NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana jahat

Yuna duduk bersisian dengan Arga disebuah bangku panjang masih diroof top gedung pencakar langit yang mereka datangi.

Huft...

Berkali-kali Yuna membuang nafas kasar.

"Kapan pernikahanmu?" tiba-tiba Arga bertanya karena melihat cincin yang melingkar dijari manis Yuna.

Yuna menoleh menatap dari samping wajah datar Arga.

"Tiga bulan dari sekarang. Kenapa? Jangan bilang kamu mau datang ke pernikahanku dan menagih hutang disana. Awas saja kalau berani...!!"ancam Yuna dengan wajah yang dibuat segalak mungkin.

Arga tertawa.

"Kalau ia bagaimana? Apa yang akan kamu lalukan?" tanya Arga yang membuat Yuna kembali menoleh padanya.

"Eh... serius kamu mau tagih hutang disana. Wah jahat banget sih..." tanya Yuna polos.

"Biarkan saja. Biar calon suamimu tahu jika kamu punya hutang banyak dan pernikahan kalian batal Dan saya akan melamar mu disana... bagaimana menurutmu ideku... kerenkan...?"sahut Arga sambil memainkan kedua alisnya.

Yuna mengedipkan matanya berulang kali. Ia tak menyangka jika Arga akan mengatakan hal itu.

Tawa Arga pecah seketika. Pria itu tertawa terpingkal-pingkal melihat reaksi Yuna.

"Arga.... ih jahat banget sih. Kamu buat aku takut tahu..." Yuna mengusap dadanya begitu sadar ternyata Arga mengerjai dirinya.

Keduanya lalu tertawa bersama dengan kekonyolan Arga yang baru Yuna tahu.

"Kamu kemana saja sepuluh tahun ini? Kenapa toko bungamu tiba-tiba berubah fungsi jadi kedai kopi dan perkumpulan tidak jelas..."tanya Arga setelah tawa mereka berdua reda.

"Toko bunga kami dijadikan jaminan oleh adik dari almarhum ayah. Dan kami terpaksa mengosongkannya. Lalu setelahnya pindah kekampung ibu di Klaten. Aku melanjutkan sekolah disana hingga tamat. Dan setahun kemudian mendaftar pada sebuah universitas di Yogyakarta. Dan ketemu Indri ketika dia berlibur disana dan juga Riana sebelum dia melanjutkan kuliah di Paris. Aku tetap menjual bunga sambil kuliah dan akhirnya setelah tamat kuliah, aku hijrah ke Jakarta dan membuka toko kecil dengan nama Bougenville florist.." jelas Yuna menceritakan secara singkat masa-masa yang pernah ia lalui.

"Kamu... kamu kemana setelah tamat dari SMA BINA BANGSA? Kenapa bisa masih berteman dengan Heru? Kamu nggak tahu jika Indri dan sahabatmu itu mantan kekasih?" tanya Yuna penasaran.

Arga menarik nafas.

"Tahu... Dan Heru menyesal telah menyakiti Indri. Saya ke Amerika dan bersekolah disana karena paksaan papa. Dan Heru adalah malaikat penyelamat dikala suntuk dan ingin pulang ke Indonesia meski dia sendiri juga punya masalah. Dia akan datang ketika saya sedang kesal dan bertengkar dengan papa. Meski dia terlihat konyol tapi dia sahabat terbaik yang saya sayangi.."sahut Arga dengan senyum cerahnya.

Yuna bergidik menatap Arga.

"Kalian normal kan?"tiba-tiba Yuna melontarkan pertanyaan absurd pada Arga hingga ia dihadiahi jentikan dikeningnya dari Arga.

Yuna mengusap keningnya.

"Ayo..!! saya antar pulang. Ini udah larut dan saya tidak ingin dicap sebagai pria yang membawa kabur tunangan orang" ajak Arga yang telah lebih dulu berjalan kearah lift yang akan membawa mereka turun kelantai basement.

Yuna ikut berlari dengan gaun yang ia kenakan.

"Selamat atas pertunanganan mu. Semoga kamu bahagia"ucap Arga saat mereka berdua berada didalam lift.

"Terima kasih" sahut Yuna tersenyum.

Mobil Arga meninggalkan basement gedung.

Keduanya saling diam hingga mobil Arga terparkir di halaman toko sekaligus tempat tinggal Yuna.

"Terima kasih sudah antar aku pulang dan terima kasih sudah membayar makanannya... aku turun..." ucap Yuna saat hendak turun dari mobil Arga.

Arga menatap kepergian Yuna hingga menghilang di anak tangga paling atas.

"Jika bisa... aku akan datang dan menculikmu Yuna hingga kamu tidak menikah dengannya... tapi melihat rona bahagia ketika bercerita perihal hari bahagiamu, aku ragu untuk masuk dalam hidup mu" Arga bermonolog pada dirinya sendiri.

Mobil Arga meninggalkan halaman toko Yuna.

Yuna hanya melihatnya dari atas toko. Ia belumlah masuk kedalam rumah.

"Ga... jantungku berdebar setiap kali melihatmu..." Yuna meraba dadanya yang tiba-tiba bergemuruh.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sememtara itu di rumah sakit, Cakra baru saja selesai mengoperasi pasien korban kecelakaan yang membuat ia membatalkan janji makan malam bersama Yuna.

Cakra menghempaskan bo**ngnya pada bangku di lorong rumah sakit.

Melepas sneli nya dan merogoh ponsel di saku celananya.

[Sayang... apa kamu sudah tidur? maafkan aku telah ingkar...❤️]

Sebuah pesan ia kirim pada kekasih hatinya karena Yuna yang tidak menjawab panggilannya.

"Nih.... kamu pasti lelah. Terima kasih ya tadi udah bantu aku. Huh.. aku nggak tahu jika kamu tadi nggak ada. Pasti aku udah keteteran"ucap rekan kerja Cakra sambil memberi pria itu sebotol air mineral.

Cakra meneguknya hingga tersisa setengahnya.

"Sudah kewajibanku dokter Akira... lagipula tadi itu pasiennya memang sedang banyak jadi mustahil jika hanya ada tiga dokter" sahut Cakra.

"Ya... kamu benar... Eh, ngomong-ngomong Yuna apa kabar? Aku udah lama nggak ketokonya. Kapan-kapan aku mau main kesana" ucap Akira yang memang mengenal Yuna karena sering berkunjung kerumah sakit.

"Yuna baik... kami akan menikah tiga bulan lagi. Dan kamu harus datang, jangan kayak kemarin dan aku nggak terima alasan apapun..." ucap Cakra mewanti-wanti rekan kerja sekaligus masih ada hubungan keluarga dari pihak ibunya karena Akira merupakan keponakan dari suami tante Cakra.

Akira hanya tersenyum dan mengangguk kecil.

"Ayo balik, aku antar... Ini sudah terlalu larut dan bahaya bagi wanita pulang sendiri" ajak Cakra yang berjalan terlebih dahulu dari Akira.

Mobil Cakra sudah tiba di depan apartemen studio milik Akira.

"Kamu nggak mau mampir dulu, itu Miu pasti kangen banget sama kamu..." ajak Akira.

Cakra nampak berfikir dan akhirnya menyetujui permintaan Akira.

"Ayo masuk... "

Cakra mengikuti Akira hingga masuk kedalam apartemen Akira dan bermain bersama kucing kesayangan gadis itu.

"Minum Cakra... ini teh herbal yang tante Desi belikan di Taiwan kemarin" ucap Akira menghidangkan secangkir teh untuk Cakra.

Cakra meraih cangkir dan menghirup aroma teh yang wangi. Ia meminumnya hingga tandas.

"Kenapa kepalaku pusing..." ucap Cakra sebelum ia hilang kesadaran.

Akira tersenyum senang. Akhirnya apa yang ia tunggu selama ini sebentar lagi akan ia dapatkan.

Sinar mentari pagi membangunkan dua insan masih saling berpelukan dibawah selimut dalam keadaan sama-sama polos.

Cakra mengucek matanya. Dan bola matanya melebar seketika saat menyadari ia tertidur diranjang yang sama dengan Akira dalam keadaan polos. Matanya menatap kesegala arah dan mendapati kamar Akira yang berantakan seperti kapal pecah. Pakaian mereka bertebaran dimana-mana bahkan ada di meja rias Akira.

Cakra menyugar rambutnya mencoba mengingat kejadian tadi malam.

"Sial... ini pasti mimpi..." ucap Cakra pelan namun matanya menangkap bercak merah diseprai putih Akira yang artinya mereka telah melakukan sesuatu yang akan berakibat fatal bagi keduanya terutama bagi hubungan Cakra dan Yuna.

Terdengar lenguhan dan rintihan kecil dari Akira.

Gadis itu kemudian menangis dan menarik selimut hingga menutupi bahunya.

"Kira... ini... ini pasti salah... ya... kita tidak mungkin melakukannya... ini pasti salah..." sangkal Cakra yang memang masih terkejut dengan apa yang menimpa dirinya.

"Lalu jika ini salah? Lantas ini apa...? Masa depanku hancur dan nggak akan ada yang mau denganku karena aku udah nggak perawan lagi. Ini semua karena kamu yang memaksaku. Jika saja kamu tidak memaksa pasti nggak akan begini jadinya... " ucap Akira dengan suara tangisannya.

Belum sempat Cakra membantah, ponselnya yang tergeletak dilantai berdering dan memunculkan nama Yuna dilayar utama.

"Angkatlah dan segera pergi dari sini... " usir Akira yang memalingkan wajahnya kearah tembok. Ia masih menangis terisak.

Cakra bergegas memakai pakaiannya dan pergi meninggalkan apartemen Akira.

[Semuanya sukses tante...]

Akira mengirim pesan pada seseorang diseberang sana saat Cakra sudah meninggalkan apartemennya.

bersambung....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!