Baca 'Bangkitnya Pendekar Naga' terlebih dulu, agar bisa mengikuti alur cerita ini.
Pada saat era kekacauan, para Kultivator berlomba-lomba untuk mengembangkan diri agar bisa mempertahankan wilayahnya masing-masing.
Sekte Naga Langit yang merasa kehilangan atas kepergian Shen Long, mereka juga harus mengembangkan kemampuannya agar bisa bertahan dari gejolak Kultivator Iblis.
Shen Long yang terdampar di Pulau Es, harus mencari cara agar bisa kembali ke Sekte Naga Langit.
Namun dalam perjalanan pulang ke Sekte Naga Langit, bukanlah perkara mudah, karena rintangan yang harus Shen Long hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 12. Rumor Tentang Naga
Rumor tentang adanya naga yang meraung keras di langit Pulau Es telah tersebar ke berbagai tempat, sehingga banyak kelompok Assosiasi yang mencarinya.
Kelompok yang ditugaskan untuk mencari keberadaan seekor naga, tentu memiliki banyak tujuan, mulai dari menyelamatkan, menaklukkan, bahkan ingin membunuhnya.
Meskipun para Kultivator di Pulau Es setara dengan para Kultivator dari daratan murni berlian, namun kemunculan seekor naga merupakan kejadian yang langka.
Naga yang merupakan Hewan Ilahi, tentu bisa membawa perubahan besar bagi yang menemukannya.
Bisa menjadi pembawa malapetaka besar atau perdamaian.
Bing Ziyun yang mendengar penjelasan dari Bing Shan, hanya menganggukkan kepala. Meskipun Bing Ziyun merasa tertarik untuk mencari keberadaan sosok naga tersebut, namun dia sudah berjanji untuk mengembalikan Shen Long kepada keluarganya.
" Ziyun... Sebaiknya kamu menjaga jarak dengan Shen Long." Selesai menjelaskan, Bing Shan mengingatkan kepada wanita itu.
" Apa maksudmu? Apa kamu punya hak untuk melarangku?" Bing Ziyun merasa tidak senang, karena Bing Shan mencampuri urusan pribadinya.
Mendengar Bing Ziyun yang berkata dengan nada dingin kepadanya, wajah Bing Shan menjadi buram, namun berusaha untuk tetap tenang.
" Ziyun.... Sekarang kamu memiliki darah murni Dewi Salju. Jika kamu memilih pemuda ini, maka akan menentangnya bahkan pemuda ini bisa dalam bahaya."
" Kamu harus mencari pendamping hidupmu yang setara denganmu! Bukan dengan pemuda ini yang tidak bisa Berkultivasi, meskipun dia memiliki kekuatan fisik yang tidak wajar."
Bing Shan mengingatkan kepada Bing Ziyun agar tidak salah dalam mengambil keputusan, karena itu menyangkut keselamatan anggota Assosiasi Gunung Salju.
Mendengar ucapan tersebut, Bing Ziyun mendengus dingin, lalu membawa tubuh Shen Long meninggalkan tempat tersebut, tanpa sepatah katapun.
Melihat Bing Ziyun yang begitu keras kepala, Bing Shan menghela nafas panjang, sambil menatap kepergian wanita itu.
" Saudara... Jika Bing Ziyun memilih pemuda itu, aku dengan senang hati membunuh pemuda itu." Salah satu sosok menawarkan diri untuk membunuh Shen Long.
Sosok itu mengetahui bagaimana Bing Shan begitu menyukai Bing Ziyun, saat pertama kali wanita itu datang ke Pulau Es.
" Tidak! Meskipun aku menyukai Bing Ziyun, namun aku tidak mau menggunakan cara kotor." Bing Shan menjawab dengan tegas, karena dia ingin Bing Ziyun mencintainya dengan tulus.
" Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya rekannya yang lain.
" Kita harus mencari naga itu dan membawanya ke Gunung Salju! Keselamatan Gunung Salju jauh lebih penting, karena organisasi Iblis Darah sudah menyebar ke berbagai tempat." Ucap Bing Shan, lalu membawa rombongannya melanjutkan perjalanan.
Sementara itu di tempat lain, Bing Ziyun terus terbang ke arah sebuah kota yang kebetulan tidak jauh dari tempatnya sekarang.
Bing Ziyun berniat mencari penginapan agar Shen Long bisa beristirahat dengan tenang sampai tersadar kembali.
Sementara itu Shen Long yang sedang membaringkan tubuhnya agar bisa kembali ke tempat semula, kini terlihat gelisah karena dia sama sekali tidak bisa tertidur.
" Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa kembali ke tempat itu?" Gumam Shen Long yang begitu khawatir, karena saat terakhir kali dia sedang terkapar di depan serigala bulan.
Jika Bing Ziyun tidak bisa menemukannya, maka tubuhnya yang berada di tempat itu akan mendapatkan bahaya, jika ditemukan oleh serigala bulan yang lain.
Malam semakin larut, Shen Long berkali-kali berganti posisi agar bisa tertidur, namun sama sekali tidak berhasil.
" Kenapa bisa begini?" Shen Long semakin gelisah dengan keselamatan tubuhnya yang berada di tempat lain.
Ouyang Ning yang terbangun dari tidurnya, kini merasa heran, karena Shen Long terlihat gelisah.
" Suamiku, ada apa denganmu?" Tanya Ouyang Ning, sambil mengucek matanya.
Tanpa berkata apapun, Shen Long menoleh ke arah Ouyang Ning yang berbaring di sampingnya.
Meskipun baru terbangun, namun tidak mengurangi wajah cantik wanita itu yang dihiasi dengan senyuman manisnya.
" Aku juga tidak tau." Jawab Shen Long, sambil menghela nafas panjang.
" Mungkin kamu terlalu banyak pikiran. Biarkan aku membantumu." Ouyang Ning memposisikan tubuhnya untuk duduk, lalu mengarahkan kepala Shen Long di pangkuannya.
Meskipun gubuk kecil yang beralaskan tanah, namun begitu padat dan bersih layaknya bebatuan, sehingga tidak bisa mengotori pakaian mereka.
Melihat perlakuan dari wanita itu, Shen Long tersenyum canggung, sambil menatap wajah wanita itu.
Sementara Ouyang Ning membelai lembut wajah Shen Long, agar sosok yang sangat dia cintai bisa tertidur.
Namun sekeras apapun Ouyang Ning yang menenangkan pikiran Shen Long, pemuda itu sama sekali tidak bisa tertidur.
' Mungkin saja dengan cara lain, agar suamiku bisa tertidur.' Batin Ouyang Ning, lalu mengarahkan wajahnya ke wajah Shen Long.
Shen Long yang begitu tergoda dengan wajah cantik wanita itu, kini langsung memegang dagunya, sambil mendekatkan wajahnya.
Entah siapa yang memulai, pada akhirnya bibir mereka saling bersentuhan, hingga darah keduanya seakan mengalir cepat.
Ouyang Ning memejamkan matanya, sambil menikmati sensasi yang sudah lama dia rindukan dari Shen Long.
Gubuk kecil yang menjadi saksi bisu keduanya yang sedang melepaskan benih-benih cintanya, kini Ouyang Ning kembali tertidur pulas dengan penuh kesenangan.
Sedangkan Shen Long sendiri sama sekali tidak bisa tertidur, sehingga dia memutuskan untuk kembali Berkultivasi dibawah pancuran air terjun.
" Istriku... Kamu istirahatlah dengan tenang." Ucap Shen Long, seraya mencium kening Ouyang Ning yang tertidur dengan wajah begitu manis.
Shen Long menutupi tubuh Ouyang Ning dengan sehelai kain, lalu keluar dari gubuk kecil, menuju pancuran air terjun.
Api yang keluar dari dalam tanah di dekat gubuk kecil yang tidak pernah padam, seakan menjadi pengusir angin malam di gubuk tersebut.
" Sambil memikirkan cara agar bisa kembali ke tempat itu, lebih baik aku lanjutkan Berkultivasi." Shen Long yang sudah berada di pancuran air terjun, kini kembali memejamkan matanya.
Meskipun Shen Long tidak mengetahui apakah Kultivasinya suatu saat nanti akan berfungsi, namun instingnya mengatakan bahwa tempat itu sangat penting untuknya.
Pada keesokan paginya, Ouyang Ning keluar dari gubuk kecil dengan wajah berseri-seri, sambil menatap ke arah Shen Long yang masih Berkultivasi dibawah pancuran air terjun.
" Suamiku... Terimakasih." Gumam Ouyang Ning, lalu berjalan mendekati Shen Long.
Shen Long yang menyadari kehadiran Ouyang Ning, kini membuka matanya, lalu menghentikan Kultivasinya dan berjalan mendekati wanita itu.
" Suamiku... Apa kamu sudah menemukan cara agar bisa kembali ke tempat itu?" Tanya Ouyang Ning yang tidak keberatan jika Shen Long bisa berada di tempat yang lain.
Terlebih keberadaan Shen Long di tempat lain, sama sekali tidak mengganggu kebersamaan mereka berdua, sehingga bagi Ouyang Ning, Shen Long masih tetap bersamanya sepanjang waktu.
" Untuk sekarang, aku tidak menemukan cara. Tapi aku yakin jika aku kelelahan disini, aku bisa tertidur dan kembali ke tempat lain." Jawab Shen Long, sambil menyapu pandangannya ke sekeliling mereka.
***Mumpung hari Senin, mohon bantuan Vote ya? 🙏***
/Grin//Grin//Grin/
/Grin//Grin//Grin/
agak lambat thor
alur ceritanya bikin bosen
biar makin penasaran,,,😊😊😊