NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Kembalinya Sang Mantan Narapidana

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Anak Yatim Piatu / Romansa / Dendam Kesumat / Dunia Masa Depan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Setelah divonis 20 tahun penjara, yaaa mau tidak mau, Sobarna 30 Tahun, harus rela berpisah dengan isteri tercintanya, Larsih 28 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Sedikit beruntung, Sobarna divonis penjara setelah anak perempuannya lahir, dan baru usia 1 bulan. bahkan yang ngasih nama pada anak perempuannya itu Sobarna sendiri sebagai ayah kandungnya, yaa walaupun nama anaknya agak sedikit berbeda dengan nama-nama bayi di kampungnya itu.
Nama bayi perempuan yang malang itu, adalah Berkah Rahayu.

Siapapun pasti mengira, betapa berat dan sengsaranya seorang isteri yang ditinggal suaminya, bukan ditinggalkan untuk mencari nafkah, melainkan ditinggal demi menjalani hukuman.
Apalagi Larsih. wanita sebatang kara yang dinikahi Sobarna.
Dengan penuh keprihatinan. Terpaksa Larsih harus mampu berjuang membesarkan putri kesayangannya itu. Dan diuji kesetiaan sebagai seorang Isteri yang masih bersuami yang Sah.
Simak yah alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25. Nggak Jadi Kirim Uang

Sinar Fajar menyeruak di ufuk angkasa Timur di sebahagian belahan bumi. Kokokan ayam menyambut kedatangannya dengan rasa Syukur dan riang menyambut kedatangan Sang Raja Siang. Semilir angin segar di pagi hari pun ikut memberi nutrisi bagi para penduduk bumi. Tak terkecuali bagi warga Lemburasri yang sebahagian sudah terbangun dari lelapnya semalaman. Puji-pujian bersahutan seperti sedang lomba dalam jelang perayaan hari besar Islam.

Dari sebuah rumah yang sangat sederhana, yang terletak di sebelah Utara ujung kampung Lemburasri, seorang wanita usia kisaran di bawah 30 an yang masih khusyu memuji muji nama Tuhannya dengan biji biji tasbih yang masih diputar-putar dengan tangan kanannya. Ia terlihat nyaman melanjutkan dzikir- dzikir malam nya setelah beberapa rakaat rangkain gerakan tahjud ia laksanakan. Sesekali Ia mengelus ngelus perutnya yang sudah membesar diusia 8 bulanan.

Adalah Larsih. Wanita desa yang sangat sederhana dengan predikat yatim piatu semenjak dua tahunan. Ia beruntung karena kini telah sah diperistrikan Sobarna sejak 3 tahunan silam. Setidaknya, dalam kehidupan nya kini Ia punya teman hidup yang membimbing, menjaga dan menafkahinya. Larsih sangat bersyukur mempunyai Imam yang bertanggungjawab, pekerja keras, dan penyayang. Selama menjalin ikatan suci, Sobarna tak pernah mengeluarkan satu kalimat pun dari mulutnya, kalimat atau kata bentakan apalagi cacian.

Jangan kan bentak, caci dan maki, memanggil lengkap namanya saja kayaknya tak pernah terdengar dari mulut suaminya itu, terkecuali kalau sedang bersenda gurau dalam kebersamaan cinta dan penuh kasih sayang.

Beberapa menit kemudian, terdengar alunan adzan yang saling bersahutan dari surau-surau dan masjid di tengah-tengah Desa Lemburasri. Desa yang lumayan sangat jauh dari wilayah kota, dengan bukit-bukit kecil yang lebat ditumbuhi pohon pinus dan pohon-pohon kebun lainnya.

Larsih berdiri dari simpuhnya, dan langsung menyambut milyaran malaikat penduduk langit yang telah menyaksikannya melaksanakan penghambaan dua rakaat sunnah fajar yang pahalanya melebihi dunia dan seisunya. Secara kasat mata, Larsih memang orang tak berpunya. Tapi secara hakikat, dialah orang kaya raya di mana dunia pun tak ada apa-apanya. Kekayaan hakiki yang mengalahkan orang kaya yang malas bangun ketika Yang Maha Kaya memangilnya. Begitulah janji-janji Alloh melewati keterangan yang disampaikan kekasihNya, Rasulalloh SAW.

Setelah dua rakaat sunnah fajar, Larsih menghiba dan memohon lagi pada Penciptanya dengan lantunan-lantunan do'a yang terdengar halus dari mulutnya. Kemudian Ia melanjutkan lagi dengan dua rakaatnya, yang sudah ia anggap bukan suatu kewajiban lagi, melainkan kegiatannya sebagai media penghambaan pada Tuhannya. Hamba yang selalu membutuhkan dan memasrahkan diri sepenuhnya pada Sang Penciptanya.

Setelah dirasa semuanya beres dilakukan, Larsih beranjak ke dapur untuk menyalakan api di tungku perapian, persiapan mau memasak air dan sedikit menanak nasi.

***

Sementara di lain tempat, Sobarna terbangun setelah mendengar iqamah dikumandangkan, dengan setengah menggerutu kesal pada dirinya, Ia bergegas beranjak dari tempat tidurnya,

"Astaghfirulloh. Aku kesiangan..!" Gumamnya, sembari menyibaki selimut tipis yang sudah usang termakan waktu.

Sobarna keluar dari rumah kontrakkan kecilnya dan berlari kecil menuju musholla yang tak begitu jauh. Sobarna tidak mau ketinggalan berjamaah Shubuhnya. Walaupun hatinya menyesal karena tak melaksanakan sunnah fajar yang istimewa itu.

Begitulah gambaran orang-orang yang beriman dan selalu patuh pada Sang Penciptanya. Walau hidupnya dalam serba kekurangan dan himpitan ekonomi yang terasa mulai mencekik, Ia tetap tabah dan tak pernah meninggalkan apa yang menjadi kewajibannya selama ini.

Sangat berbeda jauh sekali dengan orang-orang yang bergelimang harta kekayaan, pangkat dan juga jabatan yang terlena dan terlelap dengan nikmatnya tipu duniawi. Jangankan bangun pagi hari untuk melaksanakan perintahNya, sekedar membukakan mata saja sangatlah sulit. Kecuali jika Sang Surya sudah berada di tengah-tengah bumi dengan sinar panasnya, barulah mereka menggeliat dari tempat tidur empuknya. Itupun tidak langsung beranjak, melainkan mencari benda pipih dan langsung scrol-scrol asyik berjam-jam dengan benda pipih tersebut.

Hal itu pun terjadi pada Ki Gendut Ireng dan Si Codet yang masih terdengkur bersahutan di sebuah ruangan kamar hotel.

Ruangan kamar yang nampak berserakan dengan botol-botol minuman serta keadaan kasur yang bad cover nya sangat acak-acakan sisa pesta seks dan pesta alkohol semalaman.

Ki Gendut Ireng, Si Codet dan juga Gardi masih berpaduan suara dengkur, ketiganya tak akan sadar dengan keadaannya, yang telah ditinggalkan oleh empat perempuan kupu-kupu malam yang telah menemani pesta kotor itu.

****

Siang itu, seperti biasa Sobarna sedang mengelap membersihkan gerobak dagangannya. Biasanya, setelah Dzuhur, Sobarna tidur sampai jelang Ashar tiba. Sehingga Ia tidak terlalu mengantuk dan lelah pada saat berjualan nasi goreng di lapaknya sampai larut malam.

Setelah semuanya beres, Sobarna bersiap untuk pergi ke BRI link untuk transfer uang pada isterinya di kampung. Walau pun uang yang akan dikirimnya sedikit, itu juga hasil dari membuka celengan, Sobarna tetap akan mentransfernya dari pada tidak sama sekali.

"Mudah-mudahan segini juga cukup untuk biaya cek kandungan isteriku, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan nya dua atau tiga hari kedepan. Nanti kalau jualannya laris lagi, Aku akan kirim lagi." Batin Sobarna ketika mau berangkat ke tempat BRI Link, sambil mengunci pintu tempat kontrakannya.

(mungkin para reader bertanya, kenapa nggak pakai aplikasi Mbanking saja )

Sobarna tak punya aplikasi Mbanking di ponsel nya, karena ponsel dia dan juga ponsel Isterinya masih sedikit jadul dengan sedikit aplikasi ( terbatas ram dan memori) sehingga, tidak ada aplikasi-aplikasi canggih, hanya sekedar kirim pesan dan menerima telpon saja. Lagi pula, Larsih pun tidak terbiasa dengan sistem pelayanan keuangan canggih seperti sekarang ini, ( maklum, orang kampung yang hanya sebatas lulusan Sekolah Dasar, kasihan yah...hehe).

Letak BRI link dengan kontrakan Sobarna, lumayan sedikit jauh, sehingga, Ia harus naik angkot untuk mempersingkat waktu. Beberapa menit kemudian, Sobarna sudah sampai pada tempat yang dituju. Setelah membayar ongkos, Sobarna turun dari angkot dan berjalan menuju ke sebuah warung kelontong yang lumayan besar, yang di pinggirnya ada tulisan BRI link.

"Mau transfer, Kang Barna.?" tiba-tiba ada suara tanya anak laki laki yang mau menginjak remaja.

"Ia, Jang. Teh Tuti nya ada, kok nggak kelihatan?" Tanya Sobarna pada anak laki-laki bernama Ujang itu, yang ternyata salah satu pelayan warung kelontong. Sobarna menanyakan Tuti, rekan Ujang seprofesi yang juga sama-sama bekerja di warung kelontong tapi khusus bagian di jasa pelayanan dan pengiriman uang.

"Teh Tuti sedang ke kampungnya. Kang. Dari kemaren sore Ia mendapat kabar, Ibunya sakit. Mungkin besok atau lusa, Ia kesini lagi. Tadi juga ada beberapa orang yang pulang lagi, Kang. Besok lagi aja atuh, atau lusa Kang Barna kesini lagi." Ujang menjelaskan.

"Oowh.. kirain kang Barna buka. Ya sudah, nggak apa-apa. Biar Akang cari di dekat tempat jualan saja. Ayo Jang..."

"Iya, Kang. Maaf yah."

"Hehehe..kenapa harus minta maaf segala, Jaaaang Jaaang, santai ajah" Sobarna terkekeh sambil berlalu, dan diiyakan oleh Ujang yang sudah tak asing lagi pada Sobarna.

Dengan sedikit rasa kesal, Sobarna berlalu meninggalkan tempat BRI link itu, dan menuju ke jalan raya untuk pulang lagi ke kontrakannya. Sambil menunggu Angkot, Sobarna merogoh ponsel di saku celananya. Untuk memberi tahu Larsih.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
dede rohimah
yang sabar ya kang Barna.
harta paling indah itu isteri sholehah
dede rohimah
entah kenpa aku kok pengen nangis bacanya
dede rohimah
seru nih. lanjut ah
dede rohimah
semoga Anan eh aman
dede rohimah
wah seruuuu yakiiin...
dede rohimah
hahahaha... aku kok ketawa sendiri yaaah
dede rohimah
deg degan baca nya, lanjuuut thoor
Rina Mes
menyalaaaa pak polisi
Fathiya Fitri
ngeriii... smoga ada balasannya bagi orng dzalim
Fathiya Fitri
seru Thor
Fathiya Fitri
hahahaaha
Fathiya Fitri
cerita nya makin seru
Rina Mes
para koruptor
Rina Mes
maasyaAlloh..
Nanjeur Berkah Niaga
pade kemane nih orang orang.
aku rindu komen sampeyan.
Ceriwis (Kurogane Haruka)
Haii haii kak aku mampir yaahhh..
Nanjeur Berkah Niaga: asiaaaap... makasih kakak..
total 1 replies
Rina Mes
untung gak diamuk masaa.
author baik... aku suka. hehehe
Rina Mes
kasihan bnget si Anan..
Rina Mes
aku juga cekikikan Thor hihihihihi
Fathiya Fitri
masih setia... jujur aku penasaran pada author nya ... kok kayak orang novelis banget... tahun 2000 an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!