Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BALAS DENDAM TIBA
Di sebuah ruang pertemuan di kerajaan Bitena. Komandan Pram sedang bertemu dengan dua orang petinggi dari kerajaan Bitena. Nampak mereka sedang berbicara dengan sangat serius.
"Apa yang kau katakan..? Mana mungkin kita diam saja.." kata pria berambut perak.
"Tenanglah Ralph, jangan terlalu emosi seperti itu.." ucap Zayn
Ralph adalah Jendral Utama kerajaan Bitena, dia seorang Magician dengan Level 480 keahliannya adalah sihir hitam dan juga seorang Necromancer. Dia di kenal dengan kekejaman dan sifatnya yang sering melecehkan wanita manapun yang dia inginkan.
Sedangkan Zayn adalah Komandan pasukan Infantry kerajaan Bitena, dia di kenal memiliki sikap yang baik dan berbanding terbalik dengan Ralph. Dia juga seorang Swordmaster dengan level 457 dan menguasai sihir api.
"A-aku minta maaf, a-aku tidak bermaksud menyinggung anda.." ucap Parm dengan agak ketakutan
"Tenang lah Parm, tidak perlu takut begitu. Kita disini ingin meminta pendapatmu.." ucap Zayn
"B-baik Lord Zayn.." jawab Parm
"Sekarang katakan.. Apa yang akan kau dan Volgur lakukan dengan itu..?" tanya Ralph
"Pimpinan kami akan membentuk grup yang akan melakukan investigasi kesana.." jawab Parm sambil mengatut kembali ketenangannya
Zayn terlihat sedang berfikir dan mencermati permasalahan ini.
"Zayn berita ini sudah lebih dari seminggu jika kita biarkan seperti ini, siapapun yang menguasai tower itu akan segera bangkit dan merugikan kita.." ucap Ralph dengan nada sombong
"Tenanglah Ralph, kita tidak bisa gegabah. Setiap kali ada percobaan untuk kesana selalu berakhir gagal, apa yang membuatmu yakin kali ini tidak akan berakhir sama seperti sebelumnya.." ujar Zayn
"Haaa? Terakhir kali kesana kita masih di level 300, sekarang kita sudah hampir level 500 aku yakin kita saat ini bisa menembus hutan itu dan sampai di sana.." jawab Ralph dengan sombong
"Hampir level 500? Itu hebat Lord Ralph.. Jika begitu, aku dan tim ku akan bersedia membantu anda untuk pergi ke tempat itu.." kata Parm mencoba mencari aman
"Hahaha bagus, itu bagus.." kata Ralph sambil tertawa
Zayn merasakan perasaan yang tidak nyaman terkait ini..
"Aku tidak yakin, kita tidak bisa gegabah.." ucap Zayn
"Apa yang kau takutkan, selama kita kuat, kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan.." ucap Ralph
Disini terlihat kalau Ralph memang memiliki sifat yang arogan dan sombong, mereka tidak tahu kalau kekuatan yang menguasai tower saat ini bukanlah kekuatan yang mampu mereka atasi.
Meski begitu logika mereka dikalahkan oleh ambisinya yang begitu besar dan akan membawa malapetaka bagi kerajaan Bitena.
...***...
Satu minggu setelahnya, aku kini sedang bersama Nira di workshop untuk melakukan uji coba pada kendaraan yang telah berhasil buat oleh Nira dengan mengambil acuan dari Humvee.
Aku masuk kedalam Humvee buatan Nira dan duduk di dalamnya, ini berbeda dengan Humvee yang berasal dari item card ku, kursinya di buat tidak begitu nyaman karena nantinya akan di gunakan oleh para prajurit yang memakai armor, jadi dibuat sesuai keperluan militer.
"Untuk menyalakan mesinnya memerlukan kunci ini master.." ucap Nira seraya menyerahkan sebuah kunci
"Kunci biasa..?" tanyaku
"Benar, tapi ada sihir yang sepasang dengan operasi sistemnya, tanpa itu mesinnya tidak akan menyala.." jawab Nira
"Begitu ya, kalau begitu ayo kita coba.." kataku
Aku memasukan kunci itu pada tempat yang di sediakan, ketika kunci dimasukan terdengan ada suara mekanisme yang berbunyi pada dasbor mobil. Ketika di putar, suaranya persis seperti mesin diesel.
"Suara mesinnya bagus, getarannya pun halus.." kataku
"Tentu saja hehe, aku membuatnya sama persis, tapi bahan dan materialnya ku buat berbeda agar tidak sama persis dengan milikmu master.." jawab Nira
"Lalu bagaimana dengan kualitasnya..?" tanyaku
"Untuk mesin dan chassis aku menggunakan adamantite yang ku campur dengan baja biasa. Kekuatannya juga sangat kuat, namun sedikit lebih ringan. Selain itu untuk body nya aku menggunakan baja, dan suspensinya juga tidak sehalus milikmu.." jawab Nira
"Tidak masalah, bagaimana dengan konsumsi energi nya..?" tanyaku
"Kita hanya butuh sebuah batu sihir seukuran kepalan tangan orang dewasa dan itu dapat bertahan cukup lama, kurang lebih 5 hari.." jawab Nira
"Tidak masalah, itu sudah bagus.." kataku
"Tapi ada sedikit masalah pada T1 (Truck Militer) master..?" kata Nira
"Hmm? Masalah apa..?" tanyaku
"Aku menggunakan chassis dari adamantite untuk kerangkanya, tapi karena ukuran mobilnya lebih besar jadi itu lebih berat, dan konsumsi batu sihirnya jadi sedikit boros.." jawab Nira
"Hmm, itu tidak bagus.. Kalau begitu campurkan dengan baja seperti sebelumnya, namun perbanyak baja ketimbang adamantite nya.." kataku
"Baiklah aku akan mencobanya lagi nanti.." jawab Nira
"Baik, kalau begitu untuk model H1 (Humvee) ini ini aku minta kau sediakan 9 lagi untuk keperluan di dalam menara.." kataku
"Baiklah, aku akan segera mengerjakannya.." ucap Nira
"Terima kasih, kalau begitu aku kembali dulu ke kastil, apapun yang kau butuhkan jangan ragu untuk memintanya pada Luna.." kataku
"Baik master.." jawab Nira
...***...
Sementara itu Shane dan Venera baru tiba di kastil untuk bertemu Luna untuk melaporkan hasil pencarian informasi mereka di dunia luar.
"Jadi Seren dan Kaluna sudah mulai waspada..?" tanya Luna
"Itu benar, mereka sepertinya menghubungi Granbell untuk mencari informasi.." jawab Venera
"Kaluna dan Seren mungkin berfikir kalau Granbell lah yang menguasai tower ini.." kata Shane
"Sepertinya begitu, dan ada rumor kalau sementara ini semua perang sedang di hentikan sementara demi mencari tahu siapa yang menguasai menara ini.." kata Venera
"Sepertinya Bitena akan segera mengirim pasukannya di bantu oleh pasukan bayaran Volgur.." kata Shane
"Volgur..? Bukankah itu orang2 yang mengkhianati master..?" tanya Venera
"Begitulah, jadi apa kita akan menyambut mereka..?" tanya Shane
"Kita tidak boleh bergerak sembarangan, kita harus meminta izin dari tuan terlebih dahulu.." jawab Luna
"Itu benar Shane, ku pikir master tidak akan senang kalau kita langsung bertindak tanpa melapor padanya dulu.." jawab Venera
"Baiklah, aku akan beristirahat sambil menunggu master memberi kita arahan lebih lanjut.." kata Shane seraya pergi
Luna dan Venera hanya melihat Shane pergi dan masih tetap di posisi mereka.
"Jadi, dimana master sekarang..?" tanya Venera
"Dia sedang melihat mobil H1 (Humvee) dan T1 (Truck) yang sedang di produksi ulang oleh Nira di workshop.." jawab Luna
"Kenapa kau tidak menemaninya..?" tanya Venera
"Aku sedang merencanakan kota di lantai 1 dan di luar pintu masuk menara, sebentar lagi kita akan mulai merekrut anggota dan warga yang ingin tinggal di wilayah dan bergabung di organisasi kita.." jawab Luna
"Hoo, jadi sebentar lagi kita bakal mendeklarasikan diri ya.." kata Venera
"Benar, semua anggota kini sudah memiliki kartu keanggotaan, dengan begitu nantinya kita juga akan menerima orang yang ingin bergabung dengan kita.." jawab Luna dengan tenang
"Itu berarti kemungkinan sebentar lagi ada pihak yang akan serega mengganggu kita.." kata Venera
"Kemungkinan begitu.." ucap Luna
"Hehe aku tidak sabar melihat kemampuan mereka.." kata Venera sambil tersenyum
"Bagaimana pun kita harus menunggu arahan dari tuan.." kata Luna
Beberapa hari setelah itu aku mengadakan pertemuan dengan Luna, Venera, Shane, dan Vellon. Kami semua duduk di sebuah ruang rapat besar yang ada di lantai 3 kastil utama..
Shane mengatakan kalau pasukan Bitena dan Volgur sudah mulai memasuki hutan besar untuk menginvestigasi menara ini. Mendengar nama Volgur seketika darahku mendidih dan dendam ku seperti membara.
Semua yang hadir si pertemuan ini merasakan niat membunuh dan dendam yang tidak sengaja terpancar dari diriku. Namun mereka semua tetap diam dan tenang menunggu perintah dariku..
"Volgur ya.. Sudah lama aku tidak mendengar nama itu. Mendengarnya saja membuat darahku mendidih.." kataku
Semua servant diam dan mengerti perasaan yang aku rasakan, meskipun mereka juga tidak terima dengan perlakuan para pengkhianat itu, mereka tetap dengan sabar menunggu perintah.
"Katakan, berapa banyak orang yang mereka bawa kesini..?" tanyaku
Shane sedikit merubah posisi duduknya dan berkata..
"Mereka membawa Seribu orang pasukan dari Volgur dan Bitena, dengan kecepatan mereka saat ini di perkirakan mereka akan menembus hutan besar dalam 1 minggu.." jawab Shane menjelaskan
"1 minggu ya, itu cukup untuk memberi kita waktu.." kataku
Semua orang teridam ketika aku kembali diam dan berfikir.
Dalam 1 minggu kemungkinan mereka akan tiba di wilayah pusat yang merupakan wilayah utama organisasi kami. Karena kota di luar pintu masuk menara belum siap. Sepertinya aku akan menghadapi mereka begitu mereka keluar dari hutan dan mulai memasuki wilayah padang rumput.
"Vellon, kira2 berapa orang pasukan yang di perlukan untuk menghentikan mereka.." tanyaku
"Jika untuk mengehentikan pasukan mereka, cukup 200 orang ksatria dan 50 army ranger.." jawab Vellon
"Shane, berapa orang kuat yang menyertai mereka..?" kataku
"Semua orang yang anda kenal di Volgur ikut serta, dan ditambah dengan 3 orang kuat dari Bitena. Dan setelah ku selidiki kemarin, Jendral utama mereka yang bernama Ralph dengan level 480 juga ikut bersama mereka.." jawab Shane
"Apa dia orang itu kuat..?" kataku kembali bertanya
"Tuan, dia adalah Jendral utama Bitena, dia yang terkuat di negara itu. Dia juga punya sifat yang buruk dan suka melecehkan para wanita.." kata Luna menjelaskan
"Benar master, yang di katakan Luna persis seperti informasi yang aku kumpulkan ketika menjelajah di negara itu.." jawab Shane
"Master, kalau aku boleh saran, bagaimana jika kita memancing pria bejat itu dengan wanita, kurasa itu akan membuatnya lengah.." kata Venera memberi saran
"Aku pikir itu bukan ide bagus Venera, jika dia orang terkuat, berarti dia juga punya pengalaman dan tidak mudah untuk di kelabui seperti itu.." kata Vellon menyanggah ide Venera
"Benar, rumornya dia penyihir paling jenius di benua pusat.." kata Shane menjelaskan
"Penyihir ya.." kataku
Jika dia seorang penyihir, maka Venera lah yang cocok untuk menjadi lawannya karena mereka sesama penyihir. Terlebih Venera itu sangat kuat, dan dia juga seorang wanita yang menjadi kelemahan orang itu..
"Baiklah.. Kalau begitu aku akan menjelaskan strateginya.." kataku
Mereka semua dengan antusias bersiap mendengar strategi yang akan aku berikan. Mereka semua cukup bersemangat dengan rencana valas dendam yang akan ku lakukan pada para pengkhianat itu. Dan juga ini akan menjadi deklarasi yang bagus untuk organisasi kami.
...***...
Enam hari kemudian di pasukan Bitena yang dipimpin oleh Ralph dan pasukan Volgur yang di pimpin oleh Parm sudah mendekati area tengah..
"Tekanan yang dulu kurasakan tidak lagi ada, hanya para monster kuat lah yang menjadi halangan utama pasukan kita.." ucap Ralph
"Apa mungkin ketika menara itu di taklukan, tekanan kekuatan yang dulu anda rasakan juga menghilang Lord..?" tanya Parm
"Mungkin saja, tapi ini terasa sedikit aneh.." kata Ralph
Parm melihat sekeliling dan kearah pasukan di belakang mereka. Semua pasukan dan petinggi Volgur mengikuti mereka dengan tertib dan tanpa kendala berarti.
"Aku tidak mengerti maksud anda.." kata Parm yang merasa bingung
"Aku merasa seperti ada yang mengawasi kita.." jawab Ralph
Parm kembali memperhatikan sekitarnya sembari terus menunggangi kudanya dan berjalan di samping Ralph. Dia tidak merasakan apapun, mungkin pengalaman dan pemahamannya berbeda dengan Ralph.
Setelah beberapa saat mereka pun keluar dari wilayah hutan dan tiba di wilayah tengah yang merupakan area aman dari monster. Semua orang bergembira karena ini menjadi pencapaian besar yang belum pernah di raih siapapun sebelumnya.
"Hei, lihat kita sudah hampir tiba di tower besar.." kata Rex
"Kalau begitu kita semua orang pertama bukan..?" kata Trey
"Hahaha kita memang terhebat.." kata Rex kegirangan
Sementara itu Van dan Niga tidak berfikir demikian, mereka berdua malah merasa ada yang aneh.
"Niga, kau ingat bukan.. Kekuatan yang di katakan oleh Lord Ralph, entah kenapa aku tidak merasakan apapun selama menuju kesini.." ujar Van
"Itu benar, aku juga merasa ada yang aneh dengan itu.." jawab Niga
"Aku tidak yakin dengan ini, kurasa kita harus waspada.." kata Van sambil menggenggam tombaknya
"Aku setuju denganmu.." jawab Niga
Sementara itu Parm dan Noel malah sedang bermesraan..
"Sayang, jika aku tidak bertemu denganmu, mana mungkin aku bisa sampai kesini. Aku beruntung lebih memilihmu ketimbang pecundang itu.." kata Noel sambil mengalungkan tangannya di leher Parm
"Tentu, pecundang itu tidak layak untukmu.." jawab Parm sambil mencium bibir Noel
Ralph merasa ada yang sangat janggal, meski dirinya berhasil sampai ke tempat ini dirinya sama sekali tidak merasa senang. Justru dirinya merasa ada yang aneh dan seperti semua ini di atur oleh seseorang.
Dia pun menghampiri Parm dan anak buahnya..
"Parm hentikan kemesraan mu itu sekarang. Ada yang tidak beres disini.." kata Ralph
Parm pun langsung melepaskan Noel dan menghampiri Ralph untuk berbicara dengannya.
Noel yang di dorong begitu saja oleh Parm merasa jengkel.
Selama bersama Parm, dirinya sering di perlakukan sedikit kasar olehnya. Bahkan tidak jarang Parm secara kasar menyetubuhinya ketika diatas ranjang.
Terkadang Noel merindukan Roy yang baginya adalah pria paling jantan dan dapat memberinya kepuasa seksual dan bersikap lembut padanya. Namun karena egoisan dan ketamakannya, Noel lebih memilih di perlakukan kasar oleh Parm meski di lubuk hatinya dia merasa tersiksa karena itu.
Namun bagian terpentingnya mereka semua tidak menyadari kalau ini adalah bagian dari perangkap yang di persiapkan oleh Roy dan para pasukannya. Mereka tidak sadar kalau kemungkinan sebagian besar dari mereka tidak akan bisa pulang dengan selamat dari tempat ini..
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya