kasih fokus dengan kerjaannya.

"Sudah ditutup saja Kasih pulang sudah sore, biar besok lagi dilanjutkan sama Anggar itu tanggung jawab dia bukan tanggung jawab kamu."

Nada bicara Pak Reza sudah terdengar sebagai perintah.

"Ayo Kasih."

Septi menyenggol lengan Kasih.

"Maaf Pak, tinggal sedikit saja kok selesai."

"Kasih, saya tidak mau nanti ada komplain dari kampus Kamu yang memperkerjakan anak magang sampai sore melebihi karyawan yang di sini."

Kasih terus memberhentikan pekerjaannya melihat ke arah Pak Reza.

"Tutup Kasih, pulang keluargamu pasti sudah menunggu kamu."

"Ayo Kasih."

Septi menarik tangan Kasih.

"Baik Pak."

Kasih segera menyimpan pekerjaannya dan mematikan komputer dan Pak Reza pun masih menunggunya sampai Kasih selesai bersiap pulang.

"Kalian naik apa.?"

"Kita bawa sepeda motor Pak."

Pak Reza nampak menganggukkan kepalanya.

"Oke, kalian hati-hati pulang dan Kamu Kasih jangan terlalu dipikirkan pekerjaan disini sebenarnya ini harus menjadi tanggung jawab karyawan di sini dan kamu hanya membantunya saja."

"Baik Pak."

Kasih menganggukkan kepalanya.

"Kami permisi Pak, Assalamualaikum."

Ucap Kasih dan Septi.

"Waalaikumsalam."

Pak Reza mengamati Kasih dan Septi yang pergi berlalu dari hadapannya.

"Manis juga anaknya, he he .. Sudah punya pacar belum ya."

Ucap Pak Reza sendiri sambil mengamati mereka berdua tetapi hatinya tertuju ke salah satu dari mereka.

"Bertanggung jawab juga sampai ngeyel tidak mau pulang mau aja dikerjain Ama Anggar."

Pak Reza pun akhirnya juga pulang meninggalkan ruangannya.

"Sep, besok ke rumah aku ya jemput. Mana mungkin boleh pergi sama ibu kalau bilang ketemu sama Mas Akmal."

Kasih masih kepikiran besok pagi mau ketemu sama Akmal tapi nggak tahu bagaimana caranya.

"Emang Ibu tahu tentang Mas Akmal."

Kasih menggelengkan kepalanya.

"Ya udah bilang aja pergi ke rumah aku, ada yang harus diselesaikan."

Septi mengenakan helmnya namun Kasih masih mengamati temannya itu.

"Aku nggak mau bohong."

"Emangnya dengan aku menjemput kamu ke rumah, terus bilang mau pergi itu nggak bohong.?. Sama saja Kasih kamu juga bohong sama ibu kamu."

"Tapi kan, nggak bohong kalau perginya sama kamu."

"Oke.. Besok aku ke rumah kamu. Udah seneng.?"

"He he he.. Makasih Septi."

Kasih seneng sekali sampai memeluk lengan Septi.

"Udah yuk pulang, keburu warung Bude tutup nanti kamu dimarahin sama ibu kamu lagi."

"Oke, jangan lupa ya besok jam 8 ke rumah."

"Iya Kasih.. Terus kalau kamu ngobrol sama Mas Akmal aku ngapain."

"He he he . Pokoknya kamu ikut aja deh."

"Haris ada kompensasinya."

"Iya Siap."

Septi pun tertawa, dan Mereka pun pergi meninggalkan parkiran dan pulang ke rumah masing-masing.

🌹🌹🌹🌹🌹

Malam menjelang.

Kasih sudah merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Namun, ada yang mengganjal biasanya sore hari aku mah sudah menghubunginya tapi ini sampai malam nggak ada pesan maupun panggilan yang masuk ke ponselnya.

"Apa sibuk banget hari ini Mas Akmal sampai nggak ngabarin."

Ucapnya sendiri sambil memainkan ponselnya.

"Apa aku kirim pesan dulu ya."

Kasih masih mikir aja Mama berikan perhatian kepada Akmal.

"Ah.. pusing."

Kasih meletakkan ponselnya begitu saja disampingnya namun setelah sekian menit ada panggilan masuk.

"He he he.."

Senyum merekah di bibir Kasih melihat nama Akmal menelepon.

"Assalamualaikum Mas."

Jawabnya dengan penuh semangat karena sudah menunggu dari tadi.

"Waalaikumsalam, lagi ngapain Kasih."

"Hmm.. Persiapan tidur Mas. Mas sibuk ya seharian ini."

"Kenapa.?, nungguin ya ditelepon ha ha ha.."

Tawa Akmal jujur membuat Kasih menjadi kikuk mau jawab apa.

"Banyak kerjaan ya Mas."

Kasih malu mau mengakuinya.

"Iya hari ini Mas tadi meeting sampai sore ada hal yang sangat urgent harus segera diselesaikan."

"Oh.."

"Kok Oh aja, Nggak kangen sama Mas.?"

Dasar Akmal pandai membuat kasih jadi kikuk sendiri.

"Besok Kasih bisa Mas tapi, boleh ya Kasih ajak Septi."

Jawaban Kasih selalu mengalihkan jika dibahas soal perasaannya.

"Oke nggak papa, Mas nggak masalah tapi Mas gak bisa ajak Ridho."

"Iya Mas nggak papa, emang Mas mau membicarakan soal apa.?"

"Besok saja ya Kasih kalau kita ketemu."

"Baik Mas."

"Ya udah sekarang kamu istirahat tadi pulang sore kan dari magang.?"

"Iya Mas, Mas udah pulang kan ini.?"

"Mas masih dijalan Kasih, kamu istirahat ya. Besok kita ketemu."

Kasih kaget Akmal ternyata belum pulang sampai rumah.

"Mas nggak papa kan.?"

"He he he.. Nggak papa Kasih tenang saja. Makasih ya sudah perhatian sama mas."

"Mas hati-hati, Jangan lupa kasih kabar Kalau sudah sampai rumah."

"Oke, ya udah kamu istirahat. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Mas."

🌹🌹🌹🌹🌹

Di warung kopi.

Akmal nampak menyeruput kopi hitamnya untuk melegakan beban pikirannya yang beberapa hari ini sangat mengganggu pikirannya.

"Huh... Semoga Kasih mau."

😁😁😁😁😁

Penasaran .. 😃😃😃

1
eni
dapat ga ya bukti cctv,deg2 an jg nih🤭
Nar Sih
tenang kan hati mu kasih ,biarkan mas akmal batu in kmu yg jls ngk mau kmu di apa ,,in oleh si reza itu
eni
nunggu up,LG seruuu🤭
Nar Sih
lanjut kak thor up nya jgn lama,,👍
eni
Untung Septi datang tepat waktu,gila jg Reza....
harus ada keadilan nih
Nar Sih
semagatt maa akmal ,ingat lah oma selalu bersama mu dan terus lah berjuang demi kasih mu
Nar Sih
hati,,dan terus waspasa ya kasih akmal ,bnyk musuh yg akan mulai menggangu rmh tangga mu itu
eni
kyy Reza rush nih😂
Nar Sih
oalah begitu to cerita msa lalu akmal dan reza ,wahh ...kasih hrus hti,,klau gitu ,maaf kak thor kok tumben ada tippo,💪👍
Nar Sih
seperti nya jln cinta mu dgn kasih akan ada kendala ya akmal ada saingan mu yg juga suka sama kasih,semagatt akmal💪
Nar Sih
wahh ..saingan mas akmal dtg nih ,
Nar Sih
ayoo mas akmal semagatt terus yaa buat dptin kasih mu ,wah ..cerita kak ak ssmua romatis dan q suka bagettttt👍🥰🥰
Nar Sih
pasti bnyk yg deketin ,secara kasih cantik baik hat juga solehs ,ayoo mas akmal semagatt kejar kasih nya bnyk saingan mu lho
Nar Sih
lgi,,kesabaran mu sedang di uji akmal ,sabarr yg bnykk ya kasih emang lain dri gadis yg lainnya dia polos dan pinter terus berjuang ya akmal demi kekasih hati mu ,semagattt💪👍
Nar Sih
semagatt akmal ,pasti kasih mau kok dilamar mungkin yaa,hahaha 😂😂😂
Nar Sih
waahh..seperti nya akmal udah bnr,,serius nih sama kasih ,semagatt akmal kejar cinta juga jodoh mu💪☺️
eni
kyy mama Akmal Haigh class,kasih dak d lirik nanti 😁
Nar Sih
sabarr dan semagat ya akmal ,buat kasih jatuh cinta pada mu emang perlu kesabaran klau emag udah jodoh nya nanti pasti kasih untuk mu
eni
💗💓💓
eni
waduh d tinggal begitu saja 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!