Love Is You

Love Is You

First Meet

Pagi yang cerah di tahun 2013....

Ting...ting....

Semua murid berhamburan keluar kelas karena jam pelajaran ke ketiga telah berakhir. Ada yang lari kekantin karena kelaparan, ada yang lari ke lapangan ingin berolahraga atau kekelas lain untuk menemui gebetan.

"Indri... aku ke perpus bentar ya... mau pinjam buku buat tugas kita..."

Pamit seorang gadis berambut sebahu yang langsung berlari menuju gedung perpustakaan yang terletak di sebelah selatan gedung belajar mengajar.

Bugh....

"Aduh... sakit..."

Ia meraba b*k*ngnya yang sakit akibat terjatuh karena telah menabrak seseorang yang berjalan dari arah berlawanan darinya.

"Yuna... kamu itu kebiasaan banget lari-lari di lorong kelas. Apa nggak bisa jalan pelan-pelan... ??" hardik seorang gadis yang berdiri disamping cowok yang Yuna tabrak.

Yuna nama gadis berambut sebahu itu hanya membalas dengan tatapan sengit dan mengdumel.

"Desi... yang aku tabrak bukan kamu, kenapa kamu yang marah..." kesal Yuna.

"Kamu...!!"

"Sudah Des... Saya nggak pa-pa... Ayo cepat, kita sudah ditunggu Pak Amir di lab Biologi..." lerai laki-laki yang ditabrak oleh Yuna.

Desi mengikuti langkah laki-laki tinggi itu dan menoleh kebelakang dimana Yuna berdiri. Menatap Yuna dengan senyum mengejek.

Yuna bukannya kesal, ia menjulurkan lidahnya kearah Desi dan berjalan menuju perpustakaan tempat awal yang ingin ia tuju.

"Caper banget sih si centil itu... Eh... tapi dia siapa...??? kok aku baru lihat dia...???" Yuna bermonolog pada dirinya sendiri.

"Au ah..." ia mengedikkan bahu tak perduli.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ting....tiing....

Bel pelajaran terakhir berbunyi panjang menandakan aktivitas belajar mengajar telah usai untuk hari ini.

Murid-murid berhamburan keluar kelas.

"Aku duluan ya... bye...semua..." pamit Yuna pada rekan-rekan nya di kelas 3 jurusan bahasa.

"Mau kemana say... Buru-buru amat..." cegah Riana teman sebangku Yuna.

"Mau bantu bunda... Hari ini ada banyak bunga yang masuk plus aku juga ada orderan buat buket mawar. Ada yang order buat kejutan untuk tunangannya..... Duluan ya..." pamit Yuna bergegas dengan senyum cerah yang selalu menghiasi bibirnya.

Lagi-lagi gadis itu berlari dan lagi-lagi ia menabrak murid laki-laki yang sama.

Yuna mengusap keningnya yang terbentur punggung tinggi laki-laki itu.

Laki-laki itu berbalik.

"Sepertinya kamu memang punya hobi nabrak orang ya.... Satu hari ini kamu sudah nabrak saya dua kali... Apa akan ada yang ketiga kali nantinya..." kata anak laki-laki tersebut. Bukan kesal hanya heran dengan kebiasaan gadis itu.

Yuna hanya nyengir kuda sambil mengusap dahinya.

"Aku minta maaf... Buru-buru soalnya..." alasan Yuna.

Laki-laki itu hanya menghela nafas. Mau marah juga tak bisa. Ia sudah terhipnotis oleh senyum manis Yuna.

"Arga...." panggil murid laki-laki lain yang mungkin rekannya.

"Woi... Yuna si tukang kembang... Ngapain lo goda sohib gua... Naksir lo..." hardik laki-laki yang sedang memegang bola basketnya.

"Heh... jangkrik sawah... !!! Sembarang mulut lo... Brisik tahu..." balas Yuna.

"Enak aja gua dikatain jangkrik sawah. Nama gua cakep gini sembarangan lo ganti. Panggil gua babang Heru... H-E-R-U... Paham lo...!!!!" kesal laki-laki yang mengeja namanya sendiri.

"Bodo...!!" kesal Yuna. Ia tak perduli pada laki-laki yang bernama Heru itu.

"Sekali lagi maafin aku... Nggak sengaja dan nggak akan ada tabrakan yang ke tiga. Aku jamin... Arga... ok... bye...." kata Yuna sambil membaca nama laki-laki yang hanya tersenyum melihat dia bertengkar dengan rekannya.

Yuna segera berlari mengambil sepedanya dan meninggalkan pekarangan sekolah untuk menuju toko bunga yang sekaligus rumah milik keluarganya.

Arga memandang Yuna dengan senyum kecil.

"Oi... malah senyam senyum lo... Jangan bilang lo naksir sama si Yuna anak bahasa itu. Jika ia... wah kacau.... Lo nurunin standar cewek idaman namanya bro..." Heru menepuk pundak Arga yang lebih tinggi sedikit dari nya.

"Gosip aja terus Her... sini bolanya..." Arga merebut bola basket dari tangan Heru dan mendribble hingga ke lapangan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yuna's Florist

"Bun... bunga krisannya mau diletak dimana.... ??" tanya Yuna pada bundanya yang masih sibuk menghitung stok barang yang baru sampai.

"Diletak dekat pojok aja Yun... gabung sama teman-temannya...." tunjuk bunda kearah sudut toko.

Yuna berjalan kearah yang ditunjuk oleh bunda.

"Hah... capek banget..."

Yuna menghempaskan b*k*ngnya duduk dekat bunda.

"Kamu kalau lelah istirahat sana. Kan ada mbak Sri dan Danang yang bantuin bunda..." ucap bunda pada anak gadis satu-satunya sambil membantu menghapus keringat di dahi Yuna.

"Nggak ah... Yuna mau disini lihat bunda dan menghirup wangi bunga yang bikin hati tentram dan nyaman..." sahut Yuna.

"Terserah kamu deh..."

Bunda kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Permisi..." sapa seorang pelanggan yang masuk.

"Ya... tunggu..." Yuna berjalan cepat kearah depan toko.

Gadis itu menatap tak percaya pada apa yang sedang ia lihat didepan matanya.

"Arga...??"

"Hai..." Arga melambai ke arah Yuna. Ia juga sama kagetnya dengan Yuna. Tak menyangka mereka bertemu lagi diluar sekolah.

"Ada apa... ?? Eh maksud aku perlu apa...??? Mau beli bunga buat gebetan ya....??" tanya Yuna sok tahu.

Arga melambai " Bukan... saya mau ambil pesanan bunga mawar atas nama Dewa Bimantara, apa sudah selesai....?" ralat Arga segera agar gadis didepanya tidak salah paham.

Yuna hanya beroh ria dan bergegas mengambil buket bunga yang tadi telah selesai ia rangkai dibantu oleh karyawan bunda, mbak Sri.

"Ini... Hati-hati..." Yuna menyerahkan buket ketangan Arga.

"Terima kasih... Sudah dibayarkan????..." ucap Arga mengambil buket pesanan kakaknya.

"Sudah... sudah lunas kok..." sahut Yuna.

"Oh... ok... Terima kasih ya..." kata Arga sambil berjalan keluar dari toko. Namun langkahnya terhenti oleh pertanyaan Yuna.

"Eh... tunggu... Kamu murid baru di SMA BINA BANGSA ya... Kok aku nggak pernah lihat kamu sebelumnya..." tanya Yuna penasaran.

Arga mengangguk. "Saya murid pindahan dari Bandung. Sudah hampir dua minggu ini... " jelas Arga.

"Sudah selama itu ya.... he...he.. Aku baru masuk sekolah sih, kemarin sempat libur karena masuk rumah sakit kena DBD.... Baiklah... Makasih ya... moga suka dengan buketnya...." kata Yuna yang seenaknya saja setelah rasa penasarannya terpenuhi.

Arga lalu bergegas menuju mobil SUV yang terparkir di depan halaman toko bunga milik keluarga Yuna.

"Kok lama Ga... Mas pikir belum selesai...." tanya pria matang yang baru selesai menelpon.

"Lain kali mas Dewa yang ambil sendiri kalau mau cepat..." kesal Arga yang memang selalu bertengkar dengan sang kakak.

" Baiklah adikku... Maaf ya... Dan terima kasih..."

Dewa lantas menghidupkan mobil dan meninggalkan parkiran. Ia hanya geleng-geleng kepala melihat wajah kesal sang adik yang beda delapan tahun dibawahnya.

"Itu toko bunga langganan Mama. Jadi nanti kalau beliau minta tolong ambil pesanan ya disini. Kamu harus ingat jalannya... Belokan simpang pertama ya... Nanti kalau mas sudah nikah, kamu yang akan bantu Mama..."

Arga hanya diam. Ia tak menyahut atau membantah ucapan sang kakak.

Dewa menoleh ke arah adiknya. "Jangan kesal lagi... Kamu juga kalau tinggal di Bandung nggak punya siapa-siapa disana. Papa sibuk dengan keluarga barunya. Heran... udah tua masih juga mau punya bayi. Jatuhnya itu udah kayak cucunya bukan anaknya..." kesal Dewa pada sang Papa.

"Terserah merekalah mas.... Papakan punya jiwa muda. Dan kalau nanti kita udah berkeluarga semua, beliau tidak akan kesepian. Kan ada anaknya yang jaga..." sahut Arga malas-malasan.

Dewa menoleh pada Arga. Sejak orang tuanya berpisah, Arga lebih memilih ikut dengan sang Papa yang tinggal di Bandung bersama keluarga barunya.

Alasan Arga satu, tidak ingin membuat Papa bersedih dan kesepian. Tapi pada kenyataanya, Arga lah yang selama ini kesepian. Dan oleh karena itulah Mama mereka berusaha membujuk agar Arga mau tinggal bersama dengannya kembali. Beruntung Arga menyetujui usulan itu.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Lies azzah

Lies azzah

hadiiiiiir thor

2024-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 First Meet
2 Where are you..?
3 New life
4 Kesedihan Sahabat
5 Bertemu gadis kecil
6 Hai...?
7 Reuni
8 Kiss and touch
9 Patah hati
10 Pertunangan
11 Menagih hutang
12 Lukanya masih sama
13 Permintaan gila
14 Rencana jahat
15 Riana butik
16 Dilema keluarga
17 Mantan adalah maut
18 Kita usahakan bahagia
19 Menjelang pernikahan
20 Pernikahanmu
21 Resepsi yang hancur
22 Tak apa meski hanya pengganti
23 Bukan malam pengantin
24 Bertemu mertua
25 Kekhawatiran sahabat
26 Bertemu besan
27 Haruskah menerimanya?
28 Satu kamar lagi?
29 Saya tidak meminta restu mu Pa...
30 Mencoba menerima takdir
31 My wife
32 Tolong andalkan aku dalam hal apapun
33 Sebuah Oase
34 Melebur dalam cinta
35 Sebuah siasat
36 Mantan yang aneh
37 Kegundahan dan amarah Cakra
38 Dunianya tidak baik-baik saja
39 Goresan luka baru
40 Temani aku sebentar
41 Takut kehilangan
42 Salah paham Yuna
43 Riana dan Kian
44 Sebuah pengakuan
45 Karina yang pantang menyerah
46 Bertemu Renita..
47 Mantan lagi, mantan lagi..
48 Baby boy (Akira vs Cakra)
49 Kebersamaan ( Akira vs Cakra )
50 Liburan yuk
51 Kejar target
52 Hamil?
53 Jatuh Cinta?
54 Perkumpulan pria
55 Wanita berkumpul
56 Pejuang restu
57 Layaknya keluarga (Akira vs Cakra)
58 Ayo kita kembali ( Akira vs Cakra)
59 Mencoba merelakan
60 Sebuah pertemuan
61 Lagi-lagi Karina
62 Kapan kalian cerai? (Akira vs Cakra)
63 Restu papamu (Heru vs Indri)
64 Papa membenci ku (Heru vs Indri)
65 Bukti cinta Heru (Heru vs Indri)
66 Selamat berbahagia, sahabatku
67 Apa tak bisa menerima saya? (Yuna vs Arga)
68 Sedikit tentang Rosma
69 Sedikit melunak
70 Menyadari kesalahan
71 Rapat direksi
72 Kumpul keluarga
73 Pengumuman
74 LIY : Kegelisahan Riana
75 LIY : Pemilik ruko sebelah
76 LIY : Harus lebih berani
77 LIY : Kejutan di ulang tahun eyang
78 LIY : Saran sahabt
Episodes

Updated 78 Episodes

1
First Meet
2
Where are you..?
3
New life
4
Kesedihan Sahabat
5
Bertemu gadis kecil
6
Hai...?
7
Reuni
8
Kiss and touch
9
Patah hati
10
Pertunangan
11
Menagih hutang
12
Lukanya masih sama
13
Permintaan gila
14
Rencana jahat
15
Riana butik
16
Dilema keluarga
17
Mantan adalah maut
18
Kita usahakan bahagia
19
Menjelang pernikahan
20
Pernikahanmu
21
Resepsi yang hancur
22
Tak apa meski hanya pengganti
23
Bukan malam pengantin
24
Bertemu mertua
25
Kekhawatiran sahabat
26
Bertemu besan
27
Haruskah menerimanya?
28
Satu kamar lagi?
29
Saya tidak meminta restu mu Pa...
30
Mencoba menerima takdir
31
My wife
32
Tolong andalkan aku dalam hal apapun
33
Sebuah Oase
34
Melebur dalam cinta
35
Sebuah siasat
36
Mantan yang aneh
37
Kegundahan dan amarah Cakra
38
Dunianya tidak baik-baik saja
39
Goresan luka baru
40
Temani aku sebentar
41
Takut kehilangan
42
Salah paham Yuna
43
Riana dan Kian
44
Sebuah pengakuan
45
Karina yang pantang menyerah
46
Bertemu Renita..
47
Mantan lagi, mantan lagi..
48
Baby boy (Akira vs Cakra)
49
Kebersamaan ( Akira vs Cakra )
50
Liburan yuk
51
Kejar target
52
Hamil?
53
Jatuh Cinta?
54
Perkumpulan pria
55
Wanita berkumpul
56
Pejuang restu
57
Layaknya keluarga (Akira vs Cakra)
58
Ayo kita kembali ( Akira vs Cakra)
59
Mencoba merelakan
60
Sebuah pertemuan
61
Lagi-lagi Karina
62
Kapan kalian cerai? (Akira vs Cakra)
63
Restu papamu (Heru vs Indri)
64
Papa membenci ku (Heru vs Indri)
65
Bukti cinta Heru (Heru vs Indri)
66
Selamat berbahagia, sahabatku
67
Apa tak bisa menerima saya? (Yuna vs Arga)
68
Sedikit tentang Rosma
69
Sedikit melunak
70
Menyadari kesalahan
71
Rapat direksi
72
Kumpul keluarga
73
Pengumuman
74
LIY : Kegelisahan Riana
75
LIY : Pemilik ruko sebelah
76
LIY : Harus lebih berani
77
LIY : Kejutan di ulang tahun eyang
78
LIY : Saran sahabt

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!