Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiket Emas
“Selamat Yue‘er sudah diterima menjadi murid dalam,” kata Fang Yuan saat Xiao Yue dengan senyum hangat menghampirinya.
“Itu semua berkat Yuan gege!” Xiao Yue merangkul tangan Fang Yuan, sehingga Su Bimbing yang ada di tribun utama memicingkan matanya.
Namun, ia menepis pikirannya yang beranggapan Xiao Yue dan Pemuda tampan itu adalah pasangan kekasih. Dia menduga mungkin Pemuda tampan itu adalah saudaranya, apalagi keduanya mengenakan jubah Klan Xiao.
Wanita cantik dari Klan Jing menaiki panggung dan memberikan penghormatan pada para utusan. Dia kemudian meletakkan tangannya di Batu Bintang dan sinar terang kembali muncul dari Batu Bintang tersebut.
“Jing Lie—Ranah Penempaan Tubuh Tahap Xuan dan Roh beladiri Kayu!” kata Walikota Guan Ceng dengan seutas senyum. “Lumayan juga," katanya lagi—sebenarnya ia ingin memuji Roh beladiri yang dimiliki oleh Jing Lie itu, tetapi para utusan tak ada yang tertarik, makanya ia katakan lumayan saja agar Jing Lie tidak berkecil hati.
“Sepertinya kami tak mendapat apa-apa dari Kota Houshan ini, karena murid yang kami incar telah diambil oleh Akademi Kekaisaran,” kata Lin Dong berdiri dari tempat duduknya, begitu juga dengan utusan Sekte besar lainnya. “Nona muda, kami undur diri lebih dulu.” Lin Dong menangkupkan tinjunya untuk menunjukkan rasa hormat pada Su Bimbing.
“Ya, hati-hati di jalan!” sahut Su Bimbing tanpa menatapnya.
Lin Dong tersenyum masam, ia sebenarnya tertarik dengan Su Bimbing, tetapi melihat sikapnya yang cuek saja. Lin Dong memilih mundur alon-alon saja.
Walikota Guan Ceng mengerutkan keningnya saat melihat utusan Sekte besar telah meninggalkan tribun utama dan kini hanya tinggal utusan Sekte menengah dan kecil saja. Sedangkan Akademi Kekaisaran hanya mengambil sepuluh murid terkuat saja nantinya, sehingga ia takut banyak murid yang tidak bisa belajar di Sekte, mengingat tahun ini banyak murid yang mengikuti seleksi.
“Selajutnya!” seru Walikota Guan Ceng.
Fang Yuan berjalan menuju panggung dan Su Bimbing geleng-geleng kepala melihat tingkat Kultivasi Fang Yuan masih Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang, tetapi malah mengikuti seleksi. Itu percuma saja, Sekte kecil pun tak akan mau mengambilnya.
Fang Yuan menghadap ke arah tribun utama dann menangkupkan tinjunya untuk menunjukkan rasa hormat. “Aku Fang Yuan, menantu di keluarga Xiao dan memiliki tiket emas,” katanya dengan seutas senyum menatap Su Bimbing yang terkejut mendengarnya.
“Tiket Emas?” Su Bimbing terbang menuju Fang Yuan. “Tunjukkan tiket emas itu!” Su Bimbing berkata dengan kecus, karena Fang Yuan hanya sampah, entah bagaimana cara menjelaskan kejadian ini pada Kepala Akademi Kekaisaran—Dia takut Poin prestasinya malah dikurangi gara-gara ini dan ia tak bisa menjadi Guru Pelataran Luar padahal sudah mendapatkan murid jenius.
Fang Yuan mengeluarkan tiket emas dengan simbol naga emas seperti lambang Akademi Kekaisaran dan Su Bimbing mengalirkan sedikit Ki untuk mengecek keasliannya.
Saat Ki-nya mengalir ke tiket emas itu, tiba-tiba ia merasakan sensasi Naga yang mengaum di dalam pikirannya.
“Ini memang asli, aku merasakan Roh beladiri yang ditinggalkan oleh Kepala Akademi Kekaisaran pertama dan hanya dia satu-satunya ahli beladiri yang memiliki Roh beladiri Naga Emas. Cih, sial!” gumam Su Bimbing berwajah masam, sehingga Patriark Xiao Yan merasa cemas, Fang Yuan tetap ditolak walaupun sudah memiliki tiket emas. Dia takut Xiao Yue jauh darinya dan hubungan mereka merenggang—maka Klan Xiao tak akan mendapatkan sumberdaya besar saat Fang Yuan menjadi Alkemis di masa depan.
“Apakah ada kendala Nona muda?" tanya Walikota Guan Ceng keheranan, karena ia juga tahu; bagi pemilik tiket emas—secara otomatis akan diterima sebagai murid Akademi Kekaisaran.
Su Bimbing tak menjawab dan kembali ke tribun utama sambil menyimpan tiket emas itu, sedangkan Walikota Guan Ceng dan Fang Yuan kebingungan. Apakah diterima atau tidak?
“Hei, sampah! kenapa kau diam saja, cepat ikuti prosedur seperti biasanya. Jangan mentang-mentang kamu memiliki tiket emas, maka aku akan memberlakukanmu seperti murid berbakat tinggi!” gerutu Su Bimbing.
Fang Yuan menghela nafas dalam-dalam dan menempelkan tangannya di Batu Bintang.
“Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang dan Roh beladiri ....” Walikota Guan Ceng terkejut melihatnya. “Roh beladiri Phoenix!”
“Hahaha ... menantuku di masa depan akan menjadi Alkemis hebat!" Patriark Xiao Yan berkata sombong di hadapan para Patriark Klan lainnya dan mereka hanya bisa mendengus kesal, serta sangat iri dengan keberuntungan yang dimiliki oleh Klan Xiao.
Su Bimbing tidak terkejut seperti para Patriark Klan kota Houshan ini, karena di Akademi Kekaisaran—banyak murid yang memiliki Roh beladiri bertipe Api yang cocok menjadi Alkemis.
Fang Yuan masih khawatir tidak diterima di Akademi Kekaisaran, karena Su Bimbing tidak menunjukkan ekspresi senang. Dia malah tampak cemberut, membuat Fang Yuan merasa aneh, karena ia tak memiliki masalah dengan Diaken cantik itu. Namun, Fang Yuan sedikit bernafas lega, karena tetua dari Sekte kecil tampak senang saat mengetahui Roh beladiri Phoenix miliknya.
***
Semua murid-murid kelima Klan di kota Houshan telah menunjukkan tingkat Kultivasi dan Roh beladiri mereka. Hanya Xiao Yue yang memiliki bakat luar biasa dan sisanya cuma Ranah Penempaan Tubuh Tahap Xuan saja dan seorang yang memiliki tiket emas.
“Baiklah, selanjutnya kita akan melakukan seleksi tahap kedua. Di mana kalian akan bertarung satu sama lain. Dan untuk menghemat waktu, kita langsung saja—Aku akan mengundi nama kalian. Nama yang dipanggil langsung naik ke panggung,” kata Walikota Guan Ceng memberikan penjelasan.
“Pertama Xiao Xue dari Klan Xiao melawan Guan Lu dari Klan Guan!”
Gadis cantik dengan rambut putih dan menggunakan Pedang sebagai senjatanya itu terbang menuju panggung.
“Wah dia sudah menguasai jurus meringankan tubuh dengan sempurna!”
“Ah, aku baru tahap pertama saja dan tidak bisa terbang sesempurna itu!”
Murid-murid menatap iri pada Xiao Xue, sedangkan Guan Lu melompat tinggi dan mendarat dengan sempurna di atas panggung.
“Hei, saudari Xue!" sapa Guan Lu dengan seringai tipis diwajahnya. “Lebih baik kamu menyerah saja, dari pada aku merusak wajah cantikmu itu. Aku juga akan memberikanmu kompensasi bila mau menyerah—aku akan meminta ayahku untuk datang ke keluarga Xiao meminangmu, sehingga kamu bisa menjadi pendamping Pendekar Tombak terhebat sepertiku ini.” Guan Lu berkata sombong.
Walikota Guan Ceng geleng-geleng kepala melihat kesombongan murid Klan Guan-nya itu. Sedangkan para murid laki-laki lainnya segera bersorak—mengumpat Guan Lu.
Xiao Xue tidak terpengaruh dengan gombalan Guan Lu. Dia langsung memasang kuda-kuda beladiri dan Walikota Guan Ceng langsung mengumumkan untuk memulai pertandingan.
masak bacol kali