Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berkunjung ke rumah orang tua.
Setelah keluar kami Renaldi langsung memanggil Amelia dan Friska mereka langsung di sidang oleh Renaldi karena semalam mereka telah merencanakan hak jahat pada ku.
"Amelia, Maira itu kakak ipar mu dan seharusnya kamu menghargai dia bukan malah merencanakan supaya aku pisah dengannya" ucap Renaldi dan Amelia melihat ke arah ku.
"Sampai kapan pun aku gak akan pernah menganggap dia sebagai kakak ipar ku" balas Amelia.
"Kenapa?, kamu belum tau siapa sebenarnya Maira. Dulu aku pun sama seperti mu tapi setelah tau jika dia tidak seperti yang kita lihat dan orang lain bicarakan" ujar Renaldi membela Maira.
"Kamu" ucapnya pada Friska.
"Berapa bayaran yang di bayar Amelia sama kamu sampai-sampai kamu mau bekerjasama dengan dia? " tanya Renaldi.
"Gak ada bang" jawab Friska sambil menunduk.
"Dari mulai hari ini semua fasilitas yang aku kasih sama kamu aku tarik" ucap Renaldi membuat Amelia kaget.
"Jangan dong bang, aku gak bisa kalau gak bawa mobil" ujarnya.
"Gak ada penolakan ini sudah keputusan ku, atau kamu mau aku beritahu mama dan papa? " tanya Renaldi.
Amelia dia langsung menggelengkan kepala, Renaldi dia langsung menuntun ku pergi membiarkan Amelia dan Friska memikirkan nasib mereka.
"Bang" panggil ku pada Renaldi.
"Apa? " tanya nya melihat ke arah ku.
"Abang jangan hukum Amelia seperti ini, aku pernah di posisinya dan itu sangat membuat aku menderita" jawab ku.
"Lalu setelah itu apa yang kamu lakukan? " tanya nya padaku.
"Ya aku berusaha berubah agar semua fasilitas ku kembali" jawab ku.
"Nah itu aku juga ingin Amelia seperti itu" ucapnya dan aku pun terdiam.
"Jalan yu" ajak Renaldi.
"Kemana? " tanya ku.
"Udah cepat siap-siap nanti juga kamu tau" jawab nya dan aku pun langsung mengganti baju.
Kami pun pergi dan ternyata Renaldi membawa ku ke sebuah mall.
"Kita ngapain kesini bang? " tanya ku.
"Minggu depan lamaran Dira, jadi aku ingin kamu tampil berbeda dan tampil cantik" jawab Renaldi dan aku hanya tersenyum mendengar ucapannya sepertu itu.
Aku pun mulai memilih baju yang cocok untuk acara nanti namun entah kenapa aku lebih memilih kemeja dan rok.
"Kenapa pilih yang ini? " tanya Renaldi.
"Entah lah aku suka aja bang" jawab ku.
Renaldi pun langsung membayarnya lalu kamu keluar dan Renaldi mengajak ku masuk ke sebuah toko kue dan di membeli beberapa kue.
"Ngapain beli banyak-banyak bang? " tanya ku.
Renaldi dia hanya tersenyum lalu kami turun dan pulang. Namun saat di jalan aku merasa kalau ini bukan jalan pulang ke rumah papa Rio tapi ini jalan ke rumah orang tua ku.
"Bang" panggil ku dan Renaldi tersenyum lalu berkata "kita udah lama gak ke rumah orang tua kamu jadi hari ini aku bawa kesini dan kita nginap semalam".
" Makasih loh bang"ucapku dengan senang karena selama ini aku belum pernah menginap di rumah orang tua ku.
Tibanya di d rumah mama dan papa sudah menyambut ku dan aku langsung turun laku berlari memeluk mama.
"Aku kangen ma" ucapku dan mama mencium kening ku.
"Pa" ucap Renaldi dan menyalami papa.
"Gimana kabar kalian? " tanya papa.
"Baik dong pa" jawab ku dengan senang.
Papa langsung memeluk ku dan aku pun memeluknya.
"Ayo masuk" ajak mama dan kami pun masuk namun saat masuk aku melihat nenek yang baru keluar dari kamar.
"Nenek, aku kangen" ucapku lalu memeluk nya.
"Nenek juga kangen sayang" balasnya.
Renaldi dia hanya menyalami nya.
Kami pun langsung di suguhkan makan siang aku. Aku langsung menarik Renaldi dan duduk di meja makan.
"Abang harus cobain masakan mama ini pasti enak banget" ucapku sambil menyerahkan piring yang sudah aku isi dengan makanan.
"Sayang, apa ini tidak gak terlalu banyak ya? " tanya Renaldi dan aku hanya tersenyum.
"Ya sudah nak Renaldi kalau tidak habis gak apa-pa" ucap nenek dan aku hanya tersenyum.
"Kamu ngasih makan suami kaya ngasih ke kuli bangunan saja" timpal mama.
"Habis aku senang banget bisa makan masakan mama lagi" balas ku.
"Ya sudah kita makan berdua saja. Satu piring berdua" ucapku membuat Renaldi terkejut dan langsung menatap mama dan papa.
"Ya bagus gitu dari pada ke buang" ucap nenek sambil tersenyum.
Aku tau Renaldi merasa risih dan malu saat aku menyuapinya namun berbeda di mata keluarga ku mereka senang melihat aku bahagia seperti itu.
"Udah kamu gak usah malu, dulu juga papa sering seperti itu sama mama" ucap papa yang melihat Renaldi sepertinya malu.
Setelah selesai makan aku membantu mama membereskan meja makan dan mencuci piring, walau di rumah ini ada pembantu tapi mama masih suka melakukan pekerjaan rumah yang menurut dia gak terlalu berat.
"Mama senang deh lihat kamu dan Renaldi akur dan mama bisa lihat kamu sekarang sepertinya bahagia sama dia" ucap mama.
"Ya karena sekarang bang Renaldi udah mengakui perasaannya kalau dia juga cinta aku" balas ku.
Mama tersenyum dan mengusap kepalaku.
"Namun kemarin-kemarin kami sempat bertengkar ma" ceritaku sama mama.
"Kenapa? " tanya mama.
"Di rumahkan ada temannya aduk Renaldi dia dekat banget dengan Renaldi membuat aku marah dan kesal bahkan cewek itu berusaha dekati bang Renaldi" jawab ku.
"Terus udah beres masalahnya? " tanya mama.
"Udah ma dan aku senang mamanya Renaldi ngertiin aku dan dia ngasih nasehat agar aku jangan kalah, dia juga bilang aku harus seperti mama yang pertahankan papa"jawab ku.
" Mama juga pernah ngalamin seperti itu tapi mama terus berusaha untuk percaya papa kamu dan buktinya sampai sekarang pernikahan kita baik-baik saja"ucap mama.
"Oya ma, Dira minggu depan dilamar, siapa cowoknya? " tanya ku pada mama tentang Dira.
"Opa Kian yang jodohkan dia dengan anak teman rekan kerjanya"jawab mama.
" Kenapa di jodohkan ma? "tanya Ku.
" Dira sejak kecelakaan itu dia sepertinya tidak percaya diri dan lebih banyak mengurung diri kamar jadi opa kamu merasa khawatir"jawab mama.
"Ganteng gak ma? " tanya ku.
"Ya kalau di bandingkan dengan papa kamu lebih ganteng calon nya Dira" jawab mama.
"Ha... ha... yaiya papa kan udah tua" balas ku dan mama tersenyum.
"Duh kayanya seru ni" ucap papa tiba-tiba datang.
"Eh orang orang nya dateng tuh ma" ucap ku melirik papa.
"Aku kabur ah" ucap ku lari pergi menyusul bang Renaldi ke kamar.
"Kamu kenapa kamu kok kayanya seneng banget? " tanya Renaldi melihat aku tersenyum.
Aku pun duduk di sampingnya lalu melingkarkan tangan ku di tangannya.