"pangeran nicolas dijatuhi hukuman pengasingan dari kerajaan vampir selama 100 tahun" ucap sang raja.
"tunggu kita masih belum mempunyai bukti kuat bahwa dia pelakunya" leon sang ahli waris ikut berbicara.
"semua bukti mengarah padanya, kita harus mengambil keputusan" jawab sang raja.
"tidak apa saya akan pergi, saya permisi" ucap nicolas yang berlutut di hadapan raja, kemudian berdiri dan pergi dari kerjaan vampir.
ia masuk ke dunia manusia, perjalanan apakah yang menunggunya disana?
sungguh cinta beda makhluk sangat menyesakkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Malam ini aku pergi ke hutan untuk berburu, aku mendapatkan seekor kelinci.
"hai nicolas" dia tiba-tiba saja datang dan menghadang ku, baru saja ingin ku ambil kelinci itu. Dia pangeran danish.
"apa yang kalian lakukan? Tegas ku, saat ada dua orang yang menarik ku dari belakang, kemudian mengikat ku di sebuah batang pohon, sebenarnya mudah bagi ku untuk melepaskan diri.
"jangan dekati putri lenora lagi, dia milikku" katanya saat dekat dengan ku.
"dia tidak menyukai mu" jawab ku.
dia mengeluarkan pisau dan mengarahkan ujungnya ke jantung ku.
"ku beri kamu dua pilihan, mati atau pergi dari kerajaan ini selamanya" tegasnya.
"aku memiliki pekerjaan ku disini" jawab ku.
"baiklah, bagaimana jika selesai kontes kau pergi dari sini?" tanya lagi.
"maaf, aku tidak tau kemana harus pergi" jawab ku.
"bilang saja jika kau tidak ingin pergi" jawab pangeran kesal.
"kalau begitu ku bunuh saja" ucapnya kemudian seorang vampir datang, itu leon, dia mengambil seorang yang menarik ku tadi, orang itu berteriak, dalam hitungan detik suaranya tidak terdengar lagi.
"sial" sahut pangeran itu.
"tolong lepaskan ini" teriak ku. Dia meninggalkan ku dengan satu orang lainnya itu, setelah menjauh aku berubah jadi kelelawar dan terbebas, lalu mengejar mereka dan mengambil seorang bawahan dia lagi, agar pangeran itu lari ketakutan seorang diri di hutan ini, benar saja larinya bertambah cepat.
Aku membawanya jauh dari tempat itu dan berhenti didepan batang pohon besar. Aku memegang kerah baju pria ini dan membiarkan belakangnya menyentuh batang pohon.
"nicolas, bagaimana bisa anda mempunyai kekuatan ini?" tanyanya gemetar.
Aku merubah wujudku menjadi vampir di depannya dan tersenyum, membuat seluruh tubuhnya gemetar.
"lepaskan aku" katanya dengan seluruh tubuh gemetar.
Langsung saja aku menggigit dan menghisap darahnya.
"so, kamu terkena masalah lagi Nicolas dan bagusnya kau masih hidup" ucapnya saat leon datang dan melihat ku sedang menikmati mangsa ku ini.
"didunia manusia maupun dunia vampir, kau selalu dapat masalah" tambahnya.
"ahh biarkan saja" jawab ku setelah selesai dan mangsaku menghilang seperti biasa.
"tadi aku tidak merasakan kekuatan mu, ada apa? apa yang mulai takut memburu manusia? Dan mulai memburu hewan" ucapnya.
"tidak, hanya belum dapat kesempatan untuk berburu" jawabku.
"jadi kau kesini untuk memburu?" tanyaku.
"ya, aku sedang membutuhkan kekuatan lebih" jawab leon.
"untuk apa?" tanya ku.
"negeri kita sedang perang dingin dengan negeri penyihir" jawab leon.
"bukankah itu sudah biasa" ucap ku.
"ya, memang, tapi kali ini para penyihir itu bekerja sama dengan manusia" jawab leon membuat ku kaget.
"mereka bekerja sama dengan Kerajaan Lolia" tambahnya.
"aku punya info bagus untukmu, mengapa kau tidak mengambil pria tadi dan menjadikannya Sandra, dia adalah pangeran dari kerajaan itu" aku memberi tahu.
Leon langsung menghilang dari hadapanku.
Ahaha bye pangeran danish, pikirku.
Aku kembali ke kota dan mendatangi toko obat yang ada penyihir muda dan anak laki-laki itu.
Sesampainya disana, mereka sedang meracik obat.
"sedang mencari obat?" tanya wanita penyihir itu, aku duduk di salah satu kursi depan meja layanan .
"tidak, jika aku boleh tau, siapa nama mu?" tanya ku.
"aurora" jawab nya.
"dari mana kamu berasal?" tanya ku.
"mengapa kamu menanyakan itu?" tanya nya.
"yahh tidak adil rasanya jika kamu mengenal ku, tapi aku tidak" balas ku sambil melihatnya.
"kamu tidur ya, sudah malam" ucap aurora ke anak laki-laki itu, dia pergi dan naik ke lantai atas.
Aurora mendekat ke arah ku dan duduk di hadapan ku.
"negeri penyihir" jawab nya.
"kenapa kamu disini?" tanya ku lagi.
"kurang lebih sama seperti diri mu, aku adalah aib bagi keluarga ku, dari keluarga ku, hanya aku yang tidak bisa menggunakan sihir" jawabnya.
"lalu bagaimana bisa kau melepaskan gelang itu?" tanya ku lagi.
"nenek yang tinggal disini, dia mengajari ku, sedikit-sedikit aku bisa menggunakannya, walau belum sehebat keluarga ku" jawab ku.
"ingin ku ajari? Tanya ku.
"apa kamu serius?" tanya nya.
"tapi hutang ku lunas" jawab ku.
"dan satu lagi" ucap ku lagi.
"apa?" tanya nya.
"kamu tidak boleh menggunakan sihir ini untuk melawan vampir, sebaliknya kamu harus membantu vampir" jawab ku.
"yang benar saja" sahutnya.
"sebelum itu, biar ku tanya satu hal" tambah aurora.
"apa?" tanya ku.
"apa kamu yang membunuh nenek itu? Dia menghilang tanpa jejak" tanya nya.
"tidak, aku datang nenek itu sudah tidak ada" jawab ku.
"jujur saja, aku tidak akan marah dan melukai mu, karena aku tau nenek itu sangat sensitif dengan vampir dan sangat tidak menyukai mereka" balasnya.
"baiklah, aku yang melakukannya, karena dia ingin membunuhku" jawab ku.
"kau sangat mudah dibujuk" ucapnya.
"kalau begitu kita impas, kau membunuh nenek itu, lalu kau mengajari ku sihir" ucap nya lagi.
"aku tidak akan mengajari musuh ku" jawab ku.
"musuh?" tanya nya.
"bukan kah kau tau bahwa penyihir dan vampir saling membunuh?" tanya ku.
"oh benar, kalau begitu kenapa aku tidak membunuh mu kemarin saat kau lemah, dan sekarang aku merasakan kekuatan mu lagi" balasnya.
"aku tetap tidak akan mengajari mu, aku permisi" jawab ku.
"baiklah aku tidak akan menyerang bangsa mu" dia menahan ku, dengan memegang tangan ku.
"lalu untuk apa sihir itu?" tanya ku.
"untuk melindungi diriku sendiri dan membuktikan pada keluarga ku, bahwa aku bisa menjadi seperti mereka" jawab dirinya.
"jika kamu serius, beri aku satu manusia sebagai makanan ku" jawab ku.
"jadi aku juga harus memberi mu tumbal" ucap nya
"tentu saja" jawab ku.
"makan saja anak lelaki itu" sahutnya.
"yang benar saja" sahut ku.
"dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, apa kau tidak kasian melihatnya? Dia sebatang kara, suatu saat aku juga harus kembali ke negeri ku" balasnya.
"aku menolak" jawab ku.
"kau vampir yang pilih-pilih" sahutnya.
"kamu kejam" jawab ku.
"hei, bisa kah kita lakukan tanpa tumbal?" tanya nya.
"tidak" jawab ku.
"kalau begitu, sama saja jika aku harus mengorbankan nyawa mu, aku lebih memilih mengorbankan mu" jawabnya.
"baiklah aku akan melakukannya, kemari lah" aku memintanya mendekat ke arah ku.
"hah? Kau mengorbankan dirimu sendiri?" tanya dia.
"tentu saja tidak, aku hanya bercanda tadi, tapi aku percaya pada mu, jangan gunakan ini untuk melawan bangsaku" tegas ku lagi.
"ya" jawabnya kemudian mendekat ke arah ku.
Aku menariknya saat sudah didekat ku, memeluknya dari belakang.
"apa yang kamu lakukan?" tanya nya.
"percayakan pada ku" ucap ku.
tangan kanan ku menutup matanya, sedangkan tangan kiri ku memegang diafragma di perutnya.
Aku mengalihkan energi sihir ku padanya.
"ucapkan janji mu" ucapku.
"aku berjanji tidak akan menggunakan kekuatan ini pada bangsa vampir" tegas aurora.
"ku beri kamu konsekuensi jika kamu melanggar, tubuhmu akan meledak bersama sihirmu" ucap ku, dan mengalirkan lagi energi ku, dan memberinya beberapa pengetahuan sihir.
Setelah selesai aku melepaskan pegangan ku padanya.
"kau bilang percaya pada ku, tapi memberikan ku konsekuensi itu" sahutnya.
"ahaha, hanya untuk berjaga-jaga, karena manusia adalah makhluk paling mengerikan yang melakukan apapun demi keinginannya" jawab ku.
"permisi, dimana nenek penyihir yang biasa disini?" beberapa orang berpakaian rapi masuk, sepertinya ia orang kerajaan.
"sedang ada urusan, saya muridnya, ada yang bisa saya bantu?" tanya aurora ramah.
"beri tau kami dimana pangeran Danish berada" ucap orang itu lagi.
"maaf tapi aku belum bisa menggunakan bola kristal" jawab aurora.
"kapan nenek itu kembali?" tanya orang itu lagi.
"hey.. Bukan kah kau bilang pada ku kau sedang belajar tadi? Mengapa tidak mencobanya?" sahut ku.
"baiklah, aku akan mencobanya, tunggu sebentar" jawab aurora setelah diam sejenak, lalu ia masuk dan kembali dengan sebuah bola kristal.
Aurora mulai mengalirkan sihirnya ke bola itu dan membacakan sebuah mantra, tak lama muncul gambar pangeran danish, dia ada di penjara kerajaan vampir, leon benar-benar melakukannya.
"dia dipenjara, penjara mana dia itu? Siapa yang berani menangkapnya" sahut orang itu lagi.
"kita harus mengirim utusan ke berbagai kerajaan, ini bayaran mu, kita pergi" ucapnya, mereka pergi dari sini setelah meletakkan sekantung uang pin.
Cari saja, kalian tidak akan dapat menemukannya dimana pun, pikir ku.
"tak ku sangka aku bisa melakukannya" ucap aurora.
"tentu saja, kau bukan tidak bisa menggunakan sihir, hanya kekurangan energi sihir, salah satu kemampuan khusus ku bisa memberikan energi sihir kepada siapapun, gunakan dengan bijak, energi sihir yang ku berikan itu bisa saja habis" aku menjelaskannya.
"baiklah terima kasih" jawab nya.
"saya permisi" balas ku kemudian keluar dan kembali ke istana.