Apa jadinya jika dalam suatu pernikahan hadir orang ketiga?
Begitulah nasib Mayang yang harus menghadapi kehidupan pernikahannya yang penuh dengan lika-liku.
Mertua, dan ipar menganggapnya sebagai benalu.
Ditambah dengan lima tahun pernikahannya dengan Adam, mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Sanggupkah Mayang menghadapi semua kemelut kehidupan?
Akan kah Mayang memilih untuk meninggalkan suaminya atau tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Assalam'ualaikum bunda." Ucap hafiz sambil memeluk mayang dari belakang dan mencium pipi mayang.
"Wa'alaikum salam. Sudah pulang nak?"jawab mayang sambil mencium kembali pipi putra nya.
"Belum pulang bun,ini bayangan hafiz. Heheheheh"kelakar hafiz sambil ketawa kecil
"Pintar nya anak bunda, hafiz ganti baju dulu sana, jangan lupa cuci kaki, cuci tangan, dan cuci muka. Sekalian sholat. Lalu makan siang."ucap mayang sambil mecuil hidung anak nya.
"Siap captain, hafiz segera laksanakan perintah." Jawab hafiz sambil mencium kembali pipi bunda nya. Dan bergegas melaksanakan perintah mayang.
"Dasar anak itu. Ada-ada kelakuan nya."lirih mayang.
Mayang meletakan hp nya di atas nakas. Lalu memanggil bu hani dan bu siska. Mengajak nya makan siang dan beristirahat. Toko di tutup saat makan siang.
Mayang berjalan ke arah ruang makan bersama bu hani dan bu siska. Dilihat nya hafiz sudah duduk di kursi makan menunggu wanita-wanita hebat yang hafiz kenal. Terutama sang bunda tercinta nya.
Mereka duduk di kursi masing-masing, lalu menyantap makanan yang sudah mayang masak. Mereka makan sambil bercanda dan bercerita.
Sehabis makan mayang di bantu hafiz merapikan bekas piring yang mereka gunakan. Bu hani dan bu siska menuju mushola kecil yang sudah di sediakan mayang, untung melaksanakan sholat. Lalu membuka kembali toko.
Hafiz menuju kamar nya untuk mengerjakan PR dan mengulang pelajaran yang tadi hafiz terima. Walaupun hafiz memiliki kepintaran yang sama seperti bunda nya. Hafiz tetap belajar kembali.
Setelah membersihkan piring dan menaruh nya di rak piring. Mayang pergi ke depan menuju toko kue nya dan mengecek persediaan kue nya dan mengecek pesanan yang orang pesan karena akan di ambil minggu depan.
Setelah toko kue tutup, mayang menyiapkan
Bahan-bahan kue yang akan di buat nya. Mayang mengerjakan nya sendiri. Bu hani dan bu siska sudah pulang ke rumah mereka masing-masing sehabis toko tutup dan membawa sisa kue yang tidak habis terjual.
Sehabis menyelesaikan kue-kue yang besok di jual. Mayang mengecek kamar hafiz, membetulkan selimut nya dan mencium kening hafiz dengan kasih sayang, sekeluar nya dari kamar hafiz mayang membersihkan diri nya dan melaksanakan sholat yang belum sempat di tunaikan. Karena rasa lelah mayang akhirnya tertidur.
Seperti biasa mayang terbangun lalu membersihkan diri dan melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat mayang menuju kamar hafiz. Dilihat nya hafiz sedang melaksanakan sholat.
Mayang bergegas membuka pintu rumah karena didengarnya suara ketokan pintu. Bu hani dan bu siska sudah berdiri di depan pintu.
Setelah menyuruh bu hani dan bu siska masuk. Mereka berjalan menuju dapur dan membagi tugas. Mayang membuat sarapan pagi mereka. Sedangkan bu hani dan bu siska menyiapkan dan membuat kue-kue kering.
Seusai memasak, mayang menyiapkan sarapan mereka dan diletakan nya di meja makan. Lalu mayang memanggil hafiz dan menyuruh nya untuk sarapan pagi.
Sehabis sarapan. Mayang mengantar hafiz ke depan pintu rumah, hafiz menyalami tangan mayang dan berangkat menuju sekolah.
Mayang kembali masuk ke rumah dan membantu membuat kue. Setelah selesai mayang menyusun semua kue yang sudah di buat nya lalu membuka toko.
"Selamat siang mba". Ujar melvin.
"Selamat siang juga. Loh mas yang waktu itu kan?" Tanya mayang
"Iya mba saya melvin yang waktu itu."
"Oh mau beli kue mas?"
"Iya mba."
"Silahkan di pilih mas,"
Dilihat nya melvin sedang memilih kue yang mau di beli oleh melvin. Bu hani dan bu siska senyum-senyum sambil melihat mayang.
"Ibu kenal sama cowok yang tadinya" tanya bu hani dengan suara pelan.
"Kenal bu, cuma kenal biasa. Waktu itu tidak sengaja tertabrak oleh saya"jawab mayang sambil berbisik.
"Ganteng loh bu, kayak nya suka sama ibu deh."tebak bu siska
"Sok tau ah bu siska."jawab ku enteng sambil merapikan kue yang belum sempat ku susun
"Tuh, dari tadi ngelihatin ibu terus" ujar bu hani sambil menunjukan lewat dagu nya.
"Bisa saja ibu ini. Mungkin aja ngelihatin bu hani atau bu siska"
"Ya enggak mungkin lah bu, kami kan sudah tuir. Masa anak muda dan seganteng mas nya mau sama kami"kelakar mereka.
"Iiih ibu saya kan juga udah tua, udah punya anak satu. Mana mungkin mau sama saya"jawab mayang sambil senyum.
"Permisi mba, ini sudah saya pilih." Ucap melvin sambil menyerahkan wadah untuk menaruh kue-kue yang mayang sediakan bagi pembeli.
"Baik mas" jawab mayang sambil mengitung dan meletakkan nya di box kue.
"Total semua nya seratus sembilan puluh delapan ribu rupiah mas".ucap mayang setelah menghitung pembelian melvin.
Setelah mendengar total yang harus di bayar. Melvin mengeluarkan dompet nya dan mengambil pecahan uang merah sebanyak dua lembar dan menyerahkan nya ke tangan mayang. "Kembalian nya tidak usah mba".ujar melvin saat mayang mau menyerahkan uang dua ribu rupiah.
"Terima kasih mas, semoga sesuai dengan selera". Ujar mayang dengan senyum
"Sama-sama mba, mari semua nya". Pamit melvin dengan senyum manis nya.
Setelah melvin keluar dari toko. Bu hani dan bu siska menggoda mayang. "Ya allah mba ganteng banget, senyumnya itu loh" juga bu siska.
"Hahahahah, bisa saja ibu ini."tawa mayang
"Tapi cocok lo mba, jadi pendamping mba mayang. Yang cowok guanteng. Yang cewe cuantik"goda bu hani
"Iiiish ibu bisa aja deh kalau menggoda saya".
"Tapi kan mba siapa tahu jodoh. Iya enggak bu siska"
"Iya tuh bu hani. Siapa tahu jodoh sama bu mayang. Aamiin" ucap bu siska sambil mendo'akan mayang
"Aamiin"sahut bu hani
Mayang hanya tersenyum mendengar bu hani dan bu siska menggoda nya. Biarlah mereka mendo'akan diri nya.
Mayang bergegas kembali ke dalam rumah untuk menyiapkan makan siang buat semua nya. Mayang menyiapkan bahan-bahan yang akan di eksekusi nya. Seusai memasak. Mayang menyiapkan dan meletakkan nya ke meja makan. Lalu mengambil wudhu dan melaksanakan sholat dzuhur.
Seusai sholat mayang mengambil hp nya. Lalu mengecek nya. Ada panggilan tak terjawab dari no.hp adam dan beberapa pesan yang masuk.
Deg...
"Tumben, ada apa mas adam menghubungin aku."batin mayang.
Mayang membuka pesan di aplikasi gagang hijau dan membaca pesan yang masuk dari adam.
(Hallo may, apa kabar. Mas boleh ketemu tidak sama kamu.)pesan dari adam. Aku langsung membalas nya.
(Alhamdulillah kabar may baik mas. Kabar mas sendiri bagaimana? Kabar ibu dan putri bagaimana? Mas mau ketemu sama mayang ada apa ya?)
(Kabar mas baik, ibu dan putri baik, mas pengen ketemu aja sama kamu. Mas kangen sama mayang) bales nya
(Maaf mas, mayang tidak bisa. Lagi pula mas dan mayang sudah berpisah lama. Kasihan nofi) setelah membalas pesan dari nofi mayang langsung memblokir nomor hp adam. Mayang tidak mau ada masalah di kemudian hari.
"Gila tuh orang udah punya anak dan bini. Masih aja gangguin."batin mayang.
Mayang meletakkan kembali hp nya di atas meja. Lalu menuju ruang makan. Dilihat nya hafiz sedang duduk di meja makan bersama bu hani dan bu siska yang sedang mengobrol dan bercanda. Mayang bergegas duduk di kursi nya. Dan memulai makan siang mereka bersama.
Sehabis makan siang. Mayang membereskan piring dan menyucikan. Biar tidak ada yang menumpuk.