Seorang pemuda yang berasal dari tanah bawah berpindah menuju ke tanah atas atau Alam Dewa.
Semua itu di lakukan selain karena peningkatan kekuatan nya, juga karena ingin membalas dan menaklukkan para Dewa yang selama ini telah memburu nya.
Pemuda itu berniat membalas para Dewa yang telah membuat nya tersiksa dalam pelarian selayaknya seorang kriminal.
Apakah pemuda itu mampu menaklukkan sembilan tanah Dewa dengan segala penguasa nya? ikuti terus kisah perjalanan pemuda bernama Yuang Fengying.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Menghancurkan kelompok pemburu Tudung Akar
Yuang Fengying sudah tiba di sebuah lembah yang cukup jauh dari pusat kelompok Bintang Terang.
Saat itulah sembilan orang bermunculan dan mulai mengepung pemuda itu.
"Ha..ha.. Akhirnya kami menemukan mu bajingan!."
"Kali ini kau tak akan lolos lagi."
Mereka tertawa mendapatkan kenyataan yang selama ini di tunggu tunggu akhir nya tiba.
Yuang Fengying menatap orang orang itu, sedikit mengenali atribut yang di pakai nya.
"Huh, sampah Tudung Akar rupa nya." ucapnya sedikit geram.
"Benar kami tim pemburu dan pembantai dari kelompok Tudung Akar, dan kali ini kami mengemban misi menangkap dan membawa mu, hidup atau mati." kata salah satu orang itu dengan pandangan mencibir meremehkan.
"Jangan mencoba untuk kabur lagi, karena kali ini kami tak akan memberi kesempatan untuk itu." kata yang lainnya.
"Kabur ...? Buat apa aku kabur..? Hanya menghadapi kalian para sampah?." balas Yuang Fengying dengan tanpa rasa takut sedikit pun.
Pemuda itu sudah mengamati tingkatan kultivasi orang orang tersebut.
Jelas perkataan itu membuat sembilan orang itu tersentak kaget, pasal nya pemuda yang di kepung hanya berada di alam Transendensi Menengah puncak, namun menghadapi kepungan orang orang dengan kultivasi alam Transendensi Tinggi tak terlihat ketakutan sedikit pun.
Apa memang benar benar berani atau cuma dipermukaan saja terlihat tak takut, padahal di dalam hatinya gemetaran.
"Dasar mulut sampah..!, hanya kultivator alam Transendensi Menengah saja begitu belagu."
Yuang Fengying hanya tersenyum miring, dirinya memang benar benar tak takut dengan para pengepung nya, meski semua pengepung berada di alam Tinggi Transendensi.
Karena meski Yuang Fengying berada di ranah Menengah Transendensi, namun kemampuan bertarung nya mampu menandingi alam Jiwa Transendensi pertengahan, itu jauh lebih tinggi jika di bandingkan dengan alam Transendensi Tinggi.
"Coba saja jika kalian ragu." tantang Yuang Fengying, percaya diri.
"Tanpa kau minta pun kami akan mencincang mu bocah.." satu pengepung sudah meloncat, lalu menghantam kan pukulannya.
Itu adalah serangan dengan kekuatan elemen Es, sebuah kuasa atas Air- Es dengan sub Spacial Kuasa Es.
"Hantaman Beku..!"
Slaaash...!
Udara seketika bergolak gemeritik, dengan butiran es menyebar ke segala arah.
Lesatan energi dengan kekuatan membekukan menerjang Yuang Fengying.
Serangan itu membawa tekanan yang begitu mengerikan bagi kultivator di bawah Alam Tinggi Transendensi.
Namun itu tak berlaku bagi Yuang Fengying, meski kultivasi nya lebih rendah, kekuatan bertarung nya mampu untuk melawan semua pengepung nya saat ini.
Yuang Fengying mengayunkan tangannya, menyongsong lesatan energi dingin yang di pancarkan lawannya.
"Tinju Petir...!!."
Gelombang energi tandingan dengan kilatan petir melesat dari kepalan tangan Yuang Fengying yang terayun.
Weeeng...
Lesatan energi petir itu menabrak lesatan energi beku.
DERR...!!
Kekuatan beku yang melesat itu pecah berkeping keping, seperti gumpalan patung es yang menabrak karang.
Namun sebaliknya energi kehancuran dari Petir Pemusnahan, tetap menjalar di dalam pecahan gumpalan es dan menabrak pria yang menyerang tadi.
BLAM...!
"Uugh..!."
Pria itu terpental beberapa meter, tubuh nya serasa tersengat listrik, dengan daya penghancur yang mengerikan.
Pria itu tak mengira hal tersebut bisa terjadi, kekuatan serangan tersebut terasa jauh di atas kemampuan nya.
Namun apa mungkin itu terjadi?
"K..kamu...??." pria itu tak percaya, sedikit ketakutan dan rasa malu menerpa nya.
Sosok yang semula di rendahkan, mampu memberikan sengatan serangan yang mengerikan.
Delapan orang lainnya juga terkejut dengan pertukaran serangan itu, dan begitu menyadari kekuatan lawan yang tak biasa, beberapa orang langsung mengeluarkan senjata nyata.
Dengan senjata nyata, bisa membuat serangan orang orang tersebut meningkat kekuatan nya.
"Jangan ragu lagi..!, Bajingan ini tak sesederhana tampilannya."
Beberapa orang langsung menebaskan senjata nya ke arah Yuang Fengying.
Siuu...
Siuu...
Gambaran pedang dan tombak raksasa langsung bermunculan di atas orang orang itu, semua senjata itu melesat sesuai keinginan dari penguasa nya.
Yuang Fengying juga sudah mengeluarkan tombak dewa naga hitam nya, melawan beberapa orang dengan kultivasi lebih tinggi tak boleh gegabah.
Pemuda itu mengayunkan tombak tersebut, dengan jurus Guyuran Tombak Dewa.
Gelombang energi penghancur yang mengerikan langsung meledak dari ayunan tombak itu, melesat dan menghancurkan energi serangan lawan yang membentuk aneka senjata.
DARR..!
DARR..!
Aneka senjata itu hancur seketika, terkena lesatan energi yang di pancarkan tombak dewa naga hitam, melempar kan orang orang yang memiliki kuasa atas serangan tadi.
Sembilan orang kini berserakan dengan sedikit memuntahkan darah.
Yuang Fengying tersenyum, kekuatan tempurnya kini semakin meningkat, membawa peningkatan kepercayaan diri baginya.
"Bagi ku kalian hanya sampah..!." lalu pemuda itu melesat, menghampiri dan menyerang satu demi satu anggota Tudung Akar tersebut sambil mengayunkan tombaknya.
Crass..!!
Crass...!!
Tombak dewa naga hitam menebas dengan tekad tombak yang begitu mengerikan.
Bahkan tangkisan dan tepisan yang di lakukan orang orang itu tak mampu untuk membendung energi lesakan dan tusukan dari jurus Guyuran Tombak Dewa.
"Araagh..!."
"Uughh .."
Jeritan jeritan tertahan terdengar saat dada, perut atau kepala terpotong oleh serangan Yuang Fengying, dengan tombak nya.
Hanya dalam beberapa waktu saja Yuang Fengying sudah menghancurkan satu tim pembantai dari kelompok Tudung Akar.
Peningkatan kekuatan yang begitu mengerikan bagi pemuda itu.
Yuang Fengying segara mengambil artefak penyimpanan dan kristal jiwa dari orang orang yang sudah di bunuhnya, tanpa sedikit pun ragu.
Di alam yang memiliki tolok ukur Kekuatan hukum rimba sebagai dasar hukum nya, ragu ragu dan lemah hati adalah kelemahan.
Jika terlalu lemah hati dan tidak kejam, itu sama artinya dengan kejahatan terhadap diri sendiri.
Hanya ada dua pilihan di alam ini di bunuh atau membunuh.
Yuang Fengying meninggal tempat itu tanpa menoleh lagi, setalah mengambil apa yang perlu di ambil.
**
Yuang Fengying terus bergerak menuju ke arah lokasi tertentu, itu adalah sebuah tempat di mana pesta Seribu Bunga akan di langsungkan.
Konon pesta Seribu Bunga akan di buka dalam waktu dekat ini.
Dan semua orang boleh mengikuti ajang tersebut, meski kans untuk menjadi pemenang pastinya berasal dari orang orang yang memiliki sebuah kelompok.