NovelToon NovelToon
CEO Cantik Milik Mafia Kejam

CEO Cantik Milik Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Evi Mardiani

Menceritakan seorang gadis CEO yang terkenal dengan kecantikan dan kekayaan yang dimiliki oleh nya, harus terjerat dengan mafia kejam yang sedang menjalankan misi untuk menjatuhkan lawan nya.

Pria itu tidak menyangka jika dihari pertama dirinya berada di negara M untuk menjalani misinya di salah satu perusahaan besar yang ada di negara tersebut harus bertemu dengan seorang wanita cantik yang menjadi target dari misi nya sendiri. Sampai akhirnya pria itu menyatakan kepemilikan atas wanita itu.

"You are mine and will forever be mine" ucap pria itu dengan tatapan tajamnya menatap CEO cantik yang berada di hadapan nya itu.

"Kita lihat saja sampai mana kau bisa menaklukkan aku tuan Mafia" balas gadis itu dengan senyum manis nya yang terlihat begitu menawan di pandangan sang mafia kejam.

apakah sang mafia kejam itu bisa menaklukkan hati sang CEO cantik itu dan menyelesaikan misi nya?

apakah sang CEO cantik bisa jatuh ke dalam pesona tuan mafia kejam dan menerima perasaan dari mafia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evi Mardiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 jamuan makan malam bersama Albert

Laura berdiri mematung, tatapannya tak lepas dari gaun hitam yang tergantung megah di depannya.

"Apakah ini karya Albert?" gumamnya tak percaya. "Tapi tidak mungkin Albert yang menyiapkan ini. Lelaki itu tak akan bersusah payah melakukan sesuatu seindah ini untukku." Namun, kekaguman tetap terpancar dari matanya; gaun itu memang luar biasa cantik.

Tanpa ragu, dia memutuskan untuk mengenakannya ke acara makan malam bisnis Albert.Laura memilih gaun itu bukan hanya karena keindahannya, tapi juga sebagai pemberontakan kecil.

"Albert mungkin akan marah, tapi aku tak peduli," ujarnya dalam hati sambil mengambil gaun tersebut. Ia tahu gaun itu akan melengkapi dirinya dengan sempurna.

Sejam kemudian, dengan gaun hitam yang membalut tubuhnya dengan elegan dan riasan wajah yang menawan, Laura tampak memukau. Dia mengintip dari balik pintu, mencari sosok Albert yang belum juga muncul. "Kemana dia pergi? Mengapa belum juga datang?" tanyanya, rasa cemas bercampur penasaran mulai menyelimuti. Rasa gundah itu kian menjadi ketika kesunyian hanya menjawab kegamangannya.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi, wanita itu langsung mengambil ponselnya itu untuk memeriksa ponselnya itu. Ternyata itu pesan dayi Albert.

[kau datanglah sendiri, aku akan menunggumu disana nanti... Ada urusan yang akan aku kerjakan yang harus aku selesaikan dahulu dengan pemilik acara. Salah satu anak buah ku akan menjemputmu nanti] pesan Albert yang membuat Laura kesal setengah mati.

Jika pria itu tidak bisa pergi bersamanya untuk apa pria itu mengajak ke pesta itu jika ujung-ujungnya dirinya akan ditinggal seperti ini. Nanti jika dirinya tidak menemukan keberadaan Albert gimana, Laura yakin jika dirunut nya akan sendirian disana.

Tak berselang lama, Pi ntu kamar Albert di ketuk dari luar, Laura langsung melangkah untuk membuka pintu itu.

"selamat malam nyonya" sapa salah satu maid yang sudah berumur yang berada di depan.

"iya bik" jarang Laura tersenyum.

"salah satu orang suruhan tuan Albert sudah menunggu anda di luar sana" ucap wanita itu yang sedikit menunduk di depan Laura.

"baiklah bik aku akan turun sekarang juga" ucap Laura yang langsung turun dari kamarnya untuk menjumpai pria yang sudah diutus untuk menjemput dirinya.

"Anda sangat cantik nyonya, saya yakin jika tuan Albert akan terpesona dengan kecantikan yang kau miliki" puji maid itu yang kagum dengan wanita yang ada di depannya itu.

"benarkah.... Terimakasih atas pujiannya bik, kalau begitu aku pergi dulu ya" ucap Laura yang masuk ke dalam mobil yang menjemput dirinya. terlihat anak buah Albert menyambut wanita itu dengan penuh hormat.

Laura melambaikan tangannya kearah maid paruh baya itu yang juga ikut melambaikan tangan nya ke arah Laura.

****************

Tak lama kemudian, Laura dan juga anak buah Albert sudah tiba di tempat acara itu. Laura Kiehl memandang takjub kearah pesta itu yang begitu mewah.

"pantas saja papa dulu berpenampilan sempurna untuk bisa ke tempat acara besar seperti ini, ternyata jamuan .akan malam orang kaya semewah ini, untuk nya aku tidak pernah ikut dengan papa jika papa membawa ku ke tempat seperti ini, jika aku ikut pasti aku akan sangat bosan, tapi ya sudahlah ini sudah menjadi tugas ku ikut jamuan makan malam yang sangat membosankan seperti itu" ujar Laura dalam hati.

Anak buah Albert yang tadi mengantarkan dirinya ikut masuk bersama dengan Laura ke dalam. pria itu tetap menjaga istri dari bos nya feri belakang. Dia tidak mau terjadi sesuatu dengan istri bos nya itu.

"Berhati-hatilah, Nyonya. Lokasi ini bukan tempat yang aman untuk Anda, apalagi dengan Anda datang menggunakan identitas sebagai istri Tuan Albert," kata pria tersebut dengan suara serak, berbisik dari kejauhan. Ia memberikan earpiece kecil pada Laura, alat itu akan membantu Laura mendengarkan setiap perintah yang datang dari Albert, serta dari pria yang mengawasinya secara diam-diam.

Tanpa menunda, Laura memasang earpiece tersebut, menguatkan hati, dan melangkah pasti menuju auditorium gedung.

Saat ia menyerahkan undangan dan memasuki ruangan, kilauan lampu gantung kristal menambah kesan dramatis pada acara yang megah tersebut.

Beberapa pasang mata pria menerawang ke arahnya, memberikan tatapan yang ambigu dan sulit diuraikan. Namun, Laura tak terganggu; ia hanya fokus untuk menemukan Albert yang seharusnya sudah menunggu di sana. Setiap langkahnya adalah gambit, setiap tatapan yang dihadapi adalah tantangan—ia siap untuk menghadapi segala rintangan demi orang yang menikahinya.

"dimana pria itu kenapa aku tidak dapat menemukan keberadaan nya sih" ucap Laura geram karena dia sendirian disini tanpa mengenal siapapun yang ada di di acara ini.

Saat dirinya fokus mencari keberadaan Albert, tiba-tiba salah seorang pria datang menghampiri wanita itu dan pria itu tersenyum kearah Laura yang menatap dirinya datar.

"hai cantik.... Kau sendirian di tempat ini Hem, dimana suami mu cantik?" tanya pria itu sedang menggoda Laura yang masih betah menatap pria itu dengan tatapan menusuk.

"urusan mu dengan ku apa hah? Mau aku sendiri atau aku bersaman dengan suami ku, kau sama sekali tidak ada urusannya dengan ku, sebaiknya kau menyingkir lah dari ku, aku tidak ingin kau berada di sampingku, aku takut kau akan habis di tangan suami ku" jawab Laura tersenyum sinis

"kau sombong sekali cantik, aku yakin jika kekuasaan suami mu itu jauh sekali dibawah ku" ucap pria itu percaya diri.

"benarkah.... Kalau begitu sini aku akan menunjukkan siapa suamiku itu dan kau bisa menilai siapa yang lebih berkuasa disini, kau atau suami ku" ucap Laura sinis.

Laura mengibaskan tangannya dengan semangat memekik namanya ke arah Albert, yang tengah asyik berdiskusi dengan rekan bisnis. Laki-laki di sampingnya, yang terus mencoba untuk merayu, memaksa Laura mencari perlindungan di balik suara dan sorot mata suaminya.

"Albert, suamiku... Aku ada di sini!" Serunya seraya berlari, tangan berkibar-kibar mencari perhatian. Dengan napas terengah-engah, Laura melompat ke dalam pelukan Albert, memeluknya seolah tak ingin dilepas.

Kekagetan tersirat jelas di wajah Albert ketika dia mendapati istrinya, yang biasanya tenang, kini tergopoh-gopoh dalam dekapannya. "Ada pria yang mencoba memikat, aku merasa tidak aman," bisik Laura dengan suara gemetar, masih bersembunyi di dalam rangkulan suami.

Dengan tatapan tajam layaknya elang, Albert memandang pria yang sempat bersama Laura tadi, api cemburu dan perlindungan bergelora dalam sorot matanya. Dengan gerakan pelan namun penuh arti, dia melepaskan ikat rambut yang menghiasi rambut lurus Laura dan membiarkannya terurai membingkai wajahnya.

"Kau memakai baju yang begitu terbuka, menampakkan bahu indah mu dan mengikat rambutmu, membuat semua mata terpana padamu," bisik Albert, suaranya rendah dan berat, seolah menahan amarah yang berkobar karena lain hati yang berani memandang istrinya dengan niat tidak baik.

#anggap aja ini asli ya teman-teman 😊😊

1
Princes Family
Semangat, Kak..
EM💜💜: terimakasih kak
total 1 replies
ZonZon
cerita ini bikin saya ingin terus membacanya sampai selesai! Keren banget, thor!
EM💜💜: terimakasih kak, jadi semangat ini
total 1 replies
menhera Chan
Membuncah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!