Catherine, seorang psikolog berbakat dengan kemampuan membaca pikiran, selalu mengira bahwa bakatnya akan melindunginya dari kebohongan dan manipulasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Leo, seorang pria misterius yang pikirannya bisa dia baca, tetapi perasaannya tetap menjadi teka-teki. Apa yang Catherine tidak tahu, Leo adalah kakak dari mantan kekasihnya—seorang pria yang menyimpan dendam karena kematian adiknya.
Dulunya, adik Leo adalah kekasih Catherine, yang sakit hati dan bunuh diri. Leo, yang mengetahui kemampuan Catherine, bertekad untuk membalas dendam dan menghancurkan hidupnya. Dengan kecerdikannya sebagai mafia, Leo dengan sengaja memanipulasi pikiran Catherine, membuatnya terjebak dalam permainan pikiran yang semakin dalam dan penuh misteri.
Namun, rencana Leo terancam gagal saat ia mulai merasakan cinta yang tulus kepada Catherine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian Kerjasama Beresiko
Tak lama Mobil yang membawa Cathy dan Leo tiba di Gedung perkantoran Milik Dany. Leo segera mengajak Cathy menuju Lift utama yang akan langsung sampai ke ruang kerja Dany.
Hati Cathy berdebar kencang, semoga pemaparan yang akan dilakukannya terkait dengan proposal bisnis yang dia tawarkan pada tiga orang kolega Leo bisa berjalan baik dan berhasil.
Jantung Cathy berdegup kencang, ada rasa khawatir sekaligus bersemangat. Di dalam Lift seperti tahu apa yang Cathy rasakan, Sebelum memencet angka lantai 30, Leo memegan tangan Cathy dan menciumnya.
“Tanang Cathy, kau pasti bisa melakukannya dengan baik. Aku percaya sepenuhnya padamu,” kata Leo dengan sorot mata yang redup. Lalu diciumnya bibir Cathy dengan lembut. Cathy pun membalasnya dengan mesra.
“Aku memang gugup Leo,khawatir aku justru akan mengacaukan segalanya.” jawab Cathy.
“Yakinlah Darling, kau mampu melakukannya dengan baik,” Jawab Leo
Lalu Leo memencet Lift mereka ke lantai 30 dan menggenggam tangan Cathy dengan erat. Begitu pintu terbuka, leo pun mempersilahkan Cathy turun dan masuk ke ruang kerja Dany
“Hai Leo…aku sudah menantimu,” ujar Dany penuh semangat.
“Selamat siang Dany, sesuai janjiku, aku membawa kawanku yang akan menawarkan padamu proposal kerjasama bisnis seperti yang tadi aku jelaskan,” jawab Leo
“Ah, senang bertemu dengan anda, nona…..” sambut Dany pada Cathy
“Cathy, …Catherine Donovan,” jawab Cathy
“Hemm nama yang Indah Catherine Donovan. Mari mari silahkan masuk,” ujar Dany
Segera Dany membawa mereka masuk ke ruang pertemuan. Di sana sudah berkumpul dua sahabat Dany yang juga investor (Rentenir) yang diperkenalkan pada cathy sebagai kolega bisnis yang potensial.
“Kenalkan Cathy ini John dan Alex, mereka berdua adalah kolega bisnisku yang kebetulan bertamu. Kau bisa sekalian menjelaskan pada keduanya terkait proposal yang kau tawarkan. Siapa tahu mereka juga berminta, dan bisa ikut joint dan dalam bisnis ini,” jelas Dany.
“Oh Tentu saja Tuan Dany, saya akan mempresentasikan skema bisnis saya serta proposal pengembangan yang saya rencanakan,” jawab Cathy.
Setelah bersalaman dengan kedua rekan bisnis Dany tersebut, Cathy segera memulai pemaparan proposal bisnisnya.
Setelah mendengar pemaparan Proposal bisnis Cathy, ketiganya pun minta waktu untuk berunding.
“Cathy, ijinkan kami berunding sebentar untuk membicarakan proposal bisnis yang kamu paparkan tadi. Bisakah kau menunggu di ruang baca?” tanya Dany
“Tentu tuan, saya akan tunggu diluar.” ujar Cathy.
Segera Cathy keluar dari ruang rapat itu dan meninggalkan ketiganya untuk berunding.
Diluar ruangan Cathy merenung dan mencoba menenangkan diri. Dia bergumam dalam hati, “Jika proposal ini gol, aku punya ruang gerak untuk mencoba memperbaiki kinerja dari Klinik Donovan, dan sekaligus memasarkan programku pada beberapa pihak yang potensial sebagai Klien. Aku yakin dengan skema program baruku ini, maka Klinik donovan bisa pulih dan kembali seperti dulu,”
Tak lama Leo keluar dari ruang perundingan dan mempersilahkan Cathy masuk.
Sambil memegang tangan Cathy Leo berkata, “ Jangan Khawatir, mereka terpukau dengan proposal yang kamu ajukan. Niscaya semua nya berjalan lancar dan proposal mu disetujui,”
Segera keduanya masuk kembali ke ruang pertemuan.
“Setelah kami mempertimbangkan dengan baik Proposal yang kau ajukan pada kami Cathy, aku mewakili rekan rekanku , menyatakan, kami tertarik untuk berinvestasi pada klinik mu. Adapun bentuk kerjasama atau investasi yang kami tawarkan adalah Convertible Debt with Penalty Clause. Dimana dana yang kami bawa ke Klinik Donovan dalam bentuk investasi yang kami serahkan seluruhnya cara pengelolaanya padamu. Kami tidak minta imbal hasil tinggi, cukup profit sharing sebesar 10 persen. Jadi misal kau punya keuntungan bersih 2 juta dolar, maka 10 persennya adalah hak kami. Sisanya bisa kau kelola sendiri. Tetapi jika tahun pertama kau gagal memberikan Profit sharing, maka investasi kami akan menjadi pinjaman dengan tingkat bunga sebesar 30 persen yang harus kau berikan pada kami berikut pengembalian pokok. Anggap saja 20 persen selisih itu adalah pinaltinya. Bagaimana?”
Cathy menoleh pada Leo.
Leo pun mengedipkan mata tanda memberikan support pada Cathy. Sehingga dengan percaya diri, Cathy pun menerima tawaran mereka.
Lalu Dany kembali berkata,” Untuk dana yang akan kami investasikan, sementara ini adalah sebesar 300 ribu USD, yang akan kami transfer padamu, begitu dokumen perjanjiannya diselesaikan oleh Notaris kami.”
Lalu Leo menimpali,” Kau bisa gunakan Notaris langgananku Dany, dia kerjanya cepat, mungki sore ini bisa selesai semuanya,”
“Boleh Leo, kau bisa hubungi Notaris mu, dan segera membawa dokumen perjanjiannya ke sini untuk kami tanda tangani,” ujar Dany.
Leo pun segera menghubungi Notarisnya dan meminta menyeleseikan dokumen perjanjian mereka sore ini juga. Satu jam kemudian, Notaris dan petugas bank sudah datang ke kantor Dany untuk menyelesaikan segala berkas dan transfer dana langsung ke rekening Cathy.
Tepat pukul 5 sore, semua permasalahan seputar permodalan klinik Donovan pun selesai. Cathy dan Leo meninggalkan kantor Dany dengan gembira.
Leo pun mengantar Cathy kembali ke apartemennya, dan seperti biasa mereka berciuman mesra sebelum Cathy turun.
“Terimakasih Leo, kau sungguh dewa penolong untukku dan klinikku. Semoga dengan dana ini aku bisa mengembalikan kejayaan klinikku dan sekaligus memulihkan nama baikku,” ujar Cathy.
“You are Welcome sayang, aku senang bisa membantumu. Semoga hasik hari ini bisa membuatmu istirahat dengan tenang,” jawab Leo.
Cathy pun mengangguk dan turun dari Mobil tak lama Leo pun memacu mobilnya meninggalkan halaman parkir Apartemen.
****
Sesampai di rumahnya Leo segera menghubungi Henry dan memintanya datang ke rumahnya dengan segera.
“Henry, cepat kau ke sini, aku ada tugas baru untukmu,”
“Baik Tuan, saya segera ke sana sekarang juga,” jawab Henry.
Tak lama Henry sudah berada di rumah Leo dan membicarakan rencana mereka berikutnya.
“Cathy sudah mendapatkan dana untuk proyek bisnis yang akan dijalankannya bagi kemajuan Klinik Donovan. Aku sudah menjeratnya dengan perjanjian beresiko pada beberapa rekan rentenir yang aku kenal. Tugasmu sekarang adalah memastikan bahwa dalam setahun ini, perjanjian kerjasama investasi Cathy yang tadi sore ditandatangani berubah menjadi skema hutang dengan bunga tinggi. Caranya adalah lakukan investigasi terkait apa program yang akan dia lakukan, mitra mitra atau calon klien yang ditawarkan kontrak kerjasama dengan klinik donovan. Jika semua data itu sudah kau dapatkan, maka kau harus bisa memberikan penawaran dengan harga yang jauh lebih rendah dari Cathy. Jika pun gagal, maka gunakan skema kedua yaitu Blow up rekaman Video Syur yang kamu punya,”
“Baik Tuan, saya siap melakukan apapun untuk anda, sehingga rencana anda berjalan dengan baik,” jawab Henry.
“Ingat Henry, keberhasilan Klinik mu di Dallas sangat bergantung pada keberhasilan tugas ini, Jika kau berhasil melaksanakan apa yang aku tugaskan padamu, maka aku tidak segan segan menggelontorkan dana dalam jumlah besar untukmu. Tapi jika kau gagal, maka masa depan klinik mu pun di ujung tanduk. Aku ingin segera melihat Cathy terjebak dalam hutang besar yang tidak mungkin dia bayar,” jelas Leo
“Jangan khawatir tuan, semua anggota dewan komisaris sudah saya kuasai, saya juga sudah menugaskan mata mata untuk menyelinap dan menyadap sistem komputer Cathy lewat link internet. Sehingga dokumen apapun yang dia miliki akan kita ketahui, termasuk daftar rekanan dan calon klien yang akan dia prospek,” ujar Henry sambil tersenyum lebar.
“Bagus! Aku tidak ingin mendengar kabar lain selain kehancuran Cathy. Segera laksanakan dan buat aku tersenyum puas,” ujar leo sambil menatap tajam pada Henry.
*****
semangat