NovelToon NovelToon
PETAKA GHIBAH

PETAKA GHIBAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Trauma masa lalu
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Malam itu petir mengaum keras di langit, suara gemuruhnya bergema. Angin mengamuk, langit menangis, meneteskan air dengan deras. Alam seolah memberi pertanda, akan datang suatu bencana yang mengancam sebuah keluarga.

Clara seorang ibu beranak satu menjadi korban ghibah dan fitnah. Sampai mati pun Clara akan ingat pelaku yang sudah melecehkannya.

Akankah kebenaran akan terungkap?
Siapa dalang di balik tragedi berdarah ini?

Ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ban 26 Arwah Penasaran

TOK TOK!

TOK TOK!

TOK TOK!

"Siapa?" tanya Bobby kepada Zehan.

"Gak tau, Zehan takut," Zehan berlari ke belakang Bobby.

Suasana hening, tidak terdengar lagi bunyi ketukan di pintu depan. Samar-samar terlihat sekelebat bayangan hitam melintas di balik jendela rumah. Bolak balik melayang. Sosok-sosok itu tertawa menyeringai dan terus menebarkan ketegangan.

JGEERRR!

JGEEEER!

Tiba-tiba saja kilat dan petir bergema di angkasa. Hujan meraung dan angin bergemuruh. Rumah Dilara bergetar seperti gempa bumi. Dari balik tirai jendela Salman melihat banyak sekali bayangan-bayangan hitam di depan rumah.

Hawa dingin mulai menyelimuti. Dilara, Dira, Salma, Salman, Zehan dan Bobby dikepung makhluk-makhluk astral. Mereka menjerit, berteriak kepanasan. Dari tubuh mereka tercium bau anyir yang perlahan masuk dari sela-sela pintu dan jendela.

"Anak-anak, kita harus tau apa yang sebenarnya terjadi. Om akan membuka pintu. Kalian perbanyak membaca doa," kata Bobby.

Pelan Bobby menuju depan pintu. Perlahan Bobby menaruh tangannya di atas gagang pintu. Bobby pun menurunkan gagangnya. Pintu terbuka. Nampak lah sejumlah sosok yang sangat mengerikan. Badannya gosong, wajahnya hancur, mata, hidung dan mulut meleleh tidak berbentuk. Bobby menghempaskan pintu dan berlari duduk di kursi tamu.

"Pah, bagaimana ini?" Zehan pun ketakutan.

"Kita semua hanya bisa diam dan berdoa," jawab Bobby.

Terdengar lagi suara rintihan dan teriakan dari luar pintu. Semakin lama suaranya semakin nyaring. Mereka semua duduk di kursi tamu sambil berpegangan tangan dan membaca doa dalam hati. Pintu depan dibuka paksa. Sosok-sosok mengerikan itu masuk ke dalam rumah.

Dan seperti di film-film, Dilara dan semua yang ada di ruangan itu melihat kilas balik kejadian 4 tahun yang lalu tepat di depan mereka. Mereka melihat di malam itu Clara sedang menyiapkan pesta ulang tahun Dilara. Dan warga desa berdatangan di tengah lebatnya hujan badai.

Dan di sana nampak si Nenek yang dulu memprovokasi warga. Nenek tua itu wajahnya terlihat dengan jelas. Bobby kembali membandingkan wajah si nenek dengan wajah yang ada di dalam foto itu. Memang berbeda. Tidak hanya Bobby yang membandingkan. Dilara dan teman-temannya juga.

Dan dari bayangan itu, nenek tua terus memprovokasi dan para warga terhasut. Dilara menangis menutup mata. Dilara tidak sanggup melihat mamanya dihakimi oleh warga. Bobby, Zehan, Dira, Salma dan Salman ingin sekali membantu Clara, tapi semua ini hanyalah bayangan kejadian masa lalu yang tidak seorangpun bisa merubahnya.

"Cukup! Hentikan! Apa maksud kalian! Apa hanya ingin membuka luka lama?" teriak Dilara.

Dalam sekejap bayangan kilas balik kejadian beberapa tahun yang lalu menghilang. Sosok-sosok hitam itu kembali berkumpul di hadapan Dilara. Mereka meminta pertanggungjawaban Dilara. Mereka tidak terima meninggal dengan cara yang tidak wajar. Arwah mereka penasaran.

"Kalian salah orang. Jika kalian ingin pertanggungjawaban, datang dan temuilah Nenek tua yang telah memprovokasi kalian. Kami di sini adalah korban," isak Dilara.

Arwah penasaran itu adalah mereka para warga yang dulu dibakar hidup-hidup oleh Clara. Mereka ingin menuntut balas kepada Dilara. Mereka ingin mengambil Dilara dan membawanya ke alam mereka.

Dan sosok-sosok itu mulai menampakkan diri mereka. Mereka menyerang Dilara dan teman-temannya. Bobby menyuruh mereka masuk dalam kamar Dilara. Mereka semua bersembunyi di sana.

Sosok-sosok itu melempari mereka dengan barang-barang yang ada di kamar Dilara.

CRAANG!

Cermin besar yang ada di dalam kamar Dilara pecah.

Bobby, Zehan memukuli tangan-tangan hitam yang mencoba masuk kamar Dilara dari jendela yang hampir rusak dengan sapu. Serangan sosok itu semakin bertubi-tubi. Dira mencoba melawan dengan kekuatan yang dia miliki. Kali ini Dira yang memiliki sabuk hitam dari ilmu bela diri tidak berdaya menghadapi sosok yang tidak bisa ditembus benda apapun.

Dari tubuh sosok-sosok hitam itu keluar cahaya merah yang menimbulkan percikan api. Api itu berkobar dan membakar kamar Dilara.

Salman panik menarik tangan Salma keluar dari rumah Dilara. Begitu juga dengan Bobby yang lari terbirit-birit bersama Zehan dan Dira. Dira dengan napas yang terengah memperhatikan orang yang ada di sampingnya saat ini.

"AAAAAAAAA!" Dira melepaskan pegangan tangannya. Ternyata yang berlari bersamanya sedari tadi bukan Dilara tapi sosok hitam mengerikan.

"Dila, Dilaaaaaa!" Salma berniat ingin masuk kembali ke dalam rumah menyelamatkan Dilara. Tapi Salman kembarannya Salma menahan langkahnya dengan memeluknya dari belakang.

Salma semakin histeris ketika melihat kobaran api semakin membesar. Dira juga tidak bisa berbuat apa-apa. Bobby meminta tolong kepada warga untuk memadamkan api. Secara singkat Bobby memberitahu apa yang terjadi kepada Pak Ali yang sudah ada di tempat kejadian.

Warga mulai membantu memadamkan api. Semakin mereka menyiramkan api itu dengan air, bukannya redup, kobaran apinya semakin membesar. Pak Ali mulai membacakan ayat-ayat suci untuk mengusir sosok-sosok itu.

SSSSSSSSSSSS!

Terdengar suara desisan ular. Ular itu muncul secara tiba-tiba dari dalam kamar Dilara. Ular itu membuka ikatan yang ada di kaki Dilara. Dilara jatuh tidak sadarkan diri karena banyak menghirup asap. Ular itu juga yang menyingkirkan sosok hitam yang ingin membawa Dilara.

Ular itu melilit tubuh Dilara. Melindunginya dari reruntuhan rumah. Ular itu dengan gesitnya meliuk-liukkan tubuhnya di antara bara api. Dilara berhasil diselamatkan.

Dan ular itu kembali masuk ke dalam rumah Dilara. Ular itu mengibaskan ekornya. Ular itu menarik sosok hitam yang ada di seluruh rumah Dilara tanpa kecuali.

"Kalian akan aku binasakan!"

Ular itu membuat pagar ghaib ke seluruh rumah Dilara. Sosok hitam yang berniat pergi dari rumah itu akan musnah menjadi abu. Ular itu memandangi satu persatu sosok-sosok hitam yang mulai terkurung. Sadar mereka tidak akan bisa keluar dari rumah Dilara, sosok hitam itu melakukan perlawanan.

Sosok-sosok hitam itu, menyemburkan api. Ular berhasil menghindari dan membalasnya dengan semburan air suci. Air yang sudah dibacakan dengan doa-doa itu mengenai kobaran api sosok hitam.

AAAAGGGGHHHHHH!

Kembali terdengar rintihan, jeritan, kemarahan yang campur jadi satu. Sosok-sosok hitam itu kemudian berubah menjadi abu untuk selamanya.

Dan untuk kedua kalinya, ular itu menampakkan diri kepada warga yang baik hati. Ular itu mengatakan, jangan dibangun lagi rumah di atas rumah Dilara yang sudah terbakar. Karena sosok-sosok arwah penasaran akan selalu datang untuk meminta pertanggungjawaban.

Pak Ali dan warga yang kebetulan ada di tempat itu berterima kasih kepada Ular hijau.

Dilara terbangun sambil memegang dadanya yang sakit. Dilara bingung mengapa bisa berada di tempat asing seperti ini.

AAAAGGGGHHHHHH!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
😱😱😱🥶😰
Aila
inalillahi
Aila
/Toasted/
Queen
kok pingsan, knp gak ko oit az
Queen
iiiiiiiii 😰
Queen
kirain Bobby juga pelakunya
Queen
lidahnya memang tajam
Queen
hadeeehh
Queen
astaga
Queen
tuh kn nenek tua dari Desa Ghibah
Queen
rasain
Queen
😱
Queen
🥶
Queen
jgn² ini dia si nenek tua penyebar ghibah yang mengakibatkan fitnah. pembunuh Clara.
Aila
yahhhhh, dikit amatttt 🤪
Aila
Betul³
Queen
Wiiihhhh jadian 😍
Queen
Msh misteri
Queen
Jadi kasian
Aila
nah ?????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!