"maaf Tuan Muda, karena kesalahpahaman ini. Anda harus menikahi saya." Ucap Carine Anastasya Conwer dengan tatapan sendu.
"Aku tidak butuh maafmu Carine Anastasya, nama palsumu itu tidak bisa mengelabuiku. dan satu lagi, jangan mimpi untuk menjadi istri spesialku. kau bukan tipe, selera, dan wanita yang kucintai. paham!" Tekan Reno Zesnard Phoenix dengan mata menatap tajam.
"Baik Tuan, saya tahu posisi saya." Ujar Carine Anastasya Conwer seraya menundukkan kepala.
Notes: biar tidak bingung, dianjurkan untuk baca novel pertama dengan judul 👉SUAMIKU CEO TAMPAN BERDARAH MAFIA. agar ceritanya nyambung dan teman-teman tidak bertanya-tanya untuk beberapa isi cerita yang mungkin tak dijelaskan secara rincih, termasuk beberapa tokoh cerita yang tak di detail kan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Carikan aku seorang gadis.
Awan sudah memekat hitam.
Reno mengepalkan tangan kala seharian duduk menatap CCTV Mansion, tak ada sosok yang ingin dilihatnya dari layar IPadnya itu. "Alan!!" Teriak Reno mulai meninggi, penyakit marah-marah yang tak diketahui banyak umat kini mulai kambuh tidak karuan.
"Ya, Tuan Muda." kaget Alan mengelus dada, posisinya disamping tubuh Tuan Muda. dan teriakan memekik telinga Tuan Muda menguji kekuatan jantung Alan. sebelumnya Tuan Muda tidak seperti ini, sekumat-kumatnya beliau. tidak separah ini, menurut Alan.
"Carikan aku seorang gadis!!." setelah mengucapkan kalimat sakralnya, Reno melangkah keluar. Ia seorang diri akan mengemudi menuju hotel milik Phoenix grup, tepatnya ke kamar terkhusus kepunyaan Reno.
Alan berdiri mematung, mencerna dan berfikir. gadis mana yang harus Alan serahkan untuk melayani Tuan Muda, tentunya bukan sembarang gadis. wanita yang tidur dengan Tuan Muda, harus steril luar dalam. entah perawan atau tidak, asalkan tak ada bawaan penyakit seksual. semuanya demi kepuasan dan keselamatan tubuh Tuan Muda.
hal itu dijalani semua wanita ranjang Tuan Muda, termasuk Catlin sekalipun dan wanita-wanita lain yang berscandal hot di ranjang.
"Daripada sibuk mencari wanita lain dan menguji kebersihan mereka, lebih baik Nona Carine." Ucap Alan mendapat ide cemerlang, lalu Alan menghubungi Kim. Alan tahu asisten Nonanya itu berbohong.
"Hallo Kim." Sapa Alan melalui sambungan telepon.
"Ya." Jawab Kim di sebrang sana.
"Dimana Nona Carine?" Tanya Alan kini tak main-main, kalau tadi Alan percaya ucapan Kim di hadapan Tuan Muda. dan menyuruh Tuan Muda membiarkan Nona Carine bersenang-senang dengan Max, maka sekarang sebaliknya.
"bukankah Anda sudah tahu tanpa harus saya katakan sekertaris Alan?" ujar Kim.
Alan merasa bodoh sendiri, kemudian memutuskan panggilan telepon. Alan melangkah keluar dari ruangan sang Tuan, setelah sampai depan pintu masuk kantor. Alan sempat melihat Tuan Muda yang baru saja keluar dari pekarangan kantor dengan mengendarai mobil sport mewah milik Tuan Muda.
"Tuan Muda cemburu?" Alan bergumam sembari menatap mobil yang sudah hilang dari pandangan mata, Alan dengan sengaja memanasi Tuan Muda. dan berkata kalau Nona Carine sedang menikmati moment berdua dengan Max, Alan ingin melihat reaksi Tuan Muda. dan berhasil, Tuan Muda sepertinya cemburu akan hal itu. lihat saja sekarang, Tuan Muda naik darah dan mau melampiaskannya ke wanita jalangnya.
Saat Alan sedang menuju mobilnya yang lain, dari belakang seorang wanita menahan tangan Alan. "Tunggu!" ujar wanita tersebut.
Alan berbalik dan mengelus tangan sang wanita. "Lana." Ucap Alan melihat wanita yang berdiri di belakangnya. sosok mungil dan putih, juga berwajah teduh.
"Anda sibuk Tuan sekertaris?" Tanya Lana dengan wajah cemberut.
"Ya, kau sedang apa?" tanya Alan berdiri memandang Lana, Lana melepaskan tangan mereka, takut ada yang melihat dan jadi salah paham. sambil memasukan dua tangan ke dalam saku celananya.
Lana menunjukkan sekantong plastik Batagor ke hadapan sekertaris Alan, "habis beli batagor di depan, aku baru saja mau masuk ke dalam. tapi karena melihat Tuan sekertaris disini, jadi ku tegur saja." Ujar Lana, lalu Ia pun memasukkan satu tusuk batagor dan menguyah dengan cepat.
"Tuan sekertaris ada urusan apa? tumben gak sama Tuan Ceo." Tutur Lana setelah selesai menelan batagor di mulutnya.
"mencari wanita untuk Tuan Muda. kau di depan pasti melihat mobil Tuan Muda." Ujar Alan masih menatap Lana dengan senyum samar.
"Hmm lagi?, baiklah Tuan sekertaris, lanjutkan pekerjaan mu. aku juga mau lanjutin pengetikan beberapa laporan yang belum selesai. tapi awas Tuan sekertaris, hanya untuk Tuan Muda!!" tekan Lana, Ia sudah tahu sifat Tuan Muda. jadi tidak ada yang perlu disembunyikan antara pekerjaannya dan Alan.
"Memang kenapa kalau Ak...?" belum selesai Alan berucap, Lana sudah menimpali ucapannya. "kalau gitu aku siap jadi wanita Tuan Muda, hayu antarkan aku Tuan sekertaris. omong-omong berapa bayarannya?" ujar Lana somplak.
Alan menjitak kening Lana hingga Lana mengusapnya karena perih, "Tuan sekertaris, Anda ini kebiasaan deh. sakit tahu!! apa Anda sering dijitak ibu Anda. sampai melampiaskannya padaku.... " kata Lana.
"karena Anda tidak bisa membalas ibu Anda saat menjitak kening Anda." sambung Alan, Lana memajukan bibirnya kesal. "aku duluan Lana, jangan lupa jaga kesehatanmu." tutur Alan lalu meninggalkan Lana yang sedang berbunga-bunga. hingga mobil Alan menjauh dan hilang, Lana masih terngiang-ngiang dengan keprihatinan Alan padanya.
"Akhh! walaupun romantisnya musiman, aku tetap jatuh cinta padanya kok!" Tutur Lana sampai menangis, terharu karena disuruh jaga kesehatan oleh Alan.
...----------------...
Alan tiba di Mansion Tuan Axel, dengan nyali yang cukup besar. Alan menginjakan kaki untuk pertama kalinya di rumah ini.
Alan pernah ditampar Tuan Axel, waktu Ia ceroboh menjaga Tuan Muda. dan membiarkannya tidur dengan wanita malam, berujung jadi kebiasaan. dan tamparan Tuan Axel waktu itu, tak akan pernah dilupakannya seumur hidup.
Tuan Axel adalah papanya Nona Carine, dan Tuan Axel adalah sekertaris Tuan besar Phoenix Grup. untuk itu Ia segani dan tunduk pada pria itu yang tentunya jauh lebih besar di atasnya.
Alan memarkirkan mobilnya tepat disebelah mobil Carine, dan Kim baru saja keluar lalu berdiri di pintu utama.
Alan dan Kim berjabat tangan, "Kim, Nona dimana?" tanya Alan mengintip ke dalam Mansion.
"untuk apa mencariku Alan?" tanya Carine menghampiri keduanya.
"Tuan Muda menyuruh Anda untuk pulang Nona, dan saya disini untuk menjemput Anda." ujar Alan mempersilahkan Carine untuk menuju mobilnya.
"Hmmm, tunggu. aku ambil tas." Ujar Carine, Ia seharian di Mansion hanya dengan Kim dan mereka berdua Gym juga berlatih bersama. cukup memuaskan. setelah sebelumnya Carine berbincang hangat dengan Papa Axel sebelum pria paru baya itu ke Kediaman Tuan besar.
setelah mengambil tasnya, Carine masuk ke dalam mobil Alan. namun Carine menyuruh Kim untuk mengikuti mereka, Carine ingin Kim bersamanya 24jam. dan akan Ia minta ke Tuan Muda, agar membiarkan Kim ikut tinggal di Mansion.
perjalanan yang tidak menuju Mansion disadari oleh Carine. "sebenarnya kita mau kemana Alan?" tanya Carine curiga.
"Tuan Muda berada di hotel Nona, dan meminta Anda untuk kesana." jawab Alan dengan wajah tenang.
Carine menatap wajah Alan, lalu merogoh ponselnya dan mengirim pesan pada Kim. pesan yang menyuruh Kim dengan segera mencari wanita untuk Tuan Muda. dan wanita tersebut harus sampai sebelum atau bersamaan dengan sampainya mereka di hotel Tuan Muda. untuk menemani pria itu di ranjang, Carine tahu maksud dan tujuan Alan. entah itu memang disuruh Tuan Muda ataupun tidak.
'Tidak semudah itu' Batin Carine setelah mengetik pesannya.
...bersambung.... ...
𝚌𝚞𝚖𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚗𝚐𝚎𝚋𝚒𝚔𝚒𝚗 𝚜𝚒 𝚛𝚎𝚗𝚘 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚘𝚠𝚘𝚔 𝚗𝚢𝚎𝚋𝚎𝚕𝚒𝚗, 𝚌𝚎𝚙𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚛𝚎𝚗𝚘 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚌𝚘𝚠𝚘𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚞𝚌𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞𝚝 𝚔𝚎 𝚌𝚊𝚛𝚒𝚗𝚎 𝚝𝚑𝚘𝚛
𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛..