Kehidupan Xavier perlahan berubah saat mendapati seorang gadis pindahan yang tinggal tepat di lantai atas dari apartemen miliknya,
Pria berandal yang memang kurang perhatian dari kedua orangtuanya itu sedikit demi sedikit mendapati kehangatan dari seorang Casandra! gadis rumahan yang lembut nan ramah dan hanya tinggal berdua dengan sang ibu.
Kepolosan Casandra mampu membuat Xavier hanyut dan dilema atas perasaan nya sendiri! jika biasanya ia sangat mahir dalam menaklukkan hati seorang wanita! kali ini ia justru kebingungan dalam menyatakan perasaannya pada Casandra.
Akankah Xavier menemukan jalan kebahagiaan dan meninggalkan segala kebiasaan buruknya demi Casandra???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
All I Want Is Xavier!?
Berdiri di dekat layar tv LED berukuran 42 inchi, telapak tangan Xavier tampak mengayun kesana-kemari mencari tombol power pada remote sebelum akhirnya kembali duduk di samping tubuh Cassie.
"Apa kau kedinginan?"
"Eeehemm?? tapi tidak terlalu buruk! jangan menyalakan penghangat ruangan, aku lebih menyukai udara sejuk Xav!!"
Xavier mengangguk sembari beralih pandang, pria dengan netra biru itu kembali fokus menatap layar besar yang kini mulai menampilkan beberapa kotak gambar pilihan yang merupakan layanan dari sambungan internet di apartemen.
"Karena dirimu masih dibawah umur jadi-, aku yang akan memilih film!"
Suasana tampak hening sesaat, Xavier yang tampak antusias memilih film justru mengacuhkan keberadaan Cassie.
"Bagaimana dengan acara lomba untuk weekend ini, Xav?" Cassie membuka suara sembari memperhatikan wajah Xavier yang fokus pada layar tv.
"Aku akan membatalkan nya!"
"A-apa?? tapi kenapa?"
Raut wajah kecewa serta rengekan dari bibir mungil Casandra seketika membuat perhatian Xavier tertuju ke arahnya.
"Apa kau tak lihat kondisi mu?" kalimat Xavier yang selalu terdengar lembut dihadapan Cassie seketika membuat gadis itu tertunduk memainkan jari.
"Xav!!! lagipula yang terluka ini dahi ku! bukan kaki ku!! jadi tolong jangan membatalkannya! aku juga ingin menikmati udara pagi di taman kota pekan ini Xav! bisakah??"
"Apa kau yakin? disana akan sangat ramai dan banyak pengunjung! apa dirimu tak masalah dengan hal itu?" Xavier semakin berbicara panjang lebar dengan raut wajah datar dihadapan Cassie,
Bagaimana ini? tapi aku telah berjanji pada Rubi, bahwa aku juga akan mengikuti event di taman! Rubi pasti akan kecewa padaku,
"Xav-,"
"Baiklah! kita akan ke taman, weekend ini!"
"Benarkah??" raut wajah Casandra kembali tampil cerah saat mendapati jawaban dari sang pria.
"Tentu saja!"
Aku tak mungkin bisa menolak keinginan mu, Casandra,
"Dirimu memang yang terbaik, Xavier!!"
Cassie yang tiba-tiba menubruk tubuh Xavier tanpa ragu membuat Xavier semakin melampirkan senyum lebar.
"Karena diriku menyayangi mu, kitten!" Xavier perlahan melerai tubuh Cassie dari dirinya
"Tapi-, dengarkan ini!"
"Mmmmmm-,"
"Jangan terlalu dekat dengan pria manapun!"
"A-apa??"
"Setidaknya!! ceritakan padaku jika ada seseorang yang ingin memiliki hubungan dekat dengan mu! apa kau mengerti?"
Cassie mengangguk dengan tatapan yang tak beralih dari netra biru menawan dihadapan nya, usapan lembut yang kembali terasa pada surai rambutnya membuat gadis itu lagi-lagi tak berkutik dan menerima keinginan yang terselip dari hati Xavier.
"Baiklah!! let's play the movie!"
Netra Cassie hanya melirik dan mengikuti setiap pergerakan pria di samping tubuhnya yang kini sibuk memainkan jari di atas remote saat mengendalikan tv.
Hampir berjalan lima belas menit,
Backsound film serta beberapa teriakan yang kembali terdengar dari layar kaca tv, seketika membuat Cassie terkejut dan meraih pundak Xavier tanpa ia sadari.
"Apa kau takut??"
Kenapa harus menonton film horor?? tak bisakah kau memberikan ku tontonan anime atau semacamnya?
Cassie menggerutu dalam hati meski ia terus bungkam dan menyembunyikan wajah dibelakang pundak Xavier.
"Hey ..., kemari lah!"
Pergerakan lembut dari tangan Xavier seketika membuat Casandra beralih posisi, ia membiarkan Xavier mengangkat tubuh mungilnya dan berakhir mendarat di atas pangkuan Xavier.
"Rasanya lebih baik seperti ini, bukan?" pria dengan netra biru itu kembali berucap lembut dan tersenyum sembari menempelkan bibir pada pipi Cassie.
Apa?? kenapa dia mendekap mu seperti ini? apa Xavier pernah kehilangan seorang adik sebelumnya? perlakuan nya padaku-, kenapa jadi seperti ini?
Cassie yang terduduk di atas pangkuan Xavier lagi-lagi tak mampu berbuat apapun, gadis itu membeku dan hanya mampu merasakan hangat pelukan serta deru nafas dari pria yang ia kagumi.
"Kenapa diam saja, kitten? apa kau benar-benar ketakutan? haruskah aku mengganti film nya?"
Bagaimana aku tidak diam saja? kau membuatku bingung Xav? aku-, aku telah jatuh hati padamu! aku ingin dirimu menganggap ku sebagai seorang wanita! bukan hanya sebagai adik kecil,
Cassie yang terus bungkam dalam dekapannya, seketika membuat Xavier berpikir bahwa sang gadis telah terlelap,
"Are you sleepy?"
"Hmmmm??"
"Apa kau ingin berpindah ke kamar sekarang?"
"Tapi kau masih ingin menonton bukan?" suara Cassie terdengar serak karena rasa kantuk memang sedikit telah menguasai dirinya.
So cute! Cassie-, kau sungguh berbeda dengan gadis lain yang pernah kutemui! tapi keinginan daddy-, andai kita bertemu lebih awal daripada mereka! mungkin kita bisa memulai kisah kita sendiri,
Telapak tangan Xavier kembali mengacak lembut surai rambut Cassie, pria itu juga sengaja membiarkan Cassie terlelap duduk serta bersandar pada tubuhnya di atas sofa.
*****
Melangkah terburu-buru dalam membuka pintu apartemen! Nyonya Libi tampak melempar tas kerja juga jas putih yang sempat tersampir di lengan kirinya di atas sofa ruang tengah.
Dimana Cassie? kenapa sepi sekali?
Langkah kaki wanita itu kembali melebar setelah ia mencuci tangan dan menenggak air putih di meja makan.
Putriku? masih tertidur? tidak biasanya dia seperti ini.
"Casandra! bangunlah sayang! apa kau tak akan pergi kuliah?"
"Cassie!! kau akan terlambat!" Nyonya Libi kembali mengguncang tubuh sang putri yang perlahan menggeliat dan mengucek mata.
"Astaga!!! ibu-, aku bisa menjelaskan semuanya ibu!!" Cassie tersentak dan seketika terduduk dengan paksa saat ia menyadari kehadiran Nyonya Libi.
"Apa yang kau bicarakan Cassie? apa maksud mu-, tentang luka di dahi mu ini?"
Xavier? dimana dia? bukankah semalam aku berada di apartemen nya? lalu ini-,
Cassie tampak linglung sembari melayangkan tatapan ke sekeliling kamar,
Ini memang kamar ku sendiri, apa Xavier yang mengantarkan ku pulang?
"Apa yang terjadi Nak? apa benturan yang kau alami cukup kuat? apa dirimu sempat merasa mual, pusing atau semacamnya? katakan Cassie "Nyonya Libi turut menampilkan raut wajah panik serta menangkup wajah Cassie sang putri.
"Ibu-, maksud ku! apa aku tertidur di ranjang ini saat ibu kembali?"
"Apa?? tentu saja kau tertidur di ranjang ini Cassie! dimana lagi kau tertidur? apa kau sempat berjalan dari sofa kemari?"
"Aku-, sebenarnya aku-,"
"Tunggu-, apa kau tak mengingat kejadian semalam?" mata Nyonya Libi semakin membulat dengan sempurna saat mendapati ekspresi kebingungan yang tak berkesudahan dari raut wajah Casandra.
Apa putri ku mengalaminya cedera yang cukup serius? apa dia mengalami amnesia sementara? tidak!! bagaimana jika hal serius telah terjadi? astaga!!! apa yang telah kulakukan? diriku membiarkan Cassie dalam kesulitan sementara aku menikmati makan malam istimewa dengan pimpinan rumah sakit! ibu macam apa aku ini?!
"Kita harus ke rumah sakit sekarang, honey!!"
"A-apa?? ibu-, aku baik-baik saja!! sungguh!"
"Tidak Cassie! kau harus menjalani CT scan secepatnya! ibu tak ingin jika sampai ada hal buruk yang terjadi! lekas ganti pakaian sekarang! atau cukup kenakan sweater mu Cassie!"
Nyonya Libi kembali berucap tegas, ia mondar-mandir dan mencoba untuk menghubungi seseorang dengan tenang meski tubuhnya sedikit gemetar memikirkan kondisi Casandra.
"Xavier? kau dimana sekarang Nak? bisakah kau kemari? urgent!!"
Apa??? kenapa ibu justru menghubungi Xavier? astaga! aku bahkan tak ingin bertemu dengan pria itu sekarang? oh Tuhan! I think i'll ever heart attack now!