Seorang murid mesti mematuhi apa kata gurunya. meskipun itu sulit. yah mengambil senjata ampuh memang bukan perkara mudah. bakalan ada halangan dan rintangan. baik di perjalanan maupun menghadapi musuh. namun semua di perlukan untuk melakukan perjalanan ke barat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
“Kakak Yin-ying.“
Dia senang. Seseorang yang di kenalnya dating. Dan memberi bantuan seperlunya. Sebab dia memang sangat memerlukannya. Tak mengira akan begini. Dikira seperti mengambil sesuatu saja. Namun bend aini ternyata di perebutkan banyak kalangan. Sehingga sangat berbahaya. Walau dia baru ali ini. Dan merasakan betapa berbahayanya mengerjakan sesuatu. Apalagi ini yang disebut tugas. Namun dia sangat senang. Setidaknya ada yang perduli. Rupanya, murid yang lain, terutama yang sangat berkesan di hati. Sehingga menjadikan apa yang menjadi kesulitan kali ini, masih bisa di harap untuk lain waktu dalam menyelesaikan ulang serta semua itu merupakan gambaran, betapa besarnya suatu tanggung jawab.
“Bangun Hong-li. Belum saatnya tiduran. Kalau ingin tidur di rumah saja hihi…“
“Ah kakak…“
Dia mangkel. Sudah jatuh bangun begini masih di becandain.
Yin-ying adalah kakak seperguruannya. Namun dia juga suami dari gurunya. Moli-hua, Si Pendekar Bunga Putih. Jadi dia sangat berterima kasih sekali. Rupanya dia terus mengikutinya. Dan intuisinya benar. Bahwa kepergiannya Dalam mengambil senjata itu, bakalan menghadapi banyak kendala. Tak terkecuali saat ini.
Sebab bagaimanapun kalau untuk menyelesaikan suatu urusan berat memang harus saling bahu membahu. Sehingga berakhir dnegan kesuksesan di akhirnya. kArena sesuatu itu tak bisa berdiri sendiri. Mesti ada yang membantu. Dan bantuan diantara orang yang saling kenal sangat di butuhkan. Sehingga kesuksesan akan di raih. Serta untuk kemudian akan bisa memperoleh sesuatu yang bermanfaat. Sesuatu yang lain. Tidak hanya keberhasilan dalam tugas. Namun rasa empati diantara sesame, juga membuat apa yang ada di kehidupan ini menjadi hidup. Sehingga rasa kasih terhadap sesame juga bisa di kembangkan mulai saat itu. Walau sebelum nya telah memiliki semua itu, namun pengembangan tak bisa di lakukan. Dan baru kali ini semua bisa di teladani. Sebab memang segala sesuatu itu sangat indah, andai saling mengerti, saling memahami, di kemudian waktu saling berbagi. Maka akan indah pada waktunya. Seturut dengan waktu yang terus bergulir, namun kasih saying diantaranya bisa tercekat. Andai tidak di iringi dengan banyak hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Dan hal yang indah ini salah satunya tentang kepedulian antara sesame. Yang kali ini mungkin hanya adik seperguruan. Namun lebih jauh lagi mungkin buat keluarganya. Sebab walau dia sudah di anggap keluarga, nyatanya tetap lain. Dan kepedulian itu sedikit berkurang kalau melihat hal demikian. Misalkan saja pinjam sampai banyak, namun kalau tak ada kepedulian maka tak akan mengembalikan. Sebab semua itu di anggap masih butuh, tanpa memperdulikan yang lain, juga memerlukannya. Sehingga di sini bisa di bilang kalau kepedulian itu kurang. Atau saat meminjam pada orang lan, nyatanya belum waktu sudah di tagih. Ini jelas membuat orang terburu-buru, dan tidak memperdulikan diri sendiri andai belum mempunyai nya. Sehingga lebih jauh lagi bakalan bisa mengalami sesuatu yang mengerikan. Itulah ber-bahaya nya jika kurang kasih. Kepedulian akan hilang. Dan rasa handarbeni juga menipis. Sehingga apa yang di perlukan diri sendiri harus terpenuhi. Sementara yang lain, entah. Dan hal ini berakhir pada kemungkinan ada ketidak sesuaian antara rencana dan akhir penyelesaiannya. Dan itu menjadikan berbagai hal yang semakin kacau. Akan tetapi segalanya berubah, andai saling perduli. Sedikit memahami, ya walau hanya sedikit, sudah itu akan terselesaikan. Tentunya kalau dari kedua belah pihak juga paham.