# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teganya kau Xyan!
Zelene ya g sudah terbakar rasa cemburu tidak peduli dengan tatapan semua orang di kantin kampus itu.
Alvis dan Vannetta jadi curiga jika sahabatnya itu sungguh sungguh suka pada pandangan pertama pada pemuda sederhana itu.
Alvis dan Vannetta jadi saling pandang saat Zelene menyeret mereka masuk ke sebuah restoran di depan kampus mereka.
Mereka tahu bahwa resto itu adalah sebuah restoran mahal bintang lima ya g ada di kota itu.
Alvis dan Vannetta jadi takut takut untuk masuk ke restoran tersebut.
Tapi Zelene sudah langsung menarik tangan kedua sahabatnya itu masuk.
Saat Zelene masuk semua orang tunduk kepadanya.
" Selamat datang nona muda. Silakan duduk di ruang VIP. Kami akan siapkan hidangan terbuka untuk nona dan teman teman nona. "
" Hmmm." dehem zelene sambil memberi kode kepada para pelayan untuk pergi tidak usah mengantar mereka.
Lagi lagi Alvis dan Vannetta jadi syok melihat kenyataan bahwa Zelene adalah nona muda di restoran tersebut. Tandanya Zelene adalah anak dari pemilik restoran kelas Bintang lima itu.
" Kalian kenapa masih bengong dan berdiri di situ? Ayo sini duduk sini."
" Zelene maafkan kami ya. Kami Tidak tahu jika kau adalah putri pemilik restoran Bintang lima ini. "
" Kalian bisa tidak tutup mulut dan simpan semua rahasia aku di hati kalian masing-masing? Jangan sampai kalian bocorkan pada siapapun identitas aku ini. "
Alvis dan Vannetta langsung mengangguk anggukkan kepalanya.
" Hmmm tak aku sangka dia benar benar seorang pengusaha tajir di kota ini. Aku tidak menyangka bahwa penampilan dia yang acak acakan dan setengah tomboy ini malah untuk mengelabuhi semua orang di kampus. " gunam Vannetta dalam hatinya.
Alvis akhirnya duduk santai di dekat Zelene dia mulai ngobrol ringan dan tertawa tertawa lagi seperti tidak ada apa apa yang terjadi.
Vannetta hanya memperhatikan kedua sahabat dia itu dalam diam.
Alvis jadi merasa tidak nyaman dengan sikap Vannetta yang tiba tiba berubah. Tapi Alvis pura pura tidak tahu.
" Zelene harus aku beritahu. Sepertinya Vannetta bukan gadis biasa. Dia sepertinya ada maksud tersendiri mendekati Zelene dna bersahabat dengan Zelene. Tapi apa Zelene percaya ya?" gunam dalam hati Alvis.
Tak lama akhirnya menu special pun sudah tersaji semua di depan mereka.
Zelene mengajak dia sahabatnya itu makan sepuasnya.
Tak lama akhirnya mereka pun berpisah, Vannetta mohon diri karena masih ada acara keluarga yang harus dia datangi saat itu. Tinggallah Zelene dan Alvis.
Alvis diam diam mengamati wajah cantik Zelene dengan rambut pirang panjangnya itu. Diam diam Alvis jadi kasihan juga sama si Zelene. Tapi Alvis adalah tipe cowok yang tenang dan bijaksana.
Dia tadi sempat melihat reaksi Xyan saat Vara menggoda dan tebar kemesraan di kantin tadi. Dan Alvis merasa sepertinya ada yang tidak beres.
Karena sikap Xyan tadi bukan sikap orang lagi pacaran.
" Ehmmm sepertinya Zelene marah dan cemburu sama Xyan tadi. Tapi aku lihat sikap Xyan tadi bukan seperti sikap orang yang lagi pacaran dan pamer kemesraan? Karena Xyan lebih dingin cuek dan enggan ada rasa enggan di mata dan wajah pemuda itu. Bahkan ada rasa jijik juga. Hmmm menarik, aku yakin Xyan bukanlah pemuda yang mudah jatuh pada bujuk rayu kuntilanak seperti itu. Tapi ada baiknya aku selidiki dulu. " gunam dalam hati Alvis.
" Xyan itu sepertinya pemuda ya g misterius. Siapa sebenarnya dia ya dan untuk apa dia ke kampus ini?"
" Iya dia sangat misterius seakan dia punya misi tersendiri di kampus ini. Tapi apakah itu? Aku akan menyelidiki hal ini." Alvis pun akhirnya mengantarkan Zelene pulang.
Zelene berterima kasih sudah diantar oleh Alvis.
Zelene langsung masuk ke kamarnya dan mngunci diri di kamar itu.
Air matanya tiba tiba mengalir deras. Dia sudah tidak tahan menahan air matanya lagi.
" Xyan aku tidak menyangka kamu Setega itu sama aku . Padahal kau tahu aku benci sekali sama kutu kumpret centil itu. Tapi kok malah kamu sama dia pamerkan kemesraan kalian seperti tadi di kantin kampus. Awas kamu Xyan aku akan anggap kau musuh dan pengkhianat jika kamu sungguh sungguh menjadi kekasih kutu kumpret centil itu!!!"
Zelene berulang kali menghubungi ponsel Xyan tapi Tidak aktif. Zelene pun merasa banyak sekali perasaan di hatinya dan buat dia galau dan gusar jadi satu.
" Apa kau sedang asyik asyikan sama si kutu kumpret centil itu sampai ponsel saja tidak aktif!!!"
" sungguh kamu terlalu Xyan. semalam kamu masih perhatian sama aku. peduli sama aku sekarang kau campakkan aku seperti ini. Kamu tega Xyan kamu tega..."
Di lantai kamar itu sekarang sudah penuh dengan tissue basah bekas air mata dan ingus Zelene yang lagi marah itu.
" Tak aku sangka ini sakit sekali ya. Apa aku sudah beneran jatuh cinta pada pandangan pertama pad Xyan ya kok aku jadi semarah ini dan sebenci ini sama dia melihat dia malah nempel dengan perempuan lain? Huhuhu sakitnya tuh di sini di dalam hatiku sakit nya ... Sakit sakit.. Sakit... " tangis Zelene sambil memutar lagu sakitnya tuh disini keras keras .
Hingga semua penghuni rumah besar itu jadi terkejut. Karena nona muda yang mereka kenal bukan nona muda yang seperti ini.
Anxel.yang baru pulang kuliah sore itu jadi terkejut juga mendengar musik keras dengan lagu sakitnya tuh di sini yang Zelene dengarkan itu.
" Bik ada apa dengan adikku bik?"
" Maaf tuan muda saya juga kurang paham . Tadi sepulang non dari kuliah langsung masuk ke kamarnya dan akhirnya gitu putar musik keras keras begitu tuan muda. "jawab bibi Warti pegawai di keluarga Zafran yang paling lama masa kerjanya.
Anxel pun langsung ke kamar adiknya dan membuka pintu adiknya.
Dia melihat Zelene sedang ketiduran demgan wajah yang basah air mata.
Anxel langsung mengeram jengkel dan mulai naik pitam. Di ambilnya ponsel adiknya dan di lihatnya riwayat panggilan yang terbaru
" Xyan 50 kali panggilan. "
" Kurang ajar. Bocah itu belum belum sudah buat adik aku nangis!!!"
" Rey selidiki tentang Xyan!"
" Boss bukankah kita sudah selidiki Xyan itu ya?"
" Selidiki lagi apa yang terjadi hari ini kenapa adik gue nangis sampai ketiduran begini!"
" Siap boss!"
Anxel mengepalkan kedua tangannya mata itu tajam berkilat bagaikan ingin menyambar dan menyilet siapa saja yang mengganggunya!!!
" Jika kau benar benar sudah sakiti adik ku kau telah memilih lawan yang salah dengan kami."
Tak lama Rey pun menghubungi Anxel.
" Boss tadi pagi lagi banyak gosip yang mengatakan jika laki laki yang dekat dengan adik boss itu malah pacaran dan mengumbar kemesraan sama Vara adik Valdish boss!!!"
" What!!!! Gila... bajingan itu sungguh sudah buat adik aku patah hati rupanya!!! Awas saja kalo aku ketemu dia besok aku akan gampar dia sampai keok!!!!"
Anxel sangat marah dan emosi. Dia pun memakai maki Xyan dengan semua kejengkelan dia.
Bagaimanakah Anxel akan menghadapi Xyan di kampus? Apakah Alvis akan menemukan fakta baru tentang Xyan?
Bersambung...