NovelToon NovelToon
Seikhlas Daun Yang Jatuh

Seikhlas Daun Yang Jatuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: latifahsv

Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendapat tawaran bekerja.

"Lea kenapa senyum senyum" ucap bu Romlah, menatap

"Ga papa ma, abis dapet nasehat dari Mei," ucap Lea, menatap ibunya.

"Oh begitu, Mei anak yang baik ya, bahkan dia seperti nya lebih pandai menasehati, hingga setelah mendengar ucapan Mei, kau sampai sumringah, karena sejak 3 hari berada disini, kau tidak se sumringah itu," ucap bu Romlah, dengan raut bahagia.

"Iya bu, Mei, memang orang yang baik, sampai sampai, Lea merasa dia seperti kakak Lea, umurnya beda satu tahun mah," ucap Lea.

"Bersyukur punya temen yang baik," ucap bu Romlah.

"Aku tentu saja sangat bersyukur mah," ucap Lea.

"Mama harap, kamu terus lah berbahagia, seperti ini ya," ucap bu Romlah, menatap Lea, dengan lekat.

"Iya ma, Amiin," ucap Lea.

"Adik mu, sudah makan," tanya bu Romlah.

"Sudah mah, tadi dia maen mobil mobilan nya, sekarang dia kayanya udah mau tidur lagi," ucap Lea, menatap ke arah adiknya.

"Oh ya sudah kalau gitu, ibu nanti mau beli megic com, beserta kompor lah, biar hemat makan nya," ucap bu Romlah.

"Kenapa ga bawa yang di kampung aja, mah kesini," ucap Lea, memberi saran.

"Oh iya ya, tar deh, nyuruh om kamu kesana, tapi memang kunci rumah nya, kamu simpan di mana, sekalian biar suruh mengamankan surat surat, gara gara kemaren kamu melamun aja, mama sampai melupakan hal ini" ucap bu Romlah.

"Eh iya, aku bawa mah, kemaren di tas," ucap Lea, mengingat ngingat.

"Berarti ga bisa di ambil dong, yaudah lah ga papa lah, ibu beli lagi atau kalau ga tar aja di ambilnya," ucap bu Romlah.

"Iya gimana baiknya, ibu aja deh bu," ucap Lea.

"Hum iya, kita liat nanti aja deh," ucap bu Romlah.

"Iya mah ga papa, siapa tau ada rezekinya nanti beli aja disini," ucap Lea.

"Yaudah, ibu mau istirahat dulu," ucap bu Romlah.

"Yaudah ma, mama istirahat, pasti cape banget apa mama mau Lea pijitin," ucap Lea, menawarkan.

"Ga usah lah, tar aja, kalau mamah pegel pegel, ini mama cuman cape aja," ucap bu Romlah.

"Oh yaudah mah," ucap Lea.

Tiba tiba hp Lea bergetar, tanda ada pesan masuk, dan ternyata itu dari Artur Lea lalu membaca dan membalasnya.

^Kamu nyusul mama kamu, terus sekolah gimana, kamu balik lagi ga.

^Ga ka, aku sekolahnya keluar.

^Kenapa sampai keluar kenapa ga pindah aja.

^Disini kan sekolah mahal.

^Aku kan orang ga mampu, ka.

^Sayang banget, udah masuk kamu sampai

Keluar, padahal kan kamu udah ikut paskibra,

Mana yang jadi pembawa benderanya lagi.

^Ga papa ka, aku ikhlas kalau aku maksain sekolah, justru lebih kasian orang tua aku, yah mungkin ini udah takdir ka, aku ikutan paskibra, jadi kenal kaka, ga papa aku putus sekolah aku iklas ko, soal yang udah ikut paskibra itu, bakal jadi pengalaman terindah buat aku, apalagi dari situ aku bisa kenal kaka.

^Kamu anak yang nurut orang tua baget ya.

^Harus dong ka, tapi aku keluar sekolah itu keputusan aku, aku ga mau ngeliat orang tua aku susah, lebih baik aku yang membantu orang tuaku.

^Kamu baik banget, yaudah kalau memang itu keputusan kamu, dan hal terbaik untuk keluarga kamu, semoga kedepan nya kamu terima dalam menjalani kehidupan ya.

^Pasti dong ka, aku menerima dengan ikhlas, karena ini keputusan ku, meski berat, tapi orang tuaku, adalah segalanya untuk ku.

^Hebat, kamu bisa mendahulukan orang tua, ga papa Lea, mungkin dengan kamu ga sekolah kamu justru meringankan beban orang tua kamu.

^Makasih ya ka.

^Iyaa, maafin aku ya, udah mempertanyakan kenapa kamu memilih keluar, ternyata alasan kamu keluar, demi orang tua kamu, kalau begini, kaka dukung kamu, ga papa sekolah biar dapet

Ijazah sekarang dapet ijazah jauh lebih gampang kan.

^Iya ka, ga papa, aku tau dan aku paham, setiap orang yang ngeliat aku keluar, pasti menyangka hal buruk, tapi aku lakukan ini, demi meringankan beban orang tuaku, aku tidak mau jadi egois.

^Iya ta apa, tak perlu kau pikiran pandangan orang lain, dan maafkan kakak ya, telah berkata

seperti tadi, kedepannya kaka harap, jangan pikirkan omongan orang lain, karena orang tidak pernah tau, seperti apa kondisimu yang sebenarnya.

^Iya ka, ga papa ka, iya benar, sekarang tidak perlu mendengar perkataan orang lain, karena orang lain tidak tau yang sesungguhnya.

^Nah bagus, seperti iti prinsipmu, kakak akan selalu mendukung mu ko, jangan pernah merasa sendiri ya.

^Iya ka terimakasih, sudah mengerti

Keadaanku ya, terimaksih juga mau mendukungku.

^Iya sama sama, baik kalau gitu kamu baik disana ya.

^Pasti ka, kaka juga baik baik disana.

^ Iya, yaudah kalau gitu, udah dulu ya ka.

^Iya.

Percakapan merekapun terhenti, sekarang Lea memilih bergabung tiduran, bersama ibu dan adiknya, yang sedang tertidur.

Hidup kita adalah milik kita, kita berhak menetukan apapun dalam hidup kita, tidak perlu memikirkan omongan orang lain, karena hidup kita bukan milik orang lain, mendengarkan nasehat orang lain memang baik, tapi jangan sampai, kau terjebak dalam hujatan orang lain.

Lea benar benar menerima kehidupan yang sekarang, dan dia sangat terfokus dalam hidupnya, selau ada yang menemani, dan menyemangati hidupnya ya Artur orangnya, dia memang bukan siapa siapa nya Lea, tapi dia menjadi orang yang selalu memberi semangat pada Lea, perlahan Lea luluh akan sikap yang di berikan oleh Artur, tapi dia sadar, tidak mungkin ada cinta di hati Artur, mungkin Artur hanya menganggapnya sebagai sorang adik.

Seperti hari ini, Lea akan mulai bekerja, bersama kaka nya renald, di konter karena sebelumnya, dia ditawari bekerja, dan Lea langsung mau, dan Artur tak luput memberikan semangat pada Lea, padahal Artur, mungkin akan berangkat sekolah, tapi dia menyempatkan berkirim pesan pada Lea.

^Semangat ya lea, akhirnya bisa bekerja.

^Iya ka makasih ya, selalu nyemangatin.

^Iya dong pasti, kan kaka juga udah janji bakalan selalu nyemangatin kamu.

^Makasih banget, kakak ga berangkat

sekolah?.

^Mau berangkat ini juga, yaudah kalau gitu, sampai bertemu pulang ya.

^Iya ka aku juga udah mau berangkat ini, semangat ka.

^Iya dadah.

Tidak ada percakapan lagi, kini Lea pun mulai berjalan, kebetulan konter, yang ia jaga, tak jauh dari kontrakan nya, saat sampai disitu, ternyata kakanya renald, belum ada, dan tampak konternya masih tutup.

"Wah ka Aslan, belum ada ya, tau gitu aku tadi aga siangan kesininya," ucap Lea, dalam hati.

Lalu diapun duduk di tembok pingir.

1
Savia Anjani
kisah yang sangat sedih, semoga Lea bahagia ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!