Kesempatan Kedua Alexa

Di sebuah ruang vip club, Keanu terlihat seperti menikmati segelas wine di tangannya, namun fikirannya terus tertuju dengan perubahan Alexa beberapa hari ini.

'' Kak, kenapa kamu diam saja dari tadi?, apa sedang tidak enak badan '' tanya Aurora yang sejak tadi memperhatikan sikap Keanu yang terus saja diam tak bersuara.

'' Tidak, apa apa, aku baik baik saja '' sahut Keanu lalu meneguk segelas wine di tangannya hingga tandas lalu beranjak hendak pergi, namun tangannya di cekal oleh Aurora.

'' Kak, mau kemana ?'' tanya Aurora.

'' Ke toilet '' jawab Keanu.

'' Oh '' Aurora melepaskan cekalannya di tangan Keanu.

Keanu berbohong dia tidak pergi ke toilet, melainkan pergi ke rooftop club, lalu menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya.

Plukk

Keanu menoleh saat ada yang menepuk bahunya, dan ternyata Jovan pelakunya.

'' Untuk apa kamu ke sini ?'' tanya Keanu.

'' Seharusnya aku yang tanya, kamu sedang apa di sini sendirian, apa ada masalah ?'' Jovan balik bertanya sembari mensejajarkan dirinya di samping Keanu.

'' Tidak '' sahut Keanu.

'' Kamu mungkin masih bisa berbohong di depan Exel dan Leo, tapi tidak denganku Nu '' tukas Jovan.

Keanu menghela nafasnya, yang di katakan Jovan memang benar, Keanu tidak akan pernah bisa berbohong pada Jovan, sekuat apapun dirinya menutupinya, Jovan akan tetap mengetahinya, Jovan sudah seperti Kakak bagi Keanu.

'' Apa ini ada hubungannya dengan perubahan sikap Alexa akhir akhir ini ?'' tanya Jovan.

'' Hem, kamu benar, aku merasa aneh saja dengan perubahan Alexa yang tiba tiba '' jawab Keanu.

Jovan terkekeh pelan. '' Kamu merasa aneh, atau merasa kehilangan sosok Alexa yang menyebalkan ?'' ledek Jovan.

'' Cih '' decak Keanu membuat Jovan terkekeh.

'' Nu, aku boleh tanya sama kamu ?''

'' Tanya saja ''

'' Apa kamu masih mencintai Aurora ?'' tanya Jovan.

Keanu langsung terdiam mendengar pertanyaan Jovan, Keanu tidak tahu apakah dirinya masih mencintai Aurora seperti dulu apa tidak, karna perubahan Alexa akhir akhir ini sukses membuat bimbang dengan perasaannya pada Aurora.

'' Nu, mencintai sendirian di dalam suatu hubungan itu tidak enak, jika kamu masih mencintai Aurora, lepaskan ikatanmu dengan Alexa, kasihan dia '' ucap Jovan memberi saran.

'' Aku inginnya seperti itu, tapi kamu tahu sendiri kan, sebesar apa harapan Kakek pada Alexa untuk menjadi cucu menantunya, dan juga sepercaya apa Paman Marthin padaku, jadi tidak semudah itu membatalkan pertunanganku dengan Alexa '' balas Kenau.

'' Coba kamu jelaskan baik baik pada mereka, pasti mereka bisa mengerti, dan bisa jadi Paman Marthin ataupun Kakek akan kecewa, jika tahu kalau selama ini di belakang mereka, kamu selalu mengacuhkan gadis kesayangan mereka '' ucap Jovan dengan bijak.

Keanu terdiam yang di katakan Jovan benar, bagaimana jika Paman Marthin dan Kakek tahu, kalau selama ini dirinya selalu bersikap dingin dan terkesan tidak pernah perduli pada Alexa di belakang mereka, pasti mereka akan murka padanya, secara Alexa adalah putri satu satunya Paman Marthin, sekaligus kesayangan Kakeknya dan kedua orang tuanya.

Melihat Keanu yang terdiam, Jovan menepuk nepuk bahu Keanu pelan. '' Kamu fikirkan lagi apa yang aku katakan '' ucap Jovan lalu membalikkan badannya dan melangkah pergi.

'' Oh ya, Aurora menunggumu di bawah '' teriak Jovan.

Bebrapa hari telah berlalu, seperti yang di katakan Aurora, kalau dia akan bekerja di perusahaan Keanu, dan kini Aurora bekerja sebagai sekertaris Keanu, karna kebetulan sekertaris Keanu yang dulu mengundurkan diri, karna harus kembali ke kampung halamannya untuk merawat Ibunya.

Saat istirahat jam makan siang tiba, Aurora masuk ke ruang kerja Keanu sembari membawa kotak makan siang yang ia buat sendiri.

'' Kak Keanu, sudah waktunya jam makan siang, nih aku buat bekal untuk Kaka, juga untuk Kak Jovan '' ucap Aurora tersenyum.

'' Wah,, terimakasih Rora '' ucap Jovan menerima bekal pemberian Aurora.

'' Sama sama Kak '' balas Aurora tersenyum.

Tatapan Aurora beralih pada Keanu yang terlihat masih sibuk dengan pekerjaannya.

'' Kak, makan siang dulu, nanti perut kaka bisa sakit kalau telat makan '' ucap Aurora.

'' Iya sebentar, ini tinggal sedikit '' sahut Keanu tanpa menatap Aurora, karna fokus menatap layar laptop nya.

Sedangkan Jovan dia sudah keluar dari ruang kerja Keanu, sembari membawa kotak bekal pemberian Aurora ke ruangannya.

Beberapa saat kemudian Keanu bangkit dari kursi kerjanya, lalu melangkah ke arah sofa yang berada di ruang kerjanya, dan di ikuti oleh Aurora di belakangnya.

'' Kak, ini aku buat sendiri loh, menu makan siangnya '' ucap Aurora sembari membuka kotak bekal yang di bawanya dan menyodorkannya pada Keanu.

Saat menerima kotak bekal pemberian Aurora, seketika Kenau teringat dengan Alexa, gadis itu biasanya selalu mengantarkan makan siang untuknya, bahkan Alexa selalu bolos saat ada jam kuliah siang, hanya untuk mengantarkan makan siang untuknya, andaikan Alexa tahu jika dirinya tidak pernah sama sekali menyentuh makan siang yang di bawanya, pasti Alexa akan marah marah dan merajuk, dan berakhir dirinya terkena amukan Kakenya karna mendapat aduan dari Alexa.

'' Kak, kenapa diam saja, ayo di makan '' ucap Aurora yang seketika kesadaran Keanu kembali.

'' Iya '' sahut Keanu lalu perlahan melahap makan siang yang di buat oleh Aurora.

'' Bagaimana Kak, enak ?'' tanya Aurora.

'' Hem, enak '' balas Kenau.

" Kira kira seperti apa masakan gadis menyebalkan itu?, apa sama enak seperti masakan Aurora, ah,, gadis manja seperti dia mana bisa masak " batinnya.

Sedangkan di tempat lain, terlihat seorang pria tengah berkelahi dengan lima preman yang berusaha merampoknya saat melewati jalan sepi.

Exel dia sudah mulai kualahan saat menghadapi lima pria berbadan besar, karna Exel seorang diri melawan mereka.

Dugh

Akhh

Exel meringis saat perutnya terkena tendangan oleh salah satu dari kelima preman yang mengeroyoknya.

'' Lebih baik, serahkan mobil milikmu pada kami, sebelum kami membuatmu lumpuh seumur hidup '' ucap salah satu preman.

'' Mimpi saja sana '' sahut Exel yang menolak memberikan mobilnya, karna mobil itu satu satunya hadiah ulang tahun dari mendiang Ibunya.

'' Ck, dasar keras kepala '' decak preman itu.

Lalu perkelahian satu lawan lima di mulai kembali, wajah Exel sudah babak belur, karna mendapat pukulan bertubi tubi.

Dan ketika melihat Exel sudah terkapar di atas aspal, salah satu dari preman itu hendak memukul kepala Exel menggunakan balok kayu, namun saat balok kayu itu hampir mendarat di kepala Exel, tiba tiba ada yang menendang balok kayu itu hingga terlempar jauh.

Duagh

Braakk

'' Dasar, beraninya keroyokan '' ucap orang itu.

Exel yang sedang melindungi kepalanya menggunakan tangannya, langsung mendongak saat mendengar suara perempuan yang sangat ia kenali.

'' Alexa '' gumam Exel melihat Alexa yang berdiri di depannya, dengan tas selempang kecil yang menggantung di pundaknya.

'' Hei gadis kecil, lebih baik kamu pergi dari sini, jangan sampai kami membuatmu menangis '' cibir salah satu preman.

Alexa yang kesal mendengar cibiran preman itu, dia langsung beringsut maju dan mencekik leher pria berbadan besar itu, yang mana membuat teman teman preman lainnya terkejut termasuk Exel.

'' Uhukk,, uhukk.. '' preman itu seketika merasakan nafasnya hampir habis, karna Alexa mencekiknya dengan kuat.

'' Coba bicara sekali lagi '' ucap Alexa lalu melempar tubuh preman itu ke samping dengan mudahnya.

'' Uhukk,,, uhukk,,, kenapa kalian diam saja, cepat habisi gadis sialan itu '' teriak si preman yang di duga sebagai ketuanya.

Lalu keempat preman lainnya langsung menyerang Alexa, namun dengan mudahnya Alexa melawan serangan mereka, hingga beberapa menit kemudian keempat preman itu sudah terkapar di atas aspal, dengan lebam memenuhi wajahnya, sedangkan si ketua dia langsung lari terbirit birit melihat betapa kuatnya gadis kecil yang di hinanya, begitu juga dengan Exel yang di buat melongo melihat gadis cengeng yang selalu di hinanya selama ini, ternyata ahli bela diri.

'' Lexa '' panggil Exel dengan langkah tertatih tatih menghampiri Alexa, yang sedang mengambil tas selempangnya yang di letakkan di atas aspal.

'' Kak Exel tidak perlu bicara apa apa, aku hanya minta pada Kak Exel untuk tidak mengatakan pada siapapun kejadian ini '' ucap Alexa lalu masuk ke dalam mobil, dan pergi meninggalkan Exel yang berdiri termenung.