Gara-gara mengerjai sistem, Gabrielle van Kohen dikerjai sistem!
Berawal dari ketidakpuasan, seorang penulis novel online mengacaukan format pesan pengajuan misi kepenulisan dan berakhir di dunia novel yang ditulisnya sendiri.
Nama tokoh: Jian Yue
Nama pena: Penulis Keparat
Judul buku: Almighty
Popularitas: Nol koma~
"INGIN POPULER TINGKAT DEWA? JADILAH AUTHOR DEWA!" ~Sistem Editor.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
Wajah tampan penuh kharisma dengan aura kelembutan di tengah kerumunan itu membuat Gabrielle tercengang.
Siapa dia? Gabrielle penasaran.
Gaya berpakaiannya seperti Bei Tang Moran, namun sedikit lebih glamor.
“Karakter terpindai!” Sistem Editor memverifikasi. “Tian Fu Yi: Putra Mahkota Sembilan Langit. Tokoh antagonis utama pria.”
“Dia Tian Fu Yi?” pekik Gabrielle tidak percaya. “Kenapa dia juga begitu tampan?” serunya sedikit lepas kontrol, hingga tak sadar Sistem Editor sudah menghilang saking terpukau. Ia mencondongkan tubuhnya ke arah Tian Fu Yi dan mendongak memeriksa wajah pria itu dengan tatapan berbinar-binar.
Tian Fu Yi mengerjap dan tersipu seraya mengulum senyumnya. Ekspresinya yang malu-malu menambah kesan manis yang menggemaskan.
Diam-diam Bei Tang Moran merenggut tangan Gabrielle dengan sedikit sentakan keras.
Gabrielle terperanjat, gelagapan, dan sungguh kalang kabut.
“Jangan tidak sopan!” bisik Bei Tang Moran setengah menggeram.
“A—ah!” Gabrielle tergagap-gagap. “Maaf!” ujarnya cepat-cepat seraya membungkuk dan menautkan kedua tangannya di depan wajah. “Yang Mulia!”
Tian Fu Yi hanya membeku menatapnya dengan sorot mata berbinar.
“Tian Fu Yi menyukai Anda!” Sistem Editor melaporkan pembaruan. “Nilai suka Tian Fu Yi 10%. Poin B Anda bertambah 10. Nilai suka Bei Tang Moran berkurang 15%. Poin B dikurangi 15. Nilai suka Bei Tang Moran sekarang -5%. Total poin B Anda sekarang 504!”
Hati macam apa sebenarnya yang dimiliki Bei Tang Moran? rutuk Gabrielle dalam hatinya. Kenapa sedikit-sedikit menguras poin? Bertambah sembilan koma, berkurang sepuluh. Bertambah sepuluh, berkurang lima belas!
“Bei Tang Moran… kau sungguh bukan manusia!” geram Gabrielle dalam gumaman pelan yang hanya bisa didengar oleh dirinya.
“Bei Tang Moran adalah ras Dewa Bintang!” Sistem Editor mengingatkan. “Secara konteks, dia memang bukan manusia!”
“Diam kau!” sembur Gabrielle tak sabar. "Siapa yang minta pendapatmu?" gerutunya sembari memalingkan wajahnya dan memberengut.
Sistem Editor langsung menghilang.
Waktu kembali berjalan, dan Gabrielle salah tingkah di tengah tatapan Bei Tang Moran dan Tian Fu Yi.
Satunya Harimau Senyum, satunya lagi Penjahat Tak Berhati! Gabrielle membatin getir.
Bei Tang Moran berdeham dan melipat kedua tangannya ke belakang.
Tian Fu Yi spontan mengerjap dan buru-buru membungkuk ke arah pria itu dengan kedua tangan tertaut di depan wajah, memberikan salam soja. “Dewa Agung, selamat datang!” sapanya dengan sopan.
Kedudukan Dewa Agung lebih terhormat dibanding para kaisar, karena keberadaannya yang lebih tua, lebih langka dan lebih agung. Para kaisar dewa tidak ada apa-apanya kecuali kaisar dewa bahari.
Ada perbedaan antara alam langit dan alam langit di luar langit.
Alam langit di luar langit—atau sebut saja luar angkasa, merupakan alam spiritual di mana segala penciptaan bermula.
Dengan kata lain, para dewa agung merupakan leluhur para dewa atau tetua—dewa senior yang dituakan.
Saat ini, Dewa Agung yang tersisa hanyalah Bei Tang Moran, Ratu Jing Ling dan Li Asura.
Li Asura adalah Dewa Perang Bahari yang legendaris. Dewa kuno tertinggi kedua setelah Dongfang Zhixing.
Meski demikian, pengaruh Bei Tang Moran di alam langit tak kalah besar.
Bagaimanapun Paviliun Reinkarnasi merupakan pusat kendali alam semesta. Eksistensinya di alam langit ibarat elit global di alam fana.
Jadi, dalam hal ini, bisa dikatakan bahwa pengaruh Bei Tang Moran saja sudah bisa menyelamatkan Gabrielle dari situasi riskan meskipun gadis itu masih tetap merasa risih.
“Dewi Jian berhati polos dan berkarakter lugas,” tutur Bei Tang Moran seraya merapatkan jarak di antara mereka. “Mohon Putra Mahkota tidak memasukkannya ke dalam hati!”
Tian Fu Yi membungkuk sekali lagi. “Bukan masalah,” katanya seraya mengulum senyumnya lagi.
Lalu tiba-tiba, secara diam-diam dan tanpa peringatan, Bei Tang Moran menyeret Gabrielle menjauh dari situ dan bergegas meninggalkan Tian Fu Yi.
Tian Fu Yi meluruskan tubuhnya dan memandangi punggung mereka dengan ekspresi muram. Lalu mendesah dan memperbaiki raut wajahnya. Berusaha memaksakan senyum.
Sekilas Gabrielle melirik Tian Fu Yi melalui sudut matanya. Pria itu balas meliriknya seraya mengulum senyuman sedih.
Situasi macam apa ini? batin Gabrielle merasa tak enak hati. Kenapa rasanya seakan aku baru saja melakukan kejahatan? Padahal mereka berdua penjahatnya!
“Yo! Ketua Paviliun Reinkarnasi menyeret seorang gadis di tengah pesta? Benar-benar langka!” Seorang pria berusia kira-kira tiga puluh lima tahunan menghadang mereka. Penampilannya seperti seorang jenderal, dan wajahnya tak kalah tampan.
Kedatangan pria itu membuat Bei Tang Moran yang bermartabat spontan membungkuk memberi hormat. “Paman!”
Paman? pikir Gabrielle terkejut.
Sistem Editor memindai, “Li Asura, Dewa Perang Bahari!”
Dewa perang bahari semuda ini? Gabrielle terheran-heran. Tapi lalu tersadar Bei Tang Moran juga tak kalah tua.
Yang disebut dewa bahari adalah dewa purba ratusan ribu tahun. Bei Tang Moran sendiri sudah berusia tiga ratus ribu tahun.
Dan pamannya, Li Asura, sudah berusia empat ratus ribu tahun.
Para dewa purba generasi pertama tidak memiliki nama marga seperti para dewa generasi kedua: Tian, Yun, Xing, Yin, Yang dan lain sebagainya.
“Siapa gerangan dewi kecil ini?” tanya Li Asura sembari mengerling ke arah Gabrielle dengan tatapan menggoda.
“Jian Yuè memberi salam pada Dewa Agung Li!” Gabrielle buru-buru membungkuk, memberikan salam soja.
Akhirnya aku mulai terbiasa dengan aturan feodal ini, katanya dalam hati. Bahkan adegan membosankan seperti memberi salam saja sudah kukuasai!
Beberapa saat kemudian, mereka sudah berhimpun di meja perjamuan, dan selama itu, Gabrielle dan Bei Tang Moran masih menjadi pusat perhatian.
Di seberang meja di depan mereka, Putra Mahkota terus-terusan mencuri pandang ke arah Gabrielle.
Di kiri-kanan, setengah dari para tamu melirik mereka dengan campuran ekspresi bingung dan takjub. Beberapa sebenarnya memandang sinis.
Di belakang mereka, seorang dewi juga terus mengawasi dengan ekspresi muram. Itu adalah Dewi Pesona, pemuja rahasia Bei Tang Moran. Xing Meili.
Xing Meili adalah dewi kesuburan dan perjodohan, disebut juga dewi asmara dan dewi cinta. Digambarkan lemah lembut dan mempesona. Itulah sebabnya ia lebih dikenal dengan nama besar Dewi Pesona.
Menurut deskripsi dalam naskah aslinya, kecantikan Xing Meili bisa menaklukkan semua dewa, kecuali… Bei Tang Moran.
Karakter ini sebenarnya adalah salah satu favorit Gabrielle. Sayang sekali dia tak melihatnya!
“Semuanya!” Kaisar Langit membuka perjamuannya. “Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk memeriahkan penyambutan Oracle ini,” tuturnya seraya mengangkat cangkir araknya. “Aku bersulang untuk peruntungan baru ini!”
Para hadirin turut mengangkat cangkir mereka, lalu meneguk arak mereka.
Tian Fu Yi tersentak dan terperangah. Pola emas berbentuk teratai di pergelangan tangan Gabrielle menarik perhatiannya dan nyaris membuatnya tersedak.
Diam-diam Bei Tang Moran mengawasinya seraya menyembunyikan senyuman miring.
Tian Fu Yi membeku menatap Gabrielle dengan raut wajah syok.
Ternyata memang tak beres, pikir Bei Tang Moran. Gadis ini tidak berbohong!
Tapi… Bei Tang Moran tertegun sesaat seraya melirik Gabrielle dengan tatapan menilai. Apa tujuan gadis ini… masih perlu dipertanyakan.
Siapa kau sebenarnya? pikirnya setelah sejenak terdiam.
“Berhasil memicu konflik!” Sistem Editor seketika muncul. “Misi kedua diselesaikan. Poin B ditambah 200. Total poin B Anda sekarang 809.”
Memicu konflik?
Gabrielle mengerutkan keningnya.
Gawat! Ia menyadari. Polanya…
😜😜😜
Semakin cantik, semakin berbahaya...!!!
Kecewa, ternyata masih "berpakaian"...
/Drool//Drool//Drool/
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌟🌟🌟🌟
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
😅😅😅
🔥🔥🔥🔥🔥
Ternyata Dewa itu berasal dari TELUR, lalu menetas...!!!
😅😅😅
💥💥💥💥💥💥💥💥💥
😅😅😅
Saya dianggap "penjahat" , padahal "mereka" yang penjahat sesungguhnya...
😅😅😅
Seperti agak kenal...???
Siapa dia sebenarnya ???
Dia hanya TERPESONA ....!!!
Susah ngelewatin yang bening-bening...