NovelToon NovelToon
Penjara Hati Ceo

Penjara Hati Ceo

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Psikopat itu cintaku
Popularitas:88.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sept

Lusiana harus mengorbankan dirinya sendiri, gadis 19 tahun itu harus menjadi penebus hutang bagi kakaknya yang terlilit investasi bodong. Virgo Domanik, seorang CEO yang terobsesi dengan wajah Lusiana yang mirip dengan almarhum istrinya.
Obsesi yang berlebihan, membuat Virgo menciptakan neraka bagi gadis bernama Lusiana. Apa itu benar-benar cinta atau hanya sekedar obsesi gila sang CEO?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabur

Lusi nekat kabur dari kediaman Virgo, tidak peduli di sana mendapatkan tempat berlindung yang aman dari jangkauan Edo dan dia juga mendapatkan makanan layak, tapi di rumah Virgo dia juga kehilangan sesuatu yang dia jaga. Keluar dari mulut singa, Lusi malah masuk kandang harimau.

Percuma dia di rumah Virgo, toh statusnya hanya pelayan. Apalagi setelah kejadian saat itu, Virgo tak pernah menampakkan diri di rumah tersebut. Seperti dirinya adalah sesuatu yang sangat hina dan pantas untuk dihindari, Lusi pun memilih kabur saja sebelum Virgo melakukan hal lebih kejam dan tak berperikemanusiaan padanya.

***

Malam ini Lusi sudah merencanakan sesuatu. Dia ingin pergi dari tempat mengerikan tersebut, dengan beralasan membuang sampah, Lusi mencoba untuk kabur dari sana.

"Aku harus pergi sekarang," gumam Lusi. Matanya waspada, ia mengamati kondisi sekitar.

Mana kala penjagaan sediki lengah, Lusi pun berjalan pelan-pelan seperti biasa. Bersikap sebiasa mungkin, siapa tidak ada yang curiga. Saat penjaga lengah, Lusi mulai ancang-ancang untuk kabur, begitu waktunya tiba dia langsung lari kencang dan mencari tempat untuk bersembunyi. Karena jika lari terus, Lusi yakin pasti akan tertangkap. Tenaganya jelas kalah dengan para penjaga yang bertubuh atletis dan tinggi besar itu.

Di antara bak besar tempat sampai milik tetangga dan di antara semak pepohonan yang lumayan tinggi, Lusi duduk jongkok sambil mengintip ke sela-sela dedaunan. Ia berusaha menahan napas agar tidak menimbulkan suara.

Tidak jauh dari tempat Lusi bersembunyi, para security mencari kebingungan. Mereka berlarian dan memeriksa setiap tempat yang dicurigai tempat Lusi bersembunyi. Mereka mencari dan berpencar, tapi Lusi masih belum ditemukan.

"Kemana pelayan itu?"

"Kamu cari sebelah sana!" seru salah satu penjaga rumah Virgo.

Mereka pun berpencar. Sedangkan Lusi, dia sampai harus menahan diri tetap di sana agar tidak ketahuan. Salah satu dari mereka mulai dekat dengan posisi Lusi, ia pun sangat panik. Lusi langsung merogoh dalam bajunya, ia keluarkan sebuah kantong hitam besar. Kemudian masuk ke dalam kantong sampah hitam yang tadi sengaja dia bawa untuk bersembunyi. Rencananya memang sudah matang, jadi dia sampai menyiapkan kantong hitam besar untuk kamuflase.

Ketika semuanya sibuk mencari-cari dirinya, Lusi mengintip sedikit lewat cela, begitu ada kesempatan dia akan kabur. Namun, sekarang bukan waktu yang tepat. Dia harus sembunyi sembari menunggu orang-orang itu mulai sepi. Hampir sepuluh menit lamanya menunggu, udara di dalam kantong pun terasa enggap, Lusi mengintip lewat lubang buatannya, saat situasinya kelihatan aman, dia langsung lari kencang.

Di depan sana ada sebuah mobil parkir, sopirnya berhenti dan keluar untuk merkok. Saat pak sopir juga lengah, Lusi langsung naik dan bersembunyi. Lusi bersembunyi kembali, agar tidak ketahuan oleh siapapun.

Tak berselang lama, pak sopir membuang puntung rkok yang sudah hampir habis ke bahu jalan. Beliau kembali menyalakan mesin mobilnya, tanpa tahu ada penumpang gelap yang duduk bersembunyi di jok belakang.

Mobil berjalan dengan santainya, tidak tahu ada penumpang gelap di belakang sana.

***

Barulah saat sopir berhenti di sebuah SPBU, karena ingin ke toilet, Lusi langsung keluar dan membuat sopir kaget. Sopir itu terkejut ada penumpang gelap di atas kendaraan yang dia kemudikan.

"Hei! Siapa kamu?" tanya sang sopir sambil melihat sekeliling.

"Maaf, Pak." Lusi tak mau menjelaskan, Lusi langsung membuka pintu nya tanpa malu dan bergegas kabur.

"Hei! Maling!" teriak sopir spontan.

Kebetulan SPBU agak sepi, karena malam. Jadi tak begitu banyak yang melihat kejadian itu, Lusi langsung saja lari. Menyeberangi jalan raya tanpa khawatir nanti bakal celaka karena mobil yang lalu lalang.

Tidak punya uang, tidak punya ponsel, tidak ada sesuatu yang berharga di badannya, Lusi melihat area pertokoan yang mulai tutup. Ia bergidik saat beberapa anak punk menatapnya terus menerus.

Sangat takut, Lusi nekat menyegat taksi biru meskipun tak mempunyai uang saat itu. Nanti ia akan pikirkan sambil jalan, yang penting dia tak terlunta-lunta di jalan malam-malam seperti ini.

"Ke mana, Dek?" tanya bapak-bapak sopir taksi biru berlogo burung tersebut.

"Jalan Veteran pak, nomor 29!" ucap Lusi langsung teringat rumah teman kuliahnya.

Pak sopir mengangguk, sementara Lusi duduk dengan perasaan cemas. Semoga temannya ada di rumah. Jika tidak, mau bayar ongkos taksi pakai apa?

Singkat cerita, setelah 30 menit, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah sederhana lantai satu. Di pemukiman lumayan padat.

"Tunggu sebentar, Pak. Saya panggil teman saya dulu."

"Tapi bayar dulu, Dek."

"Ya, Pak. Sebentar ... Saya gak lari." Lusi langsung turun dan mengetuk pintu pagar rumah temannya. Malam-malam sudah mengganggu orang lain.

Pak sopir sampai ikut turun, takut pelanggan tak mau bayar. Lusi menghentakkan kakinya berkali-kali, karena temannya atau keluarga dari temannya tak kunjung membuka pintu.

"Neng, jadi bayar tidak?" pak sopir mulai kesal. Karena mau balik, sudah malam juga.

"Sebentar ya, Pak."

Lusiana tambah gelisah, ia kemudian sedikit teriak kencang.

"Widi ... Widia ... Ini aku Lusi."

Tak berselang lama, muncul bapak-bapak berkumis tipis.

"Lusi? Malam-malam kenapa kamu ke sini? Ada apa?"

Lusi tidak enak mau ngomong, tapi karena bingung akhirnya dia terus terang saja. Walau rasanya malu sekali.

"Maaf, Om. Lusi ngerepotin. Lusi bisa minta tolong pinjam uang 100 ribu untuk ongkos taksi."

Ayah Widi mengerutkan dahinya, tapi melihat kondisi Lusi, beliau akhirnya masuk ke dalam dan mengambil uang.

"Ya sudah, ayo masuk."

Di dalam ibu, ayah, serta Widi jadi terbangun. Mereka kelihatan tidak enak saat membiarkan Lusi menginap di sana.

"Lusi ... Maaf ya, tapi besok kamu langsung pergi ya? Aku takut sama Abang kau itu. Si Edo, dia dari kemarin sudah ke kampus bolak-balik."

Luis mengangguk, kelihatan putus asa. Tapi setidaknya ada kesempatan istirahat satu malam di sini. Nanti selanjutnya akan dipikirkan lagi. Edo pasti di luar sana sibuk mencarinya.

"Ya sudah, sekarang kamu istirahat saja," kata ayah Widi.

Berbeda dengan suaminya, ibu dari Widi justru diam-diam menelpon seseorang.

"Dia ada di sini ..."

1
Wasista Mustika S.
ceritanya gak bertele² dan gak gak berbelit²..
Umi Hanik
Ya Allah.....wes blendeng maneh 🤭 Jian mandi tenan mic mu mas virgo 🤣🤣🤣
Umi Hanik
kayak e Thor sep lagi Ter Damar-Damar 😁
Umi Hanik
koyo lagu honey bunny sweety 🤭
Umi Hanik
bojone Nadine ngaleh Rene 😂
Aditya HP/bunda lia
makasih tamat juga gak bertele2 dan gak banyak konflik 👍🙏
Ila Lee
Mas atau abang masa dipanggil bapak lusi2
Ila Lee
reva kamu Makin buat virgu marah sama kamu kerana sudah megangu lusi
*Septi*
aku syuka aku syuka..
terimakasih juga kak sept 😇
*Septi*
wah hamil anak ke 3
𝐙⃝🦜ifeiKangBully🌹🍅
lah tamat🥺
Bu Yudi Wahono
mbak sept kok cepat amat the end
hania putri
damar itu bojone nadine, kenapa malah nyasar dimari? 😄
Sept September: adoh salah kamar hehhehe
total 1 replies
Umine LulubagirAwi
lahh end ja. kirain bkln bnyk babnya
Diedie
nunggu up novel selnjutny kak sept 🤗
aurel chantika
GK ada kabar tau-taunya tamat aja mak
aurel chantika
lah damar lagi
aurel chantika
damar sopo mak
Sept September: maaf kak. novel sebelah hehehhe
total 1 replies
Imas Kartini
aduh ka udah tamat lagi rasanya masih kangen cerita nya pak virgo dan Lusi makasih ka sept atas semua karya nya love love sekebon🥰
Imas Atiah
yah tamat aja ,GPP tapi seneng happy ending ,turut berduka cita juga KK sept untuk bibinya semoga Husnul khotimah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!