Ṁẏ Ṗȯṡėṡi̇ḟ Ḃi̇ġ.Ḃȯṡṡ

"Sayang,ayo kita mandi."

Edgar mengendongku yang dalam polos berjalan menuju kamar mandi,lalu meletakan ku di bawa air shower,aku semaking kebingunan saat dia memutar tubuhku membelakangi nya,dan tak lama sesuatu yang keras merayap masuk di selah-selah kedua pahaku....

"Aku hanya bisa melukan ini sayang,tolong bersabarlah."Bisik Edgar sembari gerak maju mundur.

Aku terdiam mematung saat kedua tubuh kami yang paling sensitive saling bersentuhan,dan gesekan halus itu membuatku tidak bisa mengontrol suara laknat yang terus meluncur dari bibirku,dan gerakan itu semaking lama semaking cepat,dan akhirnya aku mendengar suara erangan dari bibir Edgar....

"Aaakkkhhhh...aahh...aaahhh."

suara desahan panjang Edgar sambil meremas kedua buah melonku,dan aku merasa sesuatu yang hangat mengalir turun di selah-selah kedua pahaku....

"Maaf,sayang aku membuatmu kotor,ayo kita mandi."

"Dia menjagaku,aku pikir aku akan kehilangan barang berhargaku,tapi tak kusangka dia tidak melakukan itu."batin ku bahagia dengan wajah yang memerah padam bak kepiting rebus.

Aku hanya menjawab pertanyaan Edgar dengan anggukan kepala,lalu kami pun mandi layaknya anak kecil,setelah selesai mandi kami keluar dari kamar mandi,dan....

Tok...tok...tok

Suara ketukan pintu menyadarkan aku yang sedang mencoba mengeringkan rambutku,seketika aku teringat dengan kedua sahabatku yang kutinggalkan di kamar mereka masing-masing....

"Gawat! Kamu cepat buka pintu,aku mau sembunyi dulu,dan kalau itu adalah Anton dan Fanny,bilang saja aku tidak ada disini."Bisik ku ke telinga Edgar yang membuat pria itu mengerutkan kening.

"Apakah kamu takut mereka mengetahui hubungan kita?"Tanya Edgar menatapku dengan selidik.

Gluppp

"Bu-bukan begitu,tapi belum saatnya mereka tau hubungan kita,aku mohon."

"Cih! Meresahkan."Desis Edgar berjalan pelang menuju pintu kamar dan membuka nya,sedangkan aku bersembunyi di balik pintu.

Cekleekkkkkk

"Sayang! Aku-"

"Apakah perkataan ku di lobby hotel belum jelas? Aku sudah bilang,sampai kapan pun aku tidak akan menerima pertunangan aliansi ini."Potong Edgar mendorong wanita itu menjauh.

"Per-pertunangan."batinku.

"Sayang kamu jahat! Kamu tau kalau aku sudah mencintaimu sejak kita kuliah,dan aku pun bersusah payah untuk membujuk ayah ku agar aku bisa menjadi bagian dari hidupmu,dan ini balasan mu!"Cecar wanita itu dengan emosi mengebu-gebu.

"Aku tidak peduli,karna itu mau mu."Ketus Edgar dingin.

"Dan yah...kamu sudah menganggu waktu baik ku dengan kekasih ku,kalau sampai dia marah dan mencampakan ku,jangan harap kamu dan keluargamu bisa lolos dariku."Sambung Edgar mengancam wanita itu.

Deg...deg...deg

"Di-dia tidak pernah berubah sedikit pun."batinku dengan jantung yang berdegup kencang.

"Apa maksudmu?! Edgar!"Jerit wanita itu histeris.

"Kamu tidak paham? Lihat ini."Tunjuk Edgar memperlihatkan bekas merah ciumanku kepada wanita itu."Sekarang pergi!"Sambung Edgar.

Blammmm

Brakkk...brakkkk

"Edgar!! Aku tidak akan melepaskan wanita itu,ingat kata-kata ku."Jerit wanita itu semaking histeris sambil menggeprak pintu kamar yang sudah di kunci oleh Edgar.

"Sayang."Panggil Edgar dengan manja hendak memeluk ku.

"Cih! Pergi sana,kamu sudah mempunyai tunangan,tapi masih saja mengejarku,lebih baik kita akhiri saja hubungan kita,karna aku tidak mau menjadi orang ketiga."Tegasku menekan perkataan ku.

Brakkkkk

"Apa katamu? Berakhir! Jangan harap kamu Siera,dan aku yaking kamu pasti sudah paham bagaimana sifatku."

Edgar mendorong tubuh ke pintu,dan mengunci kedua tanganku dengan nafas memburu setelah mendengar perkataanku....

"Terus aku harus bagaimana? Kedua orang tua mu pasti tidak akan mau mempunyai menantu miskin sepertiku Edgar."Ujarku dengan mata berkaca-kaca.

Edgar yang melihat aku mulai menangis,perlahan dia melepaskan kedua tanganku,lalu menarik ku ke dalam pelukan nya....

"Ssttsss...jangan menangis lagi,mereka tidak sejahat itu sayang,dan kalau mereka tidak setuju,kita akan tetap menikah walaupun tampa restu dari mereka."

Aku tersentak kaget dengan pernyataan Edgar,iya aku tidak bisa membohongi perasaan ku,kalau aku sangat mencintai Edgar,tapi menikah tampa restu,aku tidak mau....

"Jangan lakukan itu,biarkan hubungan kita berjalan tampa sepengetahuan orang-orang,dan beri aku waktu untuk menjadi wanita sukses Edgar,agar aku bisa menjadi menantu yang seperti di harapkan oleh mereka."Kataku dengan suara pelang,dan membenamkan wajah ku di dada bidan Edgar.

"Kamu membuatku bingun sayang,padahal aku ingin sekali memberitahu kepada semua orang,kalau kamu hanya milik ku seorang,Siera."

"Aku mohon...."Lirih ku.

"Hah...sudahlah,tapi kamu jangan berlama-lama,aku memberimu 1 tahun untuk membuktikan perkataan mu,kalau lebih dari 1 tahun,kamu masih saja ingin bersembunyi,maka aku akan menghamili mu,dan menikahi mu dengan paksa."Tekan Edgar.

Glupppp

Aku menelan ludah dengan kasar,karna pria yang sedang dalam pelukan ku ini sangat berbahaya,dia mampu bertahan sampai dia kembali lagi di sisi ku dalam waktu yang lama,kini aku berharap agar aku tidak salah mengambil keputusan....